2 hanya saja fasilitas kamar mandi ini digunakan bersama-sama dengan warga yang lain.
Pekerjaan Bapak I Ketut Windra dulunya adalah petani. Akan tetapi, seiring usianya yang sudah menginjak 76 tahun Bapak I Ketut Windra sudah tidak kuat lagi menjalani profesi
sebagai petani dan beralih profesi menjadi pengerajin keranjang dan kurungan ayam. Istri I Ketut Windra bekerja sebagai ibu rumah tangga.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan utama keluarga Bapak I Ketut Windra berasal dari hasil kerajinan keranjang dan kurungan.
Penghasilan Bapak I Ketut Windra dari menjual keranjang dan kurungan sangat tidak menentu atau dengan kata lain tergantung pada pesanan terhadap
kedua hasil kerajinan ini. Untuk sebuah keranjang biasa dijual dengan harga Rp30.000 dan untuk kurungan dijual dengan harga Rp80.000.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari – hari
Keluarga Bapak I Ketut Windra menganggarkan pengeluaran untuk keperluan konsumsi sehari-harinya sebesar Rp 85.000. Sedangkan untuk keperluan diluar konsumsi
beliau juga menganggarkan sebesar Rp 40.000. Mengenai biaya listrik, menurut keterangan beliau mereka hanya membayar pada saat instalasi saja sebesar Rp500.00 dengan cara
mencicil setiap bulannya selama 10 bulan, listriknya masih ikut dengan tetangganya. Air untuk kebutuhan MCK didapat dari instalasi desa yang dibayar Rp10.000bulannya.
1.2.2.2 Pendidikan
Untuk masalah pendidikan, keluarga Bapak I Ketut Windra terbilang tidak mampu untuk menyekolahkan cucu mereka yang bernama Ni Luh Putu Eka Wiasih. Alhasil
pendidikan yang dirasakan oleh Putu Wiasih hanya sampai pada jenjang sekolah dasar saja.
Bapak Ketut dan istrinya sendiri tidak pernah menikmati yang namanya pendidikan. 1.2.2.3
Kesehatan
Keluarga I Ketut Windra tidak mengganggarkan secara khusus mengenai masalah kesehatan. Beliau beserta keluarga tidak mempunyai kartu KKSKartu Keluarga Sejahtera,
KIPKartu Indonesia Pintar, dan KISKartu Indonesia Sehat. Akan tetapi bantuan yang didapat hanya berupa RaskinBeras Untuk Orang miskin. Bapak I Ketut Windra mempunyai
riwayat penyakit rematik sementara istrinya menderita asma dan rematik.
3
1.2.2.4 Sosial
Keluarga Bapak I Ketut Windra tidak menganggarkan biaya untuk keperluan sosial karena hal itu tidak pernah terjadi secara rutin atau sangat kecil seperti iuran RT setiap bulan
sebesar Rp 10.000. Akan tetapi beliau menganggarkan setiap bulannya Rp 40.000 sebagai biaya tidak terduga.
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH