Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Teluk Jakarta dan Teluk Banten
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS
01 PERAIRAN TELUK JAKARTA DAN TELUK BANTEN
Oleh:
SITI ZAINAB
C02497014
SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
September 2001
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS
DI PERAIRAN TELUK JAKARTA DAN TELUK BANTEN
Oleh:
SITIZAINAB
C02497014
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuli
l\1empe"oleh Gelar Smjana pada Fakultas Perikanan dan Ihuu Kelautan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGaR
September 2001
Siti Zainab. C02497014. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Teluk
Jakarta dan Teluk Banten (Dibawah bimbingan Sigid Hariyadi dan Isdradjad
Setyobudiandi).
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos dan
melihat hubungannya dengan kondisi perairan serta membandingkan tampilan struktur
komunitas makrozoobenthos antara perairan Teluk Jakarta dan Teluk Banten yang diduga
tingkat pencemaran perairannya berbeda.
Pene1itian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2000 di perairan Teluk
Jakarta dan Teluk Banten. Pengambilan contoh air dan makrozoobenthos dilakukan pada
bulan Juli, September dan November 2000 pada tiga stasiun pengamatan di kedua lokasi
tersebut berselisih waktu satu minggu. Pengamatan kualitas air dan makrozoobenthos
dilakukan secara in situ dan ex situ. Analisis ex situ untuk contoh air dilakukan di
Laboratorium Polution Control Biotrop dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Industri Basil Pertanian (BBPPIHP) Bogor, dan identifikasi makrozoobenthos
dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK-IPB. Analisis substrat
dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor.
Komposisi jenis makrozoobenthos di perairan Bojonegara, Teluk Banten, terdiri atas lima
kelas yaitu Gastropoda, Pelecypoda, Scapopoda, Echinodermata dan Polychaeta, sedangkan di
perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta, juga terdiri atas lima kelas dengan kelas-kelas yang
agak berbeda yaitu Gastropoda, Pelecypoda, Scapopoda, Polychaeta, dan Crustacea.
Perairan Bojonegara, Teluk Banten, mempunyai jumlah taksa makrozoobenthos lebih
banyak, komposisi lebih tinggi, kepadatan lebih rendah, indeks keapekaragaman lebih tinggi,
indeks keseragaman lebih tinggi, dan indeks dominansi lebih rendah bila dibandingkan dengan
perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta.
Basil perhitungan indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi serta jenis dan
kepadatan makrozoobenthos yang diuji dengan menggunakan statistik nonparametrik The
Mann-Whitney V-test di kedua perairan yaitu Bojonegara, Teluk Banten dan Muara Kamal,
Teluk Jakarta, menunjukkan bahwa secara umum jenis makrozoobenthos hampir sarna di
.........kedua.perairantersebut{I'.
01 PERAIRAN TELUK JAKARTA DAN TELUK BANTEN
Oleh:
SITI ZAINAB
C02497014
SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
September 2001
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS
DI PERAIRAN TELUK JAKARTA DAN TELUK BANTEN
Oleh:
SITIZAINAB
C02497014
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuli
l\1empe"oleh Gelar Smjana pada Fakultas Perikanan dan Ihuu Kelautan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGaR
September 2001
Siti Zainab. C02497014. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Teluk
Jakarta dan Teluk Banten (Dibawah bimbingan Sigid Hariyadi dan Isdradjad
Setyobudiandi).
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos dan
melihat hubungannya dengan kondisi perairan serta membandingkan tampilan struktur
komunitas makrozoobenthos antara perairan Teluk Jakarta dan Teluk Banten yang diduga
tingkat pencemaran perairannya berbeda.
Pene1itian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2000 di perairan Teluk
Jakarta dan Teluk Banten. Pengambilan contoh air dan makrozoobenthos dilakukan pada
bulan Juli, September dan November 2000 pada tiga stasiun pengamatan di kedua lokasi
tersebut berselisih waktu satu minggu. Pengamatan kualitas air dan makrozoobenthos
dilakukan secara in situ dan ex situ. Analisis ex situ untuk contoh air dilakukan di
Laboratorium Polution Control Biotrop dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Industri Basil Pertanian (BBPPIHP) Bogor, dan identifikasi makrozoobenthos
dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK-IPB. Analisis substrat
dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor.
Komposisi jenis makrozoobenthos di perairan Bojonegara, Teluk Banten, terdiri atas lima
kelas yaitu Gastropoda, Pelecypoda, Scapopoda, Echinodermata dan Polychaeta, sedangkan di
perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta, juga terdiri atas lima kelas dengan kelas-kelas yang
agak berbeda yaitu Gastropoda, Pelecypoda, Scapopoda, Polychaeta, dan Crustacea.
Perairan Bojonegara, Teluk Banten, mempunyai jumlah taksa makrozoobenthos lebih
banyak, komposisi lebih tinggi, kepadatan lebih rendah, indeks keapekaragaman lebih tinggi,
indeks keseragaman lebih tinggi, dan indeks dominansi lebih rendah bila dibandingkan dengan
perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta.
Basil perhitungan indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi serta jenis dan
kepadatan makrozoobenthos yang diuji dengan menggunakan statistik nonparametrik The
Mann-Whitney V-test di kedua perairan yaitu Bojonegara, Teluk Banten dan Muara Kamal,
Teluk Jakarta, menunjukkan bahwa secara umum jenis makrozoobenthos hampir sarna di
.........kedua.perairantersebut{I'.