Laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung

(1)

1 1.1Sejarah Pemerintah Kota Bandung

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681. Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu


(2)

adalah Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas


(3)

prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.

Tabel 1.1

WALIKOTA BANDUNG Tahun 1906-Sekarang

NO NAMA MASA JABATAN

1. E.A. Maurenbrecher (exofficio) 1906-1907

2. R.E. Krijboom (exofficio) 1907-1908

3. J.A. van Der Ent (exofficio) 1909-1910

4. J.J. Verwijk (exofficio) 1910-1912

5. C.C.B. van Vlenier (exofficio) 1912-1913

6. B. van Bijveld (exofficio) 1913-1920

7. B. Coops 1920-1921

8. S.A. Reitsma 1921-1928

9. B. Coops 1928-1934

10. Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr 1934-1936

11. Mr. J.M. Wesselink 1936-1941

12. R.A. Atmadinata 1941-1945

13. R. Syamsoerizal 1945-1947


(4)

15. R. Enoch 1949-1957


(5)

1906 Gemeente Bandoeng

1917 Burgemeester Van Bandoeng yang pertama 1926 Staadsgemeente Bandoeng

1942 Bandung Si

1945 Pemerintah Nasional kota Bandung

1949 Haminte Bandung

1950 Kota Besar Bandung 1957 Kotapraja Bandung

1966 Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung 1974 Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

Sumber : www.bandung.go.id 2012

1.1.1 Lambang Kota Bandung

Sebagai salah satu bentuk identitas dari sebuah perusahaan diperlukan adanya lambang, demikian juga dengan Pemerintahan Kota Bandung. Lambang Kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita Propinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 Lambang tersebut bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG.


(6)

Dapat dilihat dari gambar dibawah ini Lambang Pemerintahan Kota Bandung :

Gambar 1.1

LAMBANG KOTA BANDUNG

Sumber : www.bandung.go.id 2012

Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah Balok - Lintang mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna hitam dengan pelisir berwarna putih (perak) pada pinggir sebelah atasnya :

1.Bagian atas latar kuning (emas) dengan lukisan sebuah gunung berwaarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang.

2.Bagian bawah latar putih (perak) dengan lukisan empat bidang jalur mendatar berombak yang berwarna biru.

3.Di bawah perisai itu terlukis sehelai pita berwarna kuning (emas) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna hitam amsal dalam bahasa kawi, yang berbunyi Gemah Ripah Wibawa Mukti.


(7)

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran. Dan arti dari warna-warna tersebut, diantaranya :

1.KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan. 2.HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.

3.HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk. 4.PUTIH (PERAK), berarti : kesucian.

5.BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan.

6.Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur

1.1.2 Bendera Kota Bandung

Bendera yang digunakan oleh Kotamadya Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953 No. 9938/53. Dapat dilihat gambar dibawah ini Bendera Kota Bandung :

Gambar 1.2 Bendera Kota Bandung


(8)

Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersejbut diatas sebagai berikut :

1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung dan tiga bidang jalur mendatar, masing - masing berturut-turut dari atas kebawah berwarna HIJAU, KUNING dan BIRU

2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut dibawah huruf urutan dari atas kebawah adalah 2:1:2

3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5

1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota bandung

Struktur organisasi merupakan hal yang penting karena akan nampak jelas hubungan antara kedudukan, fungsi, dan tugas masing L masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi juga akan terhindar dari adanya tumpang tindih tugas, vvexvenang, dan tanggungjawab pegawai di masing - masing bagian, karena pegawai akan mempertanggungjawabkan tugas tersebut. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 12 tahun 2004 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bandung, maka Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

A. Walikota B. Wakil Walikota C. DPRD

D. Staf Ahli


(9)

F. Sekretariat DPRD, membawahi : 1. Bagian Hukum dan Persidangan 2. Bagian Umum

3. Bagian Keuangan

G. Asisten Pemerintahan, membawahi: 1. Bagian Pemerintahan Umum 2. Bagian Hukum dan HAM

3. Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah H. Asisten Ekbang dan Kesra

1. Bagian Pembangunan dan SDA 2. Bagian Perekonomian

3. Bagian Kesra dan Kemasyarakatan I. Asisten Administrasi Umum, membawahi :

1. Bagian Tata Usah Sekda

2. Bagian Umum dan Perlengkapan J. Inspektorat

K. Satpol PP

L. Lembaga Teknis Daerah, membawahi :

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 2. Badan Kepegawaian Daerah

3. Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat 4. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup


(10)

6. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 7. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah M.Dinas Daerah, membawahi :

1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial

4. Dinas Tenaga Kerja 5. Dinas Perhubungan

6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

8. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 9. Dinas Bina Marga dan Pengairan 10.Dinas Pemakaman dan Pertamanan 11.Dinas Kebakaran

12.Dinas Koperasi UKM dan INDAG 13.Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 14.Dinas Pendapatan

15.Dinas Komunikasi dan Informatika

16.Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 17.Dinas Pemuda dan Olah Raga

N. Perusahaan Daerah, membawahi : 1. PD. BPR


(11)

3. PD Kebersihan

4. PD. Pasar Bermartabat

O. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung, membawahi : 1. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

2. Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut P. Kecamatan

Q. Kelurahan

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bandung


(12)

1.3 Sejarah Dinas Komunikasi Dan Informatika

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 serta merupakan penggabungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Dinas dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Informasi dan Komunikasi dengan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Dengan demikian Diskominfo berdiri sejak diberlakukannya PERDA Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Dengan diterbirkan dan berlakunya Perda Kota Bandung Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Perda Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung Tanggal 7 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota Bandung menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kota Bandung.

1.3.1 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika 1.3.1.1Visi Dinas Komunikasi dan Informatika

Terwujudnya efektifitas dan efisiensi komunikasi dan informatika penyelenggaraan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat.


(13)

Adapun penjelasan dari visi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya pusat layanan informasi Kota Bandung adalah terciptanya pusat pelayanan informasi bagi warga Kota Bandung terutama yang memerlukan informasi, baik yang menyangkut kebijakan umum Pemerintah Kota maupun perizinan-perizinan. Dengan pemahaman ini, akhirnya diharapkan akan terwujud masyarakat yang mengerti dan memahami informasi dalam berbagai kebijakan pemerintah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Bandung sebagai kota jasa adalah kota yang menitikberatkan pada jasa.

3. Bandung kota jasa yang bermatabat (bersih, makmur, taat, dan bersahabat) yaitu:

a. Bersih: Kota bersih dari sampah dari sampah, praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, penyakit masyarakat, perbuatan tercela liannya yang bertentangan dengan norma agama dan budaya masyarakat.

b. Makmur: Kota Bandung sebagai kota jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya.

c. Taat: Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum, dan aturan-aturan yang


(14)

ditetapkan untuk menjaga keamanan , kenyamanan dan ketertiban kota.

d. Bersahabat: Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab, dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan.

