5 Pada umumnya penampilan siswa baik cara berpakaian yang rapi dan
sopan serta aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. MAN Yogyakarta II memiliki potensi siswa yang dapat dikembangkan untuk
meraih prestasi, baik prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Pengembangan prestasi siswa dibidang non-akademik dilakukan melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh MAN
Yogyakarta II diantaranya adalah sepak bola, bola basket, bola voli, bulutangkis, tenis meja, KIR, pramuka, PMR, seni musik , dan lain-lain yang secara
struktural berada di bawah naungan OSIS. Beberapa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dan minat siswa sesuai dengan bidang
kemampuan masing-masing siswa MAN Yogyakarta II. Jumlah guru dan karyawan sebanyak 72 orang dengan tingkat pendidikan
SMA, S1, S2 dan S3. Masing-masing tenaga pengajar telah menguasai mata pelajaran yang diampu dan telah menerapkan kurikulum KTSP Kurikulum
Tingkat satuan Pendidikan untuk kelas XI dan XII. Sedangkan untuk kelas X sudah mulai menerapkan kurikulum 2013. Selain tenaga pengajar juga terdapat
petugas perpustakaan, laboran, pegawai Tata Usaha TU, dan petugas kebersihan.
B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL 1. Program PPL
Sebelum melaksanakan PPL, mahasiswa melakukan observasi kelas terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengamati kegiatan guru di dalam kelas,
siswa di dalam kelas dan lingkungan sekitar, sehingga pada pelaksaan PPL, mahasiswa benar-benar siap untuk melaksanakan praktek mengajar pada bulan
Juli sampai September 2013. Adapun hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perangkat Pembelajaran
Sebelum Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus,
program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran dan perhitungan minggu efektif. Di samping itu guru ekonomi juga
mempersiapkan media pembelajaran untuk memperlancar jalannya kegiatan
belajar mengajar.
6
b. Proses Pembelajaran
1
Membuka Pelajaran
Sebelum pelajaran dimulai, Guru mempersilahkan para siswa untuk berdo’a terlebih dahulu dipimpin ketua kelas. Guru membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam kemudian sebelum masuk materi yang selanjutnya, guru mengulas kembali untuk mengingatkan siswa pada
materi yang sebelumnya. Guru juga memberikan apersepsi kepada siswa pada awal kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa
mempunyai gambaran tentang materi yang akan disampaikan. 2
Penyajian Materi
Materi yang akan diberikan kepada siswa di dalam kelas sudah terstruktur dengan baik. Guru menjelaskan materi dengan urut, tahap
demi tahap dan sesuai dengan tingkat kepahaman siswa. Dalam menyampaikan materi, terkadang diselingi dengan soal-soal latihan. Hal
ini bertujuan agar siswa bisa lebih paham terhadap materi yang diberikan. 3
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, pemberian tugas, diskusi dan tanya jawab. Guru memberikan latihan soal untuk
dikerjakan siswa secara berkelompok, untuk kemudian dibahas bersama-
sama.
4
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh guru sangat komunikatif, sehingga siswa dapat mengikuti dan mengerti apa yang guru sampaikan. Guru
menjelaskan dengan bahasa yang cukup sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Guru dalam menjelaskan kadang-kadang menggunakan
bahasa yang tidak baku, dalam hal ini bahasa jawa yang digunakan, sehingga terasa lebih akrab dengan siswa dan terkadang diselingi dengan
canda untuk menciptakan suasana yang lebih santai. 5
Penggunaan Waktu
Penggunaan waktu sudah cukup efektif dan efisien. Baik guru maupun siswa masuk kelas tepat waktu, dalam mengakhiri pelajaran pun
guru tepat waktu. 6
Gerak
7 Gerak guru cukup luwes. Gerak guru santai tetapi juga serius.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sesekali berjalan ke belakang dan mengitari siswanya untuk mengecek tugas yang diberikan.
