Potensi Aneka Limbah Agroindustri sebagai Pakan Sapi Perah

RINGKASAN
Wahyuni Aclunad. D02496005. Potensi AneBa Limbah Agroindutri sebagai Paltali
Sapi Perah. Skripsi. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Temak. Fakultas Petemakan.
Institut Pertanim Bogor (IPB).
Perllbinlbirlg Uta~na : Prof. Dr. Toha Sutardi, M.Sc.
Pe~nbimbingAnggota : Ir. U. Hidayat Tanuwiria, M.Si.
IQisis elco~lo~lii
me~~yebablcan
penurunan produksi temak. Peniilglcata~lprodulcsi
terha~~lbat
oleh ltelarlgltaail pakan alcibat penyusutall lahan pertauian. Kelailglcaan paltail
itu sangat menghai~~bat
produksi siisu lcareila 96% populasi sapi perah ada di Ptila~iJawa
yang padat pe~~dudulcnya.Dalanl kurun waktu 1995-1996, populasi sapi perah di Jawa
Barat mengalami penurunan 12.2%1 taliun, sernentara itu 66% konsumsi susu nasiomlal
inasih berasal dari susu impor. Peninglcatarl produksi susu hanya n~ungkirldicapai
dengan menggunakan pakm alternatif, antara lain limbah agroindustri. Tujuan utama
penelitian ini rnenjajaki penggimaan aneka limball agroindustri dalam ransum sapi perah.
Tujua~lselcunder adalah rnenguji aktivitas biologis lcompos bekas media biakal ja111ur
(CWC) dau hubungan ferrnentabilitas serta sifat fisik paka11 derlgan Itece~llaan. Selaiil
CWC, limbah yang dikaji terdiri atas tebon dan kelobot babycorn (BC), residu batang

are11 (Aretrgcl pbrtrcrta), limbah industri kertas (PPW), limbah sabut kelapa (cocorl~tsl),
b~u~gltil
iuti leelapa sawit (PKC) dan bulu ayam.
Uji banding antar palcan serat memnperlihatkan bahwa PICC menghasillta~~
asaln
lemak volatil (VFA) tertinggi (107 inM) dan PPW menghasilltan VFA tere~ldah(35 111M),
sedanglean limbah laimlnya menghasilltan VFA arltara 64 - 87 mM. Produlcsi VFA itu erat
ltaitannya dengan lcecenlaar~bahan lcerirlg (ICBIC). Produltsi amonia (NH3) ltelobot BC
culcup untulc ~nendukurlgyertu~nbuhanmikroba rumen (4.89 mnM), altan tetapi produlcsi
NH, pakan serat laill sailgat rendah (1.93-3.40 mM), berarti rarlsurli yang alcan dibuat
mernbutul~lta~~
urea atau ssuplernen protein yang fenentabel. Bulu ayarn mengandung
8 1.18% protein lcasar (PIC), aka11 tetapi lcecernaarmya rendah sekali (5.82%), mu~lglcin
lcarena palcan tersebut tinggi lcarldurlga~lIceratinnya. Hidrolisis dengall 12% E-ICI sela~na
3 hari, tallpa uleilggu~lalcarlpanas darl telcauan tinggi, kemudiarl disiisul der~gail
penambahan 12% NaOH, berl~asillneningkatarl ICBK nlenjadi 58.83% yang mlyata lebih
tinggi daripada ICBK tepurlg bulu ayam ltomersial (17.91%). Hidrolisat bulu ayam
tersebut dail limbah lain, urea, ~ninyakikan lemuru diramu menjadi Rarlsurn A da11 B
yang me~~ganduilg
ternietaholisasi (ME) 10.1 MJlkg dan PK 12.3%. Ransuin A berbasis

limbah BC, sedarlgkan Ransulll B dicadangkan sebagai pengganti Ransun1 A, jika
persediaatl limbah BC terbatas. ICedua ransum itu serupa dalam menghasilltan VFA (1 19
dan 153 mM) dan N1S3 (22 dan 20 mM) serta lcecernaarl bahan lcerirlgrlya (47.4 dan
46.5%).
Disimpullcan bahwa Rarlsurll A da11 B atau lcombinasinya layalc digu~lalcanuntulc
sapi dara berbobot 250 kg yaug tui~lbuh0.8 ltglhari atau sapi laktasi berbobot 500 kg
yang menghasilkall ssuu berkadar lemak 4% sebanyak 15 kglhari.
ICoinpos beltas
(CWC) rnu~lglcin ~nengallduilgbakteri dan atau fiingi yang beralctivitas alnilolitik,
selulolitilc, proteolitik, dan ureolitik. Icecernaan baha~lIcering palcan serat dapat diduga
daxi alctivitas cairan rumen, lcealnbaan, daya serap air dan ltelarutannya.