Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Poliklinik PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Menggunakan PHP Dan MySQL

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyususnan skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh : Desi Riyanti

10507394

PROGRAM STUDI SISTEM INORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Masalah yang terjadi dalam poliklinik PT Dirgantara Indonesia adalah media penyimpanan data pasien masih berupa arsip/berkas, sulitnya melakukan pencarian data pasien yang melakukan pengobatan karena databasenya belum terintegrasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi. Sistem informasi ini dibangun menggunakan metode prototyping karena dengan sistem Prototyping sistem akan selalu ditingkatkan dari waktu kewaktu. Sedangkan alat-alat bantu yang digunakan dalam analisa perancang sistem adalah Flowmap, Diagram konteks, Data Flow Diagram, ERD, Tabel Relasi, sedangkan Perangkat lunak yang digunakan adalah Macromedia Dreamweaver 8 dan phpMyAdmin dan metode pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi.

Pembangunan Sisitem informasi pelayanan kesehatan ini diharapkan akan mempermudah dalam melakukan pengolahan data dan laporan yang dibutuhkan bagi pimpinan atau pihak yang membutuhkan. Sistem informasi pelayanan kesehatan ini dirancang supaya kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan cepat terpenuhi karena databasenya saling terintegrasi dengan baik dan dapat membantu pihak perusahaan khususnya para karyawan poliklinik dalam melayani setiap pasien yang berobat


(3)

ii

ABSRACT

Polyclinic is one company of that vital importance for their health all employees, because they want to taking care. Polyclinic of PT Dirgantara Indonesia represent solution about problem of health for their emplotees. Problem that happened in polyclinic of PT Dirgantara Indonesia is patient data storage media still in the form of data or archives, difficult to do is how to search data of patient who did medication because its their database not yet integrated.

Intention of this research is to design and build a information system. This information system is woke up to use prototyping method because with the prototyping system, system will be improved from time to time.While the tools used in the analysis of the system designer is Flowmap, Diagram context, Data Flow Diagram, ERD, Relation Table, while the software used is Macromedia Dreamweaver 8 and phpMyadmin as a database and data collecting method by interview, observation, documentation and kuesioner.

Development of System information service of this health is expected will easy in doing or conducting data processing and required report to party or side or head requiring. Information system service of this health is designed so that requirement of information will which is required quickly full filled because its database each other integrated better and can assist company side specially all polyclinic employees in serving each;every patient which medicinize.


(4)

i

ini. Shalawat berserta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammmad SAW, penyandang gelar Al-Amin dan teladan yang mulia bagi seluruh umatnya.

Alhamdulillah saya ucapkan atas terselesaikannya penyusunan skripsi ini, mudah-mudahan usaha ini dicatat sebagai amal shaleh di sisi-Nya. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa bimbingan dan pertolongan Allah SWT serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil dalam penulisan skripsi ini.

Tidak lupa ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya ditujukan kepada :

1. Kepada Kedua orang tua tercinta, atas kasih sayang, pengorbanan dan kesabaran yang tak ternilai serta do’anya yang tidak mungkin terbalaskan di dunia, semoga Allah selalu menyayangi mereka seperti mereka menyayangi buah hatinya. 2. Bapak Dr, Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

3. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Bapak Dadang Munandar.,S.E.,M,Si., selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(5)

ii

telah banyak membantu selama perkuliahan.

6. Ibu Wahyuni, S.SI., MT selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan ilmu kepada penulis.

7. Rasa terimakasih yang tak terhingga dan rasa hormat yang setulus-tulusnya kepada seluruh keluarga terutama Mbah ku tercinta atas do’a dan dukungannya selama ini.

8. Bapak Wibowo, selaku pembimbing lapangan yang telah bnyak membantu dan meluangkan waktu untuk memberikan maskan kapada penulis.

9. Bapak Arie Ridwan Fauzi , selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak mambantu penulis dalam pelaksanaan penelitian skripsi.

10. Special thank to Goest, D’Chuphu friends Fitrie Handayani , Arti Intansari P, Antania Hanjany, Riza Alfajri, Hendra Prasetyo, Ade Kurniadi, terimakasih atas

kebersamaan, dorongan dan masukannya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga laporan Skripsi yang telah penulis susun mamberikan ilmu dan manfaat bagi penulis secara khusus dan bagi khazaanah ilmu Sistem Informasi.

Bandung, Juni 2011

Penulis


(6)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi yang cepat telah memicu setiap instansi dan perusahaan untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola data dan informasi yang dimiliki dan dibutuhkannya. Dalam rangka mencapai tujuannya, suatu perusahaan memerlukan informasi yang tepat dan efisien. Untuk mengelola informasi tersebut perusahaan harus memiliki sebuah sistem informasi. Sistem informasi yang mendukung kebutuhan perusahaan/instansi sangat membantu sebuah manajemen perusahaan/instansi baik dalam menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja

perusahaan/instansi itu sendiri, maupun dalam meningkatkan pelayanan

perusahaan/instansi terhadap pelanggan/kliennya. Pada gilirannya, sistem informasi ini dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan/instansi tersebut.

PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan besar milik negara yang bergerak dalam rancang bangun, pengembangan dan manufacturing pesawat terbang yang begitu banyak menyerap tenaga kerja, kurang lebih ada 5000 karyawan yang tersebar di semua bagian yang terdapat di PT Dirgantara Indonesia diantaranya satuan

usaha AIRCRAFT, AEROSTRUCTURE, AIRCRAFT SERVICES,

ENGGINEERING SERVICES dan DEFENCE. Oleh karena itu, semua karyawan PT Dirgantara Indonesia diharapkan mempunyai stamina dan kesehatan yang prima guna mencapai tujuan yang telah ditargetkan oleh perusahaan dapat selesai dengan tepat waktu.


(7)

perlu adanya suatu bagian yang menangani kesehatan untuk para karyawannya supaya masalah kesehatan tidak akan merugikan kedua belah pihak yaitu karyawan dan perusahaan.

Salah satu bidang usaha yang perlu ditunjang sistem informasi adalah pusat pengobatan (Poliklinik). Pusat pengobatan baik kecil maupun besar sangat penting peranannya ditengah masyarakat atau perusahaan, sebagai tempat melakukan pengobatan suatu penyakit. Pusat pengobatan secara tidak langsung juga berperan dalam menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungannya. Suatu pusat pengobatan dituntut dapat menangani setiap pasien dengan segala keluhannya menggunakan pengobatan yang sesuai. Setiap keluhan atau kasus pengobatan masing-masing pasien perlu dibuat catatan atau arsip/berkasnya, karena ada kemungkinan pasien tersebut akan melakukan pengobatan ulang, baik untuk kasus yang sama maupun berbeda, sehingga dapat diketahui latar belakang/sejarah kesehatan pasien tersebut. Polikinik PT Dirgantara Indonesia setiap harinya bisa melayani kurang kebih sebanyak 70 sampai 100 karyawan dari semua bagian, dan yang paling banyak melakukan kunjungan ke poliklinik di bagian AEROSTRUCTURE dan AIRCRAFT, karena di bagian tersebut jumlah karyawannya paling banyak dibanding bagian lain, baik yang melakukan pengobatan ataupun check up. Dokter yang bertugas di poliklinik PT Dirgantara Indonesia ada 2 dokter poliklinik umum. Oleh karena itu, setiap pusat pengobatan, baik itu klinik, poliklinik, puskesmas, maupun rumah sakit memerlukan


(8)

data medic.

