Deskripsi Tanaman Tropis Jenis Pohon, Palem dan Semak Besar yang Sering Dijumpai di Kawasan Perkotaan

DESKRIPSI TANAMAN TROPIS JENIS POHON, PALEM,
DAN SEMAK BESAR YANG SERING DIJUMPAI
DI KAWASAN PERKOTAAN

GABRIELLA NATALINGRUM NUGRAHANTO

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Deskripsi Tanaman
Tropis Jenis Pohon, Palem dan Semak Besar yang Sering Dijumpai di Kawasan
Perkotaan adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Gabriella Natalingrum N
NIM A44090089

ABSTRAK
GABRIELLA NATALINGRUM NUGRAHANTO. Deskripsi Tanaman Tropis
Jenis Pohon, Palem dan Semak Besar yang Sering Dijumpai di Kawasan
Perkotaan. Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA.
Tanaman merupakan salah satu elemen utama dalam lanskap. Sangat
penting bagi perancang, perencana dan pengelola untuk mengerti lingkungan
tumbuh dan karakteristik tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik
dan tumbuh sesuai dengan fungsinya. Meskipun begitu, kurangnya informasi
mengenai tanaman menghambat perencana dalam melakukan pemilihan tanaman
lanskap. Penelitian ini dilakukan dengan survei di Kota Bogor dan Kota Bandung
serta studi literatur untuk mendapatkan informasi mengenai tanaman. Setelah
survei lapang dilanjutkan dengan analisis tanaman dalam lanskap dengan

menggunakan metode Semantic Differential untuk mengetahui kualitas tanaman
dalam lanskap, kemudian dilakukan uji Chi-square dan diketahui bahwa kualitas
tanaman di kedua kota tersebut cenderung berbeda. Dapat disimpulkan bahwa
penampilan tanaman dalam lanskap perkotaan dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan dan tersedianya ruang penanaman. Dibutuhkan ruang penanaman yang
cukup luas dan pemilihan tanaman yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik di kawasan perkotaan.
Kata kunci: Identifikasi tanaman, kawasan perkotaan, semantic differential,
tanaman tropis

ABSTRACT
GABRIELLA NATALINGRUM NUGRAHANTO. Tropical Plants Description
to Trees, Palms, and Tall Shrubs Usually Found in Urban Area. Supervised by
BAMBANG SULISTYANTARA.
Plants is one of the main element in the landscape. Very important for
designers, planners or organizer to know the nature and characteristics of the
plants, so plants can grow up and be able to grow in accordance with function.
However, lack of information obstruct the planners in selecting landscape plants.
This study was carried out with field observations in Bogor City and Bandung
City combined with literature study to obtain scientific information related the

object under study. After field survey the study was followed by analysis of plants
in the landscape by using the Semantic Differential method to know the quality of
plants in the lansdscape, then tested with chi-square and it is known that both of
the city tend to be different. As conclusion, plants in urban area are influence by
environmental condition and planting space. It takes fairly wide planting space
and the selection of the right plants so that the plants can grow well in urban areas.
Key words: Plant Identification, semantic differential, tropical plants, urban area

DESKRIPSI TANAMAN TROPIS JENIS POHON, PALEM,
DAN SEMAK BESAR YANG SERING DIJUMPAI
DI KAWASAN PERKOTAAN

GABRIELLA NATALINGRUM NUGRAHANTO
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Deskripsi Tanaman Tropis Jenis Pohon, Palem dan Semak Besar
yang Sering Dijumpai di Kawasan Perkotaan
Nama
: Gabriella Natalingrum Nugrahanto
NIM
: A44090089

Disetujui oleh

Dr Ir Bambang Sulistyantara, MAgr
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Bambang Sulistyantara, MAgr
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan YME atas limpahan berkat dan anugerah-Nya,
sehingga penelitian yang berjudul “Deskripsi Tanaman Jenis Pohon, Semak
Besar dan Palem yang Sering Dijumpai di Kawasan Perkotaan” ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi. Ucapan terima
kasih penulis ditujukan kepada :
1. Bapak, Mama, dan Bram, serta keluarga besar yang selama ini memberi
bantuan dan semangat dalam proses penyelesaian penelitian dan penulisan
skripsi.
2. Dr Ir Bambang Sulistyantara, MAgr selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan penelitian dan
penulisan skripsi.
3. Fitriyah Nurul H Utami, ST, MT, selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bibingan selama masa kuliah serta Dosen dan Staf Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor, khususnya Departemen Arsitektur
Lanskap atas ilmu yang telah diberikan.
4. Dr Ir Tati Budiarti, MS dan Dr Kaswanto, SP, Msi selaku dosen penguji yang
telah memberi pengarahan untuk penulisan skripsi yang lebih baik lagi.
5. Sahabat-sahabat terbaik (Sry Wahyuni, Herawaty Pare, Damaria Widasari,
Amanda Fauziah, Mentari Ramadhan) atas bantuan, semangat, dukungan, doa,
dan kebersamaannya selama ini.
6. Teman-teman seperguruan, Mentari Ramadhan, Monika Agustia, dan Prasetyo
Ariwibowo atas bantuan, semangat, dan dukungannya.
7. Nisa, Irma, Yaomi, Tari, Dedek, Azis, Wida, Dini, Dila, Kak Ifa, dan Kak Rio
yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian hingga penelitian ini
akhirnya dapat selesai.
8. Keluarga dan teman-teman Arsitektur Lanskap Angkatan 46 atas semangat,
dukungan, dan kebersamaannya.
9. Teman-teman terbaik di Kelompok Kecil (Kak Rara, Faithy, Gloria, Lisa, dan
Santika) dan PMK khususnya KPA yang tidak dapat disebutkan satu persatu
atas dukungan, doa, semangat dan kebersamaannya.
10. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian dan penulisan karya
ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

kelemahan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, April 2014
Gabriella Natalingrum Nugrahanto

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR GAMBAR

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

xv

PENDAHULUAN

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Kerangka Pikir

2

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian

4


Bahan

5

Alat

5

Prosedur

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum

8

Frekuensi Jenis Tanaman di Kota Bogor dan Bandung


9

Basis Data dan Perancangan Basis Data

19

Deskripsi Tanaman

20

Evaluasi Tanaman

60

SIMPULAN DAN SARAN

87

DAFTAR PUSTAKA


88

LAMPIRAN

89

RIWAYAT HIDUP

112

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kuisioner penilaian semantic differential (SD)
Frekuensi spesies tanaman yang dijumpai di Kota Bogor
Frekuensi spesies tanaman yang dijumpai di Kota Bandung
Tanaman milik pihak swasta/privat yang dijjumpai di Kota Bogor
Foto lanskap Kota Bogor berdasarkan Kualitas
Foto lanskap Kota Bandung berdasarkan Kualitas
Frekuensi tanaman kualitas tinggi Kota Bogor dan Kota Bandung
Uji chi-square tanaman kualitas tinggi
Frekuensi tanaman kualitas sedang Kota Bogor dan Kota Bandung
Uji chi-square tanaman kualitas sedang
Frekuensi tanaman kualitas rendah Kota Bogor dan Kota Bandung
Uji chi-square tanaman kualitas rendah
Tanaman dan lebar ruang penanaman

7
11
15
17
82
83
83
83
83
84
84
84
85

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Kerangka Pikir
Peta Orientasi Lokasi Penelitian
Perbandingan jenis tanaman di Kota Bogor dan Kota Bandung
Contoh tampilan layout pada FileMaker Pro 21
Acacia auriculiformis
Adenanthera spp.
Agathis dammara
Annona muricata
Araucaria heterophylla
Artocarpus heterophyllus
Averhoa carambola
Bauhinia purpurea
Canarium indicum
Casuarina junghuhniana
Casuarina sumatrana
Cerbera manghas
Delonix regia
Dimocarpus longan
Erithrina cristagali
Ficus benjamina
Ficus lyrata
Gmenlia arborea
Hibiscus tilaeus
Hura crepitans
Lagerstromia speciosa
Mangifera indica
Mangifera kemanga
Maniltoa grandiflora
Mimusoph elengi

3
4
10
19
21
21
22
23
23
24
24
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
31
31
32
32
33
34
34
35

Muntingia calabura
Nephelium lappaceum
Paraserianthes falcataria
Pithecelobium dulce
Plumeria rubra
Polyalthia fragrans
Polyalthia longifolia
Psidium guajava
Pterocarpus indicus
Samanea saman
Shcefflera sp.
Spatodea campanulata
Swietenia mahogani
Syzygium aquaeum
Syzygium malaccense
Syzygium oleina
Tabebuia chrysantha
Tectona grandis
Terminalia cattapa
Thuja accidentalis
Areca catechu
Caryota cumingii
Cocos nucifera var. Capitata
Elaeis guineensis
Elaeis oleifera
Hyophorbe lagenicaulis
Licuala grandis
Phoenix roebelleni
Pritchardia pacifica
Ptychosperma macarthurii
Roystonia regia
Veitchia merrilii
Wodyetia bifurcata
Acalypha macrophylla
Bougainvillea glabra
Caesalpinia pulcherima
Calliandra
Hibiscus rosa sinensis
Ixora coccinea
Mussaenda sp.
Nerium oliander
Pohon kenari (Canarium indicum) di berbagai jalan di Kota Bogor
Pohon beringin (Ficus benjamina) di berbagai jalan di Kota Bogor
Pohon mahoni (Swietenia mahogani) di berbagai jalan di Kota Bogor
Pohon nangka (Artocarpus heterophyllus) di berbagai jalan di Kota
Bogor
75 Pohon kersen (Muntingia calabura) di berbagai jalan di Kota Bogor
76 Pohon flamboyan (Delonix regia) di berbagai jalan di Kota Bogor

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74

35
36
37
37
38
39
39
40
41
41
42
42
43
44
45
45
46
46
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
54
54
55
55
56
57
57
58
59
59
60
62
62
63
63
63
64

77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98

Pohon ki hujan (Samanea saman) di berbagai jalan di Kota Bogor
Pohon akasia (Acacia auriculiformis) di berbagai jalan di Kota Bogor
Pohon berbuah d berbagai jalan di Kota Bogor
Tanaman nusa indah (Mussaenda sp.)
Jenis palem soliter yang dijumpai di berbagai jalan di Kota Bogor
Jenis palem berumpun yang dijumpai di berbagai jalan di Kota Bogor
Jenis palem soliter yang dijumpai di berbagai jalan di Kota Bandung
Jenis palem berumpun yang dijumpai di berbagai jalan di Kota
Bandung
Pohon angsana (Pterocarpus indicus) di berbagai jalan di Kota
Bandung
Pohon mahoni (Swietenia mahogani) di berbagai jalan di Kota Bandung
Pohon beringin (Ficus benjamina) di berbagai jalan di Kota Bandung
Tanaman semak besar di Kota Bandung
Contoh pola tanam RTH jalur pejalan kaki
Tanaman dengan kualitas tinggi di Kota Bogor
Nilai Semantic Differential Kota Bogor
Modifikasi akar banir pada kenari (Canarium Indicum)
Beberapa tanaman dengan kualitas sedang di Kota Bogor
Tanaman dengan kualitas rendah di Kota Bogor
Tanaman dengan kualitas tinggi di Kota Bandung
Beberapa tanaman dengan sedang rendah di Kota Bandung
Nilai Semantic Differential Kota Bandung
Tanaman dengan kualitas rendah di Kota Bandung

64
65
65
66
67
67
68
68
68
68
69
69
70
71
72
72
73
76
78
79
81
72

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Lembar pengamatan
89
Format kuisioner
90
Hasil pemotretan untuk penilaian kuisioner
91
Nilai Semantic Differential Kota Bogor dan Kota Bandung
95
Contoh hasil tampilan deskripsi singkat pada FileMaker
97
Hasil tampilan deskripsi singkat masing-masing spesies pada FileMaker 101

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman merupakan elemen penting dalam lanskap, di kawasan perkotaan
tanaman berfungsi untuk memberi keindahan, keperluan arsitektural, merekayasa
kualitas lingkungan, dan menciptakan kenyamanan. Menurut Booth (1983),
tanaman memberi sentuhan keindahan di lingkungannya. Kegunaan tanaman
dalam lanskap antara lain, keunikan karakter, kegunaan fungsional, arsitektural
dan pengaturan fungsi ruang, karakter visual, serta estetika. Dalam Pokorny
(1992), pohon juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, beberapa kelebihan adanya pohon di kawasan perkotaan yaitu,
penahan angin, menghambat jatuhnya air hujan ke permukaan, meningkatkan
umur aspal jalan raya dengan naungan pohon, mengurangi polusi udara, serta
menjadi habitat satwa.
Di samping beberapa kelebihan tanaman, pohon juga dapat menjadi
ancaman. Pohon yang memiliki resiko ini adalah pohon yang mengalami
kerusakan dan akan berpotensi tumbang, merugikan, menghancurkan gedunggedung di sekitarnya, utilitas jalan, mobil, dan manusia. Pohon yang terdapat di
kawasan yang berpolusi biasanya dalam keadaan fisik yang stres dibandingkan
pohon yang ada di hutan. Pohon di kawasan perkotaan memiliki potensi yang
lebih tinggi untuk tumbang karena kondisi stres. Resiko kerusakan pohon dapat
ditanggulangi dengan deteksi dini dan perbaikan lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan pohon (Isa dan Othman 2010).
Keadaan lanskap jalan kawasan perkotaan Kota Bogor dan Bandung saat ini
masih ada yang tidak memenuhi standar, masih terlihat tanaman yang ditanam
tidak sesuai pada tempatnya dan menghalangi pejalan kaki, keadaan ini
mempengaruhi penampilan lanskap perkotaan. Tampilan buruk tanaman
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu faktor genotip dan faktor fenotip. Fenotip
adalah tampilan pohon seperti yang kita lihat, fenotip ditentukan oleh faktor
genotip dan lingkungan. Genotip adalah potensi tampilan pohon yang ditentukan
oleh susunan gen yang terdapat pada pohon. Pohon dengan genotip yang baik
akan menghasilkan keturunan yang baik (Mulawarman et al. 2002). Faktor-faktor
lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respon tanaman
sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman.
Berdasarkan aspek faktor lingkungan, terdapat macam-macam faktor lingkungan
yang mempengaruhi penampilan tanaman, seperti faktor abiotik (iklim, geografis,
dan edafis) dan faktor biotik (tumbuhan, hewan, dekomposer, dan manusia)
(Eksata 2011).
Tanaman dapat tumbuh maksimal dan sesuai fungsinya bila ditanam pada
lingkungan yang sesuai. Lestari dan Kencana (2002) menyatakan bahwa tanaman
yang tampil prima adalah tanaman yang sehat. Tanaman akan tumbuh sehat jika
kondisi lingkungannya ideal. Syarat lingkungan ideal adalah memperhatikan
ketinggian tempat, suhu, kelembaban, cahaya, kandungan air, dan kandungan
unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Dalam pekerjaan lanskap, tanaman merupakan salah satu material penting
dalam pekerjaan perancangan, perencanaan, dan pengelolaan. Sangat penting bagi

2
perencana dan perancang untuk mengerti bentuk maupun karakteristik tanaman
agar dalam pekerjaan proses perancangan dapat memilih dan menempatkan
tanaman yang tepat sesuai dengan tujuan fungsinya maupun tempat dimana
tanaman tersebut akan ditanam, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Dalam proses perancangan sangat dibutuhkan infomasi mengenai tanaman.
Informasi tersebut digunakan perancang lanskap untuk pertimbangan pemilihan
dan penggunaan tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
Kurangnya informasi lengkap mengenai tanaman secara deskriptif menjadi
kendala dalam proses perancangan. Untuk mengumpulkan informasi tersebut
diperlukan identifikasi tanaman dan studi pustaka. Penulis membatasi tanaman
yang diamati adalah tanaman yang digunakan di kawasan perkotaan. Oleh karena
itu ciri fisik, ciri ekologis (adaptasi dengan lingkungan) dan hortikultura perlu
diketahui untuk pertimbangan pemilihan tanaman dalam lanskap.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. menyusun deskripsi tanaman jenis pohon, semak besar, dan palem; dan
2. mengidentifikasi serta mengevaluasi penggunaan tanaman di kawasan
perkotaan berdasarkan kesesuaian sifat fisik dan sifat ekologi.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi perancang
lanskap agar mengetahui sifat dan karakteristik tanaman yang akan dipilih dalam
proses perancangan. Selain itu memberi informasi ciri ekologis dan ciri fisik, agar
tanaman yang dipilih dapat tumbuh dengan optimal dan memunculkan
karakteristiknya.
Kerangka Pikir
Penelitian ini berawal dari kebutuhan perancang lanskap akan deskripsi sifat
dan karakteristik tanaman lanskap dalam pemilihan tanaman. Saat ini berbagai
jenis vegetasi digunakan di kawasan perkotaan, namun terdapat kendala dalam
pemilihan jenis tanaman dan ciri lingkungan yang sesuai, yaitu kurangnya
informasi mengenai tanaman. Penelitian ini berguna untuk menghimpun informasi
tanaman yang ada di lokasi penelitian dan informasi ilmiah yang sudah ada
sebelumnya. Setelah melakukan pengumpulan data dan pengolahan data, deskripsi
tanaman yang sudah dihimpun disajikan dengan lengkap berisi penjelasan
informasi dan gambar secara deskriptif dengan menggunakan aplikasi basis data.
Diagram kerangka pikir dapat dilihat pada Gambar 1.

3
Penggunaan vegetasi jenis
pohon, palem, dan semak besar
di kawasan perkotaan
Kebutuhan informasi tanaman
bagi perancang lanskap

Pemilihan jenis tanaman

Penempatan tanaman

Kendala
Kurangnya informasi sifat dan
karakteristik tanaman untuk
perancangan lanskap

Metode deskriptif ilmiah

Klasifikasi pohon, palem, dan
semak besar

Penyusunan ke dalam
basis data

Informasi secara deskriptif

Gambar 1 Kerangka Pikir

4

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung mulai akhir bulan Februari 2013 sampai bulan
November 2013. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi tanaman jenis
pohon, palem, dan semak besar yang dijumpai di kawasan Kota Bogor dan
Bandung. Tanaman yang diidentifikasi merupakan tanaman yang ditanam atau
berada di kawasan perkotaan. Lokasi pengambilan data tanaman dilakukan di
kawasan tepi jalan dan median jalan arteri sekunder dimana jalan arteri sekunder
merupakan jalan yang ada dalam skala perkotaan. Tanaman yang diambil datanya
dapat merupakan tanaman yang dikelola oleh pemerintah maupun privat.
Berdasarkan UU Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, jalan arteri sekunder
merupakan jalan kota yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta
menghubungkan antarpusat pemukiman yang berada di dalam kota. Jalan arteri
sekunder yang terdapat di Kota Bogor, yaitu JL. Siliwangi, JL. Ir. Juanda, JL.
Jendral Sudirman, JL. Pemuda, JL. Merdeka, JL. Surya Kencana, JL. Kapten
Muslihat, JL. Veteran, JL. Gunung Batu, JL. Sindang Barang, JL. Jalak Harupat,
JL. R.E Martadinata, JL. Ahmad Yani, JL. Bangbarung, JL. Otto Iskandardinata,
JL. Semeru, JL. Lawang Gintung JL. Merdeka, JL. Pahlawan, JL. Pandu Raya, JL.
Pandawa, JL. Batu Tulis, dan JL. Dadali. Jalan arteri yang terdapat di Kota
Bandung, yaitu JL. Ir. Juanda, JL. Asia Afrika, JL. Jendral Sudirman, JL. Ahmad
Yani, JL. Junjunan, dan JL. Surapati.

Gambar 2 Peta orientasi lokasi penelitian
Sumber : (www.google.com)

5
Penelitian lalu dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner Semantic
Differential (SD) yang dilakukan pada bulan Desember 2013 kepada mahasiswa
arsitektur lanskap. Diharapkan mahasiswa arsitektur lanskap memiliki
pemahaman terhadap kondisi lanskap perkotaan dan penggunaan tanaman dalam
lanskap perkotaan.
Bahan
Bahan yang digunakan merupakan tanaman yang terdapat pada jalan arteri
sekunder yang terdapat di Kota Bogor dan Kota Bandung, kemudian tanaman
terpilih diambil gambarnya. Gambar tanaman merupakan foto yang dapat
merepresentasikan bentuk tanaman. Data atribut berupa informasi mengenai
deskripsi dan klasifikasi jenis pohon, palem dan semak besar yang mencakup
klasifikasi botani-lanskap (sifat morfologi, sifat ekologi, karakteristik dan fungsi)
serta klasifikasi umum, data ini dapat diperoleh di Perpustakaan Kebun Raya Kota
Bogor, Perpustakaan Fakultas Pertanian IPB, dan Perpustakaan Arsitektur
Lanskap IPB. Data atribut lain juga dapat diperoleh dengan pengamatan langsung
pada lokasi penelitian.
Setelah survei lapang, dilakukan penyebaran kuesioner Semantic
Differential untuk mengetahui kualitas tanaman dalam lanskap. Kuesioner
berjumlah 100 eksemplar yang telah disebarkan kepada mahasiswa arsitektur
lanskap. Terdapat 40 foto tanaman yang akan dinilai oleh responden, masingmasing 20 foto untuk tiap kota. Foto didominasi oleh jenis pohon karena kedua
kota tersebut didominasi oleh tanaman jenis pohon.
Alat
Alat yang digunakan terdiri dari kamera digital untuk mengambil gambar
tanaman, klinometer untuk mengukur ketinggian pohon, laptop untuk input dan
pengolahan data, meteran untuk mengukur diameter pohon, lembar pengamatan
(Lampiran 1), program FileMaker Pro 12 untuk memasukkan informasi terkait
tanaman dan membuat layout.
Alat yang digunakan untuk kuesioner Semantic Differential adalah
Microsoft Excel 2007 untuk input data, data diolah hingga mendapatkan nilai
kuantitatif dan kualitatif. Setelah itu dilakukan uji statistik berupa analisis chisquare untuk menguji apakah terdapat perbedaan proporsi antara kualitas tanaman
di Kota Bogor dan Kota Bandung dengan menggunakan SPSS Statistics 17.0.
Prosedur
Prosedur Survei
Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan deskripsi tanaman ini dimulai
dari pengumpulan data primer dan sekunder melalui observasi lapang dan studi
literatur. Data yang diperoleh dicatat pada lembar pengamatan dan penilaian
kesehatan tanaman. Pada saat survei, hal yang diamati adalah kondisi fisik dan
morfologi tanaman yang terlihat.
Data tanaman yang sudah diperoleh melalui identifikasi tanaman dan studi
literatur kemudian diklasifikasikan untuk dimasukkan ke dalam basis data. Basis
data menggunakan program FileMaker Pro 12. Basis data dapat menghimpun

6
informasi suatu data, mengatur, memperbaharui, menyortir, memilih data yang
diinginkan, dan mencetak bila perlu. Suatu basis data dapat berisi satu atau lebih
records, dimana records adalah integrasi dari database tables dan field. Fields
adalah dasar dari database table, fields berfungsi untuk menunjukkan data saat
anda masuk ke dalam records, setiap informasi yang terdapat di dalam records
dimasukkan ke dalam fields dan setiap records dapat menginformasikan satu
objek data. Berikut merupakan tahapan pada prosedur survei:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan gambar
menggunakan kamera digital pada lokasi penelitian saat melakukan observasi
lapang (survei) dan menggunakan lembar pengamatan. Informasi yang harus
didapatkan berupa bentuk pohon, bentuk tajuk, karakteristik tanaman yang
menonjol, keunikan tanaman, dan karakteristik lain yang dapat berguna dalam
pengidentifikasian tanaman. Pengambilan gambar harus dilakukan dengan
benar agar dapat merepresentasikan bentuk tanaman dan letak penanaman
sehingga dapat memberikan informasi yang jelas yang dapat memperlihatkan
perbedaan bentuk morfologi maupun fisiologinya di tiap tempat penanaman
yang berbeda.
2. Studi pustaka
Pencarian informasi lainnya dilakukan dengan studi pustaka. Studi pustaka
dilakukan untuk mencari informasi lanjutan yang bersifat ilmiah terkait spesies
pohon, palem, dan semak besar.
3. Identifikasi objek
Informasi dan gambar yang sudah didapatkan dicocokkan dengan karakteristik
gambar dan informasi literatur tanaman. Dengan demikian dapat diketahui
klasifikasi tanaman dan informasi mengenai karakteristik tanaman.
4. Klasifikasi objek
Objek dari penelitian ini adalah pohon, palem, dan semak besar. Klasifikasi
objek berguna untuk menentukan rancangan basis data dan data yang akan
dihimpun ke dalam basis data.
5. Penentuan rancangan basis data
Penentuan data input yang akan dimasukkan ke dalam basis data, basis data
dibangun dengan menggunakan FileMaker.
6. Pemasukan dan Pengelolaan Basis Data
Proses pemasukan data dalam FileMaker sesuai dengan sifat dan jenis data
yang diklasifikasikan, serta pengaturan tampilan untuk pengguna.
7. Penyajian hasil
Pembuatan program tampilan dengan menggunakan FileMaker agar data
memiliki tampilan yang informatif dan mudah dipahami oleh pengguna.
Prosedur Evaluasi
Untuk menilai kualitas estetika suatu lanskap digunakan metode Semantic
Differential (SD), metode SD merupakan metode penilaian dengan menggunakan
sifat saling berlawanan sebagai dasar penilaian. Tahapan awal yang dilakukan
adalah pengumpulan foto tanaman dalam lanskap yang diambil di jalan arteri
sekunder Kota Bogor dan Kota Bandung. Objek berupa tanaman atau lanskap
dimana tanaman tersebut ditanam. Tahap selanjutnya adalah melakukan
pemilahan foto yang sudah diambil, pemilahan foto berdasarkan kondisi yang

7
baik, cukup baik, dan buruk menurut peneliti. Kemudian foto diseleksi menjadi 20
foto yang mewakili bentuk lanskap tiap kota.
Penilaian dilakukan dengan kuesioner (Lampiran 2) dan 40 foto terpilih
ditampilkan dengan bantuan slide. Responden diminta untuk menilai kualitas
penggunaan tanaman di lanskap perkotaan dengan memberi nilai berdasarkan foto
dan skala pada kuesioner. Penayangan dilakukan 60 detik untuk tiap foto. Untuk
teknik pengisian kuesioner SD, berupa pemberian skor -3 sampai 3 pada kata
bipolar terpilih. Enam pasang kata bipolar yang digunakan, yaitu Tidak nyaman x
Nyaman (K1); Sempit x Luas (K2); Gersang x Teduh (K3); Elemen lanskap
berantakan x Elemen lanskap teratur (K4); Panas x Sejuk (K5); Buruk x Indah
(K6). Enam kata bipolar yang dipilih merupakan kata yang dapat menggambarkan
kondisi foto tanaman dalam lanskap. Setiap kata bipolar dapat memperlihatkan
tinggi/rendah setiap kriteria yang dinilai. K1 digunakan untuk mengukur tingkat
kenyamanan adanya tanaman dalam lanskap. K2 digunakan untuk mengukur
tersedianya ruang penanaman. K3 digunakan untuk melihat kondisi lanskap di
sekitar tanaman. K4 digunakan untuk mengukur keteraturan elemen penyusun
lanskap di sekitar tanaman. K5 digunakan untuk melihat tingkatan suhu dengan
adanya tanaman. K6 digunakan untuk melihat nilai estetika tanaman dalam
lanskap.
Tabel 1 Kuesioner penilaian Semantic Differential (SD)
-3

-2

-1

0

1

2

3

Tidak nyaman
Sempit
Gersang
Elemen lanskap berantakan
Panas
Buruk

Nyaman
Luas
Teduh
Elemen lanskap teratur
Sejuk
Indah

Contoh:
-3

-2

-1

0

1
X

Buruk
1

2

Keterangan:
3 = sangat sesuai
2 = sesuai
1 = agak sesuai
0 = bukan kedua-duanya

3

4

5

2

3
Baik
6

7

-1 = kurang sesuai
-2 = tidak sesuai
-3 = sangat tidak sesuai

Data yang telah didapatkan diolah dengan menggunakan metode SD. Data
setiap foto dinilai dengan kata-kata bipolar yang mewakilkan setiap kondisi
lanskap dan diurutkan berdasarkan tiap skala yang diberi bobot 1 sampai 7 dari
kiri ke kanan seperti contoh diatas. Langkah pengolahannya yang pertama
menghitung jumlah dan rata-rata dari setiap kata pada setiap lanskap kemudian
membandingkan nilai setiap kata pada lanskap yag berbeda dalam bentuk grafik,
kemudian di dapatkan proporsi kualitas tanaman tinggi, sedang dan rendah pada
masing-masing kota. Untuk mengetahui perbedaan proporsi kualitas tanaman
antara kedua kota dilakukan uji statistik berupa analisis Chi-square dengan
menggunakan program SPSS Statistics 17.0 .

8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum
Letak Geografis, Luas, dan Jalan Arteri Sekunder
Kota Bogor dan Bandung terletak di wilayah Jawa Barat namun memiliki
kondisi biofisik yang berbeda. Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106’
48’ BT dan 6’ 26’ LS, kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah
Kabupaten Bogor. Luas wilayah Kota Bogor adalah 11 850 ha yang letaknya
sangat dekat dengan Kota Jakarta (Bappeda Kota Bogor 2013).
Berdasarkan UU Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, sistem jaringan jalan
sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan. Sistem jaringan
jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder.
Jalan arteri sekunder merupakan jalan yang berada di kawasan perkotaan, terdapat
23 jalan arteri sekunder, yaitu JL. Siliwangi, JL. Ir. Juanda, JL. Jendral Sudirman,
JL. Pemuda, JL. Merdeka, JL. Surya Kencana, JL. Kapten Muslihat, JL. Veteran,
JL. Gunung Batu, JL. Sindang Barang, JL. Jalak Harupat, JL. R.E Martadinata,
JL. Ahmad Yani, JL. Bangbarung, JL. Otto Iskandardinata, JL. Semeru, JL.
Lawang Gintung JL. Merdeka, JL. Pahlawan, JL. Pandu Raya, JL. Pandawa, JL.
Batu Tulis, dan JL. Dadali.
Secara geografis Kota Bandung terletak di antara 107’ BT dan 6’55’ LS.
Kedudukan Kota Bandung secara geografis dikelilingi daerah Kabupaten
Bandung (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung 2013). Luas
kawasan Kota Bandung adalah 167.7 km2. Terdapat 9 jalan arteri sekunder di
Kota Bandung, yaitu JL. Ir. Juanda, JL. Asia Afrika, JL. Jendral Sudirman, JL.
Ahmad Yani, JL. Junjunan, dan JL. Surapati.
Topografi
Secara topografis Kota bogor memiliki topografi yang bervariasi antara
datar dan berbukit-bukit, antara 0-200 m dpl dan 330 m dpl. Kemiringan Kota
Bogor berkisar antara 0-15 % dan sebagian kecil daerahnya mempunyai
kemiringan antara 15-30 % (Bappeda Kota Bogor 2013).
Berbeda dengan Kota Bandung, secara topografis Kota Bandung terletak
pada ketinggian 768 m dpl. Titik tertinggi di utara dengan ketinggian 1050 m dpl.
Di wilayah selatan, permukaan tanah relatif datar, sedangkan di wilayah utara
permukaan tanah berbukit-bukit (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Bandung 2013).
Iklim
Kota Bogor memiliki udara yang sejuk dengan suhu rata-rata tiap bulan
26 ºC dengan suhu terendah 21.8 ºC dan suhu tertinggi 30.4 ºC. Kelembaban
udara 70 %, curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500-4000 mm dengan
curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari (Bappeda Kota Bogor
2013).
Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan
sejuk. Berdasarkan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung (2013),
Kondisi iklim Kota Bandung suhu rata-rata tiap bulan 25 ºC dengan suhu

9
terendah 19.1 ºC dan suhu tertinggi 29.2 ºC. Curah hujan rata-rata setiap tahun
sekitar 191.75 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Februari dan April.
Tanah
Jenis tanah di seluruh wilayah Kota Bogor adalah latosol coklat kemerahan
dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus
serta bersifat agak peka terhadap erosi (Bappeda Kota Bogor 2013).
Keadaan tanah yang ada di Kota Bandung merupakan lapisan alluvial hasil
dari letusan Gunung Tangkuban Perahu, jenis material di bagian utara dan pusat
kota merupakan jenis andosol, di bagian selatan serta timur tersebar jenis alluvial
kelabu dengan bahan endapan tanah liat (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Bandung 2013).
Frekuensi Jenis Tanaman di Kota Bogor dan Bandung
Kawasan perkotan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
Untuk memenuhi fungsi suatu kawasan perkotaan salah satu hal yang
penting untuk ditingkatkan adalah ruang terbuka hijau (RTH), saat ini kualitas dan
kuantitas ruang terbuka publik terutama RTH mengalami penurunan dan
diperlukan pengaturan ruang kawasan perkotaan yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan. RTH jalur hijau jalan dan RTH ruang pejalan kaki perlu
diperhatikan agar memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.
Pemilihan tanaman untuk ruang penanaman pada RTH jalur hijau jalan dan ruang
pejalan kaki perlu diperhatikan agar tanaman tidak mengganggu dan
menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Sangat penting untuk mengetahui karakter
tanaman agar tanaman yang digunakan dapat tumbuh dengan baik dan fungsional.
Penelitian dilakukan di jalan arteri sekunder Kota Bogor dan Bandung.
Pada jalan tersebut, pengambilan sampel tanaman dilakukan di tepi kanan-kiri
jalan dan median jalan. Sampel tanaman yang diambil merupakan tanaman yang
dapat mewakili jenis tanaman yang digunakan di jalan arteri sekunder, jenis
tanaman sampel yang diteliti hanya tiga yaitu, jenis pohon, palem dan semak
besar.
Jenis pohon yang paling banyak dijumpai di jalan arteri kawasan kota
Bogor dilihat dari frekuensinya antara lain kenari (Canarium indicum) 7.06 %,
beringin (Ficus benjamina) 5.29 %, dan mahoni (Swietenia mahogani) 4.71 %.
Sedangkan untuk semak antara lain bugenvil (Bougainvilea sp.) 1.18 % dan nusa
indah (Mussaenda sp.) 1.8 %, serta untuk jenis palem yang banyak dijumpai
antara lain palem putri (Veitchia merillii) 5.29 %, palem raja (Roystonea regia)
4.12 % dan palem jepang (Ptychosperma macarthurii) 2.94 %. Frekuensi spesies
tanaman yang dijumpai di 23 jalan arteri sekunder Kota bogor dapat dilihat pada
Tabel 2.
Beberapa jenis pohon yang paling banyak dijumpai di jalan arteri kawasan
kota Bandung dilihat dari frekuensinya antara lain mahoni (Swietenia mahogani
Jacq.) 9.76 % dan angsana (Pterocarpus indicus Willd.) 9.76 %. Sedangkan untuk
semak antara lain soka (Ixora sp.) 4.88 % dan bugenvil (Bougainvillea sp.)
4.88%, serta untuk jenis palem yang banyak dijumpai adalah palem putri

