Dimana: UE Tingkat Pengangguran untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t; PDRB Produk Domestik Regional Bruto untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t; INF Inflasi untuk
wilayah ke-i dan waktu ke-t; UMK Upah Minimum untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t; POPL Jumlah Penduduk untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t; i Menunjukkan
KotaKabupaten; t Menunjukkan deret waktu 1999-2013; α Koefisien konstanta; Koefisien slope; u error term
Menurut Juanda 2012, ada tiga metode data panel yang dapat digunakan, yaitu Metode Pooled Ordinary Least SquarePLS, Fixed Effect ModelFEM dan Random Effect
ModelREM. Pemilihan model data panel yang tepat dapat digunakan dengan uji chow dan uji hausman. Uji chow digunakan untuk memilih antara model PLS dan FEM. Uji
hausman memilih antara model FEM dan REM.Setelah penentuan model yang tepat, langkah selanjutnya perlu dilakukan uji uji eksistensi model, uji determinan dan uji
validitas pengaruh.
D. PEMBAHASAN
Regresi data panel ada tiga metode yang harus lakukan dan dari ketiga metode harus dipilih salah salah satu model yang paling tepat. Hasil regresi data panel
ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Hasil Regresi Data Panel Variabel
Koefisien Model PLS
FEM REM
C 9,531135
-10,29146 8,738802
PDRB 2,18E-07
-8,17E-07 -2,04E-07
INF -0,026588
-0.004207 -0,022018
UMK -1,01E-06
1,16E-05 4,44E-06
POPL -5,21E-06
1,76E-05 -4,54E-06
Error term
277,1570 135,7684
217,5884 R
2
0,310106 0,662048
0,205376
Prob.F-Statistik 0,000000
0,000000 0,000115
Sumber: Output data panel menggunakan E-views7 Uji ChowLikelihood Ratio digunakan untuk memilih model antara Pooled
Ordinary Least Square danFixed Effect Model. H : Model PLS tepat dengan H
A
: Model FEM tepat. Output E-views menunjukkan Prob. F atau Prob. Chi-square signifkan
0,00000,05. Kesimpulannya, H ditolak yang berarti model FEM tepat. Hasil
pengolahan ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel Uji Chow
Effects Test Statistic
d.f. Prob.
Cross-section F 16.315194
6,94 0.0000
Cross-section Chi-square 74.931526
6 0.0000
Sumber: Output data panel menggunakan E-views7 Uji Hausman digunakanuntuk memilih model regresi data panel yang paling baik
antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model. H : Model PLS tepat dengan H
A
: Model FEM tepat. Output E-views menunukkan Chi-square atau p-value 0,00000,05.
Kesimpulannya, H ditolak yang berarti model FEM tepat. Hasil pengolahan ditunjukan
pada tabel berikut:
Tabel Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 54.648473
4 0.0000
Sumber: Output data panel menggunakan E-views7 Berdasarkan uji chow dan uji hausman menunjukkan bahwa model Fixed Effect
Model FEM adalah model yang paling tepat.Pemilihan model FEM juga didukung pernyataan Jugde dalam Gujarati, 2012dari hasil beberapa observasi mengenai
penentuan dalam menentukan model fixed effect atau random effect yang paling baik, yang menyatakan apabila jumlah times series T lebih besar daripada jumlah cross
section N, model fixed effect yang dipakai. Oleh karena itu, dalam mengestimasi menggunakan model FEM. Hasil regresi ditunjukkan pada tabel berikut:
Hasil Regresi Fixed Effect
Hasil Regresi Variabel
Prob.F Stat
R
2
C PDRB
INF UMK
POPL Koefisien
-10,29146 -8,17E-07
-0,004207 1,16E-05
1,76E-05 0,00
0,662 Prob.t-Stat
0,0559 0,0000
0,7660 0,0000
0,0061 Boyolali
-2.530407 Klaten
-3.415151 Sukoharjo
2.629128 Wonogiri
-4.470521 Karanganyar
0.757091 Sragen
-2.048128 Surakarta
9.077989 Sumber: Output data panel menggunakan E-views7
Berdasarkan table hasil regresi Fixed Effect, konstanta Boyolali sebesar -10.29146 + -2.530407, Klaten sebesar -10.29146 + -3.415151, Sukoharjo sebesar -10.29146 +
2.629128, Wonogiri sebesar -10.29146 + -4.470521, Karanganayar sebesar -10.29146 +