Pengaruh Komitmen Profesional dan Pengalaman Kerja Terhadap Dilema Etika Internal Auditor Dalam Pengambilan Keputusan Etis

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP DILEMA ETIKA INTERNAL AUDITOR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Di Susun Oleh :
Rachmat Hidayat Sumawi Budi
106082002661

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP DILEMA ETIKA INTERNAL AUDITOR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS


SKRIPSI
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Di Susun Oleh :
Rachmat Hidayat Sumawi Budi
106082002661

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap : Rachmat Hidayat Sumawi Budi
Nama Panggilan : Diki Baik
Tempat/Tgl Lahir : Cirebon, 14 Juli 1988
Agama

: Islam
Alamat
: Perumahan Pondok Benda Indah Pamulang
Blok B1/12 Rt 02/ Rw 15
No. Hp
: 021-95804530
Email
: Eriodan.lanun2@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.

TK. Avia Puri
SD N Pondok Benda I
SMP N 2 Pamulang

SMA N 2 Ciputat
D2 Komunikasi + Yayasan Al-Kharim
S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

RIWAYAT PENDIDIKAN INFORMAL
2006-2007

Kursus Bahasa Inggris IEC Ciputat

i

Tahun 1994
Tahun 2000
Tahun 2003
Tahun 2006
Tahun 2010
Tahun 2010

PENGALAMAN ORGANISASI/BEKERJA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

ERIODAN
LDK KOMDA
Saturday Meeting Club IEC-Ciputat
BEM Jurusan Akuntansi
Karangtaruna Pondok Benda Indah
BNI-life

Ketua
Div. Dana usaha
Public Relation
Ketua. Biro Bisnis dan Usaha
Sekertaris
Finance Consultant


ii

2005
2007
2008
2009
2009
2009

EFFECT OF COMMITMENT PROFESSIONAL AND WORK EXPERIENCE
TOWARD ETHICAL DILEMMA OF INTERNAL AUDITORS IN ETHICAL
DECISION MAKING

ABSTRACT

Rachmat Hidayat Sumawi Budi, Effect of Commitment professional and Work
Experience Toward Ethical Dilemma of Internal Auditors in Ethical Decision
Making. Thesis Strata One (S1) of Accounting Department of Economics and
business Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2010.

This study aims to test the effect of Commitment Professional and Work
Experience toward Dilemmas ethical of internal auditors in the Ethical Decision
making with using multiple linear regression. The sample in this study amounted to
82 internal auditor as respondents who work in DKI Jakarta area. Sampling method
that used is convenience sampling. The collection of data using the primary data that
is taken directly from the respondents with the questionnaire technique.
The results obtained in the partial test is that professional commitment has a
significant influence on ethical dilemmas and ethical decision making as well as work
experience variables also have significant influence on the variables of ethical
dilemmas in ethical decision making. So that the independent variables
simultaneously influence the ethical dilemmas in ethical decision making as the
dependent variable.
Keywords: professional commitment, work experience, ethical dilemmas in ethical
decision making.

iii

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP DILEMA ETIKA INTERNAL AUDITOR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS


ABSTRAK

Rachmat Hidayat Sumawi Budi, Pengaruh Komitmen Profesional dan
Pengalaman Kerja Terhadap Dilema Etika Internal Auditor Dalam Pengambilan
Keputusan Etis. Skripsi Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Komitmen Profesional dan
Pengalaman Kerja Terhadap Dilema Etika Internal Auditor Dalam Pengambilan
keputusan Etis dengan menggunakan regresi linear berganda. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 82 responden internal auditor yang bekerja di perusahaanperusahaan wilayah DKI Jakarta. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah
convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer yaitu diambil
langsung dari responden dengan tekhnik kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam pengujian secara parsial adalah bahwa
komitmen profesional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dilema etika
dalam pengambilan keputusan etis dan begitu juga dengan variabel pengalaman kerja
juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dilema etika dalam
pengambilan keputusan etis. Sehingga secara simultan variabel independen
berpengaruh terhadap dilema etika dalam pengambilan keputusan etis sebagai
variabel dependen.

Kata Kunci: Komitmen profesional, pengalaman kerja, dilemma etika dalam
pengambilan keputusan etis.

iv

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, kepadanya kita memohon
pertolongan dan pengampunan serta kita berlindung dari keburukan dan kejahatan
diri kita. Semoga kita selalu mendapat hidayah-Nya, sehingga kita tergolong orangorang yang berada dalam keridhoaan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan
melainkan ALLAH, sekutu baginya yang maha pengasih lagi maha penyayang dan
saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasulullah. Sholawat dan salam
teriring untuknya semoga kita semua akan mendapat syafa’at-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan merupakan salah satu dari banyak
nikmat yang ALLAH SWT berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari
bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan cahaya terang senantiasa
banyak hangat ruang kasih yang engkau beri dari setiap doa, kepingan rizki dan
harapan, serta Annisa Ayu adinda tercinta tetap semangat dalam menjalankan

kuliah target lulus di UPN kamu harus 3,5 tahun masa tenggang 4 tahun harus
sudah sarjana.
2. Eyang Jhon Disman, terima kasih atas setiap nasihat dan opini yang eyang
berikan.
3. Bapak Dr. Yahya Hamja. MM, selaku dosen pembimbing I terima kasih banyak
atas kemudahan, bimbingan dan motivasi yang telah banyak diberikan kepada
penulis.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M,Si, selaku dosen pembimbing II terima kasih banyak
atas bantuan semangat, bimbingan, meminjamkan buku panduan SPSS, tawa
canda disela bimbingan yang membuat penulis semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku dosen dan penguji skripsi terima
kasih telah memberikan ilmu objektifitas serta motivasi yang membangun.
6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak, selaku dosen dan penguji serta teman curhat
di waktu senggang yang telah memberikan banyak motivasi, siraman rohani dan
ilmu tata kelola dream maping.