7
Cara Memotivasi Siswa
Untuk memotivasi siswa, guru memberikan tugas rumah berupa tugas individu. Guru juga memotivasi peserta didik dengan cara
memberikan ulasan atau mengulang sekilas tentang materi yang sebelumnya sebelum guru menjelaskan ke materi berikutnya. Guru
memotivasi siswa dengan cara memberikan beberapa soal kepada siswa, kemudian yang dapat mengerjakan di papan tulis akan mendapat nilai
tambahan. Selain itu guru juga memberikan cerita-cerita nyata yang berupa pengalaman pribadi guru dalam kehidupan sehingga siswa lebih
yakin dan termotivasi. 8
Teknik Bertanya Guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa, ditujukan
untuk semua siswa. Apabila tidak ada yang menjawab maka guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawabnya, dan menyuruh siswa
yang lain untuk memberikan komentar sehingga diperoleh jawaban yang benar.
9 Teknik Penguasaan Kelas
Guru mampu menguasai kelas dengan baik. Jika ada siswa yang tidak memperhatikan, maka guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa tersebut. Dengan demikian siswa akan memperhatikan kembali.
10 Penggunaan Media
Media yang digunakan adalah papan tulis
white board
,
boardmaker
, penghapus. Guru juga sering menggunakan laptop dan LCD tergantung dengan materi yang akan diberikan. Media pembelajaran yang
lain yang digunakan adalah lembar kerja siswa. 11
Bentuk dan Cara Evaluasi Cara mengevaluasi siswa adalah dengan memberikan soal-soal
kepada siswa dan langsung dikerjakan di dalam kelas kemudian dicocokkan bersama-sama atau memberikan tugas rumah. Setiap selesai
pembahasan satu standar kompetensi guru mengadakan ulangan harian,
8 dan jika nilai yang diperoleh siswa belum mencapai batas tuntas KKM 72
maka diadakan program remidial. 12
Menutup Pelajaran Pelajaran ditutup dengan menyimpulkan hasil materi yang telah
dibahas selama proses pembelajaran. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan memberikan pesan untuk belajar.
c. Perilaku Siswa
1
Perilaku Siswa di dalam Kelas
Siswa selalu mencatat apa yang guru tulis di papan tulis atau yang ditayangkan pada
slide power point
. Siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Siswa cukup aktif dalam mengerjakan soal-soal
yang diberikan oleh guru meskipun kadang ada beberapa siswa yang gaduh. Siswa mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi tentang
materi yang disampaikan oleh guru. 2
Perilaku Siswa di luar Kelas
Perilaku siswa diluar kelas cukup sopan, dan menghormati guru walaupun masih ada beberapa siswa yang kadang kelakuannya tidak
patut untuk dilakukan ataupun ditiru.
Praktik Pengalaman Lapangan PPL merupakan suatu mata kuliah wajib tempuh dan harus lulus yang sifatnya wajib diikuti oleh setiap mahasiswa
khususnya program studi kependidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Agar pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dapat berjalan dengan lancar, efektif,
dan efisien, maka perlu dibuat suatu rancangan atau rencana yang matang
mengenai pelaksanaan kegiatan PPL. Adapun rancangan program praktik
pengalaman lapangan yang akan dilaksanakan praktikan di MAN Yogyakarta II adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Pada tahap yang pertama dari pihak Universitas Negeri Yogyakarta terutama dosen pembimbing lapangan menyerahkan mahasiswa PPL kepada
pihak sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan observasi. Penyerahan ini dilakukan pada tanggal 22 Februari 2014. Penyerahan ini dihadiri oleh
mahasiswa, dosen pembimbing, koordinator PPL UNY di MAN Yogyakarta II,
9 serta Kepala Madrasah MAN Yogyakarta II dan beberapa guru yang terlibat
dalam program PPL tersebut. b. Tahap Latihan Mengajar di Kampus
Pada saat pengajaran mikro dilaksanakan, semua mahasiswa calon guru yang akan melaksanakan PPL dibimbing oleh dosen pembimbing mikro dan
dilaksanakan di masing-masing fakultas. Latihan mengajar di kampus dilaksanakan selama satu semester, kemudian ada supervisi dari dosen
pembimbing senior.
c. Tahap pembekalan
Pembekalan PPL dilaksanakan secara khusus oleh DPL lapangan pada tanggal 11 Februari 2014 dengan materi Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPL
dalam KBM di sekolah. d. Tahap Observasi
1. Observasi Lapangan
Tahap observasi awal ini yang dapat dilakukan adalah observasi tentang situasi dan kondisi sekolah. Adapun hal-hal yang diobservasi
adalah : 1
Kondisi sekolah 2
Proses pembelajaran 3
Administrasi sekolah 4
Fasilitas sekolah 2.
Observasi di Kelas dan Persiapan Perangkat Pembelajaran Dalam
hal ini
mahasiswa memasuki
kelas dimana
guru pembimbingnya sedang mengajar. Hal ini ditujukan agar mahasiswa
mendapat pengalaman dan pengetahuan serta bekal cukup, mengenai bagaimana menangani kelas yang sebenarnya, sehingga nantinya pada saat
mengajar mahasiswa tahu apa yang seharusnya dilakukan. Kegiatan observasi ini dilanjutkan dengan diskusi antar mahasiswa dan guru
pembimbing
e. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Pelaksanaan praktik mengajar meliputi praktik mengajar terbimbing dan mandiri. Praktek mengajar terbimbing adalah latihan mengajar yang dilakukan
mahasiswa di kelas yang sebenarnya, di bawah bimbingan guru pembimbing lapangan. Sedangkan praktik mengajar mandiri adalah praktik mengajar yang
dilakukan mahasiswa sebagimana selayaknya seorang guru. Setiap mahasiswa
10 praktek PPL melaksanakan evaluasi keberhasilan mata pelajaran yang diampu,
yaitu dengan melaksanakan ulangan harian dengan materi ulangan yang disusun oleh mahasiswa praktikan yang bersangkutan di bawah bimbingan
guru pembimbing lapangan.
f. Pembuatan Perangkat Persiapan Mengajar
Sebelum mengajar, praktikan membuat persiapan mengajar antara lain membuat perhitungan minggu efektif, program tahunan, program semester,
rencana pelaksanaan pembelajaran, dan membuat media pembelajaran. Hal ini sangat bermanfaat untuk mematangkan persiapan sebelum mengajar dan
merupakan sarana latihan bagi setiap calon pendidik.
g. Penarikan Mahasiswa PPL
Penarikan mahasiswa dari lokasi PPL, yaitu MAN Yogyakarta II, dilaksanakan pada tanggal 17 September 2014 yang juga menandai
berakhirnya tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa PPL UNY.
h. Penyusunan Laporan
Setelah kegiatan PPL selesai, mahasiswa wajib membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban selama kegiatan PPL.
11
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan
Sebelum melaksanakan kegiatan PPL langsung di sekolahan, Mahasiswa terlebih dahulu melaksanakan beberapa serangkaian kegiatan sebagai persiapan
baik yang dilakukan dikampus maupun kegiatan yang dilakukan di sekolahan.
Adapun serangkaian kegiatan itu adalah : a. Micro Teaching Pengajaran Mikro
Pengajaran Mikro atau lebih sering disebut dengan Micro Teaching, merupakan tahap awal sebelum melaksanakan kegiatan PPL yang
dilaksanakan di kampus. Pelaksanaan Micro Teaching ini berlangsung selama satu semester dengan bobot 3 SKS. Di sini Mahasiswa belajar
mempersiapkankan perangkat pembelajaran, berupa RPP, dan media pembelajaran. Selain itu Mahasiswa juga belajar membuka pelajaran,
mengajar di depan kelas menyampaikan materi dengan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan media pembelajaran, belajar
mengelola kelas, belajar menutup pelajaran, dan sebagainya.
b. Pembekalan
Pembekalan PPL dilakukan dalam satu rangkaian dengan pembekalan KKN yang salah satu tujuannya adalah agar mahasiswa
memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan praktis demi pelaksanaan program dan tugas-tugasnya di sekolah. Kegiatan ini sangat bermanfaat
bagi praktikan karena dapat memberikan sedikit gambaran tentang pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru di
bidang pendidikan dan materi yang terkait dengan program PPL di
lapangan. c. Observasi
Observasi kelas dilakukan oleh masing-masing praktikan dengan guru pembimbing guna membekali para praktikan tentang pelaksanaan
proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang ketrampilan dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Dari observasi tersebut, praktikan dapat