Mampu Standar Kompetensi Lulusan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PEMBUATAN CANTING TULIS JENJANG 2 NO. UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN a. menghitung kelabaan proses produksi; b. mengidentifi kasi sumber daya untuk membuat canting tulis; c. memasarkan canting tulis; d. mendapatka n modal awal dengan melamar Kredit Usaha Kecil KUK. 12.1.1. Kelancaran menghasilkan proposal untuk mendapatkan modal awal dengan melamar KUK. Pengetahuan yang Dikuasai 13. Menguasai pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip­ 13.1. Menguasai konsep umum, prinsip, dan teknik pembuatan, merawat, dan 13.1.1. Ketepatan dan keakuratan dalam menjelaskan pembuatan canting tulis. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PEMBUATAN CANTING TULIS JENJANG 2 NO. UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN prinsip serta konsep umum yang terkait dengan membuat alat canting tulis. menyimpan alat­alat canting tulis. 13.2. Menguasai konsep umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. 13.2.1. Menjelaskan teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dengan benar. 13.3. Menguasai pengetahuan faktual harga bahan dan alat, biaya proses produksi, dan sumber bahan. 13.3.1. Mendeskripsikan pengetahuan faktual harga bahan dan alat, biaya proses produksi, dan sumber bahan dengan tepat. 13.4. Menguasai konsep umum penyusunan RAB dan aplikasi KUK. 13.4.1. Ketepatan mendeskripsikan konsep umum penyusunan RAB dan aplikasi KUK. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PEMBUATAN CANTING TULIS JENJANG 2 NO. UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN 13.5.1. Kelancaran membuat proposal sederhana untuk aplikasi KUK. 13.6. Menguasai prinsip­ prinsip pemasaran. 13.6.1. Menyebutkan prinsip­prinsip pemasaran dengan benar. 13.7. Menguasai prinsip dan teknik berkomunikasi dengan klien pengguna jasa pemberi kerja. 13.7.1. Berinteraksi dengan lingkungan kerjanya dengan cepat. Hak dan Tanggung Jawab 14. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab 14.1. Bertanggung jawab dalam pembuatan canting tulis sesuai dengan standar mutu yang berasal dari Asosiasi Batik 14.1.1. Kelancaran menghasilkan malam batik sesuai dengan standar mutu yang berasal dari Asosiasi Batik atau tempat kerjaperusahaan dan dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PEMBUATAN CANTING TULIS JENJANG 2 NO. UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain. dan dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja. 15.1.1. Menjaga standardisasi mutu malam batik sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan oleh Asosiasi Batik Paguyuban Batik Yayasan Batik atau tempat kerja perusahaan dan dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja. 16.1.1. Menyelesaikan pekerjaan dengan tanpa kecelakaan zero accident dalam sebuah simulasi kerja. 16.2. Mampu diberi tanggung jawab untuk membimbing rekan kerja yang baru bekerja, peserta magang dan dapat menggantikan pekerjaan orang lain dengan lingkup, kuantitas dan mutu 16.2.1. Melaksanakan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap rekan kerja yang baru, peserta magang dan dapat menggantikan pekerjaan orang lain dengan lingkup, kuantitas, dan mutu hasil kerja yang sama. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PEMBUATAN CANTING TULIS JENJANG 2 NO. UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN hasil kerja yang sama. 16.3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya. 16.3.1. Berinteraksi dengan lingkungan kerjanya dengan cepat.

E. Rekognisi Pembelajaran Lampau

Rekognisi Pembelajaran Lampau RPL adalah proses penilaian dan pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal, informal, non­formal maupun secara otodidak. RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan kenaikan pangkat, jenjang karir atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti­bukti unggul dalam keahlian atau kompetensi tertentu. RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan pelatihan. Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lain: 1. Mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna indvidu yang membutuhkan maupun masyarakat umum. 2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut. 3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL pada lulusan, khusus nya dan masyarakat luas pada umumnya. 4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang di tetapkan. 5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL. III. PENUTUP Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di berbagai negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik di negara­negara lain. Oleh karena itu, arah pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju ke arah internasionalisasi, sehingga dapat dicapai kesetaraan pada capaian pembelajaran, standar kompetensi, dan mutu lulusan. Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negara­negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan­badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang. Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lain­lain. Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional. Terkait dengan kursus dan pelatihan membatik ini, maka arah pengembangan spesifik yang akan dilakukan adalah kemampuan lulusan yang dapat mengawali karir kerja di bidang membatik, khususnya dalam bidang membatik dari tingkat dasar sampai tingkat yang lebih tinggi.