Riset Cybermarketing Produk Ekstrudat (Snack,Mie Dan Pasta) Melalui E-Commerce Di Jakarta, Bogor, Dan Bandung

RISET CYBERMARKETING PRODUK EKSTRUDAT
(SNACK,MIE DAN PASTA) MELALUI E-COMMERCE DI
JAKARTA, BOGOR, DAN BANDUNG

Oleh:
Adhi'Saudi
A07496111

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
2001

\

RINGKASAN

ADHI SAUDI. Riset Cybermarketing Produk Ekstrudat (SnackIMielPasta) Melalui ECommerce di Jakarta, Bogor, dan Bandung. NETTY TINAPRILLA.

Pemasaran on-line atau dikenal dengan electronic commerce atau e-commerce
pada era global yang serba instant ini merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari

pemanfaatan kemajuan teknologi pemasaran. Kemajuan teknologi internet dan
kemampuan komputer berkecepatan tinggi telah mengubah kegiatan pemasaran
menjadi lebih menarik, kompetitif, dan tanpa ada batasan.
Industri manufaktur dan industri piranti lunak serta perkembangan indikator
ekonomi saat ini tidak pemah lepas dari pemanfaatan teknologi e-commerce, baik itu
berupa layanan business to business (BtB) atau business to consumer (BtC).·
Sayangnya, sampai penelitian ini dibuat peran serta industri pertanian di Indonesia
masih sangat terbatas untuk terlibat langsung dalam teknologi e-commerce. Saat ini
industri pertanian yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi terbatas dalam
layanan media online yang informatif dan belum banyak memanfaatkan e-commerce.
Produk-produk pertanian, khususnya produk hortikultura dan perkebunan
membutuhkan manajemen persediaan yang tidak lajim, sehingga karena alasan ini lah
sektor pertanian dari produk hortikultura dan perkebunan tertinggal dalam pemanfaatan
teknologi informasi. Sektor agroindustri merupakan sektor yang sangat potensial untuk
turnt serta dalam kompetisi global yang cepat berubah karena sektor ini, terutama untuk
produk-produk konsumsi pangan, seperti produk ekstrudat yang terdiri dari mie, pasta, .
dan kudapan. Setidaknya jika sasaran e-commerce produk ekstrudat tepat target maka
akan ada 1,5 juta pengguna e-commerce dari tingkat retail sampai end user di
Indonesia, dan 12 juta lebih pengguna e-commerce di dunia dan rata-rata
menghabiskan konsumsi sebesar US$ 20 milyar untuk produk konsumsi pangan

(ACNielsen Research, 1999)
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kepuasan konsumen di
Indonesia di tiga kota Jakarta, Bogor dan Bandung terhadap e-commerce produk
ekstrudat, sekaligus merekomendasikan atribut dan strategi cybermarketing yang perlu

diberikan. Analisis ini merupakan yang pertarna kali dilakukan terhadap e-commerce
produk ekstrudat di Indonesia dengan menggunakan analisis Friedman, analisis Uji
Mann Whitney, analisis tabulasi silang dan frekuensi, Uji Perbandingan Berganda
Dunn, dan analisis Cluster. Diharapkan dari penelitian maka akan ada upaya-upaya
untuk pengembangan produk ekstrudat atau produk konsumsi pangan melalui ecommerce sekaligus merupakan wacana untuk langkah awal pengembangan sektor
pertanian di e-commerce.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen produk ekstrudat di ecommerce yang teraktif dalarn melakukan business to business (BtB) atau business to
consumer (BtC) adalah responden pada selang usia 25 - 30 tahun. Konsumen produk di

e-commerce pada dasarnya merupakan konsumen yang tidak loyal terhadap merek,
selain pengetahuan tentangflavour (rasa) merupakan modal utarna sebelum konsumen
melakukan BtBlBtC produk ekstrudat. Secara umum atribut produk yang memberikan
tingkat kepuasan adalah Open buying internet/Open trading protocol (OBVOT, harga,
b-browsed, interchange, shopping cart, customizability, Security electronic transaction


(SET), dan Secure socket layer (SSL).
Pengelompokan menunjukkan bahwa sebagian besar konsep produk ekstrudat
di e-commerce terpusat pada kelompok 3 dimana atribut penjelas produk tersebut.
meliputi cybercash, penggunaan virtual point of sale dari sistem SET, dan pemanfaatan
frequently asked questionIFAQ dari customizabuility. Konsumen juga mengharapkan
dengan purchase order yang mereka lakukan minimal membayar dengan harga lebih
kecil atau sarna dengan pasar tradisional ditarnbah bonus dan barang tersebut minimal
sarnpai di tempat tujuan dalarn satu hari.
Berdasarkan analisis cluster, ukuran kelompok konsumen terbesar ada pada
kelompok II sebesar 47,37% yaitu para konsumen yang berpendidikan minimal SI,
melakukan biaya pengeluaran sebesar Rp 100.000,00 sarnpai Rp Rp 250.000,00 dan
berusia antara 25 hingga lebih dari 30 tahun. Sedangkan untuk sasaran kelompok
produk, cluster yang terbentuk terpusat pada kelompok III sebesar 72,63%. Kelompok
III ini memusatkan posisi produk ekstrudat pada layanan b-browsed sarna dengan satu .
hari dan pada shopping cart-nya marnpu menarnpung 5 sarnpai 10 produk yang akan
dibeli.

Berdasarkan clustering maka perusahaan produk ekstrudat hendaknya fokus
pada konsumen dengan pendapatan antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.000.000,00,
konsumen ini berdasarkan cluster dan tabulasi silang terbukti royal dalam .

membelanjakan uang mereka di pasar e-commerce produk ekstudat, yaitu sebanyak
47,3% melakukan aktifitas BtC dan sisanya 52,7% melakukan aktifitas BtB. Hal ini
setidaknya dapat menjadi acuan bagi perusahaan produk ekstrudat yang pertama kali
ingin masuk ke pasar e-commerce, bahwa peluang dan target konsumen yang ingin
diraih j elas aralmya.
Pengelompokan clustering memberi petunjuk pada perusahaan produk ekstrudat
e-commerce agar perusahaan hendaknya dapat meningkatkan varian produk ekstrudat,
memperhatikan keberadaan harga dan penggunaan OBIIOTP serta SET yang canggih.
Penelitian pada pasar e-commerce ini juga menunjukkan bahwa situs belanja
lipposhop, temyata brand awaraness-nya kurang baik dibandingkan situs lippo star itu
sendiri. Responden mayoritas pada selang usia 25 - 30 tahun dengan rata-rata
pendapatan Rp 1,8 juta ini memiliki top of mind untuk situs Detikcom dan yahoo, dan
87,03% responden memiliki prioritas SET dalam evaluasi keputusan pembeliannya.
Berdasarkan kondisi faktor ekstemal industri produk ekstrudat di pasar ecommerce maka disarankan perlu adanya kajian lebih mendalam mengenai manajemen
persediaan bagi produk pertanian di pasar e-commerce.

RISET CYBERMARKETING PRODUK EKSTRUDAT
(SNACK,MIE DAN PASTA) MELALUI E-COMMERCE DI
JAKARTA, BOGOR, DAN BANDUNG


Oleh:
Adhi Saudi
A07496111

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mempero1eh Gelar
SARJ1INA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
2001

セogr@

INSTITu'r PER'I'1\NIl\N l30GOR
Fl\KULT1\S PEH'.rl\NIl\N

JUHUSl\N ILMU-ILMU SOSIAL EI