10
(Veitchia merrilii) 7.32 %. Frekuensi spesies tanaman yang dijumpai di 7 jalan
arteri sekunder Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 3. Tanaman pada Tabel 2
dan Tabel 3 tersebut merupakan tanaman yang terdapat di kawasan perkotaan
namun beberapa tanaman merupakan tanaman milik pihak swasta/privat (nonpemerintah), beberapa tanaman tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Berbagai macam jenis tanaman yang digunakan di kawasan perkotaan
sangat bervariasi mulai dari tanaman rendah hingga tinggi yang disesuaikan
dengan fungsinya. Ditemukan 45 spesies jenis pohon, 13 spesies jenis palem, dan
4 spesies jenis semak besar di Kota Bogor, serta 14 spesies jenis pohon, 5 spesies
jenis palem, dan 5 spesies jenis semak besar. Terdapat perbedaan jumlah spesies
yang ditemukan pada Kota Bogor dan Kota Bandung, hal ini dapat disebabkan
dari perbedaan jumlah tempat pengambilan sampel karena sampel diambil hanya
di jalan arteri sekunder saja, di Kota Bogor terdapat 23 sampel jalan namun di
Kota Bandung hanya 7 sampel jalan.
Terdapat perbedaan penggunaan tanaman di kedua kota tersebut, di jalan
arteri sekunder kota Bogor penggunaan palem lebih banyak terlihat sedangkan di
Kota Bandung lebih banyak dijumpai semak besar. Perbandingan tersebut dapat
dipengaruhi oleh perbedaan jumlah sampel jalan yang diambil dan perbedaan
kondisi biofisik ke dua kota yang dapat mempengaruhi persebaran jenis spesies
tanaman. Jumlah perbandingan jenis tanaman yang di temukan di jalan arteri
kedua kota tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Total

Perbandingan Jenis Tanaman
di Kota Bogor dan Kota Bandung
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Bogor
Bandung

Pohon
43
14

Palem
13
5

Semak Besar
4
6

Gambar 3 Perbandingan jenis tanaman di Kota Bogor dan Kota Bandung

11

Tabel 2 Frekuensi Spesies Tanaman yang Dijumpai di Kota Bogor

POHON
Acacia auriculiformis
Adenanthera spp
Annona muricata
Araucaria heterophylla
Artocarpus heterophyllus
Averrhoa carambola
Bauhinia purpurea
Canarium indicum
Casuarina junghuhniana
Casuarina sumatrana
Cerbera manghas
Delonix regia
Dimocarpus longan
Erythrina cristagali
Ficus benjamina

Nama Lokal

Akasia
Saga
Nangka belanda
Cemara norflok
Nangka
Belimbing
Bunga kupu-kupu
Kenari
Red moutain ru
Cemara balon
Bintaro
Flamboyan
Kelengkeng
Dadap merah
Beringin


















• •






• •


• •



• • •


• •




• • •
• •





• •


• •
• • • • •








Persentase (%)

Nama Botani

JL. Otista
Jl. Ir. H. Juanda
JL. Emapng
JL. Surya Kencana
JL. Siliwangi
JL. Gunung Batu
JL. Sindang Barang
JL. Jalak Harupat
JL. Bangbarung
JL. Ahmad Yani
JL. Pemuda
JL. Kapten Muslihat
JL. Merdeka
JL. RE. Martadinata
JL. Semeru
JL. Sudirman
JL. Dadali
JL. Pandawa
JL. Lawang Ginutng
JL. Batu Tulis
JL. Pahlawan
JL. Pandu
JL. Veteran

Lokasi

2.35
0.59
0.59
1.18
4.12
0.59
2.35
7.06
0.59
0.59
1.76
2.94
0.59
2.35
5.29

11

12
12

Tabel 2 (Lanjutan)

POHON
Ficus lyrata
Gmelina arborea
Hibiscus tiliaceus
Hura crepitans
Lagerstomia speciosa
Mangifera indica
Mangifera kemanga
Maniltoa grandiflora
Mimusoph elengi
Muntingia calabura
Nephelium lappaceum
Paraserianthes falcataria
Plumeria sp.
Polyalthia fragrans
Psidium guajava
Pterocarpus indicus

Nama Lokal

Biola cantik
Jati putih
Waru
Kerawitan
Bungur
Mangga
Kemang
Pohon sapu tangan
Tanjung
Kersen
Rambutan
Sengon
Kamboja
Glodokan bulat
Jambu
Angsana




















• •


































Persentase (%)

Nama Botani

JL. Otista
Jl. Ir. H. Juanda
JL. Emapng
JL. Surya Kencana
JL. Siliwangi
JL. Gunung Batu
JL. Sindang Barang
JL. Jalak Harupat
JL. Bangbarung
JL. Ahmad Yani
JL. Pemuda
JL. Kapten Muslihat
JL. Merdeka
JL. RE. Martadinata
JL. Semeru
JL. Sudirman
JL. Dadali
JL. Pandawa
JL. Lawang Ginutng
JL. Batu Tulis
JL. Pahlawan
JL. Pandu
JL. Veteran

Lokasi

1.18
0.59
0.59
0.59
1.18
1.76
0.59
0.59
1.18
3.53
0.59
1.18
0.59
2.35
1.18
2.35

13

Tabel 2 (Lanjutan)

POHON
Samanea saman
Schefflera sp.
Spatodea sp.
Swietenia mahogani
Syzygium aquaeum
Syzygium malaccense
Syzygium oleina
Tabebuia chrysantha
Tectona grandis
Terminalia cattapa
Thuja accidentatalis
PALEM
Areca catechu
Caryota cumingii
Cocos nucifera var. Capitata
Elaeis guinensis
Elaeis oleifera
Hyophorbe lagenicaulis

Nama Lokal



Ki hujan
Wali songo
Kecrutan
Mahoni
Jambu air
Jambu bol
Pucuk merah
Tabebuya kuning
Jati
Ketapang
Cemara kipas
Pinang jambe
Palem ekor ikan
Kelapa
Kelapa sawit
Kelapa sawit amerika
Palem botol






• • • •


















• •
























• •






Persentase (%)

Nama Botani

JL. Otista
Jl. Ir. H. Juanda
JL. Emapng
JL. Surya Kencana
JL. Siliwangi
JL. Gunung Batu
JL. Sindang Barang
JL. Jalak Harupat
JL. Bangbarung
JL. Ahmad Yani
JL. Pemuda
JL. Kapten Muslihat
JL. Merdeka
JL. RE. Martadinata
JL. Semeru
JL. Sudirman
JL. Dadali
JL. Pandawa
JL. Lawang Ginutng
JL. Batu Tulis
JL. Pahlawan
JL. Pandu
JL. Veteran

Lokasi

1.18
0.59
1.18
4.71
0.59
0.59
1.76
1.18
0.59
1.76
2.35
0.59
1.18
1.76
0.59
1.76
1.18

13

14

14

Tabel 2 (Lanjutan)

PALEM
Licuala grandis
Phoenix roebelenii
Pritchardia pacifica
Ptychosperma macarthurii
Roystonia regia
Veitchia merrillii
Wodyetia bifurcata
SEMAK BESAR
Bougainvillea sp.
Calliandra
Caesalpinia pulcherrima
Hibiscus rosa sinensis
Ixora sp.
Mussaenda sp.

Nama Lokal

Palem kol
Dwarf date palm
Fiji fan palm
Palem jepang
Palem raja
Palem putri
Palem ekor tupai
Bugenvil
Kaliandra
Bunga merak
Kembang sepatu
Soka
Nusa indah









TOTAL










• •








• •





• • •
• •
• •

• •











Persentase (%)

Nama Botani

JL. Otista
Jl. Ir. H. Juanda
JL. Emapng
JL. Surya Kencana
JL. Siliwangi
JL. Gunung Batu
JL. Sindang Barang
JL. Jalak Harupat
JL. Bangbarung
JL. Ahmad Yani
JL. Pemuda
JL. Kapten Muslihat
JL. Merdeka
JL. RE. Martadinata
JL. Semeru
JL. Sudirman
JL. Dadali
JL. Pandawa
JL. Lawang Ginutng
JL. Batu Tulis
JL. Pahlawan
JL. Pandu
JL. Veteran

Lokasi

1.76
1.18
0.59
2.94
4.12
5.29
1.18
1.18
1.18
0.59
0.59
0.59
1.18
100

15

Tabel 3 Frekuensi Spesies Tanaman yang Dijumpai di Kota Bandung

POHON
Agathis dammara
Cerbera manghas
Erythrina cristagali
Ficus benjamina
Lagerstromia speciosa
Muntingia calabura
Pithecelobium dulce
Plumeria sp.
Polyalthia fragrans
Polyalthia longifolia
Pterocarpus indicus
Samanea saman
Swietenia mahogani
Syzygium oleina

Pohon damar raja
Bintaro
Dadap merah
Beringin
Bungur
Kersen
Asam kranji
Kamboja
Glodokan bulat
Golokan tiang
Angsana
Ki hujan
Mahoni
Pucuk merah














































Persentase (%)

JL. Asia Afrika

JL. Junjunan

JL. Sudirman

JL. Ahmad Yani

JL. PH. H. Mustofa

Nama Lokal

JL. Surapti

Nama Botani

JL. Ir. H. Juanda

Lokasi

2.44
4.88
4.88
7.32
2.44
2.44
2.44
4.88
2.44
2.44
9.76
4.88
9.76
4.88

15

16

16

Tabel 3 (Lanjutan)

POHON
Tabebuia chrysantha
PALEM
Hyophorbe lagenicaulis
Licuala grandis
Roystenia regia
Veitchia merrillii
Wodyetia bifurcata
SEMAK BESAR
Acalypha macrophylla
Bougainvillea sp.
Ixora sp.
Nerium oliander



Tabebuya kuning



Palem botol
Palem kol
Palem raja
Palem putri
Palem ekor tupai










4.88




Teh-tehan
Bugenvil
Soka
Oliander



Total





Persentase (%)

JL. Asia Afrika

JL. Sudirman

JL. Junjunan

JL. Ahmad Yani

JL. PH. H. Mustofa

Nama Lokal

JL. Surapti

Nama Botani

JL. Ir. H. Juanda

Lokasi

2.44
2.44
2.44
7.32
2.44
2.44
4.88
4.88
2.44
100

17

Tabel 4 Tanaman milik pihak swasta/privat yang dijumpai di Kota Bogor

Nama Botani

POHON
Acacia auriculiformis
Araucaria heterophylla
Artocarpus heterophyllus
Cerbera manghas
Delonix regia
Dimocarpus longan
Erythrina cristagali
Ficus benjamina
Gmelina arborea
Hibiscus tiliaceus
Hura crepitans
Mimusoph elengi
Muntingia calabura
Nephelium lappaceum
Paraserianthes falcataria
Plumeria sp.
Psidium guajava

Nama Lokal

Akasia
Cemara norflok
Nangka
Bintaro
Flamboyan
Kelengkeng
Dadap merah
Beringin
Jati putih
Waru
Kerawitan
Tanjung
Kersen
Rambutan
Sengon
Kamboja
Jambu

JL. Otista
Jl. Ir. H. Juanda
JL. Emapng
JL. Surya Kencana
JL. Siliwangi
JL. Gunung Batu
JL. Sindang Barang
JL. Jalak Harupat
JL. Bangbarung
JL. Ahmad Yani
JL. Pemuda
JL. Kapten Muslihat
JL. Merdeka
JL. RE. Martadinata
JL. Semeru
JL. Sudirman
JL. Dadali
JL. Pandawa
JL. Lawang Ginutng
JL. Batu Tulis
JL. Pahlawan
JL. Pandu
JL. Veteran

Lokasi








• •


• •





• •
















17

18
18

Tabel 4 (Lanjutan)

Nama Botani

POHON
Samanea saman
Spatodea sp.
Syzygium aquaeum
Syzygium malaccense
Syzygium oleina
Tectona grandis
Thuja accidentatalis
PALEM
Areca catechu
Cocos nucifera var. Capitata
Elaeis oleifera
Hyophorbe lagenicaulis
Pritchardia pacifica
Ptychosperma macarthurii
Roystonia regia
Veitchia merrillii
Wodyetia bifurcata

Nama Lokal

JL. Otista
Jl. Ir. H. Juanda
JL. Emapng
JL. Surya Kencana
JL. Siliwangi
JL. Gunung Batu
JL. Sindang Barang
JL. Jalak Harupat
JL. Bangbarung
JL. Ahmad Yani
JL. Pemuda
JL. Kapten Muslihat
JL. Merdeka
JL. RE. Martadinata
JL. Semeru
JL. Sudirman
JL. Dadali
JL. Pandawa
JL. Lawang Ginutng
JL. Batu Tulis
JL. Pahlawan
JL. Pandu
JL. Veteran

Lokasi

Ki hujan
Kecrutan
Jambu air
Jambu bol
Pucuk merah
Jati
Cemara kipas
Pinang jambe
Kelapa

Kelapa sawit amerika
Palem botol
Fiji fan palm
Palem jepang
Palem raja
Palem putri
Palem ekor tupai

























• •



• • •

• •



19
Dari spesies-spesies tanaman yang telah diperoleh, akan dimasukkan ke
dalam program basis data. Basis data digunakan untuk memudahkan pengelolaan
data. Basis data tanaman ini disusun untuk menghimpun informasi yang diperoleh
di lapang dan memberi informasi tentang jenis tanaman, serta memudahkan untuk
mencari jenis pohon yang terdapat di jalan arteri sekunder Kota Bogor dan Kota
Bandung. Program ini juga dapat membantu para pekerja dan perancang lanskap
agar dapat memilih tanaman.
Basis Data dan Perancangan Basis Data
Tanaman-tanaman yang sudah diperoleh dari pengambilan data lapang akan
dihimpun ke dalam suatu basis data. Basis data yang digunakan adalah program
FileMaker Pro 12. Basis data adalah program pengumpul informasi, dimana
menghimpun data-data yang telah diperoleh melalui survei lapang dan studi
pustaka. Satu spesies tanaman terhimpun dalam satu record dimana terdapat
banyak fields, di dalam fields terdapat informasi mengenai nama lokal dan botani
tanaman, ukuran tanaman, karakteristik tanaman, dan kondisi lingkungan
tanaman.

Record

Fields

Gambar 4 Contoh tampilan layout pada FileMaker Pro 12
Perancangan basis data merupakan tahapan awal sebelum melakukan input data.
Pada proses ini dilakukan penentuan data input yang akan dihimpun ke dalam

20
basis data. Basis data ini dirancang agar dapat menampilkan data dan informasi
mengenai tanaman yang ada di kawasan perkotaan secara sederhana. Informasi di
dalam basis data menampilkan bentuk fisik tanaman dan dapat membantu dalam
menentukan jenis pohon agar sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Informasi
yang dihimpun ke dalam basis data adalah jenis tanaman, nama botani, nama
lokal, bentuk tajuk, tempat penanaman, sifat ekologi, fungsi tanaman, morfologi
biji, morfologi buah, morfologi bunga, morfologi daun, morfologi batang,
morfologi akar, dan gambar setiap tanaman pada tapak.
Terdapat 66 tanaman yang dapat diidentifikasi. Basis data yang pertama
dibuat berdasarkan hasil pengamatan tanaman jenis pohon, palem, dan semak
besar yang berada di tiap jalan arteri sekunder. Basis data yang kedua dibuat
berdasarkan spesies yang dijumpai di jalan arteri sekunder. Masing-masing
tanaman atau tiap objek tanaman di-input informasinya ke dalam File Maker
(Lampiran 3).
Deskripsi Tanaman
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam sistem tanaman
yang berhubungan dengan hasilnya adalah pertumbuhan. Perubahan penampilan
tanaman dengan pertambahan umur seperti dalamnya ukuran keseluruhan tubuh
tanaman atau bagian tanaman. Pertumbuhan merupakan konsep yang besar dalam
bidang biologi dan merupakan resultan dari integrasi berbagai reaksi biokimia,
peristiwa biofisik, dan proses fisiologis, (Sitompul dan Guritno 1995).
Deskripsi tanaman ini ditujukan untuk memberi penjelasan mengenai satu
spesies tanaman. Deskripsi disini merupakan upaya dalam penggabungan dan
pembandingan dari hasil penelitian dengan data penelitian yang sudah ada, upaya
dalam pengolahan hasil penelitian dan data sekunder menjadi suatu deskripsi
mengenai tanaman yang berisi informasi mengenai karakteristik tanaman.
Deskripsi di bawah ini merupakan deskripsi tanaman jenis pohon, palem, dan
semak besar yang dijumpai di kawasan Kota Bogor dan Kota Bandung. Terdapat
total 66 spesies tanaman yang akan diuraikan, tanaman terdiri dari 45 jenis pohon,
13 jenis palem, dan 8 jenis semak besar.
Jenis Pohon
Pohon merupakan tanaman yang paling banyak dijumpai di kawasan
perkotaan. Pohon adalah tanaman berkayu yang memiliki batang utama dan
percabangannya tidak dekat dengan tanah (Chin 2003). Pohon menurut Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan adalah semua
tumbuhan berbatang pokok tunggal berkayu keras. Pohon terbagi menjadi pohon
kecil, pohon sedang, dan pohon besar. Pohon kecil adalah pohon yang memiliki
ketinggian sampai 7 m. Pohon sedang adalah pohon yang memiliki ketinggian
dewasa 7-12 m. Pohon besar adalah pohon yang memiliki ketinggian dewasa lebih
dari 12 m.
1. Acacia auriculiformis
(a) Nama: akasia atau Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex Benth., merupakan
tanaman evergreen (hijau di sepanjang tahun) yang persebarannya di

21

(b)
(c)
(d)
(e)

(f)
(g)
(h)

Indonesia, Australia, dan Papua Nugini. Pohon ini tingginya dapat
mencapai 30 m.
Famili: leguminosae.
Habitat: dataran rendah, bantaran sungai, dan daerah pesisir
Bentuk tajuk: percabangan tidak teratur, tajuk pohon ini menyebar. Namun
bentuknya dapat tidak merata atau rapat.
Morfologi daun: susunan daun berseling, bentuk daun menyerupai kurva
(melengkung), ujung daun runcing, tepi daun rata, dan tulang daun sejajar.
Daunnya memiliki permukaan daun yang sedikit berbulu. Daun yang
sebernarnya terlihat pada saat tanaman dewasa, susunan daun majemuk
menyirip ganda.
Morfologi bunga: bunga terletak di bagian pucuk, berwarna kuning.
Fungsi: dapat diambil kayunya, bubur kayu, penawar racun, dan tanaman
peneduh.
Perbanyakan: biji dan stek batang.

Gambar 5 Acacia auriculiformis
Sumber : (Lapang)
2. Adenanthera spp.
(a) Nama: saga atau Adenanthera spp., merupakan tanaman asli India, China
bagian tenggara dan Timur Malaysia. Biasanya tanaman ini banyak
dijumpai di perdesaan dan tepi jalan. Saga merupakan tanaman musiman,
tingginya mencapai 25 m namun ada beberapa pohon yang dapat mencapai
40 m.

Gambar 6 Adenanthera spp.
Sumber : (Lapang)
(b) Famili: leguminosae.
(c) Habitat: dataran rendah, bantaran sungai, dan daerah pesisir
(d) Bentuk tajuk: bertajuk bulat.

22
(e) Morfologi daun: susunan daun majemuk menyirip ganda, bentuk daun
bulat telur, ujung daunnya tumpul dan bertepi rata.
(f) Morfologi bunga: bunga biseksual, ukurannya kecil (2 mm), berwarna
putih, putiknya berwarna kuning dan dapat menjadi oranye.
(g) Fungsi: tanaman ornamental, bagian daunnya dapat dimakan dan bijinya
dapat dimanfaatkan untuk mainan anak atau kerajinan lainnya.
(h) Perbanyakan: biji.
3. Agathis dammara
(a) Nama: pohon damar raja atau Agathis dammara (Lamb.) I.C. Rich.
Termasuk pohon tinggi, tingginya dapet mencapai 60 m. Persebarannya di
Indonesia (Jawa Barat) dan Filipina.
(b) Famili: araucariaceae.
(c) Habitat: hutan hujan tropis, daerah berbatu atau berpasir. 0-1 200 m dpl.
(d) Bentuk tajuk : oval.
(e) Morfologi daun: berdaun majemuk berlawanan, susunan daun majemuk
menyirip ganda. Tepi daunnya rata, bentuk daun memanjang, dan
pertulangan daun sejajar.
(f) Morfologi batang: batang utama tegak ke atas, percabangannya lurus,
diameter batang dapat mencapai 1 m. Batangnya berwarna abu kecoklatan
dan lepasnya kerak.
(g) Fungsi: dapat diambil kayunya dan resin.
(h) Perbanyakan: biji.

Gambar 7 Agathis dammara
Sumber : (Lapang)
4. Annona muricata
(a) Nama: sirsak, nangka belanda atau Annona muricata L. Sirsak merupakan
tanaman evergreen dan tanaman asli Amerika di daerah tropis. Pohon ini
dapat mencapai ketinggian 10 m.
(b) Famili: annonaceae.
(c) Habitat: daerah tropis.
(d) Bentuk tajuk: bulat.
(e) Morfologi daun: letak daunnya berseling, bentuknya bulat telur, dan tepian
rata.
(f) Morfologi bunga: bunga biseksual dan bulat, kelopak bunga tipis dan
berwarna kuning.
(g) Morfologi biji: biji bulat telur berwarna hijau gelap.

23
(h) Morfologi buah: permukaan buahnya bersisik, buahnya besar dan