METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 11 kelurahan/desa yaitu : Baturan, Blulukan, Bolon, Gajahan, Gawanan, Gedongan, Klodran, Malangjiwan, Ngasem, Paulan, Tohudan. Kecamatan Colomadu dipilih sebagai daerah penelitian karena letak Kecamatan Colomadu yang berbatasan dengan tiga Kabupaten yaitu: Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali menjadikan Kecamatan Colomadu sebagai tempat yang strategis mobilitas orang, nilai, dan barang. Karena tempat yang strategis tersebut terjadilah interaksi dengan kota maupun kabupaten di sekitarnya sehingga terjadi perubahan-perubahan diberbagai bidang baik sosial maupun budaya termasuk pendidikan.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dimulai pada Bulan Februari tahun 2008 sampai Bulan Oktober 2009. Tahap pelaksanaannya sebagai berikut: Tabel 3. Perencanaan Penelitian Tahap

Bulan

Feb-Apr’08

Apr – Juni’08

Juli’08

Okt – Des’08 Jan – Feb’09 Maret –Okt’09

Persiapan P Penyusunan

Proposal Penyusunan

Instrument Penelitian Pengumpulan

Data Analisis data

Tahap P Penyusunan Laporan

B. Metode Penelitian

Tika (1997: 2) menyatakan bahwa metode penelitian geografi dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan mengembangkan pengetahuan yang menyangkut permukaan bumi dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Metode ilmiah merupakan langkah-langkah yang dipakai untuk melakukan penelitian dn membuat pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif geografis dengan analisis peta, dan tetangga terdekat. Metode deskriftif geografis yaitu merupakan suatu metode penelitian dengan cara memecahkan suatu masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan berdasarkan fakta yang menghasilkan data deskriftif secara spasial tentang data yang diamati. Deskriftif geografis dalam penelitian ini adalah uraian tentang persebaran Sekolah Dasar, uraian tentang pola persebaran Sekolah Dasar, uraian tentang perubahan Sekolah Dasar, uraian tentang perubahan jumlah murid Sekolah Dasar, uraian tentang kebutuhan guru Sekolah Dasar, uraian tentang kebutuhan kelas Sekolah Dasar, uraian tentang sarana dan prasarana Sekolah Dasar dan uraian tentang daya tampung Sekolah Dasar.

C. Sumber Data

1 Data primer

Tika (1997:67) mengemukakan bahwa data primer adalah data yang Tika (1997:67) mengemukakan bahwa data primer adalah data yang

2 Data Sekunder

Tika (1997:67) mengemukakan bahwa data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi dari instansi terkait. Data sekunder penelitian ini adalah:

a. Jumlah siswa, jumlah guru, sarana dan prasarana yang diperoleh dari Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu.

b. Data penduduk diperoleh dari Kecamatan Colomadu Dalam Angka tahun 1998 - 2007/2008 yang diperoleh dari Kantor Badan Statistik Kabupaten Karanganyar.

c. Data jumlah anak usia 7-12 tahun dan jumlah siswa usia 7-12 tahun diperoleh dari Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Colomadu.

D. Teknik Sampling

Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti. Populasi dibedakan menjadi populasi sasaran (target population) dan populasi sampel. Populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam area/wilayah/lokasi/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi sampel adalah keseluruhan individu yang akan menjadi satuan analisis dalam populasi yang layak dan sesuai untuk dijadikan atau ditarik sebagai sampel penelitian sesuai dengan kerangka sampelnya (sampling frame). Adapun yang dimaksud dengan kerangka sampel adalah seluruh daftar individu yang menjadi menjadi satuan analisis yang ada dalam populasi dan akan diambil sampelnya. (Sugiarto,dkk; 2003 : 2-3)

Penelitian ini menggunakan populasi sehingga tidak menggunakan Penelitian ini menggunakan populasi sehingga tidak menggunakan

E. Teknik Pengumpulan Data

1 Observasi

Observasi merupakan cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terjadi di lapangan karena tidak semua data bisa diperoleh dari data sekunder. Hal ini bertujuan untuk melihat keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu secara langsung.

Persebaran Sekolah Dasar diperoleh dari pengambilan titik koordinat lokasinya dengan menggunakan Global Positioning System (GPS), lalu dilakukan pengeplotan pada Peta Rupabumi Lembar Surakarta dan Lembar Kartasura skala 1:25.000.

2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini sumber tertulis berdasarkan data yang ada terdapat di Sekolah Dasar Kecamatan Colomadu, Kantor Badan Statistik Kabupaten Karanganyar, Bakosurtanal.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan asumsi bahwa anak usia Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu bersekolah di masing-masing desa. Hal ini berartinya anak usia Sekolah Dasar di Desa Malangjiwan bersekolah di Desa Malangjiwan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data sekunder dan teknik analisis peta. Analisis data sekunder dilakukan dengan cara mentabulasi ke dalam perhitungan-perhitungan sesuai dengan sifat datanya.

1. Distribusi Spasial dan Pola Persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis peta. Analisis peta digunakan untuk mengetahui distribusi spasial dari Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan peta persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu, sebagai berikut:

a. Mempersiapkan peta dasar. Peta Digital Rupa Bumi Indonesia yang digunakan sebagai peta dasar, mempunyai skala yang lebih besar dari pada peta tematik yang akan dibuat. Pada pemetaan sebaran Sekolah Dasar menggunakan peta rupa bumi skala 1 : 25.000.

b. Membangun tipologi ke dalam peta dasar. Detail topografi yang digunakan di dalam pembuatan peta Sekolah Dasar berupa:

1) Grid/UTM. Pada peta dasar, grid ini merupakan garis-garis lurus yang saling berpotongan dan membentuk sudut tegak lurus (siku-siku). Kegunaan grid ini untuk mengetahui dan menentukan koordinat titik di atas peta.

2) Pola Aliran. Pola aliran adalah salah satu bagian penting dari peta dasar untuk keperluan orientasi. Pola aliran berupa sungai (saluran yang disebabkan oleh alam).

3) Bentuk Perhubungan. Jalan dan jalan kereta api adalah bagian yang sangat penting dalam peta dasar untuk keperluan orientasi. Bentuk perhubungan ini sangat erat hubungannya dengan masalah aksesbilitas.

4) Nama-nama Geografi. Nama-nama tempat permukiman, sungai, unit administrasi, kantor pemerintahan, daerah-daerah geografis lainnya dicantumkan 4) Nama-nama Geografi. Nama-nama tempat permukiman, sungai, unit administrasi, kantor pemerintahan, daerah-daerah geografis lainnya dicantumkan

c. Labeling (data atribut). Dalam pemetaan Sekolah Dasar menggunakan simbol kualitatif. Simbol kualitatif menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli dari unsur, tidak menyajikan besar/jumlah/banyaknya dari unsur yang diwakilinya. Simbol kualitatif dalam peta sebaran Sekolah Dasar berupa Sekolah Dasar.

Desain simbol peta persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu dapat dilihat pada Tabel 4:

Tabel 4. Desain Simbol Peta Persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu Jenis Kenampakan

Simbol Contoh (Komponen)

Simbol Persebaran Sekolah

Data

Visual

Titik · Dasar di Kecamatan

(dot) Colomadu Tahun 1998 dan Tahun 2007

(bentuk) perception

d. Layout peta. Layout merupakan sebuah proses menata dan merancang bentuk- bentuk properti peta. Layout sangat membantu pengguna peta untuk memperoleh informasi peta.

Dari data jumlah Sekolah Dasar di kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar akan dicari pola persebarannya dengan menggunakan analisis tetangga terdekat (T) dalam Bintarto dan Surastopo Hadisumarno (1978 : 75-76) dengan formula sebagai berikut :

T = indeks penyebaran tetangga terdekat T = indeks penyebaran tetangga terdekat

j h = jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai pola random.

p = kepadatan titik dalam tiap kilimeter persegi yaitu jumlah titik (N) dibagi dengan luas wilayah dalam kilometer persegi (A), sehingga menjadi N

Parameter tetangga terdekat T (nearest neighbor statistic T) tersebut dapat ditunjukkan pula dengan rangkaian kesatuan (continuum) untuk mempermudah perbandingan antar pola titik.

T=0

T = 1,0

T = 2,15

Mengelompok

Random

Seragam

Mengelompok

Random

Seragam

T=0

T = 1,0

T = 2,15

Gambar 2. Continuum nilai nearest neighbor statistic T Menurut Dahroni (1998: 17) analisis tetangga terdekat (R) dengan model

matematika secara empiris nilai R itu diperoleh dari 0 sampai 2, 1491. Nilai R dari

0 sampai 0,7 berpola bergerombol (cluster pattern), dari 0,7 sampai 1,4 berpola tersebar tidak merata (random pattern), dan dari 1,4 sampai 2, 1491 berpola tersebar merata (dispersed pattern).

2. Perubahan Jumlah Murid, Guru dan Ruang Kelas Serta Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu Teknik yang digunakan dengan analisis data sekunder (tabulasi). Data jumlah murid, guru, ruang kelas dan sarana prasarana dianalisis dengan cara tabulasi, kemudian diperoleh perubahan jumlah murid, guru, ruang kelas serta sarana dan prasarana.

3. Daya Tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu Daya tampung Sekolah Dasar diketahui dengan membandingkan jumlah anak usia 7-12 tahun dengan kapasitas maksimal sekolah. Dikatakan tertampung apabila jumlah anak usia 7-12 tahun sama atau kurang dari kapasitas maksimal sekolah. Dikatakan tidak tertampung apabila anak usia 7-12 tahun lebih besar dari kapasitas maksimal sekolah. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I tentang pedoman penyusunan standar pendidikan dasar dan menengah tahun 2002 jumlah siswa dalam satu kelas/rombongan belajar maksimal 40 siswa. Satu Sekolah Dasar memiliki 6 kelas jadi daya tampung satu sekolah 6 x 40 siswa yaitu 240 siswa.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh oleh peneliti dari pemilihan permasalahan penelitian sampai dengan penulisan hasil penelitian.

Langkah – langkah prosedur penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan Kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Studi literatur, yaitu mempelajari literatur, hasil-hasil penelitian sebelumnya, laporan-laporan, majalah ilmiah dan tulisan yang ada hubungannya dengan masalah penelitian.

b. Orientasi lapangan, yaitu mengetahui jenis dan kelengkapan data lainnya yang diperlukan dalam penelitian, dengan jalan menghubungi atau mendatangi kantor atau instansi yang berkaitan dengan penelitian.

2. Penyusunan proposal Penyusunan proposal merupakan semua rencana penelitian yang akan

dilakukan meliputi pendahuluan, landasan teori serta metode penelitian.

3. Penyusunan instrumen penelitian

Penyusunan instrument penelitian yaitu membuat rancangan tabulasi tentang data perkembangan sekolah agar lebih memudahkan dalam melakukan pencatatan/penyalinan data yang diperlukan.

4. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data yaitu mengumpulkan data di lapangan yang berasal dari kantor atau instansi pemerintah yang ada kaitannya dengan penelitian, dengan cara mengutip, mencatat dan memfotocopy arsip yang diperlukan. Data yang diperlukan meliputi:

a. Data pokok · Lokasi Sekolah Dasar

· Data anak usia 7-12 tahun pada tahun 1998 dan tahun 2007.

· Data jumlah murid Sekolah Dasar tahun 1998-2007. · Data jumlah guru Sekolah Dasar tahun 1998-2007. · Data jumlah gedung sekolah. · Data sarana dan prasarana Sekolah Dasar tahun 2007.

b. Data bantu · Data luas wilayah Kecamatan Colomadu.

· Data jumlah penduduk · Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin

5. Tahap pengolahan data dan analisis data

a. Pengklasifikasian data Meliputi pemilahan data yang diperlukan dan dikelompokkan sesuai

dengan kegunaan data tersebut.

b. Penggambaran peta

Meliputi kegiatan desain tata letak, desain peta dasar, dan desain isi peta berdasarkan kaidah-kaidah kartografi.

c. Analisis peta Analisis peta dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan,

menguraikan serta mencari kemampakan-kenampakan yang terdapat dalam peta.

6. Penulisan laporan Penulisan laporan merupakan tahap akhir setelah tahap-tahap terdahulu selesai

dilakukan kemudian disusun dalam sebuah skripsi.

Data perubahan sekolah dasar

tahun 1998-2007

Data statistik :

Peta Rupabumi

Lokasi

Data pokok :

Sekolah Dasar 1998 dan tahun 2007.

· Data anak usia 7-12 tahun pada tahun Skala 1 : 25.000

· Data jumlah murid sekolah dasar tahun 1998-2007.

· Data jumlah guru sekolah dasar tahun Plotting 1998-2007.

· Data jumlah gedung sekolah. · Data sarana dan prasarana sekolah dasar

tahun 2007.

Data bantu :

Pengolahan data Peta dasar

Peta Persebaran sekolah

Komposisi Desain peta

Simbol

Analisis tetangga terdekat

Peta tematik

Pola persebaran

Sekolah Dasar

Hasil/Peta tematik - Peta perubahan jumlah murid, jumlah guru,

jumlah ruang kelas, dan sarana prasarana

- Peta daya tampung sekolah dasar di

kecamatan Colomadu

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian