Jenis Kain yang Sering Digunakan untuk B

21 Jenis Kain yang Sering Digunakan untuk Bahan Pakaian
Di zaman modern ini, tren belanja online semakin digemari masyarakat. Alasan mengapa orang
berbelanja secara online selain menghemat waktu, pembeli juga tidak usah keluar rumah apalagi
harus menghadapi kemacetan di jalan bahkan sampai berdesak-desakan di mall atau di pusat
perbelanjaan lainnya.
Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung dengan segala sesuatunya yang mudah dijangkau.
Kita tinggal klik, apapun yang kita butuhkan tersedia didepan mata. Namun ada kalanya ketika
berbelanja online seringkali kita ragu dengan kualitas produk yang dijual. Misalnya ketika membeli
baju, karena pengetahuan kita yang minim mengenai jenis kain, maka sulit bagi kita untuk
mengetahui kualitas baju yang dijual. Akhirnya seringkali terjadi pakaian yang dibeli tidak sesuai
dengan harapan.
Ketika mengenakan baju, tentunya kita menginginkan baju yang nyaman ketika dipakai, adem,
menyerap keringat, namun tidak mengurangi penampilan kita untuk tetap tampil cantik, modis dan
trendy. Oleh sebab itu sebaiknya kita mengenal bahan pakaian yang akan kita beli agar kita tidak
bingung dengan jenis-jenis kain saat berbelanja online maupun offline.
Berikut ini adalah jenis-jenis kain yang sering digunakan untuk bahan pakaian.

FLEECE
Fleece merupakan bahan kain yang berbulu menyerupai benang wool. Bahan ini mampu
menguapkan keringat melalui pori-pori kain dengan cepat , tetap ringan dikenakan saat berkeringat
karena sirkulasi udara terjadi dengan sangat baik sehingga nyaman dipakai. Umumnya fleece

digunakan sebagai bahan pakaian pada bagian dalam dengan tujuan agar pakaian yang digunakan
lebih terasa hangat saat dipakai. Fleece sering digunakan untuk pembuatan jaket , sweater juga
celana training.
SPANDEX
Spandex merupakan jenis kain yang memiliki elastisitas yang baik seperti karet. Hal ini dikarenakan
spandex 100% berbahan sintetis yang diciptakan untuk menggantikan karet. Bahan yang dibuat dari
polymer ini tergolong kuat dan sangat umum digunakan sebagai bahan pakaian dan biasanya

digabungkan dengan polyester atau cotton. Karena sifatnya yang lentur, pakaian berbahan spandex
jika dikenakan akan mengikuti lekukan tubuh dan nyaman ketika dikenakan. Spandex yang bagus
memiliki pori-pori yang mampu menyerap keringat. Spandex juga dikenal dengan nama lycra.
Spandex juga sering digunakan sebagai bahan jilbab, rok dan baju gamis.
POLYESTER
Polyester dibuat dari bahan serat sintetis atau serat buatan.Dalam arti serat buatan bahannya tidak
tersedia secara bebas di alam. Polyester lebih mirip dengan cotton tetapi kualitasnya lebih rendah.
Polyester juga tidak menyerap keringat. Pakaian berbahan polyester ini jika dikenakan ditempat
yang panas maka akan terasa panas. Sebaliknya jika dipakai ditempat dingin akan terasa dingin.
Polyester tidak sedingin cotton, biasanya lebih keras/kaku. Kelebihannya adalah harganya yang
lebih terjangkau. Kekurangannya adalah kain jenis ini mudah kusut, ketika dicuci mudah luntur untuk
yang berwarna. Semakin sering dicuci, maka semakin berbulu.

TC (TETERON COTTON)
Kain ini dibuat dari campuran serat cotton dan polyester. 35% cotton combed dan 65% polyester.
Kain jenis ini tidak begitu menyerap keringat sehingga terasa panas ketika dikenakan. Kelebihannya
kain jenis ini tidak mudah kusut, dan tidak melar meskipun dicuci dan dipakai berulang kali.
HYGET
Jenis bahan ini terbuat dari campuran polyester dan cotton tetapi lebih tipis. Oleh karena itu kain
jenis ini harganya paling murah. Umumnya kain ini memiliki tampilan mengkilap, tidak mudah kusut
dan sedikit panas. Sebenarnya bahan ini kurang layak jika dijadikan kaos.Namun karena murah
biasanya bahan ini sering dimanfaatkan dan dibuat secara massal untuk kaos kampanye partai,
pemilu, pilkada.
RAJUT
Kain jenis ini dibuat dengan proses merajut benang menjadi kain. Struktur kain rajut terbentuk dari
jeratan benang yang saling mengait satu dengan yang lain.Bahan Rajut sangat berguna untuk
mengatasi cuaca dingin. Kain jenis ini tidak bisa menyerap keringat sehingga tidak cocok jika
dikenakan ketika cuaca panas.
CARDET
Kain cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan tiruannya kain
combed. Hasil rajutan dan penampilannya kurang halus dan kurang rata. Kain jenis ini harganya
relatif lebih murah dibandingkan cotton combed. Bahan cotton cardet umumnya digunakan untuk
produksi kaos kelas menengah ke bawah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga

kaos oblong olahraga.
SIFON
Kain jenis ini dibuat dari bahan sintetis perpaduan bahan sutra, katun, nilon, polyester atau rayon.
Kain ini sangat tipis, ringan dan transparant (tembus pandang). Kain sifon tidak menyerap keringat.
Ketika dipakai seringkali meninggalkan bau badan. Jenis kain ini sangat cocok untuk gaun malam
dan pakaian formal.
TWISTCONE
Kain jenis ini lebih mirip dengan kain sifon, bedanya kain ini lebih tebal dan lebih berat jika
dibandingkan sifon sehingga kain ini tidak tembus pandang. Kain twistcone kesannya lebih jatuh di
badan, tidak menyerap keringat, namun tidak meninggalkan bau badan tidak seperti kain sifon.
COTTON
Bahan katun combed dibuat dari murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed memiliki tekstur
yang halus, adem dan mudah menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di

negara kita yang beriklim tropis. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata
sehingga penampilannya tampak lebih rapi. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran
berdasarkan jenis benang yang digunakan serta ukuran gramnya (gr/m2). Ada 3 varian combed
yakni combed 20s, 24s, 30s. yang membedakan adalah ketebalannya. Kain 20s yang paling tebal,
30s yang paling tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak digunakan dan menjadi
bahan utama kaos distro karena selain nyaman ketika digunakan, harganya juga terjangkau.


SUTRA
Kain ini dibuat dari kepompong ulat sutra. Teksturnya sangat lembut, halus dan tidak licin. Kain sutra
dapat menyerap keringat sehingga nyaman ketika dikenakan. Kain jenis ini tergolong cukup mahal
jika dibandingkan kain jenis lain. Meskipun mahal, Kain sutra termasuk jenis kain yang paling
diminati kaum wanita.
RAYON
Kain rayon teksturnya agak sedikit licin, mengkilap dan jatuh. Bahan adem dan mudah menyerap
keringat sehingga nyaman dipakai dalam berbagai kondisi cuaca.
Kain rayon merupakan kain sintetis pertama yang dibuat manusia. Kain ini berbahan dasar dari
serat kayu. Kain ini mudah kusut. Jenis kain ini umumnya digunakan untuk pembuatan kemeja.
BABY TERRY
Kain Baby terry atau