Perancangan Sistem Perancang Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Pembagian Warisan (Faraidh)Dengan Metode Forward Chaining

- Saudara laki-laki kandung - Saudara laki-laki sebapak - Anak laki-laki saudara laki-laki kandung - Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak - Paman sekandung bapak - Paman sebapak bapak - Anak laki-laki dari paman sekandung bapak - Anak laki-laki dari paman sebapak bapak 14. Bagian Ashobah bil Ghoir ABG : - Anak perempuan jika bersama anak laki-laki - Cucu perempuan jika bersama cucu laki-laki - Saudara perempuan kandung jika ada saudara laki-laki kandung - Saudara perempuan sebapak jika ada saudara laki-laki sebapak 15. Bagian Ashobah ma’al Ghoir AMG : - Dua atau lebih saudara perempuan kandung - Dua atau lebih saudara perempuan sebapak - Dua atau lebih saudara perempuan seibu.

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Algoritma Cara Kerja Pakar Dalam Pembagian Warisan

Hukum pembagian waris Islam merupakan suatu aturanketentuan dalam mengurus harta peninggalanharta pusaka orang yang meninggal dalam agama Islam. Hasil yang diperoleh dari aturan pembagian waris ini adalah siapa saja yang berhak menjadi ahli waris serta berapa hak yang akan diterima oleh tiap ahli waris sesuai ketentuan dalam hukum waris Islam. Universitas Sumatera Utara Seorang pakar hukum waris Islam biasanya menyelesaikan setiap kasus pembagian warisan dengan menelusuri syarat-syarat tertentu. Kemudian informasi yang diperoleh dicatat untuk dicocokkan dengan basis pengetahuan yang dimilikinya. Dari data yang diperoleh maka pakar hukum waris Islam akan dapat menyimpulkan orang-orang yang berhak menjadi ahli waris dan menentukan berapa hak yang akan diterima oleh tiap ahli waris. Cara kerja pakar dalam menentukan ahli waris ditunjukkan dalam gambar berikut : Data harta warisan Daftar ahli waris 25 orang Pengetahuan Skema Kasus Ahli waris yang berhak Bagian ahli waris Gambar 3.1 Cara kerja pakar “Pembagian Warisan Sesuai Syariat Islam” Dalam gambar tersebut ditunjukkan bahwa pakar melakukan penelusuran terhadap masalah pembagian waris dengan pengetahuan yang dimilikinya.

3.2.2 Perancangan Mesin Inferensi

Teknik yang digunakan dalam mekanisme inferensi ini adalah penalaran maju forward chaining, yaitu aturan-aturan diuji satu demi satu. Jika kondisinya benar maka aturan itu disimpan kemudian aturan berikutnya diuji. Sebaliknya jika kondisinya salah, aturan itu tidak disimpan dan aturan berikutnya diuji. Penelusuran Universitas Sumatera Utara Dengan semua fakta yang tersimpan dalam basis data, input yang masuk melalui antarmuka pemakai akan diproses dengan program inferensi menjadi data yang diinginkan sebagai outputnya. Berikut adalah flowchart : Start id_pertanyaan = 1 Input jawaban simbol = p simbol = simbol_hasil id_pertanyaan = id_hasil id_solusi = id_hasil Cek tbl_aturan Cek tbl_pertanyaan Cek tbl_solusi Tampilkan Solusi End Ya Tidak Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pakar Warisan Islam Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Perancangan Basis Data

Dengan adanya basis data, basis pengetahuan dan basis aturan menjadi lengkap, karena seluruh pengetahuan yang diperlukan akan berada dalam database tersebut, dan juga karena basis aturan membutuhkan basis pengetahuan untuk melakukan operasi iterasi dari keseluruhan program tersebut. Dalam merancang struktur file database, perlu diperhatikan banyak hal seperti panjang record dan penggunaan field. Dalam perancangan basis data ini terdiri dari perancangan struktur tabel, relasi antar tabel, perancangan DFD dan perancangan kamus data.

3.2.3.1 Struktur Tabel

Tabel 3.1 Tabel tbl_pengguna Nama Field Tipe data Keterangan int5 id_pengguna Auto Increment nama varchar100 nama pengguna jk varchar30 jenis kelamin umur int3 alamat varchar200 Tabel 3.2 Tabel tbl_pertanyaan Nama Field Tipe data Keterangan int5 id_pertanyaan Auto Increment simbol varchar2 pertanyaan varchar200 Tabel 3.3 Tabel tbl_hasil Nama Field Tipe data Keterangan int5 id_solusi Auto Increment Universitas Sumatera Utara simbol varchar2 hasil varchar200 Tabel 3.4 Tabel tbl_aturan Nama Field Tipe data Keterangan int5 id_aturan Auto Increment id_pertanyaan varchar5 id_jawaban varchar5 simbol_hasil varchar2 id_hasil varchar5 Tabel 3.5 Tabel tbl_memori_kerja Nama Field Tipe data Keterangan id_pengguna varchar5 id_pertanyaan varchar5 jawaban varchar2 Tabel 3.6 Tabel tbl_admin Nama Field Tipe data Keterangan int5 userid username varchar150 password varchar150

3.2.3.2 Relasi Antar Tabel

Universitas Sumatera Utara tbl_pengguna id_pengguna PK nama jk umur alamat tbl_pertanyaan id_pertanyaan PK simbol pertanyaan tbl_hasil id_solusi PK simbol hasil tbl_aturan id_aturan PK id_pertanyaan FK id_jawaban simbol_hasil id_hasil FK tbl_memori_kerja id_pengguna id_pertanyaan jawaban tbl_admin userid PK username password Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel

3.2.3.3 Perancangan DFD

Perancangan DFD dalam aplikasi sistem pakar ini untuk menjelaskan aliran data, mulai proses input data oleh knowledge engineer, sampai output yang dihasilkan sistem yang dapat dilihat user. Perancangan sistem ini dimulai dari diagram konteks, DFD level 1, hingga DFD level 2. Diagram konteks untuk aplikasi sistem pakar warisan ini, dapat dilihat pada Gambar 3.4 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Sistem Pakar Waris Pengguna Admin input data pengguna pertanyaan konsultasi jawaban Hasil konsultasi login input pertanyaan konsultasi validasi login data pertanyaan konsultasi input solusi data solusi data aturan input aturan Gambar 3.4 Diagram Konteks Penjelasan proses diagram konteks sistem pakar warisan adalah sebagai berikut: a. Proses Nama Proses : Sistem Pakar untuk Pembagian Warisan Faraidh Keterangan : Proses pengumpulan informasi berdasarkan pertanyaan berupa calon ahli waris yang ada. b. Arus Data Masukan : - Data username dan password - Input data pertanyaan konsultasi - Input data solusi - Input data aturan - Input artikel - Input data pengguna - Input jawaban Keluaran : - Data username dan password - Data pertanyaan konsultasi - Data solusi - Data aturan - Data artikel - Pertanyaan konsultasi - Hasil konsultasi Universitas Sumatera Utara c. Entitas Luar Nama Entitas : - Admin Keterangan : Merupakan bagian yang mengontrol dan memperbaiki sistem Masukan : - Data username dan password - Data pertanyaan konsultasi - Data solusi - Data artikel - Data aturan Keluaran : - Data username dan password - Input data pertanyaan konsultasi - Input data solusi - Input data artikel - Input data aturan Nama Entitas : Pengguna Keterangan : Pengguna yang menggunakan sistem untuk mencari solusi pembagian harta warisan Masukan : - Pertanyaan konsultasi - Hasil konsultasi Keluaran : - Input data pengguna - Input jawaban Proses yang ada pada diagram konteks dapat dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih kecil dan lengkap dalam DFD level 1. Diagram untuk DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara 1.0 Login Admin ADMIN tbl_user data user data user lprn data user Halaman admin 2.0 Kelola Data Pertanyaan tbl_pertanyaan data pertanyaan data pertanyaan data pertanyaan data pertanyaan 4.0 Kelola Data Aturan 3.0 Kelola Data Solusi tbl_solusi tbl_aturan data solusi data solusi data solusi data solusi data aturan data aturan data aturan data aturan PENGGUNA 5.0 Konsultasi tbl_pengguna data pengguna pertanyaan data pengguna pertanyaan jawaban tbl_memori_kerja jawaban jawaban id_solusi id_pertanyaan solusi solusi penjelasan alasan alasan penjelasan data pengguna Gambar 3.5 DFD Level 1 Penjelasan proses DFD level 1 sistem pakar untuk pembagian warisan adalah sebagai berikut: a. Proses 1.0 Universitas Sumatera Utara Nama Proses : Login Admin Masukan : - Data username dan password - Laporan data user Keluaran : - Data username dan password - Halaman admin Keterangan : Proses untuk mengecek kebenaran username dan password administrator yang masuk b. Proses 2.0 Nama Proses : Kelola Data Pertanyaan Masukan : - Input data pertanyaan - Data pertanyaan Keluaran : - Data pertanyaan Keterangan : Proses untuk mengolah data pertanyaan, seperti insert, edit, dan delete data pertanyaan c. Proses 3.0 Nama Proses : Kelola Data Solusi Masukan : - Input data solusi - Data solusi Keluaran : - Data solusi Keterangan : Proses untuk mengolah data solusi, seperti insert, edit, dan delete data solusi d. Proses 4.0 Nama Proses : Kelola Data Aturan Masukan : - Input data aturan - Data aturan Keluaran : - Data aturan Keterangan : Proses untuk mengolah data aturan, seperti insert, edit, dan delete data aturan Universitas Sumatera Utara e. Proses 5.0 Nama Proses : Konsultasi Masukan : - Input data pengguna - Data pengguna - Input jawaban - Pertanyaan - Solusi - Alasan - Penjelasan Keluaran : - Data pengguna - Pertanyaan - Jawaban - Solusi - Alasan - Penjelasan Keterangan : Proses untuk mengolah hasil konsultasi menentukan hasil pembagian warisan dari beberapa pertanyaan yang telah dijawab oleh pengguna. Proses yang ada pada DFD level 1 dapat dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih jelas ke dalam DFD level 2. Diagram untuk DFD level 2 dapat dilihat pada Gambar 3.6. Universitas Sumatera Utara PENGGUNA 5.1 Proses konsultasi dengan metode forward chaining tbl_pengguna data pengguna data pengguna pertanyaan jawaban tbl_memori_kerja jawaban solusi 5.2 Kelola memori kerja tbl_aturan tbl_pertanyaan jawaban jawaban id_pertanyaan tbl_solusi id_solusi solusi alasan alasan alasan penjelasan penjelasan penjelasan kosongkan data data kosong pertanyaan data pengguna data kosong data pengguna Gambar 3.6 DFD Level 2 Penjelasan proses DFD level 2 sistem pakar untuk pembagian warisan adalah sebagai berikut: a. Proses 5.1 Nama Proses : Proses konsultasi dengan metode forward chaining Masukan : - Input data pengguna - Data pengguna - Data kosong - Input jawaban - Pertanyaan - Solusi - Alasan - Penjelasan Keluaran : - Data pengguna - Pertanyaan - Jawaban - Solusi Universitas Sumatera Utara - Alasan - Penjelasan Keterangan : Proses konsultasi untuk menentukan pembagian warisan dengan menggunakan metode fordward chaining b. Proses 5.2 Nama Proses : Kelola memori kerja Masukan : - Data pengguna - Data kosong - Jawaban - Alasan - Penjelasan Keluaran : - Kosongkan data - Data kosong - Jawaban - Alasan - Penjelasan Keterangan : Proses untuk mengelola jawaban yang diberikan pengguna selama proses konsultasi berlangsung, serta untuk melihat alasan bagaimana suatu kesimpulan bisa didapatkan.

