Kandungan Total Tanin Terkondensasi Pengujian Aktivitas Antioksidan 1. Aktivitas Penangkal Radikal Bebas DPPH Penentuan Nilai SPF secara In Vitro

INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No.1, 2016 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 4.54 6.63 6.09 1 2 3 4 5 6 7 EM EE EA T o ta l F lavo n o id m g k g k u e rse tin Sampel 47.24 49.69 71.32 10 20 30 40 50 60 70 80 EM EE EA Sam pel T o ta l F e n o li k m g s a m p e l k g a s a m g a la t Tabel 2. Persen Rendemen Ekstrak Daun Alpukat Sampel Berat ekstrak g Rendemen EM EE EA 2,2543 1,7994 2,1375 22,54 17,99 21,38 Ket : EM Ekstrak Metanol, EE Ekstrak Etanol, EA Ekstrak Aseton

c. Kandungan Total Fenolik

Kandungan total fenolik dari ekstrak metanol, ekstrak etanol dan ekstrak aseton daun alpukat pada konsentrasi 100 ppm dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kandungan Total Fenolik EM, ekstrak metanol; EE, ekstrak etanol; EA, ekstrak aseton d. Kandungan Total Flavonoid Kandungan total flavonoid dari ketiga ekstrak daun alpukat yaitu ekstrak metanol, ekstrak etanol dan ekstrak aseton pada konsentrasi 100 ppm dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 . Kandungan Total Flavonoid EM, ekstrak metanol; EE, ekstrak etanol; EA, ekstrak aseton

e. Kandungan Total Tanin Terkondensasi

Analisis kuantitatif kandungan total tanin terkondensasi dari ketiga ekstrak daun alpukat yaitu ekstrak metanol EM, ekstrak etanol EE dan ekstrak aseton EA pada konsentrasi 100 ppm tidak menunjukkan hasil positif atau tidak terdeteksi. Hal ini sesuai dengan hasil analisis kualitatif yang tidak menunjukkan hasil positif pada penapisan fitokimia tanin. f. Pengujian Aktivitas Antioksidan f.1. Aktivitas Penangkal Radikal Bebas DPPH Gambar 3 menunjukkan aktivitas penangkal radikal bebas dari ekstrak daun alpukat dengan konsentrasi 100 ppm menggunakan uji DPPH. INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No.1, 2016 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 0.52 0.53 0.58 0.49 0.5 0.51 0.52 0.53 0.54 0.55 0.56 0.57 0.58 0.59 EM EE EA D a y a R e duks i Sampel 10.48 14.45 8.26 15.47 2 4 6 8 10 12 14 16 18 EM EE EA P SPF Sampel 95.88 96.95 97.05 95.2 95.4 95.6 95.8 96 96.2 96.4 96.6 96.8 97 97.2 EM EE EA Sampel A k ti v it a s P e n a n g k a l R a d ik a l B e b a s f.2. Pengujian Daya Reduksi Daya reduksi dari ekstrak metanol, ekstrak etanol dan ekstrak aseton daun alpukat seperti pada Gambar 4. Gambar 3 . Aktivitas Penangkal Radikal Bebas DPPH EM, ekstrak metanol; EE, ekstrak etanol; EA, ekstrak aseton Gambar 4 . Penentuan Daya Reduksi EM, ekstrak metanol; EE, ekstrak etanol; EA, ekstrak aseton

g. Penentuan Nilai SPF secara In Vitro

Nilai SPF dilakukan terhadap 3 ekstrak daun alpukat yaitu ekstrak metanol EM, ekstrak etanol EE dan ekstrak aseton EA serta pembanding tabir surya yang beredar di pasaran. Masing- masing sediaan diukur serapannya pada λ 290-360 nm yang merupakan daerah UV A dan UV B, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 . Nilai SPF EM, ekstrak metanol; EE, ekstrak etanol; EA, ekstrak aseton; P pembanding INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No.1, 2016 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA Pembahasan a. Penapisan Fitokimia Senyawa metabolit sekunder tersebut adalah alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, saponin dan tanin Herbert, 1995. Pengujian alkaloid menggunakan pereaksi Mayer dan Dragendorff menunjukkan positif mengandung alkaloid karena membentuk endapan. Dalam bidang farmasi, alkaloid memiliki efek yang memicu sistem saraf, mengurangi rasa sakit dan dapat berperan sebagai antimikroba Makang, 2005. Pada pengujian flavonoid, penambahan serbuk magnesium dan asam klorida menyebabkan perubahan warna menjadi merah yang merupakan ciri adanya flavonoid pada sampel. Flavonoid digunakan dalam bidang farmasi sebagai antioksidan, mengobati gangguan fungsi hati dan berperan sebagai antihipertensi Robinson, 1995. Sampel daun alpukat mengandung saponin karena membenntuk busa. Saponin yang terdapat dalam tanaman merupakan prekursor kortison Sirait, 2007, sedangkan menurut Robinson Robinson, 1995, saponin dapat digunakan sebagai antimikroba. Pengujian tanin, terpenoid dan steroid tidak menunjukkan hasil positif Tabel 1.

b. Rendemen

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

11 95 60

Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill.) dan Uji Aktivitasnya terhadap Pertumbuhan Rambut Tikus Putih

16 123 80

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji aktivitas anti lithiasis ekstrak etanol daun alpukat (Persea Americana Mill) pada tikus putih jantan

2 23 55

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN VARIASI Aktivitas Antioksidan Teh Daun Alpukat (Persea americana Mill) Dengan Variasi Teknik Dan Lama Pengeringan.

0 2 15

PENDAHULUAN Aktivitas Antioksidan Teh Daun Alpukat (Persea americana Mill) Dengan Variasi Teknik Dan Lama Pengeringan.

0 3 6

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN VARIASI Aktivitas Antioksidan Teh Daun Alpukat (Persea americana Mill) Dengan Variasi Teknik Dan Lama Pengeringan.

1 4 12

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP MINYAK GORENG.

4 25 21

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 16

UJI ANTIOKSIDAN DAN FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF DARI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americanaMill.) DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI PVA (POLIVINIL ALKOHOL) | Sutriningsih | INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL 906 2848 1 PB

1 1 9