ANALISIS ASPEK KOGNITIF TIMSS 2015 SOAL PADA BUKU AJARMATEMATIKA KELAS VIII KURIKULUM 2013 Analisis Soal pada Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 (Buku Siswa) Ditinjau dari Aspek Kognitif TIMSS.

ANALISIS ASPE
PEK KOGNITIF TIMSS 2015 SOAL PADA
A BUKU AJAR
MATE
TEMATIKA KELAS VIII KURIKULUM 2013

NASKAH PUBLIKASI
Artikel Publika
ublikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarja
rjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Matematika
ika

Diajukan Oleh:
NOVI DWI CAHYANTI
A410130248

Kepada:
MATIKA
PRO
ROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMAT

IDIKAN
FAKU
KULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDID
ARTA
UNI
NIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKA
JANUARI, 2017

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS ASPEK KOGNITIF TIMSS 2015 SOAL PADA BUKU AJAR
MATEMATIKA KELAS VIII KURIKULUM 2013
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan soal-soal dalam buku
matematika kelas VIII kurikulum 2013 berdasarkan aspek kognitif frameworkTrends
International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2015. Hal yang mendasari
penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa apabila dilihat dari survei yang
dilakukan oleh TIMSS. Faktanya soal-soal yang ada dalam buku siswa belum
menantang pemikiran siswa agar berpikir logis, kreatif, analitis, dan kritis. Objek
penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII kurikulum 2013 semester 1 dan

semester 2 edisi revisi 2014 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud). Soal yang dianalisis meliputi soal-soal latihan pada
setiap akhir sub bab, soal uji kompetensi di akhir bab, dan soal uji kompetensi
semester. Soal tersebut diklasifikasikan ke aspek kognitif TIMSS 2015 meliputi
knowing, applying, dan reasoning, kemudian diklasifikasikan kembali pada setiap
indikator dari ketiga aspek kognitif tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode analisis konten. Data dikumpulkan melalui analisis dokumen
dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase aspek kognitif knowing
sebesar 24,31%, applying sebesar 46,54%, dan reasoning sebesar 29,15%. Hal ini
menunjukkan dalam buku tersebut telah menyediakan soal reasoning yang dapat
membiasakan siswa untuk berpikir memecahkan masalah yang memerlukan
penalaran, sehingga diharapkan memberi kontribusi terhadap kemajuan pendidikan
Indonesia.
Kata kunci: aspek kognitif TIMSS 2015, soal, buku matematika
Abstrack
This study aims to analyze and describbe the mathematics problems in the eight
grade mathematics textbook K-13 based cognitif domain Trends International
Mathematics and Science Study (TIMSS) 2015 frameworks. The basis of this study is
the low ability students at TIMSS survey. The fact mathematics problems in the
textbook hasn’t challenged the students to think logically, creative, and critically.

The object of this study was the revised editionn of 1st and 2nd semester textbook of
eight grade mathematics published by Ministry of Education an Culture in 2014.
Questions analyzed include practice at the end section , competency test at the end of
the chapter, and half of the competency test. Questions is classified in to cognitif
domain include knowing, applying, and reasoning, then classified on each indicators
cognitif domain. This study is using content analysis method. Data were collected
through document analysis and interview. The result of this study indicated
percentage of knowing is 24,31%, applying is 46,54%, and reasoning is 29,15%. It
shows at the textbook has provided reasoning to familiarize students of problem
solving need reasoning, soit is xpected to contribute the achievement Indonesia’s
educations.
Keywords:cognitif aspect TIMSS 2015, problems, mathematics textbook

1

1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hak bahkan wajib bagi setiap warga negara
Indonesia. Sayangnya masih terjadi berbagai masalah pendidikan yang sampai saat
ini belum dapat diselesaikan dengan baik. Salah satu masalah yang perlu mendapat
perhatian bahwa siswa Indonesia belum dapat bersaing dengan siswa negara tetangga

