7
2.5.5 Jik dibutuhkan tempat perawatan secara individual, kondisi tempat perawata harus diatur agar dapat engurangi dampak isolasi social. Isolasi tersebut harus
diminimalisasi. 2.5.6 Temapta tidur dan pembuangan harus disediakan dengan sesuai untuk spesies dan
harus nyaman, mudah diserap, bebas debu, tnon-palatable, non-toksisk, dan dapat disterilisasi jika dibutuhkan.
2.5.7 Hewan yang bunting harus disediakan nesting material yag sesuai untuk spesies 2.5.8 Perubahan kondisi tempat tinggal mungkin akan berdampak pada kesejahteraan
hewan dan hasil penelitian. Komisi etik dan investigator harus diberi informasi oleh pegawai yang mengelola fasilitas pemeliharaan.
2.6 Pengayaan dan Kompleksitas Lingkungan Enrichment and environment complexity
2.6.1 Sebagian besar hewan yang digunakan dalam penelitian ditempatkan pada lingkongan yang berbeda dengan habitat alaminya. Jika memungkinkan, hewan
haris disediakan dengan suatu rangsangan yang menginduksi ekspresi perilaku normal yang sesuai dengan spesies hewan.
2.6.2 Hampir semua spesies hewan yang digunakan dalam penelitian telah didefinisikan struktur sosialnya dengan baik dan lebih memilih untuk hidup
berkelompok, meskipun perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa hewan tersebut cocok secara social. Penempatan hewan secara individu membuat
beberapa hewan tertekan, dan isolasi social harus dihindari sebisa mungkin dan terbatas untuk memenuhi tujuan penelitian tertentu. Efek dari isolasi secara fisik
harus diminimalisasi sebisa mungkin dengan: a
Penggunaan komunikasi non-kontak, baik itu visual, auditori, atau olfaktori; b
Penggunaan cermin dengan bijaksana mungkin dapat membantu; c
Meningkatkan kompleksitas lingkungan dengan alat seperti peralatan memanjat, benda-benda dan menggerogoti tongkat yang mungkin sesuai dengan spesies
hewan yang bersangkutan.
2.7 Makanan dan Air Food and water
2.7.1 Hewan harus menerima makanan yang sesuai, tidak terkontaminasi, dan kaya nutrisi sesuai dengan kebutuhan yang dapat diterima oleh spesies hewan. Makanan harus
dalam jumlah yang mencukupi dan komposisi yang tepat untuk mempertahakan
8
pertumbuhan yang normal dari hewan yang belum dewasa, berat normal dari hewan dewasa atau menyediakan keperluan bunting dan menyusui.
2.7.2 Ketika hewan diberi makaan dalam kelompok, maka harus ada ruangan yang cukup atau titik tempat makan untuk memenuhi jumlah dan ukuran hewan yang makan
bersama dalam satu waktu sehingga dapat menghindari kompetisi memperebutkan makanan yang tidak diinginkan, terutama jika makanan dibatasi.
2.7.3 Sisa-sisa makanan harus segera dibersihkan kecuali bertentangan dengan kebiasaan makan atau kebutuhan dari spesies hewan tersebut.
2.7.4 Setiap perubahan ke pola diet harus dilakukan secara bertahap. 2.7.5 Makanan harus disimpan dengan baik agar tidak mengurangi kandungan nutrisi dan
palatablitas, serta untuk mencegah dari kontaminasi kutu. 2.7.6 Air minum harus tersedia secara konstan dan cukup, bersih, segar, dan tidak
terkontaminasi. Sumber air harus dirancang untuk mencegah kontaminasi feses. 2.7.7 Peralatan Pakan dan air harus dikonstruksi dari bahan yang efektif dan mudah
dibersihkan. 2.7.8 Variasi dari persyaraan pakan dan air merupakan bagian dari penelitian misalnya uji
coba tipe nutrisi harus disetujui oleh komisi etik.
2.8 Prosedur pemeliharaan sehari-hari Routine husbandry procedures