Sistematika Penulisan PENDAHULUAN PROSPEK PENEGAKAN UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN (Tinjauan dalam Urgensi Pelanggaran Ketentuan Pidana).

D. Kerangka Pemikiran

Menurut Sudarto, hukum pidana khusus adalah hukum pidana yang ditetapkan untuk golongan orang khusus atau yang berhubugan dengan perbuatan-perbuatan khusus. Cakupan atau ruang lingkup hukum pidana khusus selain meliputi aturan hukum pidana yang terdapat di dalam buku II dan buku III KUHP yang masing-masing memuat ketentuan khusus mengenai tindak pidana kejahatan dan tindak pidana pelanggaran, juga meliputi semua aturan atau ketentuan hukum pidana tentang berbagai tindak pidana yang terdapat di dalam berbagai peraturan perundang-undangan di luar KUHP.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan doktrinal untuk menemukan asas-asas dan doktrin hukum atau yang lazim disebut sebagai studi dogmatik doctrinal research. Dalam penelitian ini hukum hanya dilihat sebagai norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau pejabat yang berwenang. Penelitian ini pada dasarnya suatu kegiatan yag akan mengkaji aspek-aspek untuk menyelesaikan masalah- masalah yang ada di dalam internal dari hukum positif. 2. Sumber Data a. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat yaitu UU no 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. b. Bahan hukum sekunder bahan hukum yang berfungsi sebagai penjelas dari bahan hukum primer, yang terdiri dari: hasil karya ilmiah para sarjana, hasil penelitian, literatur yang berkaitan dengan teori-teori dan asas-asas hukum pidana 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah studi kepustakaan, yang dilakukan dengan cara menginventarisasi data-data yang berisi norma-norma hukum yang mengatur masalah tindak pidana kewarganegaraan. Kemudian mempelajari bahan hukum lainnya yang terkait dan membantu menjawab permasalahan di dalam penulisan ini. 4. Metode Analisis Data Metode Deduktif Menganalisis permasalahan yang bersifat umum ditarik menjadi kesimpulan yang bersifat khusus. Analisis deduktif inilah yang akan digunakan dalam penelitian untuk menganaisis dan menjawab permasalahan yang ada.

F. Sistematika Penulisan

Bab I pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II tinjauan pustaka, yang terdiri dari: sejarah lahirnya Undang- Undang No 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, tinjauan umum tentang kewarganegaraan. Meliputi pengertian warga negara, kewarganegaraan, asas- asas kewarganegaraan, unsur-unsur yang menentukan kewarganegaraan, syarat-syarat memperoleh kewarganegaraan, serta hak dan kewajiban warga negara. Pada bagian tinjauan umum tentang kebijakan hukum pidana akan djuraikan mengenai tindak pidana, unsur-unsur tindak pidana, subjek tindak pidana. Selanjutnya mengkaji mengenai pertanggungjawaban pidana yaitu pertanggungjawaban pidana orang. Uraian terakhir pada bab ini mengulas tentang tinjauan umum sanksi pidana yang terdiri dari pengertian sanksi pidana, sanksi pidana orang dan sanksi pidana korporasi serta sistem perumusan sanksi hukum pidana. Bab III hasil penelitian dan pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah. Yang terdiri dari sistem pertanggungjawaban pidana terhadap tindak pidana kewarganegaraan. Dilanjutkan dengan mengkaji mengenai penerapan sanksi pidana terhadap tindak pidana kewarganegaraan Bab IV penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang akan mengakhiri penulisan ini. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Lahirnya Undang-Undang No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Sebelum Undang-Undang No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan lahir, bangsa Indonesia menggunakan Undang-Undang No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan dan undang-undang nomor 3 tahun 1976 tentang perubahan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan sebagai peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan Rapublik Indonesia. Seiring perkembangan zaman, pengaturan yang terdapat di dalam Undang-Undang No 62 tahun 1958 dan Undang-Undang No 3 tahun 1976 tentang perubahan Pasal 18 Undang-Undang No 62 tahun 1958 dinilai sudah tidak sesuai lagi. Karena masih adanya diskriminasi antar etnis khususnya etnis Tionghoa, dengan demikian Undang-Undang No 62 tahun 1958 dan Undang-Undang No 3 tahun 1976 dinyatakan tidak berlaku lagi.

B. Tinjauan Umum Tentang Kewarganegaraan