c. Adopsi
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang artinya, apa yang telah dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja tetapi
sudah modifikasi atau tindakan perilaku yang berkualitas.
B. Pengertian Persalinan Sesar
Seksio sesar adalah pembedahan untuk melahirkan dan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus Sarwono, 2006. Dalam melakukan
sesio sesarea perlu di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : a.
Seksio sesarea emergency Persalinan emergency berarti sesar dilakukan ketika proses persalinan sedang
berlangsung, namun karena suatu keadaan kegawatan maka operasi sesar harus segera dilakukan.
b. Seksio sesarea elektif
Seksio sesarea ini direncanakan lebih dahulu karena sudah dikethaui bahwa kehamilan harus diselesaikan dengan pembedahan itu. Keuntungannya ialah
bahwa waktu pembedahan dapat ditentukan oleh dokter yang akan menolongnya dan bahwa segala persiapan dapat dilakukan dengan baik.
Kerugiannya ialah oleh karena persalinan belum mulai, segmen bawah uterus belum terbentuk dengan baik sehingga menyulitkan pembedahan dan lebih
mudah terjadi atonia uteri dengan perdarahan karena uterus belum mulai dengan kontraksinya, akan tetapi dapat di katakan bahwa umumnya
keuntungan lebih besar daripada kerugian. c.
Anastesia Anastesia umum mempunyai pengaruh depresif pada pusat pernapasan janin,
sehingga kadang-kadang bayi lahir dalam keadaan apnea yang tidak dapat diatasi dengan mudah. Akan tetapi bahaya terbesar adalah apabila diberi
anastesia umum sedang lambung penderita tidak kosong. Pada wanita yang tidak sadar karena anestesia ada kemungkinan isi lambung masuk kedalam
jalan pernafasan, hal ini merupakan peristiwa yang sangat berbahaya. Dapat diusahakan untuk mengeluarkan isi perut dengan pipa lambung sebelum
anestia umum, akan tetapi biasanya tindakan ini tidak memuaskan. Cara yang paling aman adalah anestesia lokal, akan tidak selalu dapat
dilakukan berhubung sikap mental penderita.
Universitas Sumatera Utara
d. Transfusi darah
Pada umumnya perdarahan pada seksio sesar lebih banyak daripada persalinan pervaginam. Perdarahan tersebut disebabkan oleh insisi pada
uterus, ketika pelepasan plasenta, mungkin juga karena terjadinya atomia uteri postpartum, berbuhungan dengan itu pada tiap-tiap seksio sesar perlu
diadakan persediaan darah. e.
Pemberian antibiotik Walaupun pemberian antibiotik sesudah seksio sesar elektif dapat di
persoalkan, namun pada umumnya pemberiannya dianjurkan.
Jenis Seksio Sesar dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut : a.
Teknik seksio sesar transperitonealis profunda Diadakan insisi pada dinding perut pada garis tengah dari simfisi sampai
beberapa sentimeter di bawah perut pusat. Setelah peritoneum dibuka, dipasang spekulum perut, dan lapangan operasi dipisahkan dari rongga perut dengan satu kain
kasa panjang atau lebih, diteruskan melintang jauh ke lateral, kemudian kandung kencing dengan peritonium didepan uterus didorong kebawah dengan jari. Pada
segmen bawah uterus diadakan insisi melintang selebar 10 cm dengan ujung kanan dan kiri agak melengkung untuk menghindari terbukanya cabang-cabang ateri
uterina. Sekarang ketuban dipecahkan dan air ketuban yang keluar diisap. Jika dialami kesulitan dialami kesulitan untuk melahirkan kepala janin
dengan tangan dapat dipasang cunam boerma. Sesudah kepala janin, badan uterus dilahirkan, muka dan mulut dibersihkan, tali pusat dipotong dan bayi diserahkan
kepada orang lain untuk diurus. Sekarang diberikan suntikan 10 satuan oksitosin dcalam dinding uterus atau
intravena untuk mengusahakan kontraksi yang baik, pinggir luka insasi dipegang dengan beberapa cunam ocum, dan pelasenta serta selaput ketuban dikeluarkan
secara manual. Tampon dimasukkan ke rongga uterus dan dimulai dengan jahitan otot uterus
dilakukan dalam dua lapisan. Lapisan pertama terdiri atas jahitan simpul dneng catgurt dan dimuai dari ujung yang satu ke ujung ke ujung yang lain, jahitan ini
memengang otot uterus, akan tetapi sedapat-dapatnya jangan mengikut sertakan desidua. Lapisan kedua terdiri atas jahitan menerus, sehingga luka pada
miometerium tertutup rapi.
Universitas Sumatera Utara
b. Teknik seksio sesar korporal
Setelah dinding perut peritoneum paretal terbuka pada garis tengah dipasang beberapa kain kasa panjang antara dinding perut dan dinding uterus untuk
mencengah masuknya air ketuban dan darah kerongga perut. Diadakan insisi pada bagian tengah insisi sepanjang 10 -12 cm denga ujung bawah diatas batas plika
vesiko uterina. Setelah anak lahir korpus uteri dapat di keluarkan dari trongga perut untuk memudahkan tindakan-tindakan selanjutnya. Sekarang diberikan suntikan 10
satuan oksitosin dalam dinding uterus atau intravena, dan plasenta serta selaput ketuban di kelauarkan secara manual. Kemudian dinding uterus ditutup dengan
jahitan catgut yang kuat dalam dua lapisan, lapisan pertama terdiri atas jahitan simpula dan laoisan kedua atas jahitan menerus. Selajutnya diadakan jahitan menerus
dengan cutgut yang lebih tipis, yang mengitkut sertakan peritoneum serta bagian luar miometrium.
Persiapan operasi kebidanan adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan operasi sehingga dapat dicapai optimalisasi ibu maupun
banyinya. Dengan operasi kebidanan diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Persiapan operasi kebidanan meliputi persiapan
mental penderita dan persiapan fisik penderita. 1.
Persiapan penderita Penderita dan keluarganya dapat menyetujui atau menolak tindakan operasi
dan menyatakannya dalam surat persetujuan yang disebut informed consent. Informed consent adalah perlindungan kedua belah pihak dari tuntutan hukum bila
terjadi masalah berkaitan dengan tindakan operasi. Masalah informed consent semakin penting dengan dikeluarkannya Undang-Undang Kesehatan Nasional
sebagai upaya melindungi kedua belah pihak dari tuntutan hukum 2.
Persiapan Fisik Penderita Mempersiapkan pasien secara fisik sangat penting agar dapat menurunkan
penyulit operasi yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Persiapan fisik di mulai dengan : a.
Melakukan pemerikasaan dasar 1
Kesan umum : apakah pasien tampak sakit, anemia,
dehidrasi, dan terjadi perdarahan. 2
Pemeriksaan fisik umum : tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan 3
Pemeriksaan fisik khusus : pemeriksaaan kebidanan, pemeriksaan dalam
4 Pemeriksaan penunjang : laboratorium, ultrasonografi, foto rotgen
abdomen, toraks. b.
Persiapan menjelang tindakan operasi. Setelah melakukan pemeriksaan lengkap, persiapan menjelang operasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1 Pemasangan infus. Tujuan pemasangan infus untuk rehidrasi carian
yang hilang, dan memudahkan pemberian pramedikasi narkosa, memberikan tranfusi darah dan memasukkan obat yang diperlukan.
2 Persiapan narkosa. Pemilihan narkosa dapat diserahkan kepada ahli
narkosa untuk keamanan tindakan operasi dengan premedikasi, narkosa narkosa umum, narkosa lumbat, atau pati rasa lokal, dan
obatan-obatan narkosa diserahkan kepada dokter ahli narkosa. 3
Persiapan tempat operasi. Kebersihan dan suci hama di daerah tempat operasi bertujuan untuk menghindari infeksi. Kulit dibersihkan dan
dicuci dengan sabun dan didesinfektan dengan yodium, alkohol, betadin.
4 Persiapan alat operasi bergantung pada jenis tindakan sebagai berikut:
a Berdasarkan indikasi
b Berdasarkan kondisi penderita
c Tidnakan yang paling ringan dan aman
d Pengalaman pelaksana operasi
e Penyulit operasi
c. Perisapan untuk bayi lahir hidup sebagai berikut :
1 Alat resusitasi pernapasan alat pengsisap lendir, laringoskop
2 Pemberian oksigen
3 Obat perangsang pernafasan, jantung dan lainnya
4 Alat bantu penghangat
5 Tempat tidur bayi khusus
Universitas Sumatera Utara
C. Ibu Melahirkan Dengan Sesar