Keterampilan teknologi meliputi rekayasa membuat teknologi tepat guna lampu saign, bel, interkom, ampli, dan benda bergerak, budidaya hewani
dan nabati seperti buddidaya tanaman hias, ikan hias dan ikan air tawar, pengolahan membuat makanan dengan cara pengawetan, pengeringan,
manisan, pengasinan basah dan kering. Keterampilan tersebut didasarkan pada keterampilan proses berkarya agar memiliki wawasan pengetahuan
dan pengalaman berkarya teknologi.
Pembelajaran keterampilan perlu mengenalkan berbagai bentuk kerajinan dan teknologi tradisional dan modern yang ada di sekitar dan yang
berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Pembelajaran keterampilan kerajinan dan teknologi harus memfokuskan pada jenis kerajinan dan
teknologi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Dengan mempelajari jenis keterampilan kerajinan dan teknologi yang ada di nusantara peserta didik
dapat memahami dan menghargai peranan keterampilan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kerajinan sebagai salah satu bentuk mata
pencaharian atau bidang usaha yang memberikan kebanggaan tersendiri. Hal ini terbukti banyaknya bidang usaha kerajinan dan ekspor kerajinan ke
berbagai negara. Devisa negara dari non migas yang cukup besar adalah dari sektor kerajinan. Demikian juga produk karya rekayasa, budidaya
tanaman, budidaya hewan ternak, dan pengolahan makanan. Melihat kenyataan itu, perlu sejak dini sekolah mengenalkan kenyataan tersebut
melalui pembelajaran di kelas dengan wawasan memberikan kecakapan untuk bekal hidup. Kerajinan adalah warisan budaya bangsa yang memiliki
nilai luhur, nilai ekonomi, nilai simbolis yang memang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pendidikan sekolah merupakan suatu institusi formal yang
harus ikut bertanggung jawab untuk mengembangkannya keterampilan tersebut.
1. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan
Untuk melaksanakan pembelajaran keterampilan di SMPMTs, perlu memperhatikan rambu-rambu sebagai berikut:
a. Mata pelajaran keterampilan pada dasarnya adalah mata pelajaran praktik yang disampaikan dalam bentuk pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengapresiasi bertujuan untuk mengembangkan wawasan, pemahaman, dan penghargaan terhadap karya kerajinan dan teknologi, yang dilakukan
melalui membaca, pengamatan karya, dan pameran. Wawasan pengetahuan mengenai pengertian, latar belakang sejarah, jenis, fungsi,
bahan, alat, teknik, dan wawasan kewirausahaan pemasaran produk kerajinan dan teknologi
2. Kegiatan menciptaberkarya keterampilan bertujuan untuk menghasilkan produk karya kerajinan dan teknologi. Pembelajaran proses berkarya
keterampilan dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan eksperimen bahan dan teknik berdasarkan gagasan konsep perancangan dengan
4
mengambil unsur-unsur dari berbagai bentuk kerajinan dan teknologi tradisi maupun modern di seluruh wilayah Nusantara menjadi karya
kerajinan dan teknologi yang layak digunakan.
3. Penyajian karya meliputi; penyajian dalam bentuk pameran, penyajian lisan atau tulis, apresiasi, promosi dan penjualan hasil karya, baik dalam
lingkup kelas, sekolah, maupun masyarakat sebagai upaya membangun jiwa kewirausahaan peserta didik.
b. Materi pembelajaran keterampilan kerajinan dan keterampilan teknologi disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta didik serta kemampuan
sekolah atau keadaan daerah. Materi pembelajaran kerajinan dan teknologi yang belum dapat dilaksanakan oleh sekolah dapat diberikan dalam bentuk
apresiasi melalui pelajaran teori, melihat pameran, melihat produk teknologi, gambar, foto, membaca buku, dan analisis benda kerajinanteknologi.
c. Alternatif pelaksanaan pembelajaran keterampilan sebagai berikut: Sekolah yang memiliki lebih dari satu guru bidang kerajinan dan teknologi, masing-
masing guru memberikan pembelajaran keterampilan sesuai dengan bidangnya atau berkolaborasi dalamm bentuk team teaching. Setiap sekolah
harus melaksanakan pembelajaran keterampilan yang meliputi aspek kerajinan dan teknologi, karena dalam laporan akhir hasil pembelajaran
raport dituntut kedua aspek tersebut. Oleh sebab itu, baik kerajinan maupun teknologi harus diajarkan dalam setiap semester. Jika tidak
memungkinkan satu guru mengajar kedua aspek tersebut, maka dilakukan dengan team teaching, sehingga kedua aspek tersebut terlaksana. Sekolah
yang hanya memiliki satu guru keterampilan diharuskan melaksanakan pembelajaran keterampilan kedua aspek tersebut. Materi kompetensi aspek
kerajinan dan teknologi dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi sekolah, daerah, dan kemampuan guru yang ada.
d. Materi pembelajaran yang bersifat teoretik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara terpadu dengan materi kegiatan pembelajaran praktik
berkarya. e. Pembelajaran yang bersifat praktik berkarya lebih berorientasi pada proses
dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usaha prosedur, membentuk, dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada hasil. Proses pembelajaran
yang baik, dengan prosedur yang benar akan menghasilkan karya yang baik pula. Membiasakan anak berproses dengan cara yang benar akan tanggung
jawab untuk dapat menghasilkan karya yang baik pula. Membiasakan anak untuk disiplin, tekun, bekerja keras, akan mendidik anak tersebut memiliki
budaya kerja yang baik.
e. Pembelajaran keterampilan menekankan penguasaan pengalaman keterampilan berkarya. Penguasaan keterampilan tersebut untuk
mendukung pengembangan sikap dan perilaku produktif dan apresiatif terhadap proses dan hasil karya.
f. Untuk menunjang pembelajaran keterampilan kerajinan dan teknologi yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional, perlu ditunjang dengan
program ekstrakurikuler atau masuk dalam mata pelajaran Pendidikan
5
Teknologi Dasar PDK sebagai mata pelajaran mulok, sesuai dengan kemampuan sekolah, daerah, bakat, dan minat Peserta didik.
2. Pembelajaran Keterampilan Kerajinan dan Teknologi