3.2.3.4 Perancangan Kamus Data

Kamus data dipersiapkan untuk memudahkan proses analisis dan desain sistem. Tabel 3.7 Kamus Data tbl_pengguna No Field Type Keterangan 1 int5 id_pengguna Id penguna 2 nama varchar100 Nama pengguna 3 jk varchar30 Jenis Kelamin 4 umur int3 Umur 5 alamat varchar200 Alamat Universitas Sumatera Utara Tabel 3.8 Kamus Data tbl_pertanyaan No Field Type Keterangan 1 int5 id_pertanyaan Id pertanyaan 2 simbol varchar2 Simbol 3 pertanyaan varchar200 pertanyaan Tabel 3.9 Kamus Data tbl_solusi No Field Type Keterangan 1 int5 id_solusi Id solusi 2 simbol varchar2 Simbol 3 hasil varchar200 Hasil konsultasi pembagian warisan Tabel 3.10 Kamus Data tbl_aturan No Field Type Keterangan 1 int5 id_aturan Id aturan 2 id_pertanyaan varchar5 Id pertanyaan 3 id_jawaban varchar5 Hasil konsultasi 4 simbol_hasil varchar2 Simbol hasil 5 id_hasil varchar5 Id hasil Tabel 3.11 Kamus Data tbl_memori_kerja No Field Type Keterangan 1 id_pengguna varchar5 Id pengguna 2 id_pertanyaan varchar5 Id pertanyaan 3 jawaban varchar2 Jawaban Universitas Sumatera Utara Tabel 3.12 Kamus Data tbl_admin No Field Type Keterangan 1 int5 userid Id user 2 username varchar150 Username 3 password varchar150 Password

3.2.4 Perancangan Basis Aturan

Basis aturan dalam sistem pakar pembagian warisan ini diterapkan kedalam bentuk pohon keputusan terlampir. Penerapan pohon keputusan merupakan salah satu pendekatan sistem pakar terhadap kejadian sesungguhnya. Dalam pencarian fakta ini terdapat banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saat pembagian warisan, juga terdapat banyak sekali kasus yang berbeda dari tiap pembagian warisan ini. Dari berbagai kasus yang diamati maka penulis membuat kesimpulan untuk membuat pohon keputusan terhadap fakta sebagai pendekatan atas beragam kasus pembagian waris yang berbeda itu. Pohon keputusan ini akan diterapkan pada mesin inferensi dalam tahap pencarian perhitungan. Sebagai contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 1 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 1 Universitas Sumatera Utara Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 2 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 2 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 3 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan kakek AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 3 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 4 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 4 Universitas Sumatera Utara Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 5 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 5 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 6 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 6 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 7 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan nenek AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan Universitas Sumatera Utara THEN Solusi 7 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 8 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan nenek AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 8 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 9 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 9 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 10 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan Universitas Sumatera Utara AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 10 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 11 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan nenek AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 11 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 12 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan nenek AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 12 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 13 : IF mayyit laki-laki AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki Universitas Sumatera Utara AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 13 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 14 : IF mayyit perempuan AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki AND mayyit meninggalkan anak perempuan THEN Solusi 14 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 15 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki THEN Solusi 15 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 16 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak laki-laki THEN Solusi 16 Universitas Sumatera Utara Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 17 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak perempuan AND mayyit meninggalkan cucu laki-laki AND mayyit meninggalkan cucu perempuan THEN Solusi 17 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 18 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak perempuan AND mayyit meninggalkan cucu laki-laki AND mayyit meninggalkan cucu perempuan THEN Solusi 18 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 19 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah Universitas Sumatera Utara AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak perempuan AND mayyit meninggalkan cucu perempuan THEN Solusi 19 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 20 : IF mayyit perempuan AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak perempuan AND mayyit meninggalkan cucu perempuan THEN Solusi 20 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 21 : IF mayyit laki-laki AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak perempuan AND mayyit meninggalkan cucu laki-laki THEN Solusi 21 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 22 : IF mayyit perempuan Universitas Sumatera Utara AND mayyit meninggalkan ayah AND mayyit meninggalkan ibu AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan suami AND mayyit meninggalkan keturunan AND mayyit meninggalkan anak perempuan AND mayyit meninggalkan cucu laki-laki THEN Solusi 22 Contoh kaidah basis aturan pada contoh kasus 23 : IF mayyit laki-laki AND mayyit sudah menikah AND mayyit meninggalkan istri AND mayyit meninggalkan saudara kandung AND mayyit meninggalkan saudari kandung THEN Solusi 23

3.3 Perancangan Struktur Program