Klinik kesehatan/poliklinik dalam sebuah perusahaan merupakan solusi yang setidaknya mampu untuk dapat memecahkan masalah kesehatan bagi karyawannya, dimana kedua belah pihak baik karyawan ataupun perusahaan akan merasa diuntungkan, karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan sedangkan perusahaan membutuhkan pikiran dan tenaga para karyawanya. Untuk dapat meminimalkan biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka PT Dirgantara Indonesia menjalin kerja sama dengan rumah sakit.

Untuk dapat memudahkan para karyawan mendapatkan pelayanan kesehatan perlu adanya suatu sistem yang efektif dan efisien, karena sistem yang sedang berjalan di poliklinik PT Dirgantara Indonesia masih manual serta media penyimpanan data-data para karyawan/pasien yang melakukan pendaftaran atau pengobatan masih berupa lembaran-lembaran kertas/arsip. sehingga besar kemungkinan terjadi redudansi data serta hilang ataupun rusak serta kesulitan dalam melakukan pencarian data-data pasien seluruh karyawan PT Dirgantara Indonesia yang berjumlah 5000 karyawan, databasenya tidak saling terintegrasi, sehingga dalam proses pencarian data pasien/karyawan yang berjumlah 5000 karyawan membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menetapkan judul

“ SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PADA POLIKLINIK

PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN PHP &


(9)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi, diantaranya :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam pembuatan dan pengelolaan sistem informasi pelayanan kesehatan, banyak masalah yang dihadapi oleh Poliklinik PT Dirgantara Indonesia. Dalam hal ini penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Pencatatan dan penyimpanan data pendaftaran pasien masih disimpan dalam bentuk lembaran-lembaran kertas/arsip, sehingga menyulitkan dalam melakukan pencarian data pasien yang melakukan pengobatan karena data tersebut berada dalam tumpukan arsip. Sedangkan karyawan PT Dirgantara Indonesia kurang lebih mencapai 5000 karyawan.

2. Sulitnya mencari data obat yang dibutuhkan, karena setiap obat tidak adanya kode yang dapat memudahkan dalam pencarian.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia.


(10)

Dirgantara Indonesia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan adalah sebagai gambaran tentang penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut :

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi pelayanan kesehatan di poliklinik PT. Dirgantara Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada poliklinik PT. Dirgantara Indonesia.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada

poliklinik PT. Dirgantara Indonesia

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Degan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat baik secara teoritis maupun manfaat praktis yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Adapun manfaat yang penis harapkan, yaitu :


(11)

1. Bagi Pihak Poliklinik

Diharapkan dapat membantu dalam memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di poliklinik dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja.

2. Bagi Pengguna Sistem

Dengan adanya sistem informasi pelayanan kesehatan di Poliklinik PT Dirgantara Indonesia ini diharapkan proses interaksi antara pasien dan pegawai poliklinik yang bersangkutan menjadi semakin mudah.

1.4.2 Kegunaan Bagi Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Untuk merealisasikan ilmu yang didapat dan dipelajari di kampus dengan penelitian dan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas khazanah keilmuan yang telah ada sebelumnya.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman/ pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.


(12)

Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama di bangku perkuliahan agar dapat diaplikasikan di dunia kerja serta dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat bagi penggunanya.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak berubah arah dari tujuan yang ditetapkan. Pelayanan kesehatan pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia merupakan bagian penting untuk memperhatikan kesehatan para karyawan. Berdasarkan uraian dari identifikasi masalah diatas telah dijelaskan mengenai system yang akan diteliti di poliklinik PT Dirgantara Indonesia ini merupakan system yang melayani kesehatan karyawan PT Dirgantara Indonesia. Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Sistem informasi pelayanan kesehatan yang dibuat hanya meliputi pencatatan dan penyimpanan data pasien dan pencarian data obat.

2. Sistem infomasi pelayanan kesehatan yang dibuat hanya meliputi poliklinik umum yang meliputi rawat jalan intern perusahaan PT Dirgantara Indonesia. 3. Data yang diolah hanya mencakup pada data pasien, data medik dan data obat. 4. Sistem informasi pelayanan kesehatan yang dibuat tidak membahas tentang

restitusi dan administrasi.

5. Sistem informasi pelayanan kesehatan yang dibuat tidak membahas tentang retur / pengembalian obat jika obat kadaluarsa.


(13)

medic keluarga karyawan, dan data obat.

7. Sistem informasi pelayanan kesehatan yang dibangun hanya dapat dijalankan pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia.

1.6 Lokasi dan Waktu/Jadwal Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1.6.1 Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian yang dilaksanakan bertempat di PT DIRGANTARA INDONESIA (Indonesian Aerospace) yang beralamat di Jl. Pajajaran 154 Bandung.


(14)

Estimasi Penyusunan Skripsi N

o

Kegiatan Penelitian

Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengusulan Proposal

2 Survei Objek

Penelitian

3 Pengumpulan Data a.Observasi

b.wawancara

4 .

Analisa dan

perancangan a.Analisis Prosedur b.Analisis Dokumen c.Perancangan Database d.Perancangan I/O 5 . Pengkodean 6 .


(15)

10

Pengertian sistem menurut “Andri Kristanto, (2008 : 1)” adalah sebagai berikut : ” Sistem merupakan kumpulan elemen – elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang di inginkan.”

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi tulis – menulis dan biasa nya melibatkan beberapa orang didalm satu atau lebih departmentyang diterapkan, untuk menjamin, penanganan yang seragam dari transaksi – transaksi bisnis yang terjadi”.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menutut “Al-Bahra Bin Ladjamudin, (2005:3)” Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen–komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubungan, asukan, keluaran, pengelolaan dan sasaran atau tujuan


(16)

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian – bagian dari sistem.

Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan suatu daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar dari pada sistem. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batasan dari sistem yang mempengaruhiboperasi sistem. lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.Lingkungan luar yang mengguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan diperhatikan.

Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.


(17)

4. Penghubung Sistem (System Interface)

Penghubung merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan sub sistem yang lain. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber–sumber daya mengalit dari satu subsitem ke subsistem yang lainnya. 5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sinyal sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diperoses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (System Processing)

Pengolah sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengelolahanya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(18)

8. Sasaran Sistem (Objectives System)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beerapa bagian menjadi:

a. Sistem abstak dan sistem fisik.

Sistem abstak merupakan sistem yang tida bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide–ide. Contoh dari sistem abstark ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dillihatsecara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem akuntansi, sistem komputer dan sebagian.

b. Sistem alamian dan sistem buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruuh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pengolahan gaji.

c. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi dengan luar sistem.


(19)

Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan luar sistem. Andri Kristanto (2008 : 5)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Data menurut “Al-Bahra Bin Ladjamudin , (2005:8)” adalah deskripsi dari suatu dan kejadian yang kita hadapi. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Menurut Gordon.B.Davis di dalam buku “Al-Bahra Bin Ladjamudin, (2005:10) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

Sumber informasi adalah data, Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian kesatuan nyata. Kejadian (event) sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Kegunaan informasi adalah untukk mengurangi ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.2.1 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu


(20)

informasi apabila diolah melaluai suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan dataatau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.1 Siklus pengolahan data

[Sumber : Andri Kristanto. 2008, Perancangan Sistem Informasi & Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta.]

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan sustu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begiti seterusnya.


(21)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance).

Gambar 2.3. Pilar Kualitas Informasi

Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt., 2005, Analisis & Desain,

Andi yogya, Yogyakarta

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu keakuratan, informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.


(22)

Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumbur informasi mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

b. Tepat waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab klau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak beruguna lagi. Informasi yang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dapat berkibat fatal atau kesalahan dalam pengambilan keputusan da tindakan.

c. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaan bagi si penerima, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambiklan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.

d. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uanng tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Selain itu informasi yang dihasilkan juga bisa terpercaya kebenarannya dan tidak mengada-ada.


(23)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut ”Andri Kristanto, (2008 : 12)” Subuah sistem informasi merupakan kkumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data mengunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga memegang peranan yang penting dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukan kedalam sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur, dan bentuk data lainnya.

Selain itu Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang menyajikan informasi.

b. Sekumpulsn prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

membereikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut “Andri Kristanto, (2008 : 13)” Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital didalam sistem informasi. Komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut:


(24)

a. Masukan (Input)

Imput adalah semua data yang dimasukan kedalam sistem informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam inputan adalah dokumen-dokumen, formulir-formulir dan file-file.

b. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si pengguna.

c. Keluaran (Output)

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadisuaatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.

d. Teknologi

Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuik memasukan input, megolah input dan menghasilkan masukan.

e. Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak komputer.

f. Kendali

Kendali merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.


(25)

2.4 Definisi Pelayanan dan Kesehatan

Berikut adalah definisi tentang pelayanan dan kesehatan :

2.4.1 Pelayanan

Menurut (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, DEPKES RI.Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta 1996). Pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk suatu instansi atau suatu lembaga dalam melaksanakan kegiatannya. Suatu instansi atau lembaga harus memberikan pelayanan yang efektif dan optimal agar konsumen bisa mantap terhadap pelayanan tersebut.

Pelayanan adalah suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik secara prosedur atau atas permintaan konsumen itu sendiri, penilaian seseorang atau konsumen akan sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan pelayanan, sehingga konsumen bisa menetukan baik atau tidaknya pelayanan tersebut.

2.4.2 Kesehatan

Batasan tentang kesehatan secara gamblang adalah keadaan atau kondisi fisik yang baik dan seimbang dalam artian bahwa semua organ tubuh berfungsi dengan baik sesuai apa adanya. Seperti istilah “mensana incorpare sano” yang mengatakan bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, namun istilah itu sekarang kurang berlaku karena kadang kondisi psikis (jiwa) sangat mempengaruhikondisi fisik seseorang walaupun orang itu mempunyai tubuh yang kuat atau sehat namun


(26)

jika jiwanya kurang baik akan mempengaruhi kondisi fisiknya (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, DEPKES RI.Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta 1996).

2.5. Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi.

Dalam suatu jaringan komputer: Pengguna harus secara eksplisit:

a. masuk atau log in ke sebuah mesin b. menyampaikan tugas dari jauh c. memindahkan file-file

d. menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan

Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka.

Tujuan jaringan komputer adalah untuk:

a. resource sharing / berbagi sesumber: seluruh program, peralatan dan data yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa


(27)

dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai. Misalnya: Staff BIRO Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke perpustakaan dalam bentuk print out dengan langsung mencetaknya di printer perpustakaan dari computer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di komputer staff BIRO akademik.

b. High reliability / kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber alternative kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan atau militer, jika salah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak terganggu karena mesin lain mempunyai sumber yang sama.

c. menghemat uang: membangun jaringan dengan komputer-komputer kecil

lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe. Data disimpan di sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan computer lain yang menggunakan data tersebut bertindak sebagai client. Bentuk ini disebut Client-server.

d. Scalabilityy / skalabilitas: meningkatkan kinerja dengan menambahkan komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu.

e. medium komunikasi: memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data maupun berkomunikasi.


(28)

f. akses informasi luas: dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari jarak jauh

g. komunikasi orang-ke-orang: digunakan untuk berkomunikasi dari satu orang ke orang yang lain

h. hiburan interaktif Dalam pengenalan jaringan komputer, pembahasan dilihat dari dua aspek: perangkat keras dan perangkat lunak.

2.5.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan


(29)

pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesinmesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang


(30)

yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.5.2. Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

a. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan terminator atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).


(31)

b. Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. c. Wujud dari tap ini bisa berupa kabel transceiver bila digunakan thick

coax sebagai media transmisi.

d. Atau berupa BNC T-connector bila digunakan thin coax sebagai media transmisi.

e. Atau berupa konektor RJ-45 dan hub bila digunakan kabel UTP. f. Transmisi data dalam kabel bersifat full duplex, dan sifatnya

broadcast, semua terminal bisa menerima transmisi data.

g. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.

h. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2)

i. Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan Repeater untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.

Gambar 2.4. Topologi Bus

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung


(32)

Kelebihan topologi Bus adalah:

1. Instalasi relatif lebih murah.

2. Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya.

3. Biaya relatif lebih murah.

Kelemahan topologi Bus adalah:

1. Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal.

2. Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit.

3. Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

2. Topologi Token Ring atau Cincin

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Metode token-ring adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.


(33)

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan: Hemat kabel

Kerugian: Peka kesalahan, Pengembangan jaringan lebih kaku

Gambar 2.5. Topologi Ring

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung

3. Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan


(34)

stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan / perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan / kerusakan 5. Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian:

1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus


(35)

Gambar 2.6. Topologi Star

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung

4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer kuno, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia


(36)

cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

2.5.3. Manfaat Jaringan

Dengan menggunakan jaringan computer banyak sekali manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh, antara lain :

1. Tukar-menukar data dapat dilakukan secara cepat dengan adanya jaringan computer.

2. Dapat saling berbagi informasi, pemakaian file data dengan komputer lain. 3. Memudahkan dalam menggunakan perangkat hardware secara

bersama-sama, misalkan printer dapat dipakai oleh beberapa computer yang terhubung dengan jaringan.

4. Lebih hemat biaya

5. Efisiensi kerja menjadi meningkat

6. File-file data dapat lebih mudah dipelihara dan diproteksi

2.6. Intranet

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang


(37)

menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan lokal. umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.