1.3.1.2Misi Dinas Komunikasi dan Informatika

Misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan, pemberdayaan dan pendayagunaan prasarana dan sarana komunikasi dan informatika, 2. Meningkatkan layanan publik dan pemberdayaan masyarakat

dalam rangka meningkatkan komunikasi dialogis,

3. Meningkatkan pelayanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat berbasis teknologi informasi,

4. Meningkatkan kerjasama, kemitraan dan pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat,

5. Mendorong peran media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggungjawab, dan


(15)

6. Meningkatkan sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika yang handal.

1.3.2 Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika

Tugas pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah


(16)

9. Pemberian rekomendasi bagi pendirian gedung bioskop.

10. Pemberian pertimbangan kerjasama luar negeri di bidang-bidang penerangan di daerah.

11. Dokumentasi kegiatan dan produk-produk hukum daerah.

1.3.3 Rincian Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Tugas pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah


(17)

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminasi informasi dan teknologi informasi,

3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminasi informasi dan teknologi informasi,

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan

5. Pembinaan, monoring, evaluasi dan laporan kegiatan Badan.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup kesekretariatan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan, 2. Pelaksanaan kesekretariatan Badan yang meliputi

administrasi umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan program,

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas,


(18)

5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : 1. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan

lingkup administrasi umum dan kepegawaian,

2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah kedinasan, penataan kearsipan Badan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan kedinasan,

3. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai, dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

4. Sub Bagian Keuangan dan Program

a. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan Program.


(19)

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Keuangan dan program mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Badan,

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Badan,

3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan badan, koordinasi penyusunan rencana dan program badan serta koordinasi pengendalian program, dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan kerja program Badan.

5. Bidang Penyiaran

a. Bidang penyiaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup penyiaran.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang penyiaran mempunyai fungsi :

1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup pengendalian penyiaran dan kemitraan,


(20)

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian penyiaran dan kemitraan,

3. Pelaksanaan dan pengkoordinasian lingkup pengendalian penyiaran dan kemitraan, dan

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengendalian penyiaran dan kemitraan.

6. Sub Bidang Pengendalian Penyiaran

a. Sub Bidang Pengendalian Penyiaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugaas Bidang Penyiaran lingkup pengendalian penyiaran.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Pengendalian Penyiaran mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengendalian penyiaran,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian penyiaran,

3. Pelaksanaan lingkup pengendalian penyiaran yang meliputi pendataan radio dan televisi, pengawasan, pengendalian, dan rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap penyelenggaraan radio dan televisi,

4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian


(21)

5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengendalian penyiaran.

7. Sub Bidang Kemitraan

a. Sub Bidang Kemitraan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penyiaran lingkup kemitraan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Kemitraan mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingup kemitraan, 2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingup kemitraan,

3. Pelaksanaan lingkup kemitraan yang meliputi

pengembangan kemitraan media skala kota,

penyelenggaraan media interaktif, pemberdayaan dan pengembangan media elektronik dan cetak, dan

4. Pelaporan pelaksanaan lingup kemitraan.

8. Bidang Pos dan Telekomunikasi

a. Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup pos dan telekomunikasi.

b. Untuk melaksanakan sebagian tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :


(22)

1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi,

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi,

3. Pelaksanaan lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi, dan

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi.

9. Sub Bidang Pengendalian Pos dan Telekomunikasi

a. Sub Bidang Pengendalian Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi. b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Sub Bidang Pengendalian Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi,


(23)

3. Pelaksanaan lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi yang meliputi pendataan agen pengiriman paket dan wartel, pembinaan teknis penyelenggaraan pos dan telekomunikasi,

4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan pos dan telekomunikasi, dan

5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi.

10.Sub Bidang Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi

a. Sub Bidang Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan

Telekomunikasi lingkup pemberdayaan pos dan

Telekomunikasi.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi,

3. Pelaksanaan lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi yang meliputi fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan pos dan telekomunikasi penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pos dan telekomunikasi, dan


(24)

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi.

11.Bidang Desiminasi Informasi

a. Bidang Desiminasi Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup desiminasi informasi.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Desiminasi Informasi mempunyai fungsi :

1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi dan pengaduan masyarakat,

2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuj teknik dan bahan kebijakan hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi pengaduan masyarakat,

3. Pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat serta komunikasi dn pengaduan masyarakat, dan

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi dan pengaduan masyarakat.

12.Sub Bidang Hubungan Masyarakat

a. Sub Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Desiminasi Informasi lingkup hubungan masyarakat.


(25)

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup hubungan masyarakat,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup hubungan masyarakat,

3. Pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat yang meliputi, penyelenggaraan hubungan masyarakat secara internal ataupun eksternal Pemerintah Daerah, pelayanan dokumentasi dan komunikasi, penyampaian berbagai informasi sebagai bahan press release, dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat.

13.Sub Bidang Pemberdayaan Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat

a. Sub Bidang Pemberdayaan Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Desiminasi Informasi lingkup komunikasi dan pengaduan masyarakat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Pemberdayaan Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat mempunyai fungsi :


(26)

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pemberdayaan komunikasi dan pengaduan masyarakat, 2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan

komunikasi dan pengaduan masyarakat,

3. Pelaksanaan lingkup pemberdayaan komunikasi dan pengaduan masyarakat yang meliputi pelaksanaan petunjuk teknis kegiatan pengaduan masyarakat, pelaksanaan penyelesaian dan pendistribusian pengaduan masyarakat kepada dinas atau lembaga/ instansi terkait, pemberdayaan masyarakat dan kelompok social, pemberdayaan model-model kerjasama dengan kelompok-kelompok komunikasi sosial, dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemberdayaan komunikasi dan pengaduan masyarakat.

14.Bidang Teknologi Informasi

a. Bidang Teknologi Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup teknologi informasi.

b. Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup perencanaan dan pengembangan teknologi informasi serta pembangunan dan pengendalian teknologi informasi,


(27)

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan dan pengembangan teknologi informasi serta pembangunan dan pengendalian teknologi informasi,

3. Pelaksanaan lingkup perencanaan dan pengembangan teknologi informasi serta pembangunan dan pengendalian teknologi informasi, dan

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup perencanaan dan pengembangan teknologi informasi serta pembangunan dan pengendalian teknologi informasi.

15. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi

a. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Teknologi Informasi lingkup perencanaan dan pengembangan teknologi informasi.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan sistem teknologi informasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup perencanaan dan pengembangan sistem teknologi informasi,


(28)

3. Pelaksanaan lingkup pengembangan sistem teknologi informasi yang meliputi pengumpulan dan penganalisaan data dan penyusunan rencana teknis pengembangan system teknologi informasi serta rekomendasi mutu system informasi, perangkat lunak, perangkat keras dan system jaringan interkoneksi data serta penyusunan, database, penyusunan Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Detail pengembangan teknologi informasi daerah serta pengkajian dan kerjasama teknik lingkup teknologi informasi, dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan sistem teknologi informasi.

