Tangerang Municipality in Figures 2016
53
2.5 PENERIMAAN PAJAK
TAX REVENUE
Tabel 2.5.1
Realisasi Penerimaan Pajak di Kota Tangerang menurut Jenis Pajak juta rupiah, 2013-2015
Realization of Tax Revenuesin Tangerang Municipality by Type of Taxes million rupiahs, 2013-2015
Table
Uraian Description 2013
2014 2015
1 2
3 4
A. Pajak Penghasilan Income Tax 992.419,00
1.370.620,80
1.824.463,04
1. PPh Non Migas 992.409,00
1.370.591,66
1.822.497,70
1.1 PPh Pasal 21 274.239,00
403.890,79
502.483,55
1.2 PPh Pasal 22 11.506,00
9.934,15
14.609,13
1.3 PPh Pasal 22 Impor 53.356,00
72.236,99
103.055,24
1.4 PPh Pasal 23 45.411,00
55.324,03
77.998,96
1.5 PPh Pasal 2529 OP 28.268,00
27.977,58
71.029,32
1.6 PPh Pasal 2529 Badan 100.620,00
140.564,05
224.165,33
1.7 PPh Pasal 26 28.542,00
75.989,85
84.381,44
1.8 PPh Final dan FLN 450.456,00
584.598,20
744.768,98
1.9 PPh Non Migas Lainnya 9,00
76,02
5,77
2. PPh Migas 10,00
29,14
1.965,33
2.1 PPh Minyak Bumi -
7,56
1.960,22
2.2 PPh Gas Alam 9,00
21,58
3,49
2.3 PPh Lain Minyak Bumi -
-
0,10
2.4 PPh lainnya gas alam 1,00
-
1,52
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
54
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
Lanjutan Tabel
Continued Table
2.5.1
Uraian Description 2013
2014 2015
1 2
3 4
B. PPN dan PPnBM Value Added Tax and Value Added
Tax on Luxury Goods 965.950,00
1.160.106,39 1.749.427,81
1. PPN Dalam Negeri 803.390,00
947.629,98 1.429.999,78
2. PPN Impor 159.201,00
209.845,37 314.618,57
3. PPnBM Dalam Negeri 1.178,00
248,44 3.015,64
4. PPnBM Impor 2.147,00
2.317,42 1.092,72
5. PPNPPnBM Lainnya 34,00
65,18 701,11
C. PBB dan BPHTB 241.491,00
14,00 1. PBB Perkotaan
241.491,00 14,00
2. BPHTB -
- D. Pendapatan atas PL dan
PIB 907,00
1.028,13 1.297,45
1. BeaBenda Meterai 728,00
770,00 882,19
2. PTLL -
17,79 8,95
3. Bunga Penagihan PPh 78,00
103,57 216,73
4. Bunga Penag.PPN 101,00
136,77 189,60
5. BPP -
- 6. PIB
- -
Jumlah Total 2.200.767,00
2.531.769,32 8.974.839,66
Sumber Source : Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Kota Tangerang
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
55
Tabel 2.5.2
Realisasi Penerimaan Pajak di Kota Tangerang menurut Kantor Pelayanan dan Jenis Pajak juta rupiah, 2015
Realization of Tax Revenuesin Tangerang Municipality by Office and Type of Taxes million rupiahs, 2015
Table
Uraian Description KPP Pratama
Tangerang Timur KPP Pratama
Tangerang Barat 1
2 3
A. Pajak Penghasilan Income Tax 842.460,39
982.002,65 1. PPh Non Migas
841.536,03 980.961,67
1.1 PPh Pasal 21 209.347,82
293.135,73 1.2 PPh Pasal 22
6.563,94 8.045,19
1.3 PPh Pasal 22 Impor 34.601,81
68.453,43 1.4 PPh Pasal 23
23.858,72 54.140,24
1.5 PPh Pasal 2529 OP 32.428,83
38.600,49 1.6 PPh Pasal 2529 Badan
62.100,62 162.064,71
1.7 PPh Pasal 26 7.632,80
76.748,64 1.8 PPh Final dan FLN
464.995,73 279.773,25
1.9 PPh Non Migas Lainnya 5,77
0,00 2. PPh Migas
924,35 1.040,98
2.1 PPh Minyak Bumi 920,55
1.039,67 2.2 PPh Gas Alam
2,28 1,21
2.3 PPh Lain Minyak Bumi 0,10
2.4 PPh Lainnya Gas Alam 1,52
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
56
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
Lanjutan Tabel
Continued Table
2.5.2
Uraian Description KPP Pratama
Tangerang Timur KPP Pratama
Tangerang Barat 1
2 3
B. PPN dan PPnBM Value Added Tax and Value Added Tax on Luxury Goods
838.693,90 910.733,91
1. PPN Dalam Negeri
705.631,67 724.368,11
2. PPN Impor
130.616,15 184.002,42
3. PPnBM Dalam Negeri
1.625,67 1.389,97
4. PPnBM Impor
272,66 820,06
5. PPNPPnBM Lainnya
547,75 153,36
C. PBB dan BPHTB 1. PBB Perkotaan
2. BPHTB D. Pendapatan atas PL dan PIB
773,46 523,99
1. BeaBenda Meterai
480,00 402,19
2. PTLL
0,27 8,68
3. Bunga Penagihan PPh
169,35 47,38
4. Bunga Penag.PPN
123,85 65,75
5. BPP 6. PIB
Sumber Source : Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Kota Tangerang
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
57
Sumber Source : Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Kota Tangerang
Tabel 2.5.3
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan PBB menurut Sektor dan Kecamatan di Kota Tangerang, 2014
Revenue Realization of Land and Housing Tax LHTby Sector and District in Tangerang Municipality, 2014
Table
Kecamatan District
Pajak Bumi dan Bangunan Land and Housing Tax
Jumlah Total
Perkotaan Urban
Pertambang an
Mining BPHTB
TAOLB 1
2 3
4 5
1. Ciledug 5.657.265.630
- -
5.657.265.630 2. Larangan
7.914.505.158 -
- 7.914.505.158
3. Karang Tengah 8.286.286.087
- -
8.286.286.087 4. Cipondoh
16.111.278.503 -
- 16.111.278.503
5. Pinang 17.627.852.463
- -
17.627.852.463 6. Tangerang
25.655.257.580 -
- 25.655.257.580
7. Karawaci 21.567.481.171
- -
21.567.481.171 8. Jatiuwung
25.062.645.440 -
- 25.062.645.440
9. Cibodas 17.094.923.183
- -
17.094.923.183 10. Periuk
11.359.031.054 -
- 11.359.031.054
11. Batuceper 12.536.969.522
- -
12.536.969.522 12. Neglasari
6.981.169.701 -
- 6.981.169.701
13. B e n d a 65.636.472.633
- -
65.636.472.633
Kota Tangerang 241.491.138.125
- -
241.491.138.128 2013
206.037,69 -
- 206.037,69
2012 200.260,72
- -
200.260,72
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
58
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
61
Penjelasan Teknis
Sumber utama
data kependudukan adalah Sensus
Penduduk yang
dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.
Sensus Penduduk
telah dilaksanakan sebanyak enam kali
sejak Indonesia merdeka yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990,
2000 dan 2010. Selain Sensus Penduduk, untuk menjembatani
ketersediaan data kependudukan diantara dua periode sensus, BPS
melakukan
Survei Penduduk
Antar Sensus SUPAS. SUPAS telah dilakukan sebanyak empat
kali, tahun 1976, 1985, 1995 dan 2005.
Data kependudukan
Sensus dan
SUPAS adalah
proyeksi penduduk. Di dalam sensus penduduk,
pencacahan dilakukan terhadap seluruh
penduduk yang
berdomisili di wilayah teritorial Indonesia
termasuk warga
negara asing kecuali anggota Korps
Diplomatik beserta
keluarganya. Berbeda dengan pelaksanaan sensus penduduk
sebelumnya, Sensus Penduduk 2010
hanya melaksanakan
metode pencacahan lengkap termasuk pula anggota rumah
tangga Korps diplomatik RI yang
Technical Notes
The main
source of
demographic data is Population Census, which is conducted
every ten years. Population Census has been conducted six
ti es
since Indonesia’s
independence: 1961,
1971, 1980, 1990, 2000 and 2010. In
addition to the Census, BPS also conducted
Intercensal Population Survey, called SUPAS
which is designed to proceed demographic data between two
censuses. SUPAS has been conducted four times: 1976,
1985, 1995 and 2005. Besides Population Census and SUPAS,
this report also uses population projection.
