Masa Transisi menjadi Orangtua.

Perubahan-perubahan sosial yang dramatis dalam masyarakat Amerika juga memiliki pengaruh yang kuat pada orangtua baru. Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah dan memiliki karier, naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim, dan semakin meningkatnya biaya perawatan dan memiliki anak merupakan faktor-faktor yang menyulitkan tahap siklus awal kehidupan pengasuh anak Bradt, 1988 ; Miller dan Myers-Walls, 1983.

A. Masa Transisi menjadi Orangtua.

Kelahiran anak pertama merupakan pengalaman keluarga yang sangat penting dan sering merupakan krisis keluarga, sebagaimana yang digambarkan secara konsisten pada penelitian keluarga selama tahap siklus kehidupan keluarga ini Clark, 1966 ; Hobbs dan Cole, 1976 ; LeMaster, 1957. Untuk mengetahui bagaimana anak yang baru lahir mempengaruhi keluarga, LeMaster, 1957, dalam studi klasik tentang penyesuaian keluarga terhadap kelahiran anak pertama, mewawancarai 46 orang tua dari kalangan kelas menengah di Kota berusia 25 – 25 tahun dan memperkirakan sejauhmana mereka dalam keadaan krisis. Ia menemukan bahwa 17 persen pasangan tidak mengalami masalah atau hanya masalah-masalah sedang, tapi sisanya mengalami masalah berat atau luar biasa. Masalah-masalah yang paling lazim dilaporkan adalah : 1. Suami merasa diabaikan ini paling sering disebutkan oleh suami 2. Terhadap peningkatan perselisihan dan argumen antara suami dan istri. 3. Interupsi dalam jadwal yang kontinu “begitu lelah sepanjang waktu”, merupakan sebuah kometar khas. 4. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun. Akan tetapi, studi-studi belakangan ini, Hobbs dan Cole 1976, tidak menemukan pasangan yang melaporkan krisis ekstensif sebanyak yang dilaporkan oleh LeMaster. Studi-studi tentang “keluarga dalam krisis” menyatakan bahwa keluarga-keluarga mempunyai pemikiran yang salah dan idealis tentang menjadi orang tua sebelum 3 kelahiran anak pertama dan kekuatan perkawinan menurun secara tajam dengan lahirnya anak pertama Miller dan Solye, 1980 Clark, 1966 melakukan sebuah studi tentang keluarga secara kelahiran seorang bayi baru menyatakan kesulitan dalam penyesuaian diri menyangkut orangtua dan kebutuhan yang penting setelah kelahiran terhadap kesinambungan pelayanan keperawatan di rumah dan di klinik. Sebuah studi penting yang lain menyangkut transisi pasangan menjadi langka dilakukan oleh La Rossa, 1981. Para peneliti ini mengkonseptualisasikan proses transisi seperti yang dijelaskan dengan baik oleh model konflik, dimana terdapatnya waktu luang, konflik kepentingan diantara orangtua, legitimasi terhadap penentuan masalah-masalah perkawinan menyebabkan konflik antara kedua orangtua. Miller dan Myers – Walls 1983, berdasarkan atas tinjauan studi mereka terhadap orangtua, meringksa stressor mengasuh anak yang spesifik yang diidentifikasi dalam penelitian. Stressor yang paling sering disebutkan adalah sedikitnya kebebasan pribadi karena tanggungjawab menyangkut anak, selain itu diidentifikasi juga kurangnya waktu dan persahabatan dalam perkawinan. Bahkan lebih banyak tekanan perkawinan dilaporkan pada pasangan yang sulit memiliki anak atau pasangan memiliki anak dengan masalah kesehatan yang serius atau cacat.

B. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga