modal sendiri perusahaan untuk dijadikan jaminan semua hutang. Perusahaan dengan Debt to Equity Ratio rendah akan mempunyai
resiko kerugian lebih kecil ketika keadaan ekonomi merosot, namun ketika kondisi ekonomi membaik, kesempatan memperoleh
laba rendah. Sebaliknya perusahaan dengan rasio leverage tinggi, beresiko menanggung kerugian yang besar ketika keadaan ekonomi
merosot, tetapi mempunyai kesempatan memperoleh laba besar saat ekonomi membaik.
3 Times Interest Earned Times Interest Earned merupakan perbandingan antara laba
bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan
untuk membayar bunga utang jangka panjang.
9. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk menghasilkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen laba dalam melaksanakan kegiatan
operasinya. Rasio ini terbagi menjadi Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity, dan Basic Earnings
Power.
1 Gross Profit Margin Gross Profit Margin merupakan salah satu ukuran profitabilitas
perusahaan yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba kotor pada tingkat
penjualan tertentu. Rasio ini mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual. Laba kotor didefinisikan sebagai selisis
antara penjualan dan harga pokok penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan maka semakin bagus
karena itu artinya biaya produksi perusahaan itu rendah. Sebaliknya semakin rendah margin laba kotor, semakin tinggi biaya yang
ditanggung perusahaan. 2 Net Profit margin
Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume
penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan menunjukkan kinerja yang semakin baik.
3 Return on Assets Return On Asset merupakan rasio profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Menurut Ang 1997 ROA merupakan rasio antara pendapatan bersih sesudah pajak Net Income After Tax terhadap total asset.
4 Return on Equity Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih
sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan income yang tersedia bagi
para pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen atas modal yang mereka investasikan di
dalam perusahaan. 5 Basic Earning Power
Basic Earning Power dihitung dengan membagi keuntungan sebelum beban bunga dan pajak dengan total aktiva. Rasio ini
menunjukkan kemampuan dasar untuk menghasilkan laba dari aktiva-aktiva perusahaan.
10. Inflasi