Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha dengan adanya kemudahan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dengan adanya fenomena yang terjadi tersebut mengakibatkan setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur bersaing untuk menciptakan inovasi baru terhadap barang atau jasa agar memiliki nilai tambahan dengan menghasilkan barang yang berkualitas baik dengan harga yang bersaing. Agar perusahaan menghasilkan barang dengan kualitas yang baik, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam memimpin perusahaan. Seorang pemimpin atau manajer dituntut untuk dapat melakukan efisiensi di segala bidang dengan menjalankan fungsi dari manajemen agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Perkembangan teknologi juga memberi dampak yang positif bagi manajer untuk dapat mengambi keputusan secara tepat sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif. Manajemen Perusahaan memiliki beberapa fungsi yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Salah satu fungsi manajemen yaitu control. Kegiatan pengendalian ini mencakup pengendalian secara langsung dan pengendalian secara tidak langsung. Universitas Kristen Maranatha Menurut Waluya S.P. Hasibuan 2001 : “Pengendalian secara langsung dilakukan terhadap kegiatan action yang sedang dilakukan sedangkan pengendalian tidak langsung dilakukan terhadap evaluasi pelaporan kinerja performance evaluation yang telah dilakukan. Fungsi pengendalian perlu dikuasai dan dilaksanakan oleh setiap tingkat manajemen pada suatu perusahaan agar tujuan perusahaan berjalan efektif .” Salah satu alat bantu bagi manajemen untuk meningkatkan efektivitas pengendalian kinerja manajer perusahaan adalah dengan melaksanakan akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban Responsibility Accounting merupakan salah satu bagian dari sistem pengendalian manajemen yang dapat mengukur dan mengevaluasi suatu anggaran dan realisasinya. Dalam akuntansi pertanggungjawaban, terdapat informasi biaya yang direncanakan untuk masing masing pusat pertanggungjawaban dalam bentuk laporan yang bersifat objektif, relevan, dan tepat waktu. Informasi tersebut akan membantu manajer menilai kinerja setiap pusat pertanggung jawaban. Apabila terdapat penyimpangan, maka dapat dilakukan koreksi dan evaluasi atas kegiatan tersebut agar kinerja pusat pertanggungjawaban menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut Juaniva Sidharta 2004 : “Pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan membantu manajemen perusahaan untuk menilai kinerja dari setiap pusat pertanggung jawaban dalam rangka pengambilan keputusan dan mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh .” Universitas Kristen Maranatha Pengertian akuntansi pertanggungjawaban menurut Hansen Mowen 2005:116 adalah sebagai berikut : ”Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.” Sedangkan untuk melakukan sistem akuntansi pertanggungjawaban, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Terdapat struktur organisasi dengan job description yang jelas serta adanya identifikasi pusat pertanggung jawaban yang dipimpin oleh manajer. 2. Adanya pemisahan antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. 3. Adanya anggaran yang disusun oleh setiap bagian pusat pertanggung jawaban. 4. Adanya sistem pelaporan biaya dan susunan kode rekening perusahaan yang dikaitkan dengan kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban. Mulyadi , 2001 Semakin besar perusahaan, maka semakin kompleks aktivitas dari perusahaan tersebut. Dalam situasi yang demikian, diperlukan perencanaa terhadap biaya-biaya secara efektif. Akuntansi pertanggungjawaban diperlukan untuk dapat mengendalikan biaya-biaya tersebut, dengan menyelenggarakan suatu sistem pencatatan atas biaya-biaya. Dari sistem pencatatan tersebut, dihasilkan laporan biaya yang menunjukan setiap manajer bertanggung jawab atas pengeluaran biaya- Universitas Kristen Maranatha biaya yang terjadi pada unit organisasi. Dengan adanya laporan tersebut, kinerja manajer masing masing unit organisasi dapat dinilai dan dievaluasi. Dilihat dari hubungan antara masukan dan keluaran, pusat biaya dibagi dua macam, yaitu : 1. Pusat biaya teknis, adalah pusat biaya yang sebagian besar masukannya mempunyai hubungan yang jelas dengan keluarannya. Contohnya : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. 2. Pusat Biaya Kebijakan, adalah pusat biaya yang sebagian besar masukannya tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan keluarannya. Contohnya : pusat biaya yang meliputi unit unit administratif dan pendukung akuntansi, hukum, hubungan masyarakat, dan sumber daya manusia Haninum : 2003 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dapat dikategorikan sebagai pusat biaya kebijakan, karena secara langsung merupakan bagian dari unit administratif dan sifatnya sebagai penunjang kegiatan perusahaan. Pengendalian biaya pemeliharaan dan perbaikan dalam perusahaan dapat berjalan efektif apabila output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan perusahaan dan sesuai dengan anggaran yang telah diteapkan oleh perusahaan. Pemeliharaan merupakan fungsi dalam suatu perusahaan yang mempunyai peranan yang penting dalam menunjang operasi perusahaan. Pemeliharaan yang baik dapat menjamin bahwa fasilitas fasilitas produksi akan dapat beroperasi secara efektif. Anggaran biaya pemeliharaan dan perbaikan merupakan alat untuk menilai kinerja pusat biaya yang ada di dalam perusahaan, dan dijabarkan dalam struktur Universitas Kristen Maranatha organisasi. Adapun cara untuk melihat penilaian anggaran adalah dengan membandingkan anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat diketahui efektivitas kinerja manajer pusat biaya tersebut. Dalam kegiatan perusahaan, diperlukan adanya pengendalian atas biaya-biaya agar aktivitas perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. Dalam hali ini, yang menjadi bagian yang diperhatikan oleh peneliti adalah pusat biaya, mengingat biaya pemeliharaan dan perbaikan harus sesuai dengan anggaran dan direalisasikan secara efektif. Penelitian ini difokuskan pada bagian biaya pemeliharaan dan perbaikan asset. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Peningkatan Keefektifan Pengendalian Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Asset.”

1.2 Identifikasi Masalah