16.Sub Bidang Pembangunan dan Pengendalian Teknologi Informasi

a. Sub Bidang Pembangunan dan Pengendalian Teknologi Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Teknologi Informasi lingkup pembangunan dan pengendalian teknologi informasi.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Pembangunan dan Pengendalian Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembangunan dan pengendalian teknologi informasi,


(29)

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pembangunan dan pengendalian teknologi informasi,

3. Pelaksanaan lingkup pembangunan dan pengendalian teknologi informasi yang meliputi pengumpulan dan penganalisaan data dan penyusunan rencana teknis pembangunan sistem teknologi informasi serta perangkat lunak, perangkat keras dan sistem jaringan interkoneksi data, pengelolaan infrastruktur jaringan (internet dan intranet), pengelolaan website Kota Bandung, dan

4. Pelaporan pelaksanaan lingkup pembangunan teknologi informasi.

17.UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata

a. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata mempunyai tugas pokok Melaksanakan sebagian tugas Dinas Informasi dan Komunikasi di bidang pengelolaan radio siaran pemerintah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan pengelolaan Radio Siaran Pemerintah Daerah,


(30)

3. Penyampaian informasi pembangunan dalam berbagai bidang,

4. Menyerap aspirasi dari masyarakat, 5. Melestarikan nilai-nilai seni budaya,

6. Menggali dan mengembangkan potensi masyarakat, dan 7. Pengembangan media hiburan.

1.3.4 Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika

Adapun fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat.

2. Pembinaan dan pelaksanaan komunikasi, informatika dan kehumasan yang meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, desiminasi informasi dan teknologi informasi serta hubungan masyarakat;

3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas, dan

4. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(31)

1.4 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika

Untuk menunjang kelancaran kegiatan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung maka diperlukan suatu struktur organisasi.

Seperti yang tertulis pada perda Kota Bandung No.5 tahun 2001 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Berikut adalah susunan organisasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung :

A.Kepala Badan

B.Sekretariat membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan dan Program C.Bidang Penyiaran yang membawahi :

1. Seksi Pengendalian Penyiaran 2. Seksi Kemitraan

D.Bidang Pos dan Telekomunikasi yang membawahi : 1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi 2. Seksi Pemberdayaan dan Telekomunikasi E.Bidang Diseminasi Informasi yang membawahi :

1. Seksi Hubungan Masyarakat 2. Seksi Pemberdayaan Komunikasi

F. Bidang Teknologi Informasi yang membawahi :


(32)

2. Seksi Pembangunan dan Pengendalian Teknologi Informasi G.Cabang Dinas

H.UPDT Pelayanan Informasi I. Kelompok Jabatan Fungsi Sosial

Bapak Bulgan Alamin selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung menguraikan tugas struktural beliau di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung seperti yang terdapat pada Keputusan Walikota Bandung No. 332 tahun 2001 yaitu : 1. Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan

mengendalikan kegiatan dinas dalam bidang, hubungan masyarakat, pemberdayaan potensi informasi, serta promosi dan informasi.

2. Menetapkan rencana strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

3. Merumuskan dan menerapkan rencana dan program kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan kebijakan Walikota.

4. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

5. Memaraf atau mendatangani konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(33)

6. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan unit-unit kerja di lingkungan dinas informasi dan komunikasi.

7. Melaksanakan hubungan kerja sama dengan instansi lainnya.

8. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.

9. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dinas kepada Walikota.

10.Melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Walikota.

11.Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Gambar 1.4

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika


(34)

1.5 Job Description

A. Kepala Seksi Peliputan dan Dokumentasi

a.1 Uraian Tugas Seksi Peliputan Dan Dokumentasi, yaitu :

1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang Peliputan dan Dokumentasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas,

2. Melaksanakan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,

3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai bahan penilaian kinerja bawahan,

4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan peliputan dan dokumentasi,

5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peliputan dan dokumentasi,

6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan peliputan dan dokumentasi,

7. Memeriksa data untuk bahan kajian pengembangan peliputan dan dokumentasi,

8. Menyusun rencana kegiatan kerja dan menfasilitasi pembinaan peliputan dan dokumentasi sebagai media informasi,


(35)

9. Menyiapkan dan menyusun peliputan dan dokumentasi kegiatan hubungan masyarakat,

10.Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi,

11.Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan umum di bidang Seksi Peliputan dan Dokumentasi oleh pimpinan,

12.Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program, 13.Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program Seksi Peliputan dan Dokumentasi sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pimpinan,

14.Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

a.2 Fungsi Seksi Peliputan dan Dokumentasi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup peliputan dan dokumentasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup peliputan dan dokumentasi,

3. Pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi yang meliputi kegiatan eksekutif, legislatif, konferensi pers, press release,


(36)

4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan peliputan dan dokumentasi, dan

5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi.

B.Kepala Seksi Kemitraan Media dan Publikasi

b.1 Uraian TugasSeksi Kemitraan Media dan Publikasi, yaitu : 1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di

bidang Kemitraan Media dan Publikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas,

2. Menyiapkan bahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,

3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai penilaian kinerja bawahan,

4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan Kemitraan Media dan Publikasi,

5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Kemitraan Media dan Publikasi,

6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi serta fasilitas pembangunan Kemitraan Media dan Publikasi,


(37)

7. Memeriksa/ mengoreksi data untuk bahan kajian pengembangan Kemitraan Media dan Publikasi,

8. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pembinaan Kemitraan Media dan Publikasi sebagai media informasi,

9. Menyiapkan dan menyusun bahan koordinasi serta fasilitas pengembangan Kemitraan Media dan Publikasi,

10.Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi,

11.Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan umum di bidang Kemitraan Media dan Publikasi oleh pimpinan,

12.Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program, 13.Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program Seksi Kemitraan Media dan Publikasi sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pimpinan,

14.Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

b.2 Fungsi Kemitraan Media dan Publikasi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kemitraan media dan publikasi,


(38)

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan media dan publikasi,

3. Pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi yang meliputi pengembangan kemitraan media skala kota, pemberdayaan, dan pengembangan media elektronik dan cetak, dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi.

C. Bagian Humas

c.1 Tugas Pokok Bagian Humas:

Melaksanakan pembinaan hubungan kemasyarakatan guna memperjelas kebijakan Pimpinan Pemerintah Daerah.

c.2 Fungsi Bidang Humas :

1. Mengumpulkan bahan, menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat.

2. Melaksanakan hubungan antar pemerintah daerah dengan masyarakat umum dan organisasi kemasyarakatan dan kegiatan pemerintah daerah.

3. Melaksanakan pembinaan terhadap kegiatan pemberitaan dan publikasi oleh radio siaran pemerintah daerah (RSPD).


(39)

4. Melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi serta distribusi bahan-bahan pemberitaan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Tata Praja.

D. Sub Bagian Pengumpulan Informasi

d.1 Tugas Pokok Sub Bagian Pengumpulan Informasi :

Mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk bahan kebijakan pimpinan pemerintah daerah dan melakukan perekaman, penyajian data serta pameran.

d.2 Fungsi Sub Bagian Pengumpulan Informasi :

1. Mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk bahan kebijaksanaan pimpinan peerintah daerah.

2. Melakukan perekaman, penyajian data dan pameran serta mendokumentasikan hasil kegiatan Pemerintah Daerah.

3. Melaksanakan ketatausahaan Bagian Humas.

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Humas sesuai dengan bidang tugasnya.

