Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham: a. Faktor Fundamental
Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten
maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham begitu juga sebaliknya. Selain itu keadaan emiten akan menjadi
tolak ukur seberapa risiko yang akan ditanggung oleh investor Arifin, 2002.
b. Faktor Pasar Faktor pasar merupakan bagaimana kondisi pasar pada saat
berlangsungnya transaksi jual beli saham pada pergerakan IHSG. c. Faktor Ekonomi Makro
Faktor ekonomi makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau
penurunan kinerja perusahaan dan dapat mempengaruhi kinerja saham. Dalam penelitian ini faktor-faktor makro meliputi suku
bunga dan inflasi.
7. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Rasio ini terbagi menjadi
Inventory Turnover, Days Sales Outstanding, Fixed Assets Turnover, dan Total Asset Turnover.
1 Inventory Turnover Inventory Turnover dihitung dengan cara membagi penjualan
dengan persediaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar
pada suatu periode tertentu atau likuiditas dari persediaan dan tendensi adanya over stock.
2 Days Sales Outstanding Days Sales Outstanding digunakan untuk menilai piutang dan
dihitung dengan membagi piutang dengan jumlah hari penjualan rata-rata untuk menemukan beberapa hari penjualan masih dicatat
dalam piutang. 3 Fixed Asset Turnover
Fixed Asset Turnover mengukur seberapa efektifkah perusahaan menggunakan pabrik dan peralatannya. Rasio ini
dihitung dengan membandingkan penjualan dengan aktiva tetap bersih.
4 Total Assets Turnover
Total Assets Turnover merupakan salah satu rasio aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva yang dimilkinya atau perputaran aktiva-aktiva tersebut. Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur seberapa
efisiennya seluruh aktiva perusahaan dimanfaatkan dalam menunjang penjualan, Ang, 1997. Perputaran total aktiva menunjukkan
bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva
untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tingkat penjualan yang besar diharapkan
mendapatkan laba yang besar pula. Nilai TATO yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan
memperoleh laba juga semakin besar pula. Dengan demikian dapat berpengaruh terhadap return saham bagi para investor.
8. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio ini terbagi menjadi Debt
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Time Interest Earned. 1 Debt Ratio
Debt Ratio merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang
dapat ditutupi oleh aktiva. Menurut Sawir 2008, Debt Ratio merupakan rasio yang memperhatikan proporsi antara kewajiban
yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. 2 Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri perusashaan
untuk dijadikan jaminan semua hutang perusahaan. Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang yang digambarkan dengan
perbandingan antara seluruh hutang, baik hutang jangka penjang maupun hutang jangka pendek, dengan modal sendiri perusahaan
Van Horne, 1997. Debt to Equity Ratio mengukur kemampuan
modal sendiri perusahaan untuk dijadikan jaminan semua hutang. Perusahaan dengan Debt to Equity Ratio rendah akan mempunyai
resiko kerugian lebih kecil ketika keadaan ekonomi merosot, namun ketika kondisi ekonomi membaik, kesempatan memperoleh
laba rendah. Sebaliknya perusahaan dengan rasio leverage tinggi, beresiko menanggung kerugian yang besar ketika keadaan ekonomi
merosot, tetapi mempunyai kesempatan memperoleh laba besar saat ekonomi membaik.
3 Times Interest Earned Times Interest Earned merupakan perbandingan antara laba
bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan
untuk membayar bunga utang jangka panjang.
9. Rasio Profitabilitas