The population
census enumerates
all residents
domicile in the entire territory of
Republic of
Indonesia including
foreign citizenship
except the diplomatic corps members and their families. The
implementation of the 2010 Population Census was different
from the previous censuses because it only caried out
complete enumeration method covering
more complete
variables. As compared to the
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
62
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
tinggal di luar negeri. Sensus Penduduk
2010 dilakukan
serentak diseluruh tanah air mulai tanggal 1-31 Mei 2010.
Metode pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara
antara petugas sensus dengan responden. Cara pencacahan
yang dipakai dalam sensus penduduk
adalah kombinasi
antara de jure dan de facto. Bagi penduduk
yang bertempat
tinggal tetap dipakai cara de jure, dicacah di mana mereka
biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat
tinggal tetap dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di
tempat
di mana
mereka ditemukan
petugas sensus
biasa ya pada ala Hari
Se sus’. Ter asuk pe duduk yang tidak bertempat tinggal
tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia,
penghuni perahurumah apung, masyarakat terpencil terasing
dan pengungsi. Bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal
tetap, tetapi sedang bertugas ke luar wilayah lebih dari enam
bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya.
Sebaliknya,
seseorang atau
keluarga menempati
suatu previous censuses, the 2010
Population Census only carried out the complete enumeration
method included
household members of the diplomatic corp
of Indonesia living abroad.The 2010 Population Census was
simultaneously conducted in Indonesia territory from 1-31
May 2010.
Data were
collected by
interviewing respondents in which the combination of de
jure and de facto approaches were applied. De jure was
applied to the permanent residents, while de facto was
applied to non-permanent residents.
The permanent
residents were enumerated in place where they normally
live, the non permanent residents were enumerated
where they were found by the enumerators, usually on the
night of Census Day’. The non permanent residents include
homeless people, ship crew, boat people, remote area
community
and internally
displaced persons. For those who had permanent residence
but had been away from their former home for six months
or more were not enumerated
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
63
bangunan belum
mencapai enam bulan tetapi bermaksud
menetap disana dicacah di tempat tersebut.
1.
Penduduk adalah
semua orang yang berdomisili di
suatu daerah selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka
yang berdomisili kurang dari 6 bulan
tetapi bertujuan
menetap. 2.
Rata-rataPertumbuhanPendu- dukadalah
angka yang
menunjukkan tingkat
pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu
tertentu.
3. Kepadatan Penduduk adalah
banyaknya penduduk per km persegi.
4. Rasio Jenis Kelamin adalah
perbandingan antara
banyaknya penduduk laki-laki dengan banyak-nya penduduk
perempuan pada
suatu daerah dan waktu tertentu.
Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki
untuk 100
penduduk perempuan.
5. Rumah
Tangga adalah
seseorang atau sekelompok in their permanent places. In
contrast, someone or a family who moved to another place
less than six months but intended to settle there, was
enumerated in that place.
1.
Population are all residents who have stayed for six
months or longer, and those who intended to stay more
than six months even though their length of stay is less
than six months.
2. Average
growth of
population is the annual population growth rate over a
certain period.
3. Population density is the
number of people per square kilometer.
4. Sex Ratio is the ratio of the
number of males to the number of females in a given
area
and time,
usually expressed as the number of
males for every 100 females.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
64
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
orang yang
mendiami sebagian
atau seluruh
bangunan fisiksensus, dan biasanya
tinggal bersama
serta pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud
makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan
sehari-harinya
dikelola bersama-sama menjadi satu.
6. Anggota
Rumah Tangga
adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di
suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada
waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada.
Rata-rata
Anggota Rumah
Tangga adalah angka yang menunjukkan
rata-rata jumlah anggota rumah tangga
per rumah tangga. 7.
Sumber utama
data ketenagakerjaan
adalah Survei
Angkatan Kerja
Nasional Sakernas, yang khusus
dirancang untuk
mengumpulkan informasidata
ketenagakerjaan dan
dimaksudkan untuk
memantau indikator
ketenagakerjaan yang
5.
Household is an individual or a group of people living in a
physicalcensus building unit or part of it and usually
commit
on a
common provision for food and other
essentials of living. Common provision for food means one
organising daily needs for all of household members
.
6. Household member is a
person who usually lives in a household regardless of their
location at the time of enumeration.
Average household size is the average
number of
household members per household.
7. The
main source
of employment data is National
Labour Force
Survey Sakernas. This survey is
specifically designed
to collect
information on
employment statistics and is
intended to monitor the employment indicator refers
to the KILM Key Indicators of
the Labour
Market recommended by ILO Inter-
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
65
mengacu pada KILM Key Indicators of the Labour
Market yang
direkomendasikan oleh ILO International
Labour Organization.
Sakernas pertama
kali diselenggarakan pada tahun
1976 dan mulai tahun 2005 pengumpulan
datanya dilaksanakan
secara semesteran
pada bulan
Pebruari semester I dan Agustus semester II.
8. Sejak Sakernas 2001, konsep
status pekerjaan
dan pengangguran
mengalami perluasan
dan penyempurnaan.
Status pekerjaan yang sebelumnya
hanya 5 kategori, mulai tahun 2001 ditambahkan kategori
baru yaitu: pekerja bebas di pertanian dan pekerja bebas
di non pertanian. Selain itu, dalam rangka menyesuaikan
dengan konsep ILO, konsep pengangguran
terbuka diperluas yaitu di samping
mencakup penduduk yang aktif
mencari pekerjaan,
mencakup pula
kelompok penduduk
yang sedang
mempersiapkan national
Labour Organization.
The first
Sakernas was
conducted in 1976 and since 2005, Sakernas has been
conducted in semester period, i.e
February the
first semester and August the
second semester. 8.
Since 2001 Sakernas, the concept of employment status
and unemployment
was revised.
The employment
status, previously
covered only 5 categories, but since
2001 two new categories of casual employee both in
agriculture and
in non
agriculture sectors have been added. To adapt the ILO
concept, the concept of open unemployment
was also
extended. Open
unemployment now covers population who were looking
for work, population who were establishing a new
businessfirm establishment, discouraged job seekers, and
those who were not actively looking for work with the
reason of already having job but not starting to work.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
66
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
usahapekerjaan baru, dan kelompok
penduduk yang
tidak mencari
pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan serta kelompok
penduduk yang
tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah diterima
bekerja mempunyai
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
9. Penduduk Usia Kerja adalah
penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.
10. Angkatan
Kerja adalah
penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan
namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran.
11. Bekerja adalah melakukan
pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan
atau keuntungan
dan lamanya bekerja paling sedikit
1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu
termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu
dalam suatu usaha kegiatan ekonomi.
9.
Working Age Population is population aged 15 years
and over.
10. Labor Force are people aged
15 years old and over who, in the previous week, were
working, temporarily absent from work but having jobs,
and those who did not have job and were looking for
work.
11. The concept of working
means activity intended to earn income by doing work
or helping to do work at least one hour continuously
during the reference week including
unpaid family
workers for any economic activity.
12. Total Working Hours is the
total hours spent by an employee to perform all jobs
excluding the time used for other activities which are not
classified as work.
13. Industry
is field of a person’s activity or establishment.
The classification
of
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
67
12. Jumlah Jam Kerja Seluruhnya
adalah jumlah jam kerja yang digunakan
untuk bekerja
tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja
yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan.
13. Lapangan
Usaha adalah
bidang kegiatan
dari pekerjaantempat
bekerja dimana seseorang bekerja.
Klasifikasi lapangan
usaha mengikuti
Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia KBLI dalam 1 digit.
14. Status
Pekerjaan adalah
kedudukan seseorang dalam unit usaha kegiatan dalam
melakukan pekerjaan.
15. Pekerja Tak Dibayar adalah
seseorang yang
bekerja membantu
usaha untuk
memperoleh penghasilankeuntungan yang
dilakukan oleh salah seorang anggota rumah tangga atau
bukan anggota rumah tangga tanpa mendapat upahgaji.
industries follows
the Indonesia
Standard Industrial
Classification KBLI in one digit.
14.
Employment Status is the
status of a person at his place
of work
or establishment where he was
employed. 15.
Unpaid Worker is a person
who intended
to work
without pay
in an
establishment run by other members of the family,
relative or neighbour.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
68
Kota Tangerang Dalam Angka 2016
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Tangerang Municipality in Figures 2016
69
3.1 PENDUDUK