v

7. Kak. Taufik Hidayat, selaku asdos dan teman yang telah memberikan motivasi

dan cambukan perjuangan untuk tetap semangat ketika penulis dirundung
kesulitan.
8. Bapak Firaun Maulana, selaku guru besar Al-Kahfi Al-Khariem terima kasih
banyak telah banyak membantu dan mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di perusahaan yang Bapak pimpin.
9. Bapak Tubagus Wahyudi, selaku guru besar yang telah banyak memberikan ilmu
komunikasi, terima kasih atas motivasinya.
10. Seluruh mahasiswa ALKAHFI khususnya mahir terima kasih dan tetap kompak.
11. Risthy Prapanca Wisudani Apriliani, Arief Fahruri, Siti Nur Alqiah, Asep Saiful
Bahri dan Yayat Hidayatullah terima kasih atas bantuan yang selama ini penulis
rasakan hingga kini.
Terima kasih untuk seluruh pihak-pihak yang namanya tidak tertulis atau
tidak mau disebutkan, penulis banyak terima kasih dan mohon maaf lahir batin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
pengetahuan dan kemampuan penulis miliki masih terbatas, oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan serta tanggapan yang membangun guna terciptanya
skripsi yang baik dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Hormat saya,


Penulis

vi

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................

BAB II

7

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit ............................................................................................... 9
1. Pengertian Audit ........................................................................ 9
2. Jenis-Jenis Audit ........................................................................ 11
3. Jenis-Jenis Auditor ..................................................................... 13
B. Audit internal ................................................................................... 14
1. Pengertian Audit Inernal ............................................................. 14
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit internal .............................. 19

vii

3. Profesi Audit Internal .................................................................. 25
4. Peranan Audit internal ................................................................ 26
C. Komitmen Profesional ..................................................................... 27
1. Pengertian Komitmen ................................................................ 27
2. Pengertian Profesional ............................................................... 28
3. Auditor internal yang Profesional ............................................. 29
4. Kode Etik Profesional ............................................................... 41
D. Pengalaman Kerja Auditor .............................................................. 44
E. Pengambilan Keputusan etis ........................................................... 45
F. Dilema Etika ..................................................................................... 47
G. Penelitian terdahulu .......................................................................... 49
H. Keterkaitan Setiap Variabel .............................................................. 54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 56
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 56
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 57
1. Sumber Data ............................................................................. 57
2. Pengumpulan Data ..................................................................... 57
D. Metode Analisis Data ....................................................................... 57
1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 58
2. Uji Kualitas Data ........................................................................ 58

viii

a. Uji Validitas ......................................................................... 58
b. Uji reliabilitas .......................................................................58
3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 59
a. Uji Multi Kolinearitas .......................................................... 59
b. Uji Heterokedastisitas ......................................................... 59
c. Uji Normalitas .................................................................... 59
4. Uji Hipotesis .............................................................................. 60
a. Analisis koefisien Determinasi ........................................... 60
b. Uji Hipotesis ........................................................................ 61
1) Uji t ................................................................................. 61
2) Uji F ................................................................................ 61
E. Definisi Operasional variabel dan Pengukurannya ......................

62

1. Variabel Dependen ...................................................................... 62
2. Variabel Independen ................................................................... 64
a. Komitmen Profesional ......................................................... 64
b. Pengalaman kerja ................................................................. 65

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 69
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 69
2. Karakteristik Responden ............................................................. 71
B. Hasil Analisis dan Pembahasan ........................................................ 74

ix

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 74
2. Uji Kualitas Data ....................................................................... 75
a. Uji Validitas........................................................................... 75
b. Uji Reliabilitas ....................................................................... 77
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 79
a. Uji Multikolinearitas ........................................................... 79
b. Uji Heterokedastisitas .......................................................... 79
c. Uji Normalitas ..................................................................... 81
4. Uji Hipotesis ............................................................................ 82
a. Uji Koefisien Determinasi ..................................................

83

b. Uji Hipotesis Dalam Penelitian ........................................... 84
1) Uji t ................................................................................ 84
a) Hasil Uji Hipotesis pertama (Ha1) ............................. 84
b) Menguji Hipotesis kedua (Ha2) ................................. 85
2) Uji F .................................................................................85
C. Pembahasan .......................................................................................86
1. Pengaruh komitmen Profesional Terhadap Dilema
Etika Internal Auditor Dalam Pengambilan Keputusan Etis ..... 86
2. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Dilema Etika
Dalam Pengambilan Keputusan Etis .......................................... 87

x

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 89
B. Implikasi .......................................................................................... 89
C. Keterbatasan Penelitian …………………………………………… 90
D. Saran ................................................................................................. . 91

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. .. 92
LAMPIRAN ............................................................................................... ... 97

xi

DAFTAR TABEL

Nomor

Keterangan

Halaman

2.1

Tabel Penelitian Terdahulu……………………………………..

50

3.1

Operasional Variabel Penelitian..................................................

66

4.1

Data Distribusi Sampel Penelitan...............................................

69

4.2

Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuesioner.....................

71

4.3

Deskripsi Responden...................................................................

71

4.4

Hasil Uji Statistik Deskriptif.......................................................

74

4.5

Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional.................................

75

4.6

Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja........................................

76

4.7

Hasil Uji Validitas Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis............................................................................

76

4.8

Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Profesional...........................

78

4.9

Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Kerja....................................

78

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis...........................................................................

78

4.11

Hasil Uji Multikolinearitas........................................................

79

4.12

Koefisien Determinasi...............................................................

83

4.13

Hasil Uji t....................................................................................

84

4.14

Hasil Uji F..................................................................................

86

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Keterangan

Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran.........................................................

55

4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot...........................

80

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot......................

82

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SURAT RISET..................................................................... 97
LAMPIRAN II KUESIONER....................................................................... 108
LAMPIRAN III SKOR JAWABAN............................................................. 116
LAMPIRAN IV HASIL UJI KUALITAS DATA......................................... 129
LAMPIRAN V HASIL UJI ASUMSI KLASIK........................................... 141
LAMPIRAN VI HASIL UJI HIPOTESIS..................................................... 144

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Tema tentang independensi dan etika dalam profesi akuntan memiliki
pemahaman yang sangat penting dan mendalam. Sorotan masyarakat terhadap
profesi akuntan sangatlah besar sebagai dampak beberapa skandal perusahaan
besar didunia seperti Enron dan World Com yang melibatkan para akuntan
(Koran Tempo, 2002). Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi
dan independensi (Christiawan, 2002). Kualitas audit didefinisikan sebagai
kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit dapat
menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi maupun sistem
manajemen klien yang diaudit dan melaporkannya, yang dalam melaksanakan
tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
(Elfarini, 2007). Probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada
kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung
pada independensi auditor. Auditor seringkali dihadapkan pada situasi adanya
dilema yang menyebabkan dan memungkinkan auditor tidak dapat independen.
Auditor diminta untuk tetap independen dari klien, tetapi pada saat yang sama
kebutuhan mereka tergantung kepada klien karena fee yang diterimanya, sehingga
sering kali auditor berada dalam sitausi dilematis. Hal ini akan berlanjut jika hasil
temuan auditor tidak sesuai dengan harapan klien, sehingga menimbulkan konflik
1

audit (Tsui, 1996; Tsui dan Gul, 1996). Konflik audit ini akan berkembang
menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang
bertentangan dengan independensi dan integritasnya dengan imbalan ekonomis
yang mungkin terjadi atau tekanan di sisi lainnya (Windsor dan Askhanasy,
1995).
Perspektif dari sudut psikologi mengenai independensi auditor ini
mengemukakan bahwa upaya mencapai independensi adalah mustahil dan
pendekatan-pendekatan profesi auditing yang ada sekarang ini adalah naïf dan
tidak realistis (Bazerman, Loewenstein dan Moore, 2002). Kerangka audit yang
ada mengimplikasikan tujuan independensi adalah mencoba menghilangkan bias
oleh auditor sehingga dapat mencapai obyektifitas, padahal auditor menurut
mereka berdasarkan posisi pekerjaan dalam hubungannya dengan klien tidak
mungkin luput dari bias yang tidak disadari (unconscious bias). Kesimpulan
Bazerman, et al. yang provokatif ini mengundang tanggapan dari beberapa pihak.
Salah satu argument yang menanggapi adalah King (2002) yang menyatakan
kesimpulan Bazerman, et al. itu sebagai terlalu prematur dengan beberapa alasan.
King (2002) mengemukakan ada dua alasan, pertama eksperimeneksperimen yang menjadi dasar kesimpulan mereka tidak berkaitan dengan setting
pekerjaan auditor dan kedua, peneliti tidak memperhitungkan ikatan-ikatan
psikologis yang dibentuk dari keanggotaan kelompok yang dapat mengurangi
self-serfing bias. Selain dua hal itu dapat dikemukakan alasan ketiga bahwa
argument Bazerman, et al. tidak memperhitungkan faktor-faktor pengurang

2

(mitiguating factors) yang dapat bertindak mengurangi bias (debiasing) yang ada
pada lingkungan audit.
Auditor secara sosial juga bertanggung jawab kepada masyarakat dan
profesinya dari pada mengutamakan kepentingan dan pertimbangan pragmatis
pribadi atau kepentingan ekonomis semata. Situasi seperti ini sangat sering
dihadapi oleh seorang auditor. Auditor seringkali dihadapkan kepada situasi
dilema etika dalam pengambilan keputusannya (Tsui dan Gul, 1996). Menurut
Nasution (2003) Auditor internal adalah orang atau badan yang melaksanakan
aktivitas internal auditing dan auditing internal adalah sebuah fungsi penilaian
independen yang dijalankan didalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi
sistem pengendalian internal organisasi. Kualitas auditing internal yang akan
dijalankan berhubungan dengan kompetensi dan obyektivitas dari staf internal
auditor organisasi tersebut. Oleh sebab itu, internal auditor senantiasa berusaha
untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian
langsung atas setiap bentuk kompleks. Dengan demikian internal auditing muncul
sebagai suatu kegiatan khusus dari bidang akuntansi yang luas yang
memanfaatkan metode dan tekhnik dasar dari penilaian. Sebagai pekerja, internal
auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi dimana dia bekerja, hal ini
berarti internal auditor sangat tergantung kepada organisasinya sebagai pemberi
kerja. Dilain pihak internal auditor dituntut untuk tetap independen sebagai
bentuk tanggung jawabnya kepada publik dan profesinya. Disini konflik audit
muncul ketika auditor internal menjalankan aktivitas auditing internal. Internal
3

auditor sebagai pekerja didalam organisasi yang diauditnya akan menjumpai
masalah ketika harus melaporkan temuan-temuan yang mungkin tidak
menguntungkan dalam penilaian kinerja manajemen atau obyek audit yang
dilakukannya. Ketika manajemen atau subyek audit menawarkan sebuah imbalan
atau tekanan kepada internal auditor untuk menghasilkan laporan audit yang
diinginkan oleh manajemen maka menjadi dilema etika. Untuk itu auditor
dihadapkan pada pilihan-pilihan keputusan yang terkait dengan hal-hal keputusan
etis dan tidak etis.
Keputusan etis (etichal decision) adalah sebuah keputusan yang baik secara
legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas. Internal auditor sebagai
karyawan mempunyai tanggung jawab kepada organisasi dimana dia bekerja,
tetapi sebagai seorang akuntan profesional dia harus bertanggung jawab kepada
profesinya kepada masyarakat dan dirinya sendiri untuk berkelakuan etis yang
baik. Kemampuan internal auditor untuk membuat keputusan yang akan diambil
ketika menghadapi situasi dilema etika akan sangat bergantung pada berbagai hal,
karena keputusan yang diambil oleh internal auditor juga akan banyak
berpengaruh kepada organisasi dan konsisten dimana dia berada karena auditor
internal merupakan salah satu perwakilan dari profesi berpengetahuan intensif
yang kinerja dan efektivitas sangat bergantung dari prilaku mereka sendiri (Bik,
2010). Internal auditor secara terus menerus dihadapkan pada situasi dilema etika
yang melibatkan pilihan-pilihan antara nilai-nilai yang saling bertentangan.
Manajemen dapat mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh

4

internal auditor. Manajemen dapat menekan internal auditor untuk melanggar
standar pemeriksaan, tetapi internal auditor juga terikat pada etika profesi dan
mempunyai tanggung jawab sosial, maka auditor berada dalam situasi yang
dilematis. Memenuhi tuntutan manajemen berarti melanggar standar dan etika
profesi, namun dilain pihak jika tidak memenuhi tuntutan tersebut kemungkinan
dapat menghasilkan sanksi atas diri internal auditor.
Faktor determinan penting dalam perilaku pengambilan keputusan etis
adalah faktor-faktor yang secara unik berhubungan dengan individu pembuat
keputusan dan variabel-variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasi dan
pengembangan masing-masing individu (paolillo dan Vittel, 2002). Faktor-faktor
individual tersebut meliputi variabel-variabel yang merupakan ciri pembawaan
sejak lahir (gender, umur, kebangsaan dan sebagainya). Sedangkan faktor-faktor
lainnya adalah faktor organisasi, lingkungan kerja, profesi dan sebagainya.
Sebagian besar studi yang pernah dilakukan dalam rangka mengevaluasi kualitas
audit, selalu membuat kesimpulan dari sudut pandang auditor (Widagdo,
Lesmana dan Irwandi, 2002).
Kompetensi dan independensi yang dimiliki auditor dalam penerapannya
akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar
perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi
mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai
tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas
mereka (Nugrahaningsih, 2005). Auditor internal dalam pengambilan keputusan
5

etis diharapkan obyektif dan tetap independen sehingga komitmen profesionalnya
dapat dibuktikan dan tidak goyah ketika dihadapkan pada hal yang dilematis
terhadap etika.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budi, Basuki dan
Hendaryatno (2005) dengan Jenny Stewart dan Connor O’Leary (2006) terdapat
perbedaan hasil dalam pengukuran pengalaman kerja. Menurut Budi, et al. (2005)
bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dilema
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis, lalu menurut Jenny
Stewart dan Connor O’Leary (2006) terdapat pengaruh yang signifikan antara
pengalaman kerja internal auditor terhadap faktor dilema etika dalam
pengambilan keputusan etis. Karena perbedaan dari kedua penelitian sebelumnya
ini, penulis tertarik untuk menguji pengaruh komitmen profesional dan
pengalaman kerja terhadap dilema etika dalam pengambilan keputusan etis
internal auditor. Selain itu untuk mengetahui bagaimana auditor internal
melakukan keputusan etis ketika dihadapkan situasi dilema etika. Karena alasan
ini penulis memilih judul skripsi “Pengaruh Komitmen Profesional dan
Pengalaman Kerja Terhadap Dilema Etika Internal Auditor Dalam
Pengambilan Keputusan Etis”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah ditemukan, maka yang menjadi masalah
pokok dalam penelitian ini adalah:

6

1. Apakah komitmen profesional auditor berpengaruh terhadap dilema etika
auditor dalam pengambilan keputusan etis?
2. Apakah pengalaman kerja auditor berpengaruh terhadap dilema etika auditor
dalam pengambilan keputusan etis?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh bukti
empiris sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis tingkat pengaruh komitmen profesional internal
auditor terhadap dilema etika dalam pengambilan keputusan etis.
b. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja auditor terhadap dilema
etika dalam pengambilan keputusan etis.
2. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan manfaat
antara lain:
a. Bagi perusahaan
Memberikan informasi bahwa auditor internal yang memiliki ruang
lingkup sangat luas memiliki risiko besar sebagai fungsinya ketika
dihadapkan dilema etika dalam pengambilan keputusan etis yang
mempertaruhkan komitmen profesionalnya dan pengalaman kerjanya.

7

b. Bagi auditor
berupa informasi yang dapat digunakan sebagai motivasi bagi para auditor
internal untuk dapat lebih tangguh dalam mengembangkan tugasnya serta
dapat memperbaiki keadaan profesinya ketika dihadapkan pada situasi
dilema etika dalam pengambilan keputusan etis.
c. Bagi penulis
Sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan khususnya pada topik
yang diteliti mengenai pengaruh komitmen profesional dan pengalaman
kerja terhadap dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan
etis. Sehingga dapat memperoleh gambaran antara fakta dilapangan
dengan permasalahan tersebut.

8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit
1. Pengertian Audit
Audit diterjemahkan sebagai istilah dari pemeriksaan. Pada dasarnya
pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah audit yaitu sebagai suatu
proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian
ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dengan

kriteria

yang telah

ditetapkan

atau

kriteria teoritis. Serta

mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan sudah selaras dengan apa yang
sudah digariskan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercermin dari pernyataan
Mulyadi (2009:9) yang mendefinisikan auditing adalah suatu proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf (2009:4) mendefinisikan auditing
adalah sebagai berikut:
9

“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to
determine and report on the degree of correspondence between the
information and established criteria. Auditing should be done by a competent,
independent person”.
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh
orang yang kompeten dan independen. Menurut Halim (2008:1), definisi audit
yang berasal dari ASOBAC (A Statement of Basic Accounting Concepts)
adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi buktibukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan
kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya
kepada para pemakai yang berkepentingan. Agoes (2004:3) mendefinisikan
auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.
Berdasarkan definisi di atas, pengertian auditing adalah suatu proses
sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai informasi
dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara

10

informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Dari definisi tersebut
dapat diambil kesimpulan tentang karakteristik audit sebagai berikut:
a. Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti
atau informasi.
b. Adanya bukti audit (evidence) yang merupakan informasi atas keterangan
yang digunakan oleh seorang auditor untuk menilai tingkat kesesuaian
informasi.
c. Adanya tingkat kesesuaian (degree of correspondence) dan kriteria
tertentu (stablish criteria).
d. Audit harus dilakukan oleh seorang auditor yang memiliki kualifikasi
yang diperlukan untuk melakukan audit. Seorang auditor harus kompeten
dan independen terhadap fungsi atau satuan usaha yang diperisaksanya.
e. Adanya pelaporan dan mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak yang
berkepentingan.
2. Jenis-Jenis Audit
Ada beberapa jenis audit yang dikemukakan oleh Arens, et al. (2009:1415) yaitu: Audit operasional (Operational audits), audit laporan keuangan
(financial statement audits), dan Audit ketaatan (Compliance audit).
a. Audit operasional (Operational audits)
Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan terhadap setiap bagian
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan

11

efektivitas kegiatan entitas tersebut. Pada akhir pemeriksaan operasional
biasanya diajukan saran-saran rekomendasi pada manajemen untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas operasional perusahaan.
b. Audit laporan keuangan (Financial statement audits)
Pemeriksaan keuangan merupakan pemeriksaan atas laporan keuangan
suatu organisasi atau perusahaan secara keseluruhan merupakan informasi
terukur yang akan diferivikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria
tertentu yang dalam hal ini adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum,
dengan tujuan memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan
keuangan. Asumsi dasar dari suatu laporan keuangan adalah bahwa
laporan keuangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh kelompok yang
berbeda-beda. Oleh karena itu jauh lebih efisien jika mempekerjakan satu
orang auditor independen untuk melaksanakan audit dari pada
membiarkan masing-masing pihak melakukan audit sendiri-sendiri.
c. Audit ketaatan (Compliance audits)
Pemeriksaan

ketaatan

merupakan

proses

pemeriksaan

yang

mempertimbangkan apakah klien telah mengikuti atas suatu prosedur atau
peraturan tertulis yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang yang
memiliki otoritas yang lebih tinggi. Biasanya hasil atau laporan dari
auditor ketaatan ini tidak dilaporkan kepada pihak tertentu dalam
organisasi, biasanya pimpinan dalam organisasi.

12

3. Jenis-Jenis Auditor
Menurut Arens, et al. (2009:15-16). Terdapat empat jenis auditor yang
umum dikenal dalam masyarakat, yaitu: Akuntan publik (Certified accountant
public firms), akuntan pemerintah (General accounting office auditors),
akuntan pajak (Internal revenue agent) dan auditor internal (Internal
auditors).
a. Akuntan publik (Certified accountant public firms)
Akuntan publik disebut juga auditor eksternal atau auditor independen
untuk membedakannya dengan auditor internal. Akuntan ini bertanggung
jawab atas pemeriksaan atau mengaudit laporan keuangan organisasi yang
dipublikasikan. Dan memberikan opini atas informasi yang diauditnya.
b. Akuntan pemerintah (General accounting office auditors)
Dilaksanakan oleh auditor pemerintah sebagai karyawan pemerintah.
Audit ini mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit
operasional. Dan laporan audit ini diserahkan kepada kongres, dalam hal
ini untuk Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat.
c. Akuntan pajak (Internal revenue agent)
Akuntan pajak mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan pada
pembayaran pajak oleh wajib pajak. Lingkup pengerjaannya adalah
memeriksa apakah wajib pajak telah benar memberikan pajaknya sesuai
dengan prosedur dan hukum yang berlaku.

13

d. Auditor internal (Internal auditors)
Auditor internal adalah bertanggung jawab pada manajemen perusahaan.
Tinjauannya adalah audit terhadap setiap berbagai prosedur-prosedur dan
metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitas
kegiatan. Pada akhir kegiatan biasanya diajukan saran-saran rekomendasi
manajemen untuk meningkatkan kualitas operasi perusahaan.
Pada dasarnya layanan yang diberikan oleh para auditor disetiap cabang
audit tersebut adalah sama, yang membedakannya adalah tanggung jawab dan
tingkat kebebasan yang berbeda. Dari definisi tersebut, kita mengetahui
pengertian audit dalam arti luas, namun lebih menekankan pada audit yang
dilakukan oleh auditor internal.

B. Audit Internal
1. Pengertian Audit Internal
Menurut Moeller and Witt (1999:1) Audit internal didefinisikan sebagai
berikut:
“Internal auditing is an independent appraisal function established within an
organization to examine and evaluate its activities as a service to the
organization”.
Dari istilah yang terdapat pada definisi diatas dapat dijabarkan lebih
lanjut sebagai berikut:
a. Independent, mempunyai arti bebas dari pembatasan ruang lingkup dan
efektivitas hasil pemeriksaan yang berupa temuan dan pendapat.

14

b. Appraisal, menyatakan keyakinan penilaian auditor internal dalam
kesimpulan yang dibuatnya.
c. Established, menjelaskan pengakuan perusahaan atas peranan auditor
internal.
d. Examine and evaluate, menyatakan bahwa kegiatan auditor internal
sebagai auditor serta penilai terhadap faktor-faktor yang ditemukan dalam
perusahaan.
e. It’s activities, menyatakan luasnya ruang lingkup pekerjaan auditor
internal yang meliputi seluruh aktivitas perusahaan.
f. Service, menyatakan bahwa pelayanan terhadap manajemen merupakan
hasil akhir dari pekerjaan auditor internal.
g. To the organization, menyatakan bahwa ruang lingkup pelayanan auditor
internal berhubungan dengan seluruh personalia perusahaan, dewan
komisaris termasuk komite audit dan para pemegang saham.
Auditor internal merupakan fungsi penilaian yang independen yang
didirikan dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan
organisasi secara menyeluruh yang bertujuan membantu dan memperbaiki
kinerja semua tingkatan manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab
secara efektif. Aktivitas audit internal menjadi pendukung utama untuk
tercapainya tujuan pengendalian internal. Ketika melaksanakan kegiatannya,
auditor internal harus bersifat objektif dan kedudukannya dalam perusahaan
adalah independen. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka

15

penulis mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian audit internal,
yang diantaranya definisi menurut The Institute of Internal Auditors, IIA
(1995:3) adalah:
“Internal audit is an independent appraisal function established within an
organization to examine and evaluate its activities as a service to the
organization.”
Yang artinya auditor internal merupakan fungsi penilaian independen
yang dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan
sebagai layanan pada organsiasi. Lalu definisi selanjutnya pada bulan Juni
1999, audit internal hanya merefleksikan perubahan yang terjadi dalam
profesi, definisi tersebut juga mengarahkan auditor internal menuju peran
yang lebih luas dan berpengaruh pada masa yang akan datang. Definisi yang
dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors Board of Directors pada
bulan Juni 1999:
“Internal audit is an independent objective assurance and conceling activity
design to add value and improve and organization’s operations it help an
organization accomplish its objective by bringing a systematic disciplined
approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management;
control and governance process.”
Yang artinya audit internal adalah jaminan tujuan independen dan desain
konseling kegiatan untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi
organisasi yang membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa
pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen

risiko, pengendalian dan proses governance.

Pengertian audit internal menurut “Profesional Practice Framework”:
16

International standards for the professional practice of internal audit, IIA
(2009) adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan
keyakinan serta konsultasi (consulting) yang dirancang untuk memberikan
suatu nilai tambah (to add value) serta meningkatkan (improve) kegiatan
operasi organisasi. Definisi tersebut menyatakan audit internal adalah kegiatan
assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.
Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.
Menurut Hiro Tugiman (2004:6) terdapat lima konsep kunci audit
internal yaitu independen, kegiatan penilaian, diadakan dalam organisasi,
pelayanan terhadap organisasi dan pengawasan yang menguji pengawas lain:
a. Independen
Standar menentukan bahwa para auditor seharunya tidak terikat pada
kegiatan yang mereka periksa, karenannya suatu fungsi audit harus bebas
dari unit-unit yang diperiksanya. Dapat dipastikan bahwa audit internal
bersentuhan dengan fungsi-fungsi lain didalam organisasi. Sebagai
akibatnya ia harus kehilangan kebebasannya meski bagaimana kerasnya
berusaha untuk tidak tersentuh.

17

b. Kegiatan penilaian
Pada hakekatnya kegiatan audit adalah penilaian. Jika para pengelola audit
melakukan penilaian oleh mereka sendiri dan melaporkan hasilnya. Para
auditor dapat dihubungi guna menilai mutu laporan dan menunjukan
keabsahannya, lebih jauh lagi mereka bisa menilai untuk proses penilaian
diri yang diikuti oleh para pengelola unit.
c. Diadakan dalam organisasi
Para auditor internal merupakan karyawan dari organisasi yang mereka
audit. Untuk membedakan mereka dari pada auditor eksternal, mereka
menambahkan kata keterangan sifat “internal”. Para auditor eksternal
melaksanakan tugas auditnya seperti auditor internal namun bekerja untuk
organisasi lain dalam jangka waktu tertentu.
d. Pelayanan terhadap organisasi
Konsep yang keempat adalah konsep yang paling penting bagi
kelangsungan hidup fungsi audit internal. Kunci keberadaan audit internal
adalah layanan untuk para pemakai jasa. Hanya organisasi audit internal
yang menyediakan layanan, yang oleh pemakai jasa dianggap mengalami
pertambahan nilai-nilai, yang akan berlangsung keberadaannya apabila
ikut membantu keberhasilan unit.
e. Pengawasan yang menguji pengawas lain
Konsep terakhir adalah konsep yang berkisar tentang apa yang dilakukan
para auditor internal. Standar mengatakan bahwa audit adalah suatu

18

pengawasan yang berfungsi menguji dan menilai efektivitas dari
pengawasan lainnya, kecuali pada kasus-kasus dimana harus membedakan
antara pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan organisasi.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
a. Tujuan audit internal
Audit internal dalam perusahaan bertujuan untuk membantu manajemen
dalam menjalankan tugas untuk mempertanggung jawabkan seluruh
kegiatan perusahaan. Audit internal membantu manajemen dengan cara
memberikan analisis yang objektif, penilaian, rekomendasi, dan pendapat
mengenai kegiatan perusahaan yang diperiksanya. Tujuan audit internal
yang dinyatakan The Institute of Internal Auditors Florida, USA. IIA
Florida (1995:3) dan The Institute of Internal Auditors United Kingdom,
IIA UK (1999:4) adalah sebagai berikut:
“The objective of internal auditing is to assist member of the organization
in the effective discharge of their responsibilities. To this end, internal
auditing furnishes them with analiysis, Appraisals, recommendation,
counsel, and information concerning the activities reviewed. The audit
objectives include promoting effective control at a responsenable cost”.
Yang artinya tujuan dari audit internal adalah membantu anggota
organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.
Untuk tujuan ini, melengkapi internal audit mereka dengan analisis,
penilaian, rekomendasi, konsultasi, dan informasi mengenai aktivitas yang
ditinjau. Tujuan audit meliputi mempromosikan kontrol yang efektif
dengan biaya yang sangat memungkinkan. Dari pernyataan tersebut dapat

19

disimpulkan bahwa tujuan audit internal adalah membantu agar anggota
para organisasi dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Untuk mencapai tujuan tersebut audit internal menyajikan hasil analisis,
rekomendasi, petunjuk, penilaian dan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas yang dikaji. Tujuan audit juga meliputi usaha untuk
meningkatkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Hal ini
sesuai dengan pendapat Zarkasy (2006) yang menyatakan bahwa tujuan
pemeriksaan internal adalah memantau dan mengevaluasi efektivitas
organisasi dari risiko manajemen dan sistem control serta membantu para
anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara
efektif. Tujuan ini mencakup pula pengembangan dan pengawasan yang
efektif dengan biaya yang wajar. Konsersium Organisasi Profesi Auditor
Internal dalam Standar Profesi Audit Internal (2004:2) mengemukakan
tentang tujuan audit internal yaitu sebagai berikut:
1) Memberikan kerangka dasar yang konsisten untuk mengevaluasi
kegiatan dan kinerja satuan audit internal maupun individu auditor
internal;
2) Menjadi sarana bagi pemakai jasa dalam memahami peran, ruang
lingkup, dan tujuan audit internal;
3) Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi;

