2 Universitas Kristen Maranatha
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari poorly graded gradasi buruk dan well graded gradasi baik terhadap water absorption material
crushed limestone batu kapur yang dipecahkan.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan material crushed limestone yang berasal dari daerah Padalarang,
Jawa Barat dengan poorly graded ukuran butir maksimum, dmax = 2mm, dmax = 2,9mm, dmax = 4,75mm dan well graded dmax = 4,75mm serta poorly
graded dmax = 2mm dari daerah Sukabumi, Jawa Barat; 2. Melakukan sieve analysis sampel uji dan pendesainan gradasi untuk material
dari Sukabumi; 3. Pengujian water absorption mengacu pada NF EN 1097-6:2001 European
Standard, menggunakan metode dengan Piknometer;
4. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha Bandung.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut: BAB I:
Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Literatur, berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, seperti limestone, sieve analysis, klasifikasi tanah, dan water
absorption. BAB III: Metode Penelitian, berisi tentang bagan alir, pembahasan bagan alir, dan
langkah-langkah pelaksanaan penelitian. BAB IV: Analisis Data, membahas analisis data penelitian berupa sieve analysis,
nilai water absorption material poorly graded dan well graded. Analisis hubungan nilai dmax dengan WA, analisis pengaruh gradasi dengan
WA, dan analisis hubungan kadar air maksimum dengan WA. BAB V:
Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian.
58 Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian Pengaruh Gradasi Terhadap Water Absorption Material Crushed Limestone didapatkan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Material yang berasal dari Padalarang dengan jenis gradasi poorly graded terjadi penurunan nilai WA untuk ukuran butir maksimum, dmax = 2mm ke
dmax = 2,9mm sebesar 29,41. Untuk dmax = 2mm ke dmax = 4,75mm terjadi penurunan nilai WA sebesar 42,65, sedangkan untuk dmax = 2,9mm ke
dmax = 4,75mm terjadi penurunan nilai WA sebesar 18,75. Peningkatan dmax 2mm ke 4,75mm menghasilkan penurunan nilai WA terbesar = 42,65.
2. Material yang berasal dari Sukabumi terjadi penurunan nilai WA antara dmax = 2mm dengan jenis gradasi poorly graded ke dmax = 4,75mm dengan
jenis gradasi well graded sebesar 30,54. 3. Untuk material yang berasal dari Padalarang dan Sukabumi dengan dmax yang
sama dmax = 4,75mm, dengan perubahan gradasi dari poorly graded ke well graded, terjadi peningkatan nilai WA = 48,72.
4. Untuk material yang berasal dari Padalarang dengan gradasi poorly graded, semakin besar dmax dmax = 2mm ke dmax = 4,75mm dengan kondisi nilai C
u
yang sama C
u
= 1,6, dan dengan kondisi nilai C
c
yang sama C
c
= 0,91, nilai WA menurun sebesar 42,65.
5. Untuk material yang berasal dari Padalarang dan Sukabumi dengan dmax yang sama dmax = 2mm dengan gradasi yang sama poorly graded mempunyai
nilai C
u
yang sama C
u
= 1,6, nilai C
c
yang sama C
c
= 0,91 maka terjadi kenaikan nilai WA material sebesar 22,79 dari material Padalarang ke
Sukabumi. 6. Berdasarkan material crushed limestone dari Padalarang dengan ukuran butir
maksimum, dmax = 2mm, dmax = 2,9mm dan dmax = 4,75mm dan material dari Sukabumi dmax = 2mm dan dmax = 4,75mm, disimpulkan bahwa
semakin besar dmax maka nilai WA semakin menurun.
59 Universitas Kristen Maranatha
7. Untuk dmax yang sama dmax = 4,75mm dengan gradasi berbeda poorly graded dari Padalarang dan well graded dari Sukabumi, semakin besar nilai
kadar air maksimum maka nilai WA menjadi semakin meningkat sebesar 42.65.
8. Nilai WA material crushed limestone yang tertinggi terdapat pada material dari Sukabumi dengan jenis gradasi poorly graded dmax = 2mm yaitu sebesar
1,67.
5.2 Saran