Pada dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Intranet tidak berbeda jauh dengan yang digunakan di Internet. Di Intranet digunakan Web, e-mail dll. persis seperti yang digunakan di Internet. Yang menarik adalah dari sisi materi yang dibawa oleh intranet itu sendiri. Pada tingkat yang paling sederhana, mungkin Intranet akan sangat dirasakan manfaat jika e-mail internal kantor dapat diaktifkan. E-mail yang dilengkapi dengan kemampuan mailing list sangat membantu untuk melakukan koordinasi antar bagian secara fleksible dan mengurangi rapat-rapat yang sering kali melelahkan. Web dengan perangkat database di belakangnya, biasanya merupakan alat bantu paling potensial untuk melakukan 2 hal utama yaitu:

1) membuat kantor menjadi semakin effisien, pendekatan yang dilakukan disini biasanya membuat sistem informasi manajemen yang berbasis Web & database. Cukup banyak rasanya orang di Indonesia yang mengerti masalah MIS ini. Jika MIS perkantoran telah ditata dengan baik langkah selanjutnya biasanya mengarah ke e-commerce (dagang melalui Internet).

2) Membuat kantor menjadi semakin kompetitif di dunia kantor itu sendiri. Bahkan jika mungkin menjadi pemimpin dalam usahanya. Membuat sebuah badan menjadi kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara


(38)

baik sumber daya manusia & sumber daya pengetahuan yang ada di internal kantor/ institusi tersebut. Ilmu / konsep yang berkaitan dengan hal ini adalah konsep knowledge management. Dasarnya adalah bagaimana kita melakukan percepatan proses daur ulang, analisis, sintesa dari pengetahuan baik itu yang bersifat implisit (konotatif) maupun eksplisit (denotatif).

2.7. Pengertian Client – Server

Menurut Andri Kristanto (2003 : 37) mengartikan server sebagai pusat, baik sebagai pusat data, pusat database, pusat sistem, dan lain-lain. Komputer yang manjadi pusat disebuat computer server, jadi tugas computer server adalah berusaha melayani semua permintaan yang dilakukan oleh komputer (anak). Selanjutnya, hasil dari permintaan akan dikirim kembali kepada komputer client.

Sedangkan tugas client adalah berusaha melayani permintaan yang dilakukan oleh client. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komputer disebut komputer client jika dalam satu sistem jaringan bertindak sebagai anak, komputer ini selalu melakukan permintaan berupa data maupun sumber daya lain kepada komputer server.

Dari dua pengertian di atas telah dikatakan bahwa komuter client merupakan komputer yang selalu memerlukan sumber daya berupa data mapun sistem dari komputer server. Komputer server merupakan komputer yang mampu menyediakan dan menerima permintaan yang dilakukan oleh komputer client.


(39)

Di dalam jenis ini, client dan server akan sangat berhubungan erat. Apabila ada sebuah komputer yang selalu menyediakan sumber daya dan digunakan oleh komputer lain, komputer tadi disebut dengan komputer server. Komputer yang hanya menerima dan mengakses ketersediaan data dari komputer lain akan disebut komputer client.

Dalam penerapannya ada banyak sekali bentuk-bentuk server yang sering dibangun, ada server e-mail, server database, server web, server data, maupun server sistem.

Model hubungan client-server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server manjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintergrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara barsama-sama memakai sumber daya pada file server. 1. Kelebihan model hubungan client-server

a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) b. Skalabilitas

c. Fleksibel

d. Teknologi baru dengan mudah terintergrasi kedalam sistem.


(40)

2. Kekurangan model hubungan client server :

a. Mahal

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

c. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)

d. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh.

2.8. Web Server Apache

Web server apache merupakan program aplikasi yang berjalan di server berfungsi untuk menjalankan aplikasi web sehingga bisa diakses oleh cliet baik melalui jaringan baik melalui jaringan internet maupun intranet. Apache merupakan web server open source, karena barada dibawah GNU general public license yang bersifat gratis sehingga apache dapat di download gratis pada alamat http://www.apache.org. Apache juga mampu untuk berorientasi pada banyak platform. Terdapat banyak web server yang beredar di dunia, namun dalam kasus ini, penulis memakai web server Apache versi 1.3.23.

Ada beberapa cirri khas apache, yaitu :

1. Apache sangat cepat dalam merespon klien melabihi server NSCA.

2. Apache mempunyai komponen dasar yang banyak dibandingkan dengan web

server lain.

3. Performansi dan konsumsi sumber daya daei web server apache tidak terlalu banyak.


(41)

4. Mendukung transaksi yang aman (secure transmition) menggunakan SSL (secure socket layer).

5. Kompabilitas yang tinggi.

2.9. MYSQL

MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel

adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut

dengan DBMS (DataBase Management System). Database MySQL adalah salah satu

database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan script PHP. Penyebab utama MySQL begitu populal dikalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

2. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web.

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relative tinggi.

2.10. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Macromedia Dreamweaver


(42)

2.11. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah software web desain yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram. Dreamweaver memiliki jendela mini yang disebut HTML Sorce tempat kode-kode HTML ditulis. Setiap kali user mendesain website seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel dan proses lainnya. Tag-tag HTML akan ditulis secara otomatis mengiringi proses pengaturan website, artinya user memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus membuat tag-tag HTML yang membangun website, selain itu dapat mendesain website hanya lewat menuliskan tag-tag teks lain di jendela HTML Source.

Dreamweaver menyediakan desain tingkat tinggi dan tool-tool untuk layout, selain itu sanagt mudah menggunakan kemampuan dinamik HTML seperti animasi layer dan behaviours hanya perlu untuk menulis kode program. Dreamweaver juga mampu mengenali tag-tag lain di luar HTML dan CSS Style. Dreamweaver sangat mudah untuk di customize, user dapat membuat objek dan perintah , memodifikasi menu dan shortcut keyboard dan bahkan menulis kode javascript untuk menambah kemampuan behaviours dan property baru pada Dreamweaver.

2.12. PHP

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat server-slide yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi yang dapat di integrasikan


(43)

ke dalam HTML sehingga halaman web tidak lagi bersifat statis, namun bersifat dinamis.

2.13. XAMPP

XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source. Dengan menggunakan XAMPP kita tidak usah lagi melakukan penginstalan program-program yang lain karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. XAMPP yang digunkan penulis adalah xampp-win32-1.6.8. Berikut adalah beberapa paket yang telah disediakan : 1. Apache 2.2.4

2. MyQL 5.0.33

3. PHP 5.2.1 + PHP 4.4.5 + PEAR

4. PhpMyAdmin 2.9.2


(44)

39

Objek penelitian dari penulisan skripsi ini adalah poliklinik PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamatkan di jalan pajajaran no.154 Bandung.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Ada lima faktor menonjol yang menjadikan IPTN berdiri, yaitu : ada orang-orang yang sejak lama bercita-cita membuat pesawat terbang dan mendirikan industri pesawat terbang di Indonesia; ada orang-orang Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dan membangun industri pesawat terbang; adanya orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdedikasi tinggi menggunakan kepandaian dan ketrampilannya bagi pembangunan industri pesawat terbang; adanya orang yang mengetahui cara memasarkan produk pesawat terbang secara nasional maupun internasional; serta adanya kemauan pemerintah.7)

Perpaduan yang serasi faktor-faktor di atas menjadikan IPTN berdiri menjadi suatu industri pesawat terbang dengan fasilitas yang memadai. Awalnya seorang pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, Bacharudin Jusuf Habibie. Ia menimba pendidikan di Perguruan Tinggi Teknik Aachen, jurusan Konstruksi Pesawat Terbang, kemudian bekerja di sebuah industri pesawat terbang di Jerman sejak 1965.