Dan dibantu oleh, 3 Urusan :

1. Urusan pengumpulan dan penganalisaan informasi, yang mempunyai tugas :


(40)

a. Mencari dan mengumpulkan data/informasi dari setiap unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah untuk bahan informasi, baik untuk keperluan internal maupun keperluan eksternal.

b. Mensistemasikan data/informasi untuk memudahkan dalam pemberian penerangan informasi kepada masyarakat.

c. Mengadakan penelitian, penganalisaan serta pengujian data dan informasi yang masuk.

d. Menyiapkan semua informasi untuk bahan penyajian press release maupun menyiapkan bahan sambutan pimpinan.

e. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai hal-hal yang menyangkut informasi pada pimpinan untuk bahan penentuan kebijakan.

2. Urusan Perekaman, dan penyajian data serta dokumentasi, mempunyai tugas :

a. Melakukan perekaman kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemerintah daerah sebagai bahan informasi baik untuk intern maupun ekstern.

b. Mendokumentasikan semua hasil perekaman dan data lainnya sebagai bahan kebijaksanaan pemerintah daerah.


(41)

3. Urusan Tata Usaha, mempunyai tugas :

a. Melakukan pengadministrasian surat masuk dan keluar. b. Melakukan urusan arsip dan ekspedisi pengetikan dan

penggandaan.

c. Melakukan administrasi kepegawaian dan keuangan. d. Mengurus dan mengatur inventaris barang serta

mengadakan pembelian/pengadaan barang-barang yang diperlukan.

E. Sub Bagian Pemberitaan

e.1 Tugas Pokok Sub Bagian Pemberitaan :

Melakukan pemberitaan baik melalui media cetak maupun elektronik guna memperjelas kebijakan pimpinan daerah serta mendistribusikan bahan-bahan pemberitaan.

e.2 Fungsi Sub Bagian Pemberitaan :

1.Melakukan pemberitaan baik melalui media cetak maupun elektronik guna memperjelas kebijakan pimpinan daerah.

2.Mempublikasikan kegiatan pemerintah daerah di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayahnya. 3.Mendistribusikan bahan-bahan pemberitaan.

4.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Humas sesuai dengan bidang tugasnya.


(42)

Dan dibantu oleh, 3 Urusan :

1. Urusan Penelaah Pemberitaan, yang mempunyai tugas :

a. Membuat, mempersiapkan dan melaksanakan

pemberitaan mengenai kebijaksanaan yang dikeluarkan dan atau dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

b. Menyelenggarakan penerangan langsung kepada masyarakat melalui mobil unit dan atau media massa lainnya.

c. Melaksanakan penerbitan Bina Kota, Media Cetak milik Pemerintah Daerah.

d. Memonitor setiap pemberitaan yang dimuat oleh pers (media massa).

e. Menyajikan audio visual dan gambar-gambar dokumentasi, kliping, pamflet, film untuk keperluan pemberitaan dan penerangan.

2. Urusan Naskah Kehumasan, mempunyai tugas :

a. Mempunyai tugas menyiapkan, membuat naskah kehumasan serta membuat release yang berkaitan dengan hal yang menyangkut kebijaksanaan Walikotamadya Kepala Daerah dan atau pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Daerah.


(43)

b. Mengatur sistem pelaksanaan dan penyajian naskah kehumasan.

c. Menyimpan, memelihara, mensistemasikan serta mengatur naskah-naskah kehumasan.

3. Urusan Publikasi dan dokumentasi, mempunyai tugas : a. Melaksanakan publikasi kebijaksanaan yang diambil

oleh kepala daerah dan atau pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah.

b. Mengatur sistem dokumentasi khusus yang menyangkut data dan informasi kehumasan.

c. Memberikan laporan kepada seluruh unit organisasi akan kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan.

1.6 Sarana Dan Prasarana

Sarana yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3

Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1. Gedung 1 Baik

2. Ruang Staf/Karyawan 11 Baik


(44)

4. Ruang Tamu 1 Baik

5. Perpustakaan 1 Baik

6. Kantin 1 Baik

7. Musholla 2 Baik

8. Gudang 1 Baik

9. Dapur 1 Baik

10. Toilet 2 Baik

11. Lapangan Upacara 1 Baik

12. Lapangan Parkir 4 Baik

Sumber : Catatan Penulis2012

Prasarana yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4

Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1. Meja 4 Baik

2. Kursi 6 Baik

3. Lemari 2 Baik

4. Billing Kabinet 1 Baik

5. Komputer 4 Baik


(45)

7. Printer 1 Baik

8. Telepon 1 Baik

9. Dispenser 1 Baik

Sumber : Catatan Penulis 2012

1.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian

1.7.1 Lokasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Divisi Hubungan Masyarakat Dinas Komunikasi Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang beralamat di Jalan Wastukencana No. 2 Telp. (022) 4230393 Bandung.

1.7.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan (30 hari kerja) yang terhitung mulai dari tanggal 18 Juli 2012 - 15 Agustus 2012. Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada hari Senin


(46)

46

2.1 Aktivitas Kerja Selama Praktek Kerja Lapangan

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung penulis dituntut agar aktif dan memahami segala aktifitas rutin maupun insidental dari kegiatan kehumasan.

Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika yaitu kegiatan rutin dan kegiatan Insidentil. Kedua kegiatan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Kegiatan Kerja Lapangan

No Jam Kerja

Hari/ Tanggal

Uraian Kegiatan

Jenis Kegiatan

Rutin Insidentil 1. 07.30-15.30 Rabu,

18-07-2012

o Perkenalan dengan

karyawan

ü

2. 07.30-16.00 Kamis, 19-07-2012

o Peliputan PMI

o Meliput Dan

Dokumentasi kegiatan

PORDA,pertanding

ü ü


(47)

(48)

kegiatan PORDA, Pertandingan Senam (Sport Hal UPI)

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA, Pertandingan Polo Air (kolam renang UPI)

o Membuat Laporan

Press Release

(Kator Balai Kota Bandung)

ü

ü

5. 07.30-16.00 Selasa, 24-07-2012

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA, Pertandingan

Renang, Putra/Ptri (kolam renang UPI)

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA,

ü


(49)

Pertandingan senam, (Sport Hall UPI)

o Wawancara

o Membuat Laporan

Press Release

(Kator Balai Kota Bandung)

ü ü

6. 07.30-18.00 Rabu, 25-07-2012

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA, Pertandingan

Renang, Putra/Ptri (kolam renang UPI)

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA, Pertandingan Polo Air (kolam renang UPI)

o Wawancara

o Membuat Press

Release (Balai Kota Bandung)

ü

ü

ü


(50)

7. 07.30-16.00 Kamis, 26-07-2012

o Upacara penaikan bendera

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA, Pertandingan

Drumband (Sport hall UPI)

o Membuat Laporan

Press Release (Balai Kota Bandung)

ü

ü

ü

8. 07.30-16.00 Jumat, 27-07-2012

o Meliput Dan

Dokumentasi

kegiatan PORDA, Pertandingan

Taekwondo (Gymnasium UPI)

o Membuat Laporan Press Release (Balai Kota Bandung)

ü

ü

9. 07.30-16.00 Senin, 30-07-2012

o Meliput Dan

Dokumentasi acara Gebyar 1000 Donor


(51)

Darah Sukarelawan (digedung serba guna Bio Farma jalan Pasteur No. 28 Bandung

o Membuat Laporan

Press Release (Balai Kota Bandung)

ü

10. 07.30-16.00 Selasa, 31-07-2012

o Meliput Dan

Dokumentasi

Revolusi lingkungan

hidup melalui

bandung green and clean (di aula Bumi Madani ICMI Jawa Barat, Jl. Cikutra No.276D)

o Membuat Laporan Press Release (Balai Kota Bandung)

ü


(52)

11. 07.30-15.30 Rabu, 01-08-2012

o Cari berita di koran

mengenai Kota

Bandung

o Kliping

ü

ü 12. 07.30-16.00 Kamis,

02-08-2012

o Upacara apel

sekaligus meliput

dan memotret

pembagian kartu sehat

o Membuat laporan

Press Release (Balai Kota Bandung)

ü

ü

13. 07.30-16.00 Jumat, 03-08-2012

o Cari berita di koran

mengenai Kota

Bandung o Kliping o Entry o Scan ü ü ü ü


(53)

14. 07.30-11.00 Senin, 06-08-2012

o Cari berita di koran

mengenai Kota

Bandung

o Kliping o Entry

o I Z I N P E R W A

L I A N

ü

ü ü

15. 07.30-16.00 Selasa, 07-08-2012

o Cari berita di koran

mengenai Kota

Bandung o Kliping o Entry o Scan ü ü ü ü 16. 07.30-15.30 Rabu,

08-08-2012

o Cari berita di koran

mengenai Kota

Bandung o Kliping o Entry ü ü ü 17. 07.30-16.00 Kamis,

09-08-2012

o Dokumentasi Acara

pembukaan

Rakernas Apeksi (Gedung Merdeka Asia Afrika)


(54)

o Pemotretan Ibu Wali

kota seluruh

Indonesia (lapangan monumen tegalega bandung)

o Dokumentasi Ibu

Wali kota seluruh Indonesia (gedung Pendopo bandung)

o Dokumentasi acara

Rakernas Apeksi (lapangan Gazebo bandung)

ü

ü

ü

18. 07.30-12.00 Jumat, 10-08-2012

o Membaca surat

kabar Dan

membuiat klipping (menempel)

o Dokumentasi acara

Rapat Kerja

Nasional Asosiasi

Pemerin Kota

Seluruh Indonesia

(Hotel Homan

ü


(55)

Bandung) 19. 07.30-16.00 Senin,

13-08-2012

o Membaca surat

kabar Dan membuat kliping

ü

20. 07.30-16.00 Selasa, 14-08-2012

o Membaca surat

kabar Dan membuat kliping

ü

21. 07.30-15.30 Rabu, 15-08-2012

o Cari berita di koran

mengenai Kota

Bandung o Kliping o Entry ü ü ü Sumber : Agenda Penulis, Juli-Agustus 2012

2.2Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Aktivitas Rutin 2.2.1 Aktivitas Rutin

Dalam pelaksanaan kegiatan kehumasan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan rutin, yang meliputi :

2.2.1.1Peliputan Berita dan Pengolahan Data

Penulis terjun langsung ke lapangan untuk meliputi acara-acara yang dihadiri oleh WaliKota, Wakil WaliKota dan Sekda. Pada peliputan, peneliti melakukan kegiatan apa saja yang


(56)

berlangsung dengan mendokumentasikan acara tersebut berupa foto-foto, disini penulis terjun langsung dalam pengambilan foto pada saat acara berlangssung dan menulis catatan penting sebagai bahan untuk membuat press release.

2.2.1.2Membuat Press Release

Press Release merupakan siaran pers yang memuat mengenai berita terbaru tentang Pemerintah Kota Bandung, baik itu kegiatan walikota maupun kegiatan-kegiatan yang berhubung dengan Kota Bandung serta mengenai kebijakan-kebijakan baru pemerintah Kota Bandung yang harus diberikan informasinya kepada masyarakat melalui media massa.

Dalam membuat press release setidaknya harus memenuhi syarat 5W+1H yang memiliki news value (nilai berita) dan penyusunanya menggunakan piramida terbalik dengan kata-kata yang jujur dan mudah dimengerti. Dalam press release terdapat identifikasi atau lembaga yang disertai dengan waktu terjadinya peristiwa, untuk memudahkan wartawan dalam menyimak isi berita yang sedang berlangsung untuk diberitakan pada surat kabar. Format tulisan dibuat dengan mengatur panjang tulisan, memberikan judul dan mengecek kembali kebenaran dari berita tersebut.


(57)

Contoh Press Release :

Bulan Dana PMI 2010 Kota Bandung

Targetkan Rp 900 juta

Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai organisasi kemanusiaan, harus dipahami sangat bergantung kepada masyarakat yang peduli pada tugas-tugas kemanusiaan, baik dalam bentuk derma maupun donor. Namun timbal baliknya, PMI juga harus bisa menjaga dan memelihara kepercayaan yang diberikan masyarakat dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan kepada siapapun yang membutuhkan.

Dada menyatakan, Bulan Dana PMI bukan sekedar menggalang potensi masyarakat, tapi juga sarana menegakkan citra PMI dikelola secara profesional. Meningkat atau menurun raihan penghimpunan donasi selama bulan dana PMI, sangat ditentukan kinerja pelayanan PMI.

”Saya bangga dukungan masyarakat mengalir deras kepada PMI. Perolehan bulan dana PMI setiap tahun, tidak saja mencapai target tapi juga tertinggi di Jawa barat. Tradisi ini harus tetap dipelihara guna memperkokoh rasa kesetiakawanan sosial,” kata Dada yang optimis, target Rp 900 juta dapat diwujudkan panitia bulan dana PMI Kota Bandung.

Meski mengandalkan sumber sumber daya terbatas, Dada mengakui, PMI Kota Bandung selama ini telah mampu menunjukan kinerja membanggakan. Secara faktual, PMI Kota bandung sebagai mitra kerja pemkot, banyak membantu meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penggulangan bencana, pengelolaan transfusi darah serta pelayanan sosial dan kesehatan. ”Ini kontribusi nyata PMI terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.

Ditengah rasa bangganya, Dada juga mengingatkan, PMI untuk lebih proaktif dalam membangun kesadaran masyarakat saat kejadian bencana, baik dalam penyediaan kotak P3K maupun prosedur penyelamatan. Menurutnya itu penting, karena upaya-upaya preventif jauh lebih murah dan mudah dibanding upaya represif. Membangun budaya waspada, menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda pada situasi yang tidak diinginkan. ”Saya ingin, bulan dana PMI tahun ini disertai kampanye penyadaran warga berlatih dan membiasakan diri saat situasi darurat,”.

Ketua umum bulan Dana PMI Kota Bandung 2010, Hj Nani Dada Rosada mengemukakan, selama 3 bulan (1 Juli s.d 30 September 2009) panitia menetapkan target perolehan bersih Rp. 900 juta. Sebagai alat operasioal bulan dana PMI, panitia menyediakan kartu derma bagi para pengusaha dan donatur, kupon TTS nominal Rp 500,--, Rp. 1.000,--, Rp 5.000,-- dan Rp 10.000.

Sedangkan penjaringan dana dibagi dalam 8 bidang sasaran. Bidang 1 (sumber pendapatan) melalui sektor hiburan, perhotelan dan rumah-makan, pajak reklame. Bidang 2 (BUMN/BUMD) melalui pelanggan PDAM, listrik, telepon, penumpang kereta api berkelas. Bidang 3 (perpasaran, pelayanan akte kelahiran) pedagang pasar, pelayanan pembuatan akte kelahiran,


(58)

rekanan pemkot, gabungan pengusaha, pengusaha pompa bensin, pelayanan mamsyarakat di kecamatan, toko umum, pengusaha menengah dan PKL resmi, factory oulet dan mall.

Untuk bidang IV (perijinan) melalui pemohon SIM, pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama, kir mobil dan bongkar muat, pemohon Paspor, pelayanan sertifikat tanah dan pelayanan satu atap. Bidang V. (PNS) melalui kolektor DPC Korpri, unit ranting dan sub unit Korpri. Bidang VI (siswa sekolah negeri dan swasta) melalai TK. SD, SMP, SMA, SMK. Bidang VII (bidang kesehatan) melalui apotik, laboratorium, balai pengobatan swasta, rumah sakit negeri dan swasta, klinik bersalin. Bidang VIII yaitu TNI dan PNS nya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika


(59)

2.3Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Aktivitas Insidental 2.3.1 Aktivitas Insidental

Dalam pelaksanaan kegiatan kehumasan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan insidentil, yang meliputi :

2.3.1.1Pencarian Berita yang Berkaitan Dengan Kegiatan Pemerintah Kota Bandung.

Penulis mencari berita yang berhubungan dengan Pemerintah Kota Bandung dengan cara membaca dan menganalisis berita yang ada di setiap surat kabar yang mana telah disediakan. Penulis harus mengumpulkan berita dan menyeleksi berita mengenai Pemerintah Kota Bandung yang mana dimuat dalam surat kabar harian, mingguan, majalah bulanan, dan juga tabloid. Contoh surat kabar harian, seperti Pikiran Rakyat, Kompas, Tribun Jabar, Seputar Indonesia, Pelita, Radar Bandung, dan Galamedia.

Setelah menyeleksi dan menganalisis berita terhadap seluruh surat kabar harian yang telah terdaftar di Dinas Komunikasi dan Informatika dengan penyortiran terhadap berita khusus mengenai Pemerintah Kota Bandung, langkah selanjutnya adalah menggunting berita dan pengaduan publik tersebut.


(60)

2.3.1.2Kliping Berita

Tujuan dari pengklipingan berita adalah megetahui informasi penting tentang Kota Bandung dan untuk mengetahui feedback atau tanggapan yang diberikan pembaca terhadap Pemerintah Kota Bandung.

Proses pengklipingan dilakukan setelah data yang diperoleh diseleksi dan dianalisis, kemudian data-data tesebut ditempelkan pada kertas khusus yang telah diberi kop Pemerintah Kota Bandung, dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan media surat kabar, halaman, tanggal, bulan, dan tahun terbit dari surat kabar tersebut. Berita yang telah dikliping tersebut kemudian ditempel dan diberikan cap berdasarkan tanggal terbit media tersebut dan juga diberikan cap nama kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung.

Kliping berita dilakukan dengan cara mengumpulkan Koran-koran, perlu diketahui bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung berlangganan lebih dari lima belas surat kabar harian dan beberapa media cetak mingguan dan bulanan. Setelah Koran-koran tadi di kumpulkan dan di klasifikasikan barulah dipilih berita-berita yang ada kaitannya dengan Pemerintah Kota Bandung. Khusus untuk harian Tribun Jabar yang memuat rubrik


(61)

publik melalui SMS dan juga Harian Galamedia yang memuat rubrik


(62)

2.3.1.3Entry Berita Hasil Kliping Mengenai Pemerintah Kota Bandung ke Komputer

Entry berita merupakan pemasukan dan penyimpanan data ke dalam Komputer. Penulis ditugaskan, mengisi data-data seperti tanggal terbit, sumber media cetak, judul, berita, dan sifat berita pada program yang telah disediakan agar memudahkan dalam pencarian data. Adapun langkah-langkah yang terperinci, sebagai berikut:

1. Buka program media (dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika), lalu Pilih input data Koran, masukan password.


(63)

3. Pilih menu berita. Kemudian isi berita


(64)

4. Pilih Kode Media


(65)

5. Pemilihan tanggal


(66)

7. Pengisian Judul Berita


(67)

9. Pengisian kode dan nama wartawan

10.Hasil


(68)

2.3.1.4Scan Berita

Scan berita merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memudahkan data untuk dimasukkan ke dalam komputer dalam bentuk foto. Berita-berita yang sudah diklasifikasikan dapat di scan. Langkah-langkah Scane berita yang dilakukan oleh Sub Bidang Humas pada Bidang Diseminasi Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah :

1. Nyalakan Komputer dan Scanner yang akan digunakan untuk proses scan berita.

2. Buka Program Aplikasi Adobe Photoshop. Program aplikasi Adobe Photoshop yang digunakan adalah Adobe Photoshop CS12.


(69)

3. Pilih Import


(70)

Maka akan muncul Tampilan ScanGear CS

Isi Kotak Dialog Seperti :

a. Select Source : Platen

b. Color Mode : GrayScale

c. Out Put Resolution : 200 pixel

d. Paper Size : Full Platen

*yang lainnya tidak perlu dirubah 5. Klik Preview


(71)

6. Seleksi Berita


(72)

8. Berita Masuk Photoshop


(73)

9. Proses Mengedit


(74)

Hasil Crop


(75)

Hasil Editing


(76)

13.Pilih Media


(77)

(78)

2.4Analisis Mengenai Ilmu Humas

Istilah Public Relations atau dikenal dengan sebutan Humas (Hubungan Masyarakat) ini merupakan aktivitas atau kegiatan di dalam suatu instansi atau perusahaan, atau pun lembaga yang berhubungan dengan khalayak, untuk mencapai suatu tujuan dan saling pengertian diantara dua belah pihak dengan mengharapkan tidak ada pihak yang dirugikan.


