Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN
POLITIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
kualitative approach
dengan metode studi kasus. Adapun alasan mengapa penulis menggunakan pendekatan kualitatif serta metode studi kasus adalah karena dalam hal ini penulis
hanya menggambarkan atau mendeskripsikan keberadaan PDI Perjuangan di masyarakat, bentuk pendidikan politik, proses pendidikan politik, kendala yang
dihadapi dalam melaksanakan pendidikan politik, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut serta hasil dari pelaksanaan pendidikan politik yang
dilakukan oleh PDI Perjuangan di Kabupaten Sintang guna membentuk karakter bertanggung jawab warga negara tanpa melakukan perhitungan secara kuantitatif
atau tanpa menggunakan angka secara statistik. Pembentukan karakter bertanggung jawab warga negara melalui pendidikan
politik dianggap sebagai sebuah kasus karena hal tersebut sukar dilakukan, sebab setiap manusia dan kader partai tidak ada yang melibatkan dirinya sepenuhnya
dengan urusan partai politik. Dan saat ini kebanyakan partai politik hanya berorientasi pada kekuasaan belaka, tanpa mau peduli apakah kader partai dalam
memperoleh kekuasaan tersebut menempuh jalan yang benar atau jalan yang salah, namun dibenarkan. Disisi lain, pendidikan politik yang dilakukan oleh
partai politik masih terbatas pada kalangan partai semata, tanpa melibatkan masyarakat luas selaku konstituen dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
negara yang demokratis. Dalam melakukan penelitian, peneliti terjun langsung ke lapangan guna
melakukan pengamatan observasi, melakukan wawancara
interview
dengan narasumber yang terpercaya, melakukan studi dokumentasi serta studi literatur.
Selama proses penelitian, peneliti terlibat langsung dengan aktivitas yang dilakukan oleh subyek penelitian tanpa mengganggu jalanya aktivitas mereka. Hal
tersebut dilakukan supaya data yang diperoleh benar-benar data primer, sebab menurut Sugiyono 2010, hlm.85 tujuan penelitian kualitatif bukan semata-mata
mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitar tempat penelitian berlangsung. Dan menurut Margono 2009, hlm.35, pendekatan
Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN
POLITIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kualitatif lebih banyak menggunakan hipotetiko verifikatif. Pendekatan tersebut di mulai dengan berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian
melakukan pengujian di lapangan. Sementara itu, data yang berhasil dikumpulkan selama proses penelitian
berupa kata-kata, perbuatan, sikap maupun tingkah laku dari subyek penelitian di olah apa adanya tanpa terkontaminasi oleh pendapat peneliti. Hal tersebut
dimaksudkan supaya data yang disajikan benar-benar alamiah sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan pada saat proses penelitian berlangsung. Menurut Lofland
dan lofland 1984, hlm.47 dalam Basrowi dan Suwandi 2008, hlm.169, bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sugiyono, 2010, hlm.15 mengatakan metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah
eksprimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci
key intrument,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif atau
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Menurut Alwasilah 2003, hlm.26, penelitian kualitatif digunakan
sebagai istilah pembungkus yang meliputi sejumah strategi penelitian yang sama- sama memiliki sejumlah sifat tertentu, yang diambil dari serangkaian asumsi yang
saling berhubungan yang bersifat khas paradigma kualitatif. Sementara itu, Basrowi dan Suwandi 2008, hlm.20 23 berpendapat bahwa penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Dikatakan lebih lanjut, bahwa tujuan
penelitian kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
Adapun maksud dan tujuan pemilihan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan agar peneliti lebih leluasa dalam mengkaji dan
menganalisis berbagai fenomena yang ditemui dilapangan secara komprehensif sebagaimana yang dijelaskan oleh Miles dan Hubermen 2007, hlm.2 bahwa
“dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara
Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN
POLITIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat”.