20

4) Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan
kegiatan audit internal yang memberikan nilai tambah dan
meningkatkan kinerja kegiatan operasional organisasi;
5) Menjadi acuan dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan
bagi auditor internal;
6) Menggambarkan prinsip-prinsip dasar praktik audit internal yang
seharusnya (International best practice).
Audit internal berhubungan dengan semua tahap aktivitas perusahaan
sehingga tidak hanya terbatas pada audit terhadap catatan-catatan
akuntansi. Untuk mencapai tujuan tersebut, audit internal harus melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Me-review

keadaan

dan

integritas

informasi

keuangan

dan

mengoprasi dalam mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan
dan melaporkan informasi tersebut.
2) Me-review sistem yang ditetapkan untuk menjamin ketaatan terhadap
kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan yang berpengaruh
pada operasi dan pelaporan, dan dapat menentukan apakah organsiasi
tersebut taat atau tidak.
3) Me-review seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan
dan memeriksa eksistensi asset tersebut.
4) Penilaian ekonomis dan efisiensi sumber daya yang dikerjakan.

21

5) Me-review berbagai operasi atau program untuk menilai apakah
hasilnya akan konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dan apakah kegiatan atau program tersebut dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan.
b. Ruang lingkup audit internal
Ruang lingkup audit internal menurut The Institute of Internal Auditors
Florida, USA IIA Florida (1995:29) dan The Institute of Internal Auditors
United Kingdom, IIA UK (1999:23) adalah sebagai berikut:
“The scope of internal auditing should encompass the examination and
evaluation of the adequacy and effectiveness of the organization’s system
of internal control and the quality of performance in carrying out assigned
responsibilities”.
Maksudnya adalah ruang lingkup audit internal harus mencakup
pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas sistem organisasi
pengendalian internal dan kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung
jawab yang ditugaskan. Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal
dalam Standar Profesi Audit Internal (2004:13) mengemukakan tentang
lingkup penugasan bahwa fungsi audit internal melakukan evaluasi dan
memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko,
pengendalian dan governance dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis, teratur dan menyeluruh.
Ruang lingkup audit internal harus meliputi pengujian dan pengevaluasian
terhadap kememadaian dan efektivitas sistem pengendalian internal

22

pengendalian internal perusahaan dan kualitas kinerja berkaitan dengan
tanggung jawab anggota organisasi yang bersangkutan. Dari pendapat
tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan audit internal mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas dan agar tujuan audit internal dapat tercapai,
maka kegiatan auditor internal dapat dikelompokan dalam beberapa jenis.
Jenis-jenis kegiatan ini dikenal dengan nama “Element of the work”. Hal
ini dikemukakan oleh Chasin, Paul dan John (1988:8-11) sebagai berikut:
“The element of audit internal maybe grouped under compliance,
verification, and evaluation”.
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Complience (Ketaatan)
Kegiatan compliance berkaitan dengan ditaatinya kebijakan, peraturan,
prosedur dan praktik-praktik usaha yang baik dalam bidang ini dapat
digolongkan menjadi:
a) Ketaatan atas prinsip akuntansi.
b) Ketaatan atas kebijakan dan prosedur-prosedur perusahaan.
c) Ketaatan atas peraturan-peraturan pemerintah.
2) Verification (Verifikasi)
Verifikasi meliputi kegiatan melakukan kecermatan, kebenaran
perhitungan aritmatika, ketelitian alokasi biaya, misalnya: perhitungan
faktur penjualan, perhitunga nilai persediaan, penjumlahan jurnal dan
buku

harian

serta

perhitungan

depresiasi.

Kemudian

auditor

23

menentukan apakah catatan-catatan dan laporan-laporan yang telah
diverifikasi terdapat kekurangan-kekurangan. Kelemahan dalam
prosedur pencatatan dan pelaporan, untuk selanjutnya diajukan saransaran perbaikan.
3) Evaluation (Penilaian)
Merupakan tanggung jawab auditor internal yang paling penting dan
paling sulit diukur hasilnya. Kegiatan ini meliputi penilaian terhadap
prosedur, hasil yang diperoleh, analisis perkembangan (trend) saat ini,
analisis dan prediksi dimasa yang akan datang serta perbaikanperbaikan yang perlu dilakukan. Oleh sebab itu auditor internal harus
bertanggung jawab terhadap analisis yang dibuat serta rekomendasi
yang diajukan kepada manajemen yang nantinya digunakan sebagai
dasar dan pertimbangan terhadap pengambilan keputusan. Dalam
melakukan penilaian, auditor internal harus menggunakan ukuran yang
dapat dijadikan sebagai dasar penilaian seperti:
a) Prose

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

Pengaruh Pengalaman,Komitmen Profesional,Etika Organisasi Dan Gender Terhadap Pengambilan Keputusan Etis Auditor

1 6 90

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS INTERNAL AUDITOR.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS INTERNAL AUDITOR.

0 3 8

KOMITMEN PROFESIONAL, NILAI ETIKA ORGANISASI, PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS INTERNAL AUDITOR.

0 5 22

PENUTUP PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS INTERNAL AUDITOR.

0 3 4

PENGARUH INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure, Skeptisisme Profesional Auditor, Etika Auditor Dan Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Ha

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure, Skeptisisme Profesional Auditor, Etika Auditor Dan Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Ha

0 3 16

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

2 7 14

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP KEPUTUSAN ETIS AUDITOR NEGARA DENGAN KOMITMEN PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 19