Manifestasi Klinis Diabetes Melitus

2.5.9 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus Berhubungan dengan Sistem Indera (Sensoris)

Penyakit mata diabetes mengacu pada sekelompok gangguan penglihatan yang penderita diabetes dapatkan sebagai komplikasi dari diabetes, yang meliputi diabetik retinopati, glaukoma, dan katarak (National Eye Institute, 2012).

a. Diabetik Retinopati

Diabetik retinopati merupakan penyebab utama kebutaan dan terjadi sebagai akibat dari akumulasi kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah kecil di retina. Diabetik retinopati dicirikan dengan adanya permeabilitas vaskuler Diabetik retinopati merupakan penyebab utama kebutaan dan terjadi sebagai akibat dari akumulasi kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah kecil di retina. Diabetik retinopati dicirikan dengan adanya permeabilitas vaskuler

Faktor resiko yang berkaitan dengan diabetik retinopati diantaranya kontrol glukosa darah yang buruk, tekanan darah tinggi, dan hiperlipidemia. Kehamilan, pubertas, dan operasi katarak dapat mempercepat terjadinya retinopati (Porth, 2006). Predisposisi genetik retinopati ditemukan pada populasi India Asia dengan diabetes dan individu dengan alel 210bp memiliki resiko lebih tinggi (Black & Hawks, 2009).

Diabetik retinopati dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu nonproliferatif dan proliferatif (Porth, 2006)

1) Nonproliferatif Diabetic Retinopati (Background Retinopathy) Pada nonproliferatif diabetik retinopati, pembuluh darah retina menjadi hiperpermeabel dan melemah. Kapiler mengembangkan mikroaneurisma, dan vena berdilatasi dan berliku-liku. Plasma pembuluh darah tersebut cenderung bocor dan menyebabkan edema lokal, mengakibatkan penampilan kabur pada retina. Ruptur pada kapiler menyebabkan perdarahan kecil pada intraretinal dan mikroinfark menyebabkan eksudat kapas. Sensasi silau (karena hamburan cahaya) adalah keluhan umum. Penyebab paling umum dari penurunan kemampuan penglihatan pada orang dengan background retinopathy adalah makula edema, yang merupakan akumulasi cairan di retina yang berasal dari gangguan dalam penghalang darah-retina.

2) Proliferatif Diabetik Retinopati Proliferatif diabetik retinopati merupakan perubahan lebih parah dari background retinopathy . Iskemia progresif pada retina merangsang neovaskularisasi atau pertumbuhan pembuluh darah baru namun tidak efektif 2) Proliferatif Diabetik Retinopati Proliferatif diabetik retinopati merupakan perubahan lebih parah dari background retinopathy . Iskemia progresif pada retina merangsang neovaskularisasi atau pertumbuhan pembuluh darah baru namun tidak efektif

a) Pertama, karena pembuluh darah tersebut abnormal, sehingga cenderung mudah mengalami perdarahan di rongga vitreous dan menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan.

b) Kedua, karena pembuluh darah tersebut menempel kuat di permukaan retina dan permukaan posterior, mengakibatkan ablasi retina (retina tertarik) saat terjadi gerakan vitreous normal, sehingga menyebabkan kebutaan progresif.

Tindakan untuk diabetik retinopati meliputi photocoagulation dan vitrectomy, yang mana pada banyak kasus bekerja secara efektif dan memperlambat atau menghentikan keberlanjutan penyakit tersebut (Black & Hawks, 2009).

1) Photocoagulation Tujuan dari photocoagulation adalah untuk menghentikan kebocoran darah dan cairan di dalam retina dan memperlambat keberlanjutan dan diabetik retinopati. Sinar laser berenergi tinggi di arahkan ke daerah dengan pembuluh darah yang abnormal sehingga menciptakan luka bakar kecil untuk menutup kebocoran. Pada diabetik retinopati proliferatif, dapat digunakan untuk menindak keseluruhan retina kecuali macula. Tindakan tersebut dapat meneybabkan pembuluh darah baru yang abnormal untuk menyusut dan lenyap. Sehingga mengurangi kesempatan adanya perdarahan pada vitreous. Tindakan ini secara signifikan mengurangi resiko hilangnya penglihatan.

2) Virectomy Vitrectomy merupakan pengangkatan vitreous yang dipenuhi darah. Pemotong vitreous memotong jaringan dan mengangkatnya, sepotong demi sepotong. Volume jaringan yang diangkat digantikan oleh saline untuk mempertahankan bentuk dan tekanan normal mata. Selama vitrectomy, dokter bedah dapat menggunakan laser untuk melakukan prosedur (panretinal photocoagulation) untuk mencegah pertumbuhan pembuluh darah yang baru dan perdarahan.

b. Glaukoma

Glaukoma merupakan sekelompok gangguan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokular, atrofi saraf optik, dan hilangnya bidang visual (Black & Hawks, 2009). Jika tidak diberikan perawatan, peningkatan tekanan akan menyebabkan iskemia dan degenerasi saraf penglihatan, mengarahkann pada kebutaan progresif (Porth, 2006). Hubungan antara diabetes dan open-angle galucoma ( jenis yang paling umum dari glaukoma ), telah menarik peneliti selama bertahun-tahun. Orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan glaukoma seperti non-diabetes, meskipun beberapa penelitian saat ini mulai menyebutnya dipertanyakan. Demikian pula, kemungkinan seseorang dengan open-angle galucoma diabetic lebih tinggi daripada orang tanpa penyakit mata. Glaukoma neovaskular, jenis langka glaukoma, selalu dikaitkan dengan kelainan lain, paling umum adalah karena diabetes. Dalam beberapa kasus retinopati diabetes, pembuluh darah pada retina yang rusak. Retina memproduksi pembuluh darah baru yang abnormal.

Dikutip dari Alvarado (2011) dalam situs glaucoma.org, neovaskular glaukoma dapat terjadi jika pembuluh darah baru tumbuh pada iris ( bagian berwarna dari mata ), menutup aliran cairan di mata dan meningkatkan tekanan mata. Neovascular glaukoma adalah penyakit yang sulit untuk diobati. Salah satu pilihan adalah operasi laser untuk mengurangi pembuluh darah abnormal pada iris dan pada permukaan retina. Penelitian terbaru juga menunjukkan keberhasilan dengan penggunaan implan drainase. Faktor resiko terjadinya diabetik glaukoma meningkat secara signifikan tergantung pada faktor-faktor seperti ras (Afrika- Amerika, penduduk asli Amerika, Latino), usia (di atas 40) atau riwayat keluarga glaukoma.

c. Katarak

Katarak merupakan keruhnya lensa yang mengganggu transmisi cahaya ke retina (Porth, 2006). Dikutip dari situs diabetes.co.uk., diabetes merupakan salah satu faktor kunci yang menyebabkan katarak, meskipun alasannya belum sepenuhnya dipahami, orang dengan diabetes melitus secara statistik memiliki resiko 60% lebih besar untuk menderita katarak. Tindakan untuk mengatasi Katarak merupakan keruhnya lensa yang mengganggu transmisi cahaya ke retina (Porth, 2006). Dikutip dari situs diabetes.co.uk., diabetes merupakan salah satu faktor kunci yang menyebabkan katarak, meskipun alasannya belum sepenuhnya dipahami, orang dengan diabetes melitus secara statistik memiliki resiko 60% lebih besar untuk menderita katarak. Tindakan untuk mengatasi