(79)

Definisi Hubungan Masyarakat menurut Onong Uchana Effendy dalam bukunya Hubungan Masyarakat bahwa :

Humas atau Public Relations manajemen dari sikap budi yang berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dalam lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya, dengan jalan menilai pendapat umun di antara mereka untuk mengoreksikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan, dan tatacara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien .(2005:21)

Definisi Hubungan Masyarakat menurut Jefkins dikutip Rudy dalam bukunya Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional bahwa :

Suatu rangkaian yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana (baik ke dalam/internal maupun ke luar/eksternal) antara organisasi dengan masyarakat, dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan khusus mengenai pencapaian pengertian bersama (common understanding).(2005:78)

Definisi Humas menurut Ramdan dikutip dari buku Dasar-Dasar Humas bahwa :

Menyelenggarakan komunikasi timbal balik (Two Way Communication) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan.(2005:3)

Dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka Humas merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan trust (kepercayaan), etika, dan


(80)

kejujuran/kebenaran yang merupakan tiga unsur terpenting dalam melakukan segala program kegiatan sehingga tercipta hasil yang baik, sesuai dengan harapan yang dikehendaki.

Humas harus bisa menciptakan hubungan yang baik dengan berbagai pihak, baik itu perusahaan dalam ruang lingkup internal maupun ruang lingkup eksternal. Humas harus mempunyai perencanaan, program kerja, penelitian dan penilaian sehingga kegiatan akan terstruktur dan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapan.

Petugas Humas berperan sebagai moderator yang diharapkan mampu menjembatani aspirasi-aspirasi, baik itu dari publik, perasaan publik, maupun kebutuhan publik, sehingga petugas Humas harus memiliki perumusan gagasan/ide yang cemerlang, yang bisa diterima oleh publik maupun organisasi/instansi/perusahaan tempat ia bekerja, supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Sikap profesional juga harus dimiliki oleh seorang Humas, karena ia dituntut untuk melayani khalayak dan membantu organisasi/instansi/perusahaan menyesuaikan diri serta mengatur kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, politik, dan ekonomi.

2.4.1 Ciri-ciri Humas

Setiap kegiatan organisasi/instansi/perusahaan terhadap publik internal maupun ekternal tidak terlepas dari peranan dan program kerja humas untuk menciptakan opini publik yang menguntungkan semua pihak.


(81)

Menurut Rachmadi dan Effendy yang dikutip Yulianita dalam buku Dasar-Dasar Public Relations ciri-ciri Humas adalah sebagai berikut :

1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. 2. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang

ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi.

3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan Humas adalah publik intern dan ekstern.

4. Operasional Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik (2003:38).

Dilihat dari ciri-ciri Humas tersebut dapat kita ketahui bahwa, Humas mempunyai tujuan untuk menumbuhkan citra yang positif, dengan adanya dukungan serta pengertian dari khalayak maupun organisasi yang bersangkutan.

2.4.2 Fungsi Public Relations/Humas

Public Relations/Humas di dalam suatu organisasi pada hakikatnya adalah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan pendekatan dalam


(82)

berbagai kegiatan, kerena setiap kegiatan dalam suatu organisasi memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Seitel (2001) mengemukan fungsi Public Relations/Humas yang ideal adalah menjadi penasihat manajemen, termasuk sebagai interpreter kebijakan manajemen dan perusahaan serta dapat menampung aspirasi publik, sehingga terjadi mutual understanding ( saling pengertian ) antara publik dan perusahaan atau organisasi. Aktivitas Public Relations/Humas itu sendiri mencakup penelitian, analisis, membuat kebijakan, melakukan komunikasi dan menyimak umpan balik dari publik terkait. Fungsi Humas secara Universal adalah :

1. Menyampaikan informasi lembaga atau organisasi kepada publik Informasi tersebut harus memenuhi beberapa kriteria yaitu

a. Validitas atau sah

b. Secara etis dapat diterima c. Kualitas pesan

d. Kejelasan

e. Menarik perhatian

2. Menyampaikan opini publik kepada lembaga/organisasi a. Harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang


(83)

b. Harus dapat mengevaluasi opini yang diterima dari publiknya

c. PR harus mengetahui opini publik mana yang didasarkan fakta- fakta dan mana yang bukan

d. PR harus dapat menyampaikan opini publik kepada manajemen dan mempertimbangkan hal


(84)

d.Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai organisasi, pekerjaan itu sendiri, pekerjaan lainnya dan masalah lainnya yang serupa.

2. Komunikasi kebawah

Ini merupakan arus komunikasi ke bawah merupakan pesn yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer kepada karywannya. Biasanya berkaitan dengan tugas, perintah dan kebijakan. Kebijakan ( Pace ) adalah pernyataan


(85)

3. Komunikasi Lateral

Adalah komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan, yakni dari manajer ke manajer atau karyawan ke karyawan. Komunikasi ini mempelancar pertukaran pengetahuan, informasi dan pengalaman.

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu :

a.Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.

b. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.

c.Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.

d. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.

e.Mencegah konflik dan salah pengertian.

f.Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.

g. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.


(86)

h. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen.

i.Memperbaiki hubungan industrial.

j.Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.

k. Memasyarakatkan produk atau layanan. l.Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. m. Menciptakan jadi diri institusi.

n. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.

2.4.3 Publik Dalam Kegiatan Public Relations/Hubungan Masyarakat Publik dalam Public Relations/Humas merupakan khalayak sasaran dari kegiatan Public Relations/Humas. Publik disebut juga Stakeholders, yakni kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi/instansi/perusahaan.

Pembagian (klasifikasi) publik dalam kegiatan Public Relations/Humas menurut Kasali dalam buku Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Publik Internal dan Publik Ekstenal 2. Publik Primer, Sekunder, dan Marjinal


(87)

3. Publik Tradisional dan Publik Massa Depan 4. Proponents, Opponents, dan Uncommitted 5. Silent Majority dan Vocal Minority.(2005:11)

Publik dalam Public Relations/Humas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Publik Internal dan Publik Ekstenal

Publik Internal adalah publik yang berada di dalam organisasi/badan/ perusahaan. Misalnya para karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, klerk, manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap organisasi/badan/perusahaan dan berada di luar perusahaan, misalnya penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas, dan pers.

2. Publik Primer, Sekunder, dan Marjinal

Tidak semua elemen dalam stakeholders perlu diperhatikan organisasi/badan perusahaan. Organisasi / Badan / Perusahaan perlu menyususn suatu kerangka prioritas. Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, dan yang dapat diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap organisasi/badan/perusahaan berbeda-beda. Urutan-urutan tersebut juga memungkin untuk berubah dari tahun ke tahun.


(88)

3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan

Karyawan dan konsumen adalah publik trasidional, sedangkan mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, penjabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan.

4. Proponents, Opponents, dan Uncommitted

Diantara publik terdapat kelompok yang menentang organisasi/badan/ perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Organisasi/Badan/Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.

5 Silent Majority dan Vocal Minority

Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung organisasi/badan/perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minotiry, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak kelihatan suara atau perndapatnya.

2.4.4 Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat

Hubungan Masyarakat memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun eksternal. Oleh karena itu Humas harus


(89)

memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya program yang terstruktur.

Menurut Rudy dalam bukunya Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional bahwa Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations).

2. Hubungan dengan Masyarakat/Penduduk (Community Relations).

3. Hubungan dengan Pers/Media Massa (Press Relations). 4. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government

Relations).

5. Hubungan dengan Karyawan/Pegawai(Employee Relations). 6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder

Relations).(2005:85-88)

Ruang lingkup Public relations/Humas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)

Hal ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu, menyampaikan pesan-pesan, laporan berkala (melalui brosur, jurnal, surat dan sebagainya), menyelenggarakan acara bersama pelanggan dan menciptakan


(90)

suasana kenyamanan/kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan atau tamu.

b. Hubungan dengan Masyarakat/Penduduk (Community Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk/masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar lokasi pabrik/perusahaan/toko atau di sekitar kantor ogrganisasi/lembaga yang bersangkutan.

c. Hubungan dengan Pers/Media Massa (Press Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membuat clippings (guntingan berita dari Koran, majalah dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opini publik) atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu (specific groups opinion), menyampaikan informasi dan pernyataan resmi melalui media massa, menyelenggarakan acara jumpa pers (press conference) atau menyususn dan mengedarkan keterangan pers (press release), membina hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa (Surat kabar, TV, Radio, Majalah, Tabloid, dan lain-lain).

d. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government Relations)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyylenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan


(91)

instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah/provinsi/kabupaten/kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja, dinas perindustrian, dinas pariwisata, dan lembaga lainnya), upaya-upaya perolehan informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.

e. Hubungan dengan Karyawan/Pegawai (Employee Relations) Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan kedalam (pimpinan dengan karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan tumpang tindih dengan fungsi dan tugas Bagian Kepegawaian (Personalia). Adapula yang secara spesifik sebenarnya merupakan ruang lingkup Kehumasan, yaitu menyampaikan kebijakan organisasi/perusahaan kepada karyawan dan sebaliknya menampung serta memantau aspirasi karyawan untuk disampaikan kepada pimpinan. Dengan demikian , diharapkan tercipta suasana harmonis/selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

f. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations)

Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus berhubungan dengan kegiatan organisasi/perusahaan atau lembaga (seperti agen-agen, supplier, distributor) dan juga


(92)

mencakup hubungan dengan para pemegang saham (Shareholder Relations).

2.4.5 Hubungan Antara Public Relations dengan Kegiatan Dokumentasi

Selain bidang marketing dan publishing, seorang Public Relations/Humas juga harus mampu melaksanaakan pekerjaan yang mencakup bidang dokumentasi. Bidang kerja dokumentasi berita ini berguna untuk bahan penelaahan terhadap perkembangan organisasi/instansi/perusahaan.

Dokumentasi dan kliping merupakan salah satu kegiatan

Public Relations/Humas yang berkaitan dengan menelaah,

menganalisis, dan kemudian mengevaluasi perkembangan dari kemajuan organisasi/instansi/perusahaan, aktivitas-aktivitas, dan program acara tertentu baik komersial maupun non komersial yang telah dimuat atau dipublikasikan di berbagai media massa dan non massa. Pengamatan, analisis dan evaluasi tersebut kemudian disimpan sekaligus dijadikan rujukan penting atau informasi yang diperlukan untuk membuat rencana program kerja Public Relations/Humas berikutnya.

Kegiatan dokumentasi dan kliping digunakan sebagai sumber informasi yang cukup penting mengenai suatu peristiwa (event) dan kegiatan organisasi/instansi/perusahaan lain yang


(93)

kemudian dianalisis, dievaluasi dan hingga disimpan sebagai bahan pendokumentasian.

2.4.5.1Definisi Dokumentasi dan Kliping

Pengertian dokumentasi (documentation) dalam arti luas adalah kegiatan yang berkaitan dengan menghimpun, mengolah, menyeleksi, dan menganalisis kemudian mengevaluasi seluruh data, informasi, dan dokumen tentang suatu kegiatan, peristiwa, atau pekerjaan tertentu yang dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak, dan kemudian disimpan secara teratur sistematis.

Pengertian kliping berita (news clipping) dalam arti sempit adalah kegiatan memilih, menggunting, menyimpan, dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta foto berita (photo press) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah, berita, tabloid, dan lain-lain yang kemudian dikliping.

Pengertian dokumentasi menurut Martono yang dikutip Ruslan dalam buku Manajemen Public Relations & Media Komunikasi adalah :


(1)

ii

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Prof. DR. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan FISIP yang telah memberikan pengesahan pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

2. Yth. Prof. Dr. J. M. Papasi Purnabakti Dekan Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk Praktek Kerja Lapangan dan Menandatangani Surat Praktek Kerja Lapangan.

3. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi 4. Yth. Melly Maulin S.Sos, M.Si selaku Sekretariat Prodi Ilmu Komunikasi

FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang memberikan arahan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini. 5. Yth. Sangra Juliano Prakasa, S.I.Kom sebagai Dosen Pembimbing yang

telah membimbing penulis selama mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan dan tidak henti-hentinya memberikan arahan serta saran dan kritik kepada penulis selama bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan. 6. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Si sebagai Dosen Wali IK-2 2007

yang telah memberi semangat terus-menerus kepada penulis dan membimbing penulis selama kuliah.


(2)

iii

7. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Khususnya Konsentrasi Ilmu Humas, yang telah membantu penulis dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan dalam laporan ini. 8. Yth. Sekertariat Prodi, yang telah membantu penulis dalam hal

administrasi.

9. Yth. Bapak Bulgan Alamin selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

10.Yth. Bapak Yuyus Suhaya selaku sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

11.Yth. Bapak Aos. W. A. Bintang selaku Kepala Bidang yang telah membimbing penulis.

12.Yth. Bapak Bardi dan Ibu Tri yang telah membimbing penulis dengan baik selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

13.Yth. Bapak Mewan dan Ibu Yully Yuliana yang telah sabar membimbing, menjelaskan, dan mengarahkan penulis selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

14.Yth. Ibu Yeti, Bapak Amir, Bapak Edi dan Bapak Prima yang telah membimbing dan membantu penulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).


(3)

iv

15.Yth. Seluruh pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membimbing dan membantu penulis selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

16.Untuk Kakak-Adikku tercinta Tina, Novie, Lucky dan Anetsya terima kasih atas semua kasih sayang, dorongan, doa dan dukungan baik moril maupun materil.

17.Elna Anggra Carryna yang telah memberikan perhatian, dukungan, semangat, dan tempat bertukar pikiran bagi penulis.

18.Adiana, Mario dan Sendhy Irawati teman-teman terbaikku yang telah membantu dalam segala hal dan yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan ini terima kasih banyak.

19.Imam, Aan dan Aditya yang selalu bersama-sama saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan yang telah membantu memberi bimbingan selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

20.Dan untuk teman-teman seperjuangan di UNIKOM, yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

21. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya serta untuk kemajuan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dan khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu


(4)

v

Komunikasi konsentrasi Ilmu Humas Universitas Komputer Indonesia dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis sangat membutuhkan masukkan baik berupa saran maupun kritik yang bisa membangun dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik demi kesempurnaan laporan ini. Dengan itu penulis mememohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat kesalahan pada laporan Praktek Kerja Lapangan. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Bandung, 24 Desember 2012


(5)

(6)