Struktur Mineralisasi POTENSI BAHAN GALIAN PADA WILAYAH PETI
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
daerah kegiatan terdiri dari satuan batuan yang umurnya bervariasi dari Paleozoikum hingga
Resen. Bagian terbesar daerah kegiatan
merupakan suatu seri batuan sedimen berumur Permo-Karbon yang sebagian mengalami
malihan derajat rendah. Seri batuan ini merupakan suatu endapan ”marine shelf
sediments” yang membentuk pegunungan berarah NW-SE dimana setempat-setempat
diisi oleh endapan sedimen berumur endapan sedimen berumur Tersier. Formasi yang tertua
dari seri batuan ini adalah Formasi Kuantan yang dibentuk oleh satuan batuan serpih,
batusabak, filit, sekis, batugamping, klastik dan batupasir sedangkan Formasi Bohorok
yang ada diatasnya dibentuk oleh stuan batupasir mengandung tufa dan batupasir
”wackes”.
Batuan sedimen Pra-Tersier lainnya adalah Formasi Tuhur yang diperkirakan
berumur Trias, formasi ini dibentuk oleh satuan batuan batusabak dan serpih dengan
sisipan batupasir.
Intrusi batuan granitik diduga terjadi pada masa Mesozoikum, dilapangan pengaruh
intrusi ini dapat terlihat dengan adanya gejala malihan sentuh pada batuan yang diterobosnya
yaitu batuan sedimen yang berumur Permo- Karbon.
Sesudah suatu perioda yang ditandai dengan adanya pengangkatan, perlipatan
intrusi batuan beku serta erosi batuan Pra- Tersier kemudian disusul oleh pembentukan
batuan sedimen berumur Tersier yang diawali dengan breksi dan konglomerat pada bagian
dasarnya.
Formasi Pematang yang berumur antara Eosen-Oligosen dicirikan oleh satuan
litologi breksi-konglomerat dengan sisipan batupasir, batulempung, batulanau dan dan
batulumpur, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan air tawar ”fluviatile-
Iacrustine-paludal”.
Formasi Sihapas kemudian menutupi Formasi Pematang secara tidak selaras yang
berumur Miosen Bawah dan satuan batuan yang membentuknya terdiri dari konglomerat,
batupasir, batulanau, batulanau dan serpih. Lingkungan pengendapan pada formasi ini
bervariasi mulai dari ” fluviatile”, ”Iacrustine”, ”deltaic” hingga ”neritic”.
Formasi Telisa yang berumur Miosen- Tengah menutupi Formasi Sihapas secara
selaras, formasi ini dibentuk oleh satuan batuan serpih, batulanau, batulempung, napal
dan batupasir glaukonit. Formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan
”marine” yang dicirikan dengan adanya fosil foram dan plankton.
Formasi Petani yang berumur Pliosen diendapkan diduga tidak selaras di atas
Formasi Telisa yang dibentuk oleh satuan batuan serpih dengan sisipan batupasir dan
batulanau, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang bervariasi dari ”
fluviatile” hingga ”litoral”.
Batuan vulkanik berkomposisi antara andesit dan basalt diduga berumur Mio-
Pliosen, batuan ini menutupi Formasi Bohorok dan Formasi Sihapas.
Batuan Kwarter umumnya adalah alluvial yang terdiri dari kerikil, pasir dan
lempung, di daerah kegiatan batuan ini dapat dipisahkan menjadi dua satuan geologi yaitu
Formasi Minas yang berumur Pleistosen dan Alluvium muda yang berumur Resen. Peta
geologi daerah Kabupaten Kampar dapat dilihat pada gambar 2.