khususnya di era masyarakat ekonomi Asean. Buktinya survei tentang pendidikan
yang dilakukan TIMSS menunjukkan selama empat periode kemampuan siswa
Indonesia berada di level bawah. Mulai tahun 1999 siswa Indonesia kelas VIII
menempati peringkat 34 dari 48 negara, tahun 2003 menempati 35 dari 46 negara,
tahun 2007 menempati 36 dari 49 negara dan pada tahun2011 menempati 36 dari 40
negara pengikut. Sayangnya TIMSS 2015 ini diikuti oleh siswa kelas IV saja yang
sebelumnya belum pernah mengikutinya. Hasilnya siswa Indonesia mendapat
peringkat 44 dari 49 negara pengikut dengan skor 397 poin (Rahmawati,2016).
Melihat kondisi pendidikan Indonesia dan hasil TIMSS pemerintah terus saja
melakukan pembenahan tatanan pendidikan yang ada. Salah satunya dengan
melakukan perubahan kurikulum baru menjadi kurikulum 2013. Menurut Murtiyasa
(2015) perbaharuan pembelajaran matematika kurikulum 2013 telah merujuk pada
TIMSS dan PISA. Schubert dalam Sukmadinata (2013:15)

kurikulum dapat

menentukan jenis dan kualitas pengetahuan dan pengalaman yang memungkinkan
seseorang mencapai kehidupan dan pengidupan yang baik.

Berdasarkan


Permendikbud No 68 Tahun 2013 tentang kurikulum 2013 salah satunya untuk
mempersiapkan siswa memiliki kemempuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang mampu berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia. Hal inilah salah satu yang mempengaruhi perbaikan pendidikan
di Indonesia.
Kenyataan perubahan kurikulum ini juga masih terjadi berbagai masalah yang
kompleks. Masalahnya masih ada sekolah yang belum mampu melaksanakannya
karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung belajar salah satunya buku
pelajaran. Kebijakan pemeritah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dengan
menyediakan sumber belajar berupa buku pegangan bagi siswa dan buku guru.
Penyediaan buku pada pelakasanaan kurikulum 2013 juga terdapat beberapa
masalah, salah satunya perlu diadakannya revisi pada beberapa buku mata pelajaran

2

tertentu. Menurut berita Kompas.com (2016) Januari lalu kepala perbukuan pusat
kurikulum dan perbukuan balitbang kementerian pendidikan dan kebudayaan
menyatakan bahwa buku kurikulum 2013 direvisi besar-besaran baik materi maupun
tata letaknya.

Buku merupakan sumber belajar yang dibutuhkan siswa indonesia dalam
proses pembelajaran. Buku ini membantu siswa dalam memahami konsep ilmu
pengetahuan matematika. Kelayakan buku seperti isi, bahasa, penyajian, dan
kegrafikan juga harus diperhatikan dan harus ditelaah dan/atau dinilai BNSP/tim
yang dibuat menteri (Mulyasa, 2014: 28-29). Buku yang baik hendaknya disusun
dengan bahasa yang baik, mudah dipahami siswa, selainitu buku dibuat menarik
disertai dengan gambar atau keterangan yang memudahkan belajar siswa dapat
mendorong minat siswa untuk mempelajari buku tersebut (Majid 2011:175-176).
Peranan buku teks menurut Sriyanto (2007:59) siswa dapat mempelajari
materi pembelajaran walaupun tanpa bantuan guru di sekolah, selain itu buku juga
menyediakan

soal

latihan

yang

dapat


mempertajam

pemahaman

materi

pembelajaran. Soal merupakan pernyataan yang menimbulkan situasi yang harus
dipecahkan oleh siswa. Soal yang baik adalah soal yang menantang siswa dan
mampu membawa pemikiran siswa ke arah pemikiran yang logis, kritis, dan
sistematis. Soal yang tidak jelas dan bertele-tele akan menyebabkan penafsiran
ganda dan membingungkan siswa yang dapat menimbulkan kesan soal yang sukar
dipecahkan bagi siswa.
Buku kurikulum 2013 selain menyediakan materi pembelajaran juga
menyediakan soal latihan di akhir materi pembelajaran tersebut. Soal latihan yang
disediakan sebagian besar berbentuk soal uraian. Soal biasanya digunakan untuk
melatih atau menguji aspek pengetahuan siswa. Menurut Sudjana (2012:36)
kelebihan

soal uraian dapat melatih kemampuan siswa berpikir logis, analistis,


sistematis, dan mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah.
Aspek konten dan aspek kognitif selalu digunakan oleh TIMSS. Aspek
konten untuk kelas VIII meliputi bilangan, aljabar, geometri, dan peluang. Proporsi
masing-masing aspek konten ini berturut-turut 30%, 30%, 20%, dan 20%. Aspek
kognitif meliputi pengetahuan (knowing), penerapan (applying), dan penalaran
(reasoning) dengan persentasenya berturut-turut 35%, 40%, dan 25% (Mullis dan

