secara luas peralatan – peralatan yang peka terhadap gangguan elektromagnetik atau peralatan peralatan yang merupakan sumber gangguan elektromagnetik.
II.3 KESESUAIAN ELEKTROMAGNETIK
ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY EMC
Kesesuaian elektromagnetik adalah kemampuan suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal dilingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh maupun
menghasilkan interferensi terhadap lingkungan. Kesesuaian elektromagnetik dibagi menjadi dua bagian, yaitu interferensi elektromagnetik dan suseptibilitas elektromagnetik.
Menurut International Electrotechnical Commission IEC emisi elektromagnetik adalah ‘suatu peristiwa pemancaran energi elektromagnetik yang berasal dari sumber
gangguan’ IEC, 1989. Emisi dapat dibagi menjadi sinyal yang diinginkan dan sinyal yang tidak diinginkan yang diambil dari alur gandengan yang diharapkan dan tidak diharapkan.
Sebagai contoh, suatu sinyal yang diinginkan yang diambil dari alur yang diharapkan adalah pengiriman sinyal data melalui proses komputer dengan kabel panjang yang
dihubungkan ke kontroler pada suatu proses aktual. Pada proses aktual sistem komputer yang terhubung pada sistem kontroler ketika terjadi crosstalk internal dikomputer kemudian sinyal
digital diterima dibagian utama, bagian utama ini akan berfungsi sebagai antena pemancar sinyal digital. Disini kita bisa mendapatkan pengambilan sinyal yang diinginkan yang berasal
dari bagian yang tidak diinginkan di lingkungan elektromagnetik. Antena pemancar mungkin sekarang terganggu, misalnya dengan stasiun pemancar radio, penerima akan mendapatkan
gangguan sehingga pesan tidak terkirim. IEC mendeskripsikan suseptibilitas adalah ‘ketidak mampuan suatu piranti, peralatan atau sistem untuk bekerja tanpa penurunan kemampuannya
saat muncul gangguan elektomagnetik’IEC, 1989. Pada Gambar 2.3 dapat dilihat diagram blok kesesuaian elektromagnetik dan hubungannya dengan efek yang ditimbulkannya.
Universitas Sumatera Utara
KEM Kesesuaian Elektromagnetik
kemampuan berfungsi dengan baik
Emisi Elektromagnetik pemancaran energi gangguan
Suseptibilitas Peka Elektromagnetik interferensi
Dari Dalam Sistem
Dari Sistem Lain
Dari Sistem Sendiri
Kesesuaian Intern sistem
kesesuaian Intra sistem Dari Sistem
Lain
Gambar 2.3. Diagram Blok Kesesuaian Elektromagnetik Kesesuaian elektromagnetik berhubungan dengan pembangkit, transmisi dan
penerimaan energi elektromagnetik. Ada 3 aspek masalah kesesuaian elektromagnetik, yaitu sumber emisi, gandengan transfer, dan penerima. Aspek tersebut dapat dilihat pada Gambar
2.4 berikut.
sumber emisi
gandengan transfer
penerima
Gambar 2.4 Aspek Dasar Kesesuaian Elektromagnet
Emisi sumber dapat menghasilkan noise atau interferensi. Interferensi terjadi apabila energi yang diterima penerima menyebabkan penerima bekerja dengan tidak semestinya.
Transfer energi terjadi dengan cepat melalui gandengan elektromagnetik yang tidak diharapkan.
Transfer energi elektromagnetik dapat dikategorikan dalam 4 subsistem, yaitu radiasi emisi, radiasi suseptibilitas, konduksi emisi dan konduksi suseptibilitas. Subsistem tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Subsistem Dasar Kesesuaian Elektromagnetik
a. Radiasi Emisi b. Radiasi Suseptibilitas
c. Konduksi Emisi d. Konduksi Suseptibilitas
Setiap sistem elektronik biasanya terdiri dari satu atau lebih subsistem yang berhubungan satu dengan yang lain melalui kabel. Untuk penyediaan daya subsistem biasanya
digunakan sumber tegangan AC atau DC. Kabel juga digunakan untuk interkoneksi subsistem sehingga fungsi sinyal dapat melewati perantara subsistem tersebut. Semua kabel - kabel
tersebut memiliki potensi untuk menaikkan emisi energi elektromagnetik. Sinyal interferensi dapat juga dengan cepat melewati subsistem melalui konduksi
langsung pada kabel. Jika subsistem ditutup dengan suatu penutup enclosure metal, arus akan menginduksi penutup melalui sinyal internal atau sinyal eksternal. Sinyal induksi dapat
meradiasi lingkungan luar atau dalam penutup metal. Untuk sistem penutup dengan harga yang lebih murah biasanya menggunakan penutup nonmetal. Umumnya yang digunakan adalah
plastik. Rangkaian elektronik yang ditutup dengan penutup nonmetal, ada sebagian besar yang
Universitas Sumatera Utara
tidak terlindungi dari emisi elektromagnetik, karena hal itu maka terjadi radiasi langsung yang mengakibatkan peralatan lebih peka terhadap emisi.
