Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal:

34.11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2010 IKAtAN AKuNtAN INDoNESIA tidak harus mengindikasikan bahwa hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal. 30. Tahap penyelesaian suatu kontrak dapat ditentukan dalam berbagai cara. Entitas menggunakan metode yang mengukur secara andal pekerjaan yang dilakukan. Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara lain meliputi: a proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan sampai tanggal perhitungan dibandingkan dengan estimasi total biaya kontrak; b survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan; dan c penyelesaian suatu bagian secara isik dari pekerjaan kontrak. Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari para pelanggan sering kali tidak mencerminkan tahap penyelesaian. 31. Jika tahap penyelesaian ditentukan dengan memerhatikan biaya kontrak yang terjadi pada saat ini, maka hanya biaya kontrak yang mencerminkan pekerjaan yang dilaksanakan dimasukkan dalam biaya. Biaya-biaya yang tidak termasuk misalnya: a biaya kontrak yang berhubungan dengan aktivitas masa depan kontrak, seperti biaya bahan yang telah dikirim ke lokasi atau dimaksudkan untuk penggunaan dalam suatu kontrak tetapi belum dipasang, digunakan atau diaplikasikan selama pelaksanaan kontrak, kecuali bahan-bahan tersebut telah dibuat secara khusus untuk keperluan kontrak tersebut; dan b pembayaran yang dibayarkan ke subkontraktor sebagai uang muka atas pekerjaan yang dilaksanakan dalam subkontrak tersebut.

32. Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal:

a pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan; dan 34.12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2010 IKAtAN AKuNtAN INDoNESIA b biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi segera diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 36. 33. Selama tahap awal suatu kontrak sering terjadi hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal. Walaupun demikian, dimungkinkan entitas akan memulihkan biaya kontrak yang terjadi. Oleh karena itu, pendapatan kontrak diakui hanya sepanjang biaya yang terjadi diharapkan dapat dipulihkan. Disebabkan hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal, maka tidak ada laba yang diakui. Tetapi, walaupun hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal, dimungkinkan total biaya kontrak melebihi total pendapatan kontrak. Dalam hal ini, setiap selisih lebih total biaya kontrak terhadap total pendapatan kontrak diakui segera sebagai beban sesuai dengan paragraf 36. 34. Biaya kontrak yang tidak mungkin dipulihkan diakui segera sebagai beban. Contoh keadaan yang menunjukan pemulihan biaya kontrak yang terjadi tidak mungkin dilakukan dan yang berakibat biaya kontrak diakui segera sebagai beban termasuk biaya dari: a kontrak yang tidak sepenuhnya dapat dipaksakan, karena keabsahannya masih diragukan; b kontrak yang penyelesaiannya bergantung pada hasil proses pengadilan atau legislasi yang tertunda; c kontrak yang berhubungan dengan properti yang mungkin akan dimusnahkan atau diambilalih; d kontrak yang mana pelanggan tidak dapat memenuhi kewajibannya; atau e kontrak yang mana kontraktor tidak dapat menyelesaikan kontrak atau memenuhi kewajiban sesuai kontrak. 35. Jika ketidakpastian yang menghalangi hasil kontrak dapat diestimasi secara andal tidak ada lagi, maka pendapatan dan beban yang berhubungan dengan kontrak konstruksi tersebut diakui sesuai dengan paragraf 22, bukan 34.13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2010 IKAtAN AKuNtAN INDoNESIA paragraf 32. PEngaKuan taKsiran rugi 36. Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban. 37. Jumlah kerugian tersebut ditentukan tanpa memerhatikan: a apakah pekerjaan kontrak telah dilaksanakan atau belum; b tahap penyelesaian aktivitas kontrak; atau c jumlah ekspektasi laba yang akan diperoleh pada kontrak lain yang tidak diperlakukan sebagai satu proyek tunggal konstruksi sesuai dengan paragraf 09. PEruBaHan EstiMasi 38. Metode persentase penyelesaian diterapkan secara kumulatif dalam setiap periode akuntansi terhadap estimasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak. Oleh karena itu, pengaruh perubahan dalam estimasi pendapatan kontrak atau biaya kontrak, atau pengaruh perubahan estimasi dari hasil kontrak, dipertanggungjawabkan sebagai perubahan dalam estimasi akuntansi lihat PSAK 25 revisi 2009: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Perubahan estimasi digunakan sebagai dasar dalam penentuan jumlah pendapatan dan beban yang diakui dalam laba rugi pada periode saat perubahan tersebut terjadi dan periode selanjutnya. PEngungKaPan 39. Entitas mengungkapkan: a jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode; b metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan 34.14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2010 IKAtAN AKuNtAN INDoNESIA kontrak yang diakui pada periode; c metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak. 40. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk pekerjaan dalam proses penyelesaian pada akhir periode pelaporan: a jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui dikurangi kerugian yang diakui sampai tanggal pelaporan; b jumlah uang muka yang diterima; dan c jumlah retensi. 41. Retensi adalah jumlah termin yang tidak dibayar hingga pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga telah diperbaiki. Termin adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang dilakukan dalam suatu kontrak, baik yang telah dibayar ataupun yang belum dibayar oleh pelanggan. Uang muka adalah jumlah yang diterima oleh kontraktor sebelum pekerjaan dilakukan.

42. Entitas menyajikan: a jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai aset;