(45)

Menjelang mencapai gelar doktor, tahun 1964, ia berkehendak kembali ke tanah air untuk berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Tetapi pimpinan KOPELAPIP menyarankan Habibie untuk menggali pengalaman lebih banyak, karena belum ada wadah industri pesawat terbang. Tahun 1966 ketika Menteri Luar Negeri, Adam Malik berkunjung ke Jerman beliau meminta Habibie, menemuinya dan ikut memikirkan usaha-usaha pembangunan di Indonesia.

Menyadari bahwa usaha pendirian industri tersebut tidak bisa dilakukan sendiri., maka dengan tekad bulat mulai merintis penyiapan tenaga terampil untuk suatu saat bekerja pada pembangunan industri pesawat terbang di Indonesia yang masih dalam angan-angan. Habibie segera berinisiatif membentuk sebuah tim. Dari upaya tersebut berhasil dibentuk sebuah tim sukarela yang kemudian berangkat ke Jerman untuk bekerja dan menggali ilmu pengetahuan dan teknologi di industri pesawat terbang Jerman tempat Habibie bekerja. Awal tahun 1970 tim ini mulai bekerja di HFB/MBB untuk melaksanakan awal rencana tersebut.

Pada saat bersamaan usaha serupa dirintis oleh Pertamina selaku agen pembangunan. Kemajuan dan keberhasilan Pertamina yang pesat di tahun 1970 an memberi fungsi ganda kepada perusahaan ini, yaitu sebagai pengelola industri minyak negara sekaligus sebagai agen pembangunan nasional. Dengan kapasitas itu Pertamina membangun industri baja Krakatau Steel. Dalam kapasitas itu, Dirut Pertamina, Ibnu Sutowo (alm) memikirkan cara mengalihkan teknologi dari negara maju ke Indonesia secara konsepsional yang berkerangka nasional. Alih teknologi harus dilakukan secara teratur, tegasnya.


(46)

Awal Desember 1973, terjadi pertemuan antara Ibnu Sutowo dan BJ. Habibie di Dusseldorf - Jerman. Ibnu Sutowo menjelaskan secara panjang lebar pembangunan Indonesia, Pertamina dan cita-cita membangun industri pesawat terbang di Indonesia. Dari pertemuan tersebut BJ. Habibie ditunjuk sebagai penasehat Direktur Utama Pertamina dan kembali ke Indonesia secepatnya.

Awal Januari 1974 langkah pasti ke arah mewujudkan rencana itu telah diambil. Di Pertamina dibentuk divisi baru yang berurusan dengan teknologi maju dan teknologi penerbangan. Dua bulan setelah pertemuan Dusseldorf, 26 Januari 1974 BJ. Habibie diminta menghadap Presiden Soeharto. Pada pertemuan tersebut Presiden mengangkat Habibie sebagai penasehat Presiden di bidang teknologi. Pertemuan tersebut merupakan hari permulaan misi Habibie secara resmi.

Melalui pertemuan-pertemuan tersebut di atas melahirkan Divisi Advanced Technology & Teknologi Penerbangan Pertamina (ATTP) yang kemudian menjadi cikal bakal BPPT. Dan berdasarkan Instruksi Presiden melalui Surat Keputusan Direktur Pertamina dipersiapkan pendirian industri pesawat terbang.

September 1974, Pertamina - Divisi Advanced Technology menandatangani perjanjian dasar kerjasama lisensi dengan MBB - Jerman dan CASA - Spanyol untuk memproduksi BO-105 dan C-212.

Ketika upaya pendirian mulai menampakkan bentuknya - dengan nama Industri Pesawat Terbang Indonesia/IPIN di Pondok Cabe, Jakarta - timbul permasalahan dan krisis di tubuh Pertamina yang berakibat pula pada keberadaan Divisi ATTP, proyek serta programnya - industri pesawat terbang.


(47)

Akan tetapi karena Divisi ATTP dan proyeknya merupakan wahana guna pembangunan dan mempersiapkan tinggal landas bagi bangsa Indonesia pada Pelita VI, Presiden menetapkan untuk meneruskan pembangunan industri pesawat terbang dengan segala konsekuensinya.

Maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12, tanggal 15 April 1975 dipersiapkan pendirian industri pesawat terbang. Melalui peraturan ini, dihimpun segala aset, fasilitas dan potensi negara yang ada yaitu : - aset Pertamina, Divisi ATTP yang semula disediakan untuk pembangunan industri pesawat terbang dengan

aset Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio/LIPNUR, AURI - sebagai modal

dasar pendirian industri pesawat terbang Indonesia. Penggabungan aset LIPNUR ini tidak lepas dari peran Bpk. Ashadi Tjahjadi selaku pimpinan AURI yang mengenal BJ. Habibie sejak tahun 1960an.Dengan modal ini diharapkan tumbuh sebuah industri pesawat terbang yang mampu menjawab tantangan jaman.

Tanggal 28 April 1976 berdasar Akte Notaris No. 15, di Jakarta didirikan PT.

Industri Pesawat Terbang Nurtanio dengan Dr, BJ. Habibie selaku Direktur

Utama. Selesai pembangunan fisik yang diperlukan untuk berjalannya program yang telah dipersiapkan, pada 23 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini. Dalam perjalanannya kemudian, pada 11 Oktober 1985, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT. Industri Pesawat Terbang


(48)

Dari tahun 1976 cakrawala baru tumbuhnya industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia di mulai. Di periode inilah semua aspek prasarana, sarana, SDM, hukum dan regulasi serta aspek lainnya yang berkaitan dan mendukung keberadaan industri pesawat terbang berusaha ditata. Selain itu melalui industri ini dikembangkan suatu konsep alih/transformasi teknologi dan industri progresif yang ternyata memberikan hasil optimal dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan dalam waktu relatif singkat, 24 tahun.

Gambar 3.1 CN-235 dan Gambar 3.2 N250, hasil penguasaan teknologi putera-puteri Indonesia yang dirintis BJ. Habibie

IPTN berpandangan bahwa alih teknologi harus berjalan secara integral dan lengkap mencakup hardware, software serta brainware yang berintikan pada faktor manusia. Yaitu manusia yang berkeinginan, berkemampuan dan berpendirian dalam ilmu, teori dan keahlian untuk melaksanakannya dalam bentuk kerja. Berpijak pada hal itu IPTN menerapkan filosofi transformasi teknologi "BERMULA DI AKHIR, BERAKHIR DI AWAL". Suatu falsafah yang menyerap teknologi maju secara progresif dan bertahap dalam suatu proses yang integral dengan berpijak pada kebutuhan obyektif Indonesia. Melalui falsafah ini teknologi dapat dikuasai secara


(49)

utuh menyeluruh tidak semata-mata materinya, tetapi juga kemampuan dan keahliannya. Selain itu filosofi ini memegang prinsip terbuka, yaitu membuka diri terhadap setiap perkembangan dan kemajuan yang dicapai negara lain.

Filosofi ini mengajarkan bahwa dalam membuat pesawat terbang tidak harus dari komponen dulu, tapi langsung belajar dari akhir suatu proses (bentuk pesawat jadi), kemudian mundur lewat tahap dan fasenya untuk membuat komponen. Tahap alih teknologi terbagi dalam :

1. Tahap penggunaan teknologi yang sudah ada/lisensi, 2. Tahap integrasi teknologi,

3. Tahap pengembangan teknologi, 4. Tahap penelitian dasar

Sasaran tahap pertama, adalah penguasaan kemampuan manufacturing, sekaligus memilih dan menentukan jenis pesawat yang sesuai dengan kebutuhan dalam negeri yang hasil penjualannya dimanfaatkan menambah kemampuan berusaha perusahaan. Di sinilah dikenal metode "progressif manufacturing program". Tahap kedua dimaksudkan untuk menguasai kemampuan rancang bangun sekaligus

manufacturing. Tahap ketiga, dimaksudkan meningkatkan kemampuan

rancangbangun secara mandiri. Sedang tahap keempat dimaksudkan untuk menguasai ilmu-ilmu dasar dalam rangka mendukung pengembangan produk-produk baru yang unggul.


(50)

3.1.1.1 Paradigma Baru dan Nama Baru

Selama 24 tahun IPTN relatif berhasil melakukan transformasi teknologi, sekaligus menguasai teknologi kedirgantaraan dalam hal disain, pengembangan, serta pembuatan pesawat komuter regional kelas kecil dan sedang.

Dalam rangka menghadapi dinamika jaman serta sistem pasar global, IPTN meredifinisi diri ke dalam "DIRGANTARA 2000" dengan melakukan orientasi bisnis, dan strategi baru menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu IPTN melaksanakan program retsrukturisasi meliputi reorientasi bisnis, serta penataan kembali sumber daya manusia yang menfokuskan diri pada pasar dan misi bisnis.

Kini dalam masa "survive" IPTN mencoba menjual segala kemampuannya di area engineering - dengan menawarkan jasa disain sampai pengujian -, manufacturing part, komponen serta tolls pesawat terbang dan non-pesawat terbang, serta jasa pelayanan purna jual.

Seiring dengan itu IPTN merubah nama menjadi PT. DIRGANTARA

INDONESIA atau Indonesian Aerospace/IAe yang diresmikan Presiden

Abdurrahman Wahid, 24 Agustus 2000 di Bandung.

Kita berkeyakinan bahwa industri ini harus terus mengikuti dinamika perkembangan jaman dan perubahan, agar upaya yang dirintis para pendahulu ini bisa tetap lestari serta memberi manfaat optimal bagi generasi mendatang. Untuk itu kita tetap berpijak pada sejarah.


(51)

3.1.1.2 Profil Perusahaan

PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang. Diawali dengan membsangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter dan pesawat terbang: NBO-105, Superpuma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi. PT Dirgantara Indonesia bersama CASA meranvang dan memproduksi CN-235. Kemudian, dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industry kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri pesawat terbang. Kerja sama internasional ditandatangani, antara lain dengan Boeing Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopter Textron, memproduksi NBELL-412. Selanjutunya, dengan penguasaan teknlogi serta keahlian yang terus berkembang, PT Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang subsonic denga daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan mengembangkan N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary design. Namun, kedua program tersebut terhenti karena adanya kendala pendanaan.

Pada tahun 1998, sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun sebelumnya, industry ini mempersiapkan paradigm baru. Melalui paradigma ini, PT


(52)

Dirgantara Indonesia lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama tiga windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk dan jasa. Kini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industry manufaktur dan memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritime, militer, otomasi dan control, minyak dan gas, turbin industry, teknologi simulasi dan engineering services.

Pada awal tahun 2004, program restruktursi perusahaan yang mencakup reorientasi bisnis dan penataan ulang SDM digulirkan, postur karyawan menyusut dari 9.670 menjadi sekitar 3.500 orang, dan Dirgantara Indonesia memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha, yang meliputi :

1. Aircraft 2. Aerostructure 3. Aircraft Services

4. Defence

5. Engineering services

Dengan demikian diharapkan industry ini menjadi institusi bisnis yang adaptif dan efisien.


(53)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi PT Dirgantara Indonesia sebagai berikut : 1. Visi

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.

2. Misi

Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

Sebagai pusat keunggulan di bidang industry dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan komersil dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara.

Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainnya.


(54)

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.3 Struktur Organisasi

Sumber : Struktur organisasi poliklinik PT Dirgantara Indonesia, Bandung 3.1.4 Job Description

Poliklinik PT Dirgantara Indonesia terbagi atas unit-unit kerja, yang setiap unitnya mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing, antara lain :

1. Ka Dept Kesehatan Medis

a. Memimpin, mengkoordinasi, mengendalikan dan membuat pertanggung

jawaban dibidang yang berhubungan dengan masalah melayani para pasien.

b. Mengevaulasi kinerja para petugas poliklinik supaya dapat bekerja denga optimal dalam melayani para pasien.

2. Manager Pelayanan Medis

a. Melayani karyawan yang ingin melakukan pengobatan dengan mendata para pasien.


(55)

b. Membuatkan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan

3. Manager Sarana Kesehatan

a. Menyediakan sebuah tempat bagi penunjang kesehatan b. Menyediakan peralatan kesehatan yang berkualitas.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang diperlukan untuk menyusun suatu karya ilmiah. Metode Penelitian ini berguna untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang di hadapi sehingga didapat suatu kebenaran data yang diperoleh.Metode yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data. Yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.

3.2.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka metode yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif disini maksudnya adalah metode penelitian yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pikiran ataupun suatu kelas pristiwa pada masa sekarang dengan penelitian studi kasus di poliklinik PT Dirgantara Indonesia untuk memperoleh gambaran tentang sistem informasi pelayanan kesehatan karyawan, kendala yang dihadapi serta pemecahan masalahnya.


(56)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh keterangan serta menganalisis data sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai objek yang sedang diteliti. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data diperoleh dengan ikut serta secara langsung dalam kegiatan yang berlangsung pada Poliklinik PT Dirgantara Indonesia. Metode pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Studi observasi, yaitu peninjauan secara langsung pada poliklinik PT.Dirgantara Indonesia. Peneliti langsung melakukan studi observasi ke bagian manager palayanan medis dan mengunjungi lokasi penelitian ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu perusahaan PT Dirgantara Indonesia, dengan meneliti di poliklinik PT Dirgantara Indonesia bidang poliklinik umum peneliti dapat mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada poliklinik ini.


(57)

2. Wawancara

Interview (wawancara), yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan ibu ayu yang menjabat sebagai manager pelayanan medis di poliklinik PT Dirgantara Indonesia. Dengan melakukan wawancara langsung dengan ibu ayu peneliti dapat mengetahui sistem pencatatan dan penyimpanan data pendaftaran pasien dan data obat yang dibutuhkan pasien.

3. Study Literatur

Membaca dan mempelajari bahan-bahan dari buku yang berhubungan erat dengan masalah yang dibahas.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder bisa berupa data otentik yang dimiliki subjek penelitian. Data otentik adalah data yang ada tanda tangan asli dengan tinta, bukan fotocopy, film, fax, telegram, telex, media computer atau fotonya. Data otentik gunanya sebagai fakta pengingat, yang dapat digunakan sebagai bukti administratif, bukti hukum, bukti sejarah, bukti dokumentasi. Dalam kegiatan organisasi, data otentik merupakan bahan pembuktian yang sangat penting dan vital.

Dalam melakuka penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder berupa: 1) Surat Bukti Berobat

2) Data Riwayat Pasien 3) Surat Keterangan


(58)

4) Surat Pengantar Orang Sakit

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini antara lain, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype dan metode pendekatan sistemnya adalah metode pendekatan terstruktur modern.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem adalah cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan

dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan

perusahaan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari aplikasi yang dianggap efektif. Dalam pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu:

1. Mencari semua faktor yang penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah.

2. Dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional. Untuk pembangunan aplikasi ini penyusun menggunakan metode pendekatan sistem terstruktur yaitu berupa aliran kerja atau proses dari aktivitas yang dilakukan pada system tersebut. Metode ini menggunakan alat bantu Diagram Konteks Dan juga Data Flow Diagram.


(59)

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode prototype model.Prototype model ini merupakan metode siklus hidup pengembangan perangkat lunak yang bertujuan mendapatkan kebutuhan yang jelas dan disetujui calon pemakai.

Adapun tahapan proses yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi.

2. Peneliti membuat prototype dari kebutuhan tersebut. 3. Evaluasi terhadap prototype dilakukan oleh peneliti 4. Peneliti membuat perangkat lunak terakhir.

5. Pengujian dilakukan.

Dalam tahapan diatas, yang merupakan tahapan berupa prototype adalah tahapan nomor satu, kedua dan ketiga, sedangkan pada tahapan ketiga tersebutlah akan terjadi siklus pengembangan perangkat lunak hingga hal-hal utama pada perangkat lunak tersebut selesai dibuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(60)

Gambar 3.4 Prototype

Sumber : Abdul Kadir., 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi yogya, Yogyakarta

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), kamus data dan perancangan basis data.

1. Flow Map

Flowmap atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam alir sistem yang menggambarkan struktur prosedur dalam sistem.


(61)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu system. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke system atau output dari system. Diagram konteks akan memberikan gambaran tentang keseluruhan system. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu pemodelan proses dalam suatu perancangan sistem informasi. Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4. Kamus Data

Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah Sistem Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan system, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan – laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan data yang ada di DFD.


(62)

5. Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap

banyak user, dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik

pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi, user lain juga dapat menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

a. Normalisasi

Normalisasi bertujuan untuk menciptakan struktur table (relasi) dalam basis data yang dapat mengurangi kemubaziran data. Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur table yang kurang flekxibel atau mengurangi ketidakefisienan.

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dau buah relasi atau lebih. Jadi, setelah memahami definisi normalisasi tersebut. Langkah – langkah pembentukan Normalisasi yaitu :

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau terdapat duplikasi. 2. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.


(63)

3. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila semua atribut non-key memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key.

4. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF

Bentuk normal ketiga, yaitu bila semua atribut non-key memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key dan saling independent / saling tidak bergantung terhadap sesama atribut non-key.

5. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk boyce code, yaitu disaat setiap determinan adalah satu candidate key.

b. Relasi Tabel

Relasi tabel menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang terdapat didalam table yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

1. Relasi satu ke banyak (one-to-many relationship)

Setiap record pada tabel X dapat berhubungan dengan banyak record pada tabel Y, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap record pada tabel Y berhubungan dengan paling banyak satu record pada tabel X.


(64)

2. Relasi banyak ke banyak (many-to-many relationship)

Setiap record pada table X dapat berhubungan dengan dengan banyak record di table Y, begitupun sebaliknya.

3. Relasi satu ke satu (one-to-one relationship)

Pada relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel X hanya bisa memiliki satu record yang sama pada tabel Y, dan begitu pula sebaliknya. Jenis relasi ini tidak umum, karena kebanyakan informasi yang memiliki hubungan seperti ini berada dalam satu tabel.

6. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak.

3.2.4. Pengujian Softtware

Metode yang diambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental system tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian Black Box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut, apakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan kenyataan disekolah. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahan-kesalahannya.


(65)

Adapun beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi :

a. Fungsi tidak benar atau hilang. b. Kesalahan antar muka.

c. Kesalahan pada struktur data (Pengaksesan basis data). d. Kesalahan inisialisasi dan akhir program.

e. Kesalahan formasi.

Faktor pengujian yang digunakan, antara lain :

1. Realiability

Menekankan bahwa aplikasi berfungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Service levels

Service levels menekankan pada layanan yang diinginkan oleh user, desain metode dan desain sistem untuk mencapai tingkat layanan yang diinginkan user.

3. Correctness

Menjamin data yang dimasukan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap.


(66)

61

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem. Analisis yang berjalan dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan fungsi pada sub bagian, dari urutan tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flowmap), diagram konteks (context diagram), maupun diagram alir data (data flow diagram).

4.1.1 Analisis Dokumen

1. SBB (Surat Bukti Berobat) Nama Dokumen : SBB

Fungsi : Sebagai bukti keluar kawasan bagi karyawan yang

hendak melakukan pengobatan ke poliklinik.

Sumber : Bag. Kepegawian di bagian masing-masing

Jumlah : 1 Lembar

Item Data : Nama, Nik, Umur, Divisi 2. Data Riwayat karyawan / pasien

Nama Dokumen : Data riwayat karyawan

Fungsi : Sebagai tempat menyimpan sejarah/latar belakang

karyawan berobat ke poliklinik. Bila tidak ada, maka pasien harus daftar ke bagian medrec/pendaftaran.


(67)

Item Data : Nama, Nik, Tgl_lahir, Umur, Divisi, Alamat, Anamnesa/keluhan, Kode_penyakit, Terapi, Konsultasi, Keterangan.

3. Resep Obat

Nama Dokumen : Resep obat

Fungsi : Berisikan mengenai data-data obat yang akan

diberikan kepada pasien

Sumber : Dokter.

Jumlah : 1 Lembar

Item Data : Nama_Obat, Jenis_Obat 4. Surat Keterangan Sakit

Nama Dokumen : Surat keterangan

Fungsi : Surat yang diberikan dokter Jika setelah berobat pasien tidak boleh melakukan aktifitas pekerjaanya.

Sumber : Diberikan oleh dokter kepada pasien

Jumlah : 1 Lembar

Item Data : No_sk, Nama, Umur, Divisi, Nama_dokter 5. Surat Rujukan/ surat pengantar orang sakit

Nama Dokumen : Surat rujukan

Fungsi : Dibawa oleh pasien untuk mendapatkan pengobatan di

rumah sakit rekanan yang ditentukan, bila keadaan pasien parah

Sumber : Diberikan oleh dokter kepada pasien

Jumlah : 1 Lembar


(68)

Analisis Prosedur yang berjalan adalah menganalisa proses yang sedang berjalan pada sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan di PT Dirgantara Indonesia. Dengan ini, maka akan dapat diketahui kelemahan dan kekurangan yang ada pada sistem tersebut.

Proses pelayanan kesehatan pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia untuk saat ini hanya melayani para karyawannya saja tidak dengan para anggota keluarganya. Adapun proses karyawan mendapatkan pelayanan kesehatan sebagai berikut :

1. Karyawan/pasien harus membawa Surat Bukti Berobat (SBB) dari HRD masing-masing bagian sebagai bukti keluar kawasan. Surat Bukti Berobat (SBB) tersebut lalu diserahkan ke medical record untuk di inputkan data pasien dan mencari data berobat pasien.

2. Setelah data berobat karyawan/pasien ditemukan, lalu data tersebut diserahkan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.

3. Dokter menerima data berobat karyawan/pasien dan melakukan pemeriksaan,

setelah itu dokter menginputkan hasil pemeriksaan ke dalam data berobat karyawan/pasien, dari hasil pemeriksaan dokter membuatkan resep obat kepada karyawan/pasien, bila diperlukan dokter memberikan surat keterangan atau surat pengantar orang sakit kepada karyawan/pasien, lalu dokter menyerahkan data berobat karyawan/pasien ke bagian medical record.


(69)

dokter, setelah diisi daftar riwayat karyawan/pasien diserahkan ke bagian medical record.

5. Setelah di periksa dokter karyawan/pasien menyerahkan resep obat ke bagian apotek untuk pengambilan obat, bagian apotek membuat arsip resep obat dari dokter tersebut dan mengecek ketersediaan obat bila stock obat tidak ada atau habis maka bagian apotek membuat salinan resep obat untuk diberikan kepada karyawan/pasien.

6. Bagian medical record menerima daftar kunjungan Karyawan dari dokter untuk dibuatkan laporan yang diserahkan ke SDM.

7. Bagian apotek membuat laporan tentang data obat untuk diserahkan ke SDM. 8. Bagian SDM menerima laporan data pasien, data medic, data medic kelurga


(70)

(1)

151

2. Menulis, menguji, mendokumentasikan program-program dan prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen perancangan sistem yang disetujui.

3. Mempertimbangkan bahwa sistem memenuhi permintaan peakai, yaitu dengan menguji sistem secara keseluruhan.


(2)

152 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan adalah salah satu solusi untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan para pasien / karyawan PT.Dirgantara Indonesia dan lebih mengefisiensikan berbagai sumber daya yang ada pada poliklinik PT Dirgantara Indonesia.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan skripsi ini adalah :

1. Dengan dibuatnya aplikasi sistem informasi pelayanan kesehatan ini dapat menangani pencarian data pasien lebih mudah dan cepat karena data tersebut disimpan dalam bentuk database, sehingga bagian medical record tidak perlu mencari data pada dokumen kertas.

2. Pencarian data obat maupun pengiputan data obat lebih mudah dan cepat karena setiap obat telah diberi kode, kode obat tersebut disimpan dalam bentuk database, sehingga bagian medical record akan lebih mudah dalam pencarian data obat.

3. Adanya kemudahan dalam proses pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan pengolahan data poliklinik, seperti pembuatan laporan data medik, laporan data medik keluarga dan laporan data obat dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena semua data disimpan dalam bentuk database.


(3)

153

4. Perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk membangun sistem informasi pelayanan kesehatan poliklinik PT Dirgantara Indonesia ini adalah

Macromedia Dreamweaver 8 dan mengunakan MySql sebagai mengelola

database, dan perancangan database sistem informasi pelayanan kesehatan ini berbasis client server.


(4)

153

6.2 Saran

Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan berbasis Website ini masih dimungkinkan untuk dikembangkan jauh lebih baik lagi karena masih adanya kekurangan-kekurangan dari sistem ini. Berikut ini adalah saran-saran dari penulis agar adanya pengembangan dari sistem ini :

1. Diharapkan adanya pengembangan lagi untuk Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan yang berbasis Website atau client server menjadi sebuah sistem yang lebih luas cakupannya.

2. Poliklinik PT Dirgantara Indonesia dapat melayani masyarakat sekitar, sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan

3. Diharapkan adanya Medical tahunan untuk para karyawan sehingga perusahaan dapat mengetahui sejarah kesehatan para karyawannya.

4. Diharapkan adanya ruang rawat inap bagi karyawan yang melakukan pengobatan, sehingga dapat meminimalisir pengeluaran perusahaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Albahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Andri Kristanto.2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Maedia. Yogyakarta.

Budhi, Irawan. 2001, Diktat Kuliah Jaringan Komputer, Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika Bandung. Bandung.

Dokumen Petunjuk Penilaian Kinerja Karyawan, Revisi 3. PT. Dirgantara Indonesia. Bandung.

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, DEPKES RI.Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta 1996.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. Analisis dan Desain. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Online :

http://www.google.com/Sistem dan Analisis Sistem/27 Maret 2011. http://www.google.com/Informasi/27 Maret 2011.

http://www.google.com/Bab 9 Pengujian Perangkat Lunak/RPL-9.pdf/ 01 april 2011).

http://www. google.com /gangsir.com/download/6-Black-BoxTesting.pdf/ 10 juni 2011.


(6)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Desi Riyanti NIM : 10507394

Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Enim, 08 Desember 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Asal : Jl. Kartowarsono No.09 Tegal Rejo Tanjung Enim Sum-Sel

Alamat Tinggal : Jl. Sekeloa Gg.Kubang sari V no 37 Dipatiukur Bandung - Jawa Barat

No. HP : 082115384908

Email : chabiemoet@gmail.com

YM Riyantidesi89@yahoo.com

PENDIDIKAN

1995-2001 : MI PUI I Talaga Kulon

2001-2004 : MTs Daar El-Qolam Tangerang 2004-2007 : SMA Daar El-Qolam Tangerang 2007-2011 : Program Strata I

Jurusan Manajemen Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Bandung, 30 Juli 20011 Penulis,

Desi Riyanti 10507394