Budaya Kritis Budaya Kreatif Budaya Berpikir Konstruktif Budaya Peka Terhadap Kerusakan Lingkungan Sekitar.

-692- terbuka dan menjadi kiebiasaan berpikir, berdisuksi secara terbuka dan konsisten terhadap perilaku. Konsep ini akan memberikan kemampuan berkarya secara efektif dan efisien.

5. Budaya Kritis

Terdapat kaitan kuat budaya terbuka, jujur dan konstruktif; melalui pelatihan ketiganya akan menghasilkan manusia kritis artinya, dapat:  menerima pendapat orang lain  mampu menerima kelebihan dan kekurangan  terbuka terhadap saran dan mempertimbangkan pengembangan  mampu memberikan jalan keluar atas kritik yang diberikan  mampu mencerna dan ditunjukkan dengan sikap adaptatif  mampu menciptakan suasana kondusif dalam wawancara, diskusi dan memberikan masukan kepada teman.

6. Budaya Kreatif

Budaya kreatif adalah perilaku yang ditunjukkan oleh hasil pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, antara lain: pembelajaran meneliti, mencari sesuatu yang baru atau kebaruan novelty, merekonstruksi karya dan menggubah karya melalui keterampilan menanya, mendiskusikan dan mempresentasikan karya. Kemampuan ini diharapkan dapat memberikan nilai korelatif terhadap bertindak dan berpikir kreatif, sehingga menjadi budaya kreatif. Perilaku kreatif lebih ditunjukkan oleh peserta didik yang tidak suka mencontoh, jiwa mandiri dan berani bertanggungjawab atas perbuatan dengan jujur.

7. Budaya Berpikir Konstruktif

Berpikir konstrukstif dalam Prakarya dan Kewirausahaan ditunjukkan dengan perilaku tidak mengeluh, selalu mencari jalan keluar sendiri dan bertanya secara efektif. Kegagalan dalam memecahkan permasalahan diungkapkan peserta secara jujur dan mencoba kembali sampai dapat menemukan cara. Permasalahan kegagalan dalam percobaan penelitian dalam metoda, penentuan material untuk memperoleh nilai usaha pemecahan masalah sebagai hasil berpikir konstruktif.

8. Budaya Peka Terhadap Kerusakan Lingkungan Sekitar.

Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan lebih banyak melakukan percobaan bahan material maupun metode pemecahan. Langkah ini harus mempertimbangkan arah dan kebijakan pelestarian lingkungan, terutama atas kerusakan dan kepunahannya. Dalam hal ini peserta didik dilatih -693- menata dan mengembangkan material dengan rasa kepedulian, serta rasa keindahan agar keberlanjutan regenerasi lingkungan tetap terpelihara.

9. Budaya Mandiri dan Percaya diri