3

Martin 2013:12). Penelitian ini sebatas akan membahas aspek kognitifnya saja.
Aspek kognitif pengetahuan (knowing) meliputi recall, recognize, classify/order,
compute, retrieve, dan measure. Aspek kognitif penerapan (applying) meliputi
determine, represent, dan implement. Aspek kognitif penalaran (reasoning) meliputi
analize, integrate/synthesize, evaluate, draw conclusions, generalize, dan justify
(Mullis dan Martin, 2013:26-27).
Survei TIMSS juga menggunakan soal sebagai salah satu instrumen untuk
mengetahui kualitas siswa negara partisipan. Padahal soal yang digunakan memang
soal yang menantang siswa untuk berpikir logis. Sayangnya soal yang demikian
masih jarang sekali diberikan pada siswa Indonesia. Hal ini yang menjadi salah satu
penyebab prestasi siswa Indonesia yang masih rendah, yakni karena kurang

berpengalaman dalam mengerjakan soal-soal yang serupa TIMSS tersebut. Oleh
karena itu, buku pelajaran matematika hendaknya mulai memerikan soal-soal serupa
agar siswa mulai terbiasa dengan soal bertaraf lebih tinggi.Menurut penelitian
Lessani,dkk (2014) penggunaan buku teks matematika yang mengandung domain
TIMSS menjadi faktor prestasi siswa Singapura yang selalu mendapat peringkat
pertama sejak 1999 – 2011. Penelitian Ker (2013) juga menunjukkan prestasi siswa
Singapura.
Berdasarkan uraian di atas begitu pentingnya peranan buku dalam
pembelajaran. Buku yang telah diuji kelayakannya oleh BNSP/tim masih saja
ditemukan beberapa kekurangan dalam buku tersebut. Ditengarai hasil TIMSS yang
mengecewakan dengan alasan kurang terbiasanya siswa Indonesia soal-soal berlevel
tinggi (high order thinking) dan berkaca dari prestasi siswa Singapura hendaknya
mulai diadakan pembiasaan soal serupa TIMSS yang kini telah dirujuk dalam buku
kurikulum 2013. Indikasinya perlu diadakan kajian mengenai aspek kognitif yang
terkandung pada soal-soal tersebut. Hal ini melatar belakangi analisis ini dan
merumuskan masalah bagaimana aspek kognitif TIMSS 2015 soal-soal dalam buku
matematika kelas VIII kurikulum 2013 Begitu pentingnya Untuk itu, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis aspek kognitif TIMSS 2015 pada soal-soal (soal
latihan dan uji kompetensi) buku matematika kelas VIII kurikulum 2013.


4

2. METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis konten dengan objek
penelitian berupa buku matematika kurikulum 2013 kelas VIII semester 1 dan
semester 2 yang diterbitkan oleh Kemdikbud tahun 2014. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dengan metode analisis dokumen dan wawancara. Metode analisis
dokumen dilakukan dengan tahap penentuan buku ajar, penentuan materi ajar,
penentuan soal, dan penggunaan data.Metode wawancara dengan mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan buku matematika kurikulum 2013 sehingga narasumber
dapat memberikan informasi yang diperlukan.
Analisis data yang digunakan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Soal yang dianalisis meliputi soal latihan diakhir sub bab, soal
uji kompetensi di akhir bab, dan soal uji kompetensi semester 1 dan 2, soal-soal ini
dijadikan sebagai
diklasifikasikan

ke

sumber data. Selanjutnya

aspek

kognitif

TIMSS

soal

tersebut

2015knowing,

dianalisis dan
applying,

dan

reasoning.Hasil analisis dimuat ke dalam tabel checklist, selanjutnya dihitung dan
dibuat persentase pada masing-masing aspek kognitif. Peeriksaan keabsahan data
diuji menggunakan triangulasi teknik dengan mencocokkan data yang diperoleh hasil
wawancara dengan hasil analisis buku yang telah dilakukan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis, soal yang disajikan setiap materi pembelajaran
memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Buku matematika kelas VIII
kurikulum 2013 memiliki jumlah soal pada semester 1 sebanyak 435 soal sedangkan
pada semester 2 sebanyak 330 soal. Tabel 1 berikut ini menyajikan hasil analisis
berupa rekapitulasi jumlah soal beserta persentase aspek kognitif pada setiap materi
jika ditinjau dari aspek kognitif TIMSS 2015.

5

Tabel 1 Rekapitulasi Jumlah Soal pada Buku Ditinjau dari
Aspek Kognitif TIMSS 2015
Aspek Kognitif menurut TIMSS 2015
Bab

Materi

I

Sistem koordinat

II

Operasi aljabar

III

Fungsi

Knowing

Applying

Reasoning

Uji Kompetensi
Semester 2

25
(41,66%)
66
(60%)
11
(22%)
17
(20,48%)
2
(4,76%)
7
(29,16%)
30
(45,45%)
3
(6,25%)
9
(22,50%)
2
(4,44%)
5
(8,62%)
0
(0%)
0
(0%)
9
(15,25%)

24
(40%)
33
(30%)
33
(66%)
44
(53,02%)
22
(52,38%)
13
(54,16%)
26
(39,40%)
26
(54,16%)
22
(55%)
16
(35,56%)
17
(29,31%)
17
(40,48%)
28
(73,68%)
35
(59,32%)

11
(18,33%)
11
(10%)
6
(12%)
22
(26,50%)
18
(42,86%)
4
(16,67%)
10
(15,15%)
19
(39,58%)
9
(22,50%)
27
(60%)
36
(26,07%)
25
(59,52%)
10
(26,32%)
15
(25,43%)

Jumlah Soal
Tiap Aspek Kognitif

186
(24,31%)

356
(46,54%)

223
(29,15%)

IV
V
VI

Persamaan garis
lurus
Teorema
pythagoras
Statistika

Uji Kompetensi
Semester 1
Persamaan linear
I
dua variabel
Persamaan
II
kuadrat
III

Lingkaran

IV

Bangun ruang
sisi datar

V

Perbandingan

VI

Peluang

Jumlah Soal
Tiap Bab
60
110
50
83
42
24
66
48
40
45
58
42
38
59
765

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah soal dalaam aspek
pengetahuan (knowing) berbeda-beda pada setiap materi dalam buku ini. Aspek
kognitif knowing lebih ditekankan pada materi semester 1 saja. Untuk semester 2
hanya sebagian kecil bahkan untuk materi perbandingan dan peluang tidak ada soal

6

yang mengujikan level pengetahuan. Materi operasi aljabar memiliki soal dengan
aspek pengetahuan paling banyak dikarenakan pada materi ini banyak sekali soal
yang menguji keterampilan siswa dalam menghitung prosedur algoritmik aljabar
sederhana. Apabila persentase aspek kognitif knowing hasil analisis ini dibandingkan
dengan proporsi TIMSS dengan persentase 35%maka dapat dikatakan soal-soal
aspek knowing belum memenuhi proporsi tersebut.
Persentase aspek kognitif applying menunjukkan 46,54%. Artinya soal
dengan level kognitif applying mendominasi aspek lain. Hampir seluruh materi soalsoalnya disominasi oleh aspek penerapan. Aspek penerapan ini menuntut siswa
dalam menerapkan fakta, prosedur, konsep matematika dalam menyelesaikan
permasalahan. Aplikasi dari pengetahuan yang telah dipelajari oleh siswa dapat
diterapkan untuk menyelesaikan soal-soal latihan yang ada di akhir sub bab atau
akhir bab untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Melihat hasil analisis soal applying mendominasi aspek kognitif lainnya. Hal
ini juga sejalan pada penelitian Shodiq (2015) juga meneliti buku siswa kurikulum
2013 aspek kognitif applying juga mendominasi sebagian besar dalam buku tersebut.
Hal ini juga selaras dengan penelitian Rinawati dan Utami (2013) buku matematika
kelas X aspek applying juga mendominasi aspek kognitif lainnya. Penelitian
Barmoyo, Qurotul Novida dan Wasis (2014)

juga tidak jauh berbeda

yang

menunjukkan soal-soal BSE pada aspek penerapan juga mendominasi domain
kognitif yakni sebesar 48%.
Selanjutnya soal-soal dengan aspek kognitif reasoning memiliki jumlah yang
berbeda pada setiap materi. Jika diperhatikan kembali soal-soal level ini banyak
diberikan pada buku semester 2. Untuk semester 1 hanya beberapa soal saja, tidak
terlalu nampak. Soal dengan level penerapan ini menempati urutan kedua terbanyak
setelah soal berlevel applying. hal ini menunjukkan soal yang berkaitan dengan
menganalisis,

mengintegrasi,

mengevaluai,

membuat

kesimpulan,

menggeneralisasikan, serta membuat argumen pembuktian sudah diberikan dalam
buku ini.
Hasil ini sebenarnya sudah mengindikasikan peningkatan pada aspek
reasoning daripada buku yang digunakan pada pelaksanaan kurikulum KTSP. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian Masduki,dkk (2013) aspek kognitif reasoning buku

7

“Matematika

Konsep

dan

Aplikasinya”,

“Seribu

Pena

Matematika”,

dan

“Matematika Bermakna” berturut-turut 2,83%, 2,7%, dan 11,63% yang berarti terjadi
perubahan persentase soal reasoning pada buku kurikulum 2013. Adanya perubahan
penggunaan buku ini telah memberikan pengalaman pengerjaan soal level tinggi
dengan harapan memberi kontribusi kemajuan pendidikan Indonesia. Hal ini belum
sepenuhnya sejalan dengan penelitian Lessani,dkk (2014) dimana Singapura sudah
menyediakan soal serupa TIMSS dalam buku pelajaran matematika, namun sudah
berupaya menunjukkan peningkatan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ker
(2013) bahwa persentase siswa Singapura yang bekemampuan rendah sangat sedikit,
karena siswanya sudah terlatih mengerjakan soal level tinggi.
Berdasarkan hasil di atas dapat didapatkan persentase aspek kognitif TIMSS
sekaligus dibandingkan dengan proporsi aspek kognitif yang ditentukan oleh TIMSS
dapat disajikan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2 Perbandingan Aspek Kognitif Soal Hasil Analisis
dengan TIMSS 2015 Framework
Aspek kognitif
TIMSS 2015
Hasil Analisis
Knowing
35%
24,31%
Applying
40%
46,54%
Reasoning
25%
29,15%
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa soal dalam buku matematika kelas VIII
kurikulum 2013 belum sesuai dengan proporsi TIMSS 2015 framework. Hal ini
dapat dilihat bahwa hasil analisis persentase aspek kognitif

knowing sebanyak

24,31% masih terlampau 10,69% dari TIMSS. Aspek kognitif applying sebanyak
46,54% melampaui TIMSS sebanyak 6,54%. Selanjutnya aspek kognitif reasoning
menunjukkna 29,15% melebihi 4,15%.
Hasil penelitian Alsheri dan Ali (2016) bertolak belakang dengan hasil
analisis ini yang menyimpulkan buku pelajaran yang digunakan di Saudi Arabia
sudah sesuai dengan standar NCTM. Namun penelitian ini sejalan dengan
Murdaningsih dan Murtiyasa (2016) bahwa buku matematika kelas VIII kurikulum
2013 juga belum sesuai dengan frameworkPISA.Hal ini menunjukkan perlu
diadakannya kajian ulang agar soal dapat menyesuaikan TIMSS dan PISA.
Sebenarnya buku ini memang sudah cukup baik karena telah memberikan soal
perenapan dan penalaran yang dapat melatih siswa berpikir kritis. Penyajian dan tata

8

letak buku sudah menarik hal ini selaras dengan penelitian Sunday (2014) bahwa
buku di Nigeria sudah menggunakan buku teks yang layak dan dengan penyajian
yang menarik.Hasil ini juga berbeda dengan Arikan (2015) kurikulum Turki sudah
sesuai dengan domain konten TIMSS, sedangkan dengan hasil ini menunjukkan
belum adanya kesesuaian persentase aspek kognitif soal dalam buku dengan proporsi
TIMSS.
Terdapat lima soal dalam buku matematika ini yang belum memberikan
informasi sepenuhnya dalam soal. Adapun kekurangan soal ini karena belum
tersedianya gambar dan kata perintah untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal
tersebut, atau dapat dikatakan bahwa soal belum lengkap. Kekurangan ini perlu
dikaji ulang dan diperbaiki agar tidak membingungkan siswa untuk mengerjakannya.
Oleh karena itu, soal yang belum lengkap tidak dianalisis dan tidak juga
diklasifikasikan pada aspek kognitif TIMSS 2015.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis soal dalam buku matematika kelas VIII kurikulum
2013 penulis dapat menarik kesimpulan bahwa aspek kognitif soal dalam buku
inimasih belum sepenuhnya sesuai dengan proporsi TIMSS 2015 baik aspek
knowing, applying, dan reasoning. Persentase applying terlalu mendominasi dari
aspek kognitif knowing dan reasoning. Soal dalam buku matematika ini sudah
menyajikan soal aspek reasoning yang dapat menantang dan mengasah kemampuan
berpikir kritis dan analitis siswa. Harapannya dengan diberikannya soal reasoning
dan didukung oleh pendidik yang profesional dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia ketika mengikuti survei TIMSS maupun
PISA.
Masih terdapat beberapa soal yang belum dapat memberikan informasi
lengkap sehingga belum dapat diselesaikan oleh siswa. Oleh karena itu, perlu
diadakan perbaikan terhadap soal-soal tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa
buku matematika ini layak digunakan jika soal-soal yang demikian dapat dikaji ulang
kembali. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada peneliti selanjutnya agar
dapat mengembangkan penelitan dengan tema yang sama namun dengan konten

9

yang berbeda. Selanjutnya untuk mengurangi kekurangan penelitian ini yang masih
terdapat subyektifitas penulis dalam mengklasifikasikan aspek kognitif TIMSS ini.

DAFTAR PUSTAKA
Alsheri, Mohammed A. dan Hassan S. Ali. 2016. “ The Compability of
Development Mathematics Textbooks’ Content in Saudi Arabia (grades 6-8)
with NCTM Standars.” Journal of Education and Practice7(1). Diakses pada
30
September2016.
(http://scholar.google.co.id/scolar?q=the+compability+of+development+mathe
matics+textbooks+nctm)
Arikan, Serkan. 2015. “Construct Validity of TIMSS 2011 Mathematics Cognitif
Domain for Turkish Students.” International Online Journal of Educational
Science 7(1). Diakses pada 3 Oktober 2016 (http://iojes.net).
Barmoyo, Qurotul Novida dan Wasis. 2014. “Analisis Soal-Soal dalam BSE, UN,
dan TIMSS Ditinjau dari Domain Kognitif dan Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis”. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika 03(1). Diakses pada 24
Desember 2016 (http://ejournal.unesa.ac.id/article/9749/32/article.pdf).
Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTS Kelas VIII Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2014. Matematika SMP/MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

─────────.

Ker, H. W. 2013.” Trend Analysis on Mathematics Achievements: A Comparative
Study Using TIMSS Data”. Universal Journal of Educational Research 1(3)
Diakses
pada
2
Oktober
2016
(http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ053894.pdf).
Gatra, Sandro. 2016. “Kemdikbud Revisi Besar-Besaran Buku Kurikulum 2013”
(online),
(http://edukasi.kompas.com/read/2016/01/07/17291791/kemdikbud.revisi.be
sar-besaran.buku.kurikulum.2013, diakses tanggal 30 September 2016).
Lessani, Abdolreza, Aida S. Md. Yunus, Rohani A. Tarmiz dan Rosaini Mahmud.
2014. “ Why Singaporean 8th Grade Highest Mathematics Ranking in
TIMSS (1999-2011).” International Education Studies7(11). Diakses pada
30 September 2016 (http://dx.doi.org/10.5539/ies.v7n11p173).
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

10

Masduki, Marlina Ratna S, Dhiki Yudha I, dan Agus Prihantoro. 2013. Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika: Level Kognitif
Soal-Soal Buku Pelajaran Matematika SMP. UNY: Yogyakarta. Diakses
pada 24 Desember 2016 (http://eprints.uny.ac.id/10776).
Mullis, Ina V.S dan Michael O Martin. 2013. International Association for the
Evaluation of Educational Achievement TIMSS 2015 Assessment
Frameworks. TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School of
Education, Boston College: United States.
Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Murdaningsih, Sarlita dan Budi Murtiyasa. 2016. “ An Analysis on Eight Grade
Mathematics Textbook of New Indonesian Curriculum (K-13) Based on
Pisa’s Framework.” Journal of Research and Advaces in Mathematics
Education1(1).
Diakses
30
September
2016
(http://jornals.ums.ac.id/indeks.php/jramathedu).
Permendikbud No 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Rahmawati. 2016. “Hasil TIMSS 2015 Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan
Peningkatan Capaian” dipresentasikan pada seminar Hasil Penilaian
Pendidikan Untuk Kebijakan , 14 Desember , Jakarta. Diakses pada 24
Desember 2016 (http://www.puspendik.kemdikbud.go..id).
Ramadhan, Danny dan Wasis. 2013. “Analisis Perbandingan Level kognitif dan
Keterampilan Proses Sains dalam Standar Isi, Ujian Nasional, Soal TIMSS
dan PISA”. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika 02(1): 20-25.
Rinawati dan Tri Hapsari Utami. 2013. “Analisis Kesesuaian Soal-soal Latihan pada
Buku Teks Matematika SMA Kelas X dengan Kompetensi Dasar
Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom”. Disajikan di KNMP V
Himpunan Matematika Indonesia. Pada Juni 2013, Malang.
Shodiq, Lukman Jakfar. 2015.. “Analisis Soal Buku Siswa Matematika Kelas 7
Kurikulum 2013 Menggunakan TIMSS 2015 Mathematics Frameworks
Pokok Bahasan Bilangan dan Perbandingan”. Disajikan pada Seminar
Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY. Diakses pada 24
Desember
2016
(http://seminar.uny.ac.id.semnasmatematika/files/banner/PM-151.pdf).
Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika.
Yogyakarta.

11

Indonesia Cerdas:

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Rosdakarya: Bandung.

PT Remaja

Sunday, Afolabi Samson. 2014. “Mathematics Textbook Analysis: A Study on
Recommended Mathematics Textbooks in School Use in Southweastern
States of Nigeria.” European Scientific Journal1. Diakses pada 30
September 2016
(http://e-journal.org/files/journals/1/articles/4085/submissions/review/408511823-1-RV.pdf).

12

Dokumen yang terkait

PEMETAAN ASPEK KOGNITIF SOAL PADA BUKU AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 EDISI REVISI Analisis Butir Soal Pada Buku Ajar Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016) Ditinjau Dari Aspek Kognitif Timss.

0 3 17

ANALISIS SOAL PADA BUKU MATEMATIKA KELAS VIII KURIKULUM 2013 (BUKU SISWA) DITINJAU DARI Analisis Soal pada Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 (Buku Siswa) Ditinjau dari Aspek Kognitif TIMSS.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Soal pada Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 (Buku Siswa) Ditinjau dari Aspek Kognitif TIMSS.

1 3 5

DAFTAR PUSTAKA Analisis Soal pada Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 (Buku Siswa) Ditinjau dari Aspek Kognitif TIMSS.

0 9 4

ASPEK KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PADA BUKU TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR Analisis Deskriptif Soal-Soal Pada Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Kelas IV Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Aspek Kognitif TIMSS.

0 3 16

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL-SOAL PADA BUKU AJAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI Analisis Deskriptif Soal-Soal Pada Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Kelas IV Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Aspek Kognitif TIMSS.

0 3 15

PENDAHULUAN Analisis Deskriptif Soal-Soal Pada Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Kelas IV Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Aspek Kognitif TIMSS.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Analisis Deskriptif Soal-Soal Pada Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Kelas IV Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Aspek Kognitif TIMSS.

0 5 4

ANALISIS SOAL-SOAL PADA BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF Analisis Soal-Soal Pada Buku Ajar Matematika Kelas Viii Ditinjau Dari Aspek Kognitif.

0 4 14

ANALISIS SOAL-SOAL PADA BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF Analisis Soal-Soal Pada Buku Ajar Matematika Kelas Viii Ditinjau Dari Aspek Kognitif.

0 2 17