Kirk dan Miller 1986, hlm.9 sebagaimana yang dikutif Moleong 2013, hlm.4, mengatakan penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasan maupun dalam
peristilahan. Sementara itu, menurut Miles dan Huberman 1992, hlm.2, data dalam
penelitian kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses yang terjadi dalam lingkup
setempat. Data dalam kualitatif lebih condong dapat membimbing kita untuk memperoleh penemuan yang tidak terduga sebelumnya dan untuk membentuk
kerangka teoritis baru. Dilain pihak, Denzin dan Lincoln 2009, hlm.2 berpendapat bahwa penelitian kualitaitf mencakup penggunaan subyek yang dikaji
dan kumpulan berbagai data empiris, studi kasus, pengalaman pribadi, intropeksi, perjalanan hidup, wawancara, teks hasil pengamatan, historis, interaksional, dan
visual yang menggambarkan saat-saat dan makna keseharian dan problematis dalam kehidupan seseorang.
Adapun karakterisitik penelitian kualitatif menurut Creswell 2010, hlm.261-263, adalah: 1 lingkungan alamiah
natural setting,
2 peneliti sebagai instrumen kunci
researcher as key instrument
, 3 beragam sumber data
multiple sources of data,
4 analisis data induktif
inductive data analysis,
5 makna dari para partisipan
participants meaning,
6 rancangan yang berkembang
emergent desaign,
7 persfektif teoritis atau
theoritical lens,
8 bersifat penapsiran atau
interpretative,
9 pandangan menyeluruh atau
holistic account.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah mencakup informasi tentang
fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, dan lokasi penelitian, atau dengan kata lain tujuan penelitian kualitatif adalah
rancangan penelitian yang dipilih. Suharsaputra 2012, hlm.185-186, berpendapat bahwa ciri-ciri penelitian
kualitatif, diantaranya: a
naturalistic inquiry
, b
inductive analysis
, c
holistic perspective
, d
qualitative data
, e
personal kontact dan insight
, f
dynamic system
, g
unique case orientation
, h
context sensitivity
, i
emphatic netrality
,
Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN
POLITIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
j
design flexibility
. Disisi lain, Denzin dan Lincoln 2009, hlm.301 mengatakan bahwa ada tiga jensi studi kasus, yakni:
Pertama
, studi kasus intrinsik
intrinsict case study
. Jenis ini ditempuh oleh peneliti yang ingin lebih memahami sebuah kasus tertentu.
Kedua
, studi kasus instrumental
instrumental case study.
Jenis ini digunakan untuk peneliti suatu kasus tertentu agar tersaji sebuah perspektif
tentang isu atau perbaikan suatu teori.
Ketiga
, studi kasus kolektif
colective case study.
Jenis ini sebagai pengembangan dari studi instrumental kedalam beberapa kasus yang hendak dikaji.
Pernyataan di atas menyiratkan bahwa pendekatan kualitatif
qualitative approach
merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada kajian interperatif data hasil penelitian dan tidak menggunakan kuantifikasi atau perhitungan
statistik. Pendekatan kualitatif juga lebih menekankan pada proses, oleh karenanya pendekatan ini ketika terjun ke lapangan dalam mengumpulkan data
relatif lebih lama sebab data yang dikumpulkan sampai pada tahap kejenuhan. Sebab menurut Denzin dan Lincoln 2009, hlm.299, sebagai sebuah bentuk
penelitian, studi kasus ditentukan oleh minat pada kasus-kasus individual, bukan ditentukan oleh metode-metode penelitian yang digunakan.
Dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa penelitian kualitatif pendekatan kualitatif adalah penelitian dimana peneliti terjun langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan data peneliti sebagai instrumen kunci, data yang dikumpulkan dalam keadaan alamiah atau apa adanya apa yang dilihat, didengar
maupun dirasakan, pengumpulan datanya sampai pada tingkat kejenuhan, tidak melakukan perhitungan angka secara statistik dan pengolahan datanya bersifat
induktif.
3.2 Metode Penelitian