Emisi elektromagnetik dapat terjadi dari sumber tegangan, penutup metal yang mengandung sebuah subsistem, kabel penghubung subsistem atau dari komponen elektronik
didalam penutup nonmetal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5a. Panjang kabel juga efisien untuk menaikkan radiasi emisi dari satu sistem kesistem lain yang berdekatan, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.5b. Sinyal eksternal menginduksi kabel sehingga seperti banyak kabel yang terhubung ke subsistem, sinyal induksi tersebut ditransfer ke komponen
internal subsistem, hal tersebut menimbulkan interferensi pada rangkaian. Sinyal yang tidak diinginkan mungkin teradiasi oleh sumber tegangan, interkoneksi kabel, peralatan metal, atau
rangkaian internal subsistem. Kejadian ini merupakan struktur atau pengkabelan sinyal yang tidak diinginkan.
Emisi dan suseptibilitas energi elektromagnetik terjadi tidak hanya berupa gelombang elektromagnetik melalui udara, tetapi juga secara konduksi langsung pada konduktor metal,
seperti Gambar 2.5c dan Gambar 2.5d. Pada umumnya gandengan ini lebih efisien daripada gandengan melalui udara.
Transfer energi elektromagnetik selain dengan 4 subsistem diatas, juga ada cara lain yang juga sering terjadi, yaitu :
• Pelepasan muatan elektromagnetik Electromagnetic dischargeESD • Pulsa elektromagnetik Electromagnetic pulseEMP
• Kilat petir • Pengaman komunikasi dan proses data
Universitas Sumatera Utara
Keempat transfer energi elektromagnetik diatas dapat diilustrasikan pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Transfer Energi Elektromagnet a. Pelepasan Muatan elektromagnetik
b. Pulsa Elektromagnetik c. Kilat Petir
d. Pengaman Komunikasi dan Proses Data Pada Gambar 2.6a, seseorang berjalan diatas karpet nilon dengan alas sepatu karet,
peristiwa tersebut akan menimbulkan pengisian muatan statis pada tubuh. Jika sebuah piranti elektronik disentuh, muatan statis tersebut akan pindah ke piranti elektronik tersebut, dan
terbentuk busur lingkaran antara jari – jari tangan dengan piranti tersebut. Transfer muatan langsung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komponen elektronik seperti IC
integrated circuit. Dari gambaran diatas, pelepasan muatan elektromagnetik dapat diartikan sebagai akumulasi muatan listrik statis menjadi pelepasan muatan. Listrik statis dihasilkan oleh
dua material dielektrik. Misalnya antara karpet nilon dengan alas sepatu karet. Beberapa muatan yang dapat menghasilkan muatan statis dapat dilihat pada Tabel 2.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Material yang Dapat Menghasilkan Muatan Elektrostatis Asbestos
Acetate Gelas kaca
Rambut manusia Nilon
Wool Bulu
Timah hitam Sutra
Aluminium Kertas
Polyurethane Kapas
Kayu Baja
Lilin Karet pekat
Mylar Kaca epoxy
Nikel, tembaga, perak Kuningan, baja murni
Karet sintetik Acrylic
Busa polystyrene Busa polyurethane
Polyester Saran
Polyethilene Polypropylene
PVC Teflon
Karet silikon
Universitas Sumatera Utara
Penemuan piranti semikonduktor yang digunakan didalam sistem elektronik, terutama pada monitor dapat menimbulkan efek peledakan yang merusak. Peledakan ini tidak merusak
fisik secara langsung tapi ledakan ini menyebabkan intensitas gelombang elektromagnetik yang mengisi muatan dan memindahkannya pada lingkungan, seperti ilustrasi pada Gambar 2.6b.
Karena peristiwa ini terjadi kerusakan yang signifikan pada komunikasi dan proses data yang merupakan efek dari pulsa elektromagnetik. Sambaran petir seperti yang diilustrasikan pada
Gambar 2.6c, merupakan masalah yang dapat memberi efek buruk. Sambaran petir dapat membawa arus hingga 50.000 A. Medan elektromagnetik dari intensitas arus dapat membuat
gandengan pada sistem elektronik melalui radiasi langsung atau dengan gandengan sistem daya. Untuk menentukan apa yang diketik pada keyboard dan tampilan pada monitor adalah
dengan emisi elektromagnetik seperti pada Gambar 2.6d. Radiasi emisi juga dapat digunakan untuk menentukan data atau komunikasi secara instan dan langsung dari satu konten
komunikasi atau data.
II.4. INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK