32
keuangan daerah yang terbatas juga. Sehingga pada akhirnya akan berdampak pada kemampuan daerah dalam melaksanakan pelaporan keuangan secara tepat
waktu untuk meminimalisasi audit delay. Berdasarkan hal di atas hipotesis yang akan diuji adalah:
H2: Tingkat Kemandirian Pemerintah Daerah Berpengaruh Negatif Terhadap Audit Delay.
2.4.3 Kemampuan Keuangan Daerah
Permendagri Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja
Penunjang Operasional Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif Dan Dana Operasional
mendefinisikan bahwa kemampuan keuangan daerah merupakan nilai bersih dari pendapatan daerah yang diperoleh selama tahun anggaran setelah dikurangi
belanja pegawai. Kemampuan keuangan daerah merupakan salah satu indikasi komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan dearahnya terutama dalam hal
belanja modal dan infrastruktur. Kemampuan keuangan daerah merupakan faktor pendukung dari kinerja
ekonomi makro. Pertumbuhan yang positif mendorong adanya investasi sehingga secara bersamaan investasi tersebut akan mendorong adanya perbaikan
infrastruktur daerah. Infrastruktur daerah yang baik serta investasi yang tinggi di suatu daerah diharapkan akan meningkatkan kualitas layanan publik yang baik
33
akan mencerminkan kinerja yang baik suatu Pemda yang salah satu indikasinya adalah ketepatan penyampaian laporan keuangan.
Berdasarkan hal di atas hipotesis yang akan diuji adalah: H3: Kemampuan Keuangan Daerah Berpengaruh Terhadap Audit Delay.
2.4.4 Lokasi
Indonesia dibagi dalam 33 provinsi dan ratusan kabupatenkota menyadarkan bahwa betapa variasinya kondisi wilayah Indonesia. Sebaran
penduduk yang tidak merata. Sebagain besar terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sumberdaya alam yang tersebar dan tingkat penguasaan teknologinya juga
beragam. Hal tersebut mengakibatkan pembangunan dan distribusi kekayaan di Indonesia belum merata Nurhadi, 2007.
Sesuai dengan teori pusat-pinggirian, daerah-daerah di bagian barat Indonesia terutama Pulau Jawa cenderung lebih maju pembangunannya
dibandingkan wilayah timur Indonesia. Menurut Nurhadi 2007, minimnya pembangunan pada suatu daerah akan berdampak pada rendahnya aksesibilitas
daerah tersebut. Ketika suatu daerah memiliki aksesibilitas yang rendah sebagai akibatnya daerah tersebut akan sulit untuk memperoleh faktor produksi, akses
transportasi dan telekomunikasi, serta fasilitas pendidikan berupa universitas- universitas yang mempunyai reputasi salah satunya dalam menghasilkan tenaga
akuntan yang cakap dalam pengelolaan keuangan. Dengan minimnya akses terhadap sumber daya baik sumber daya teknologi maupun manusia maka terdapat
34
kemungkinan penyelesaian laporan keuangan dan penyelesaian audit yang lebih lama.
Berdasarkan hal di atas hipotesis yang akan diuji adalah: H4: Lokasi Pemerintah Daerah Dari Pusat Ekonomi Berpengaruh Positif Terhadap
Audit Delay.
2.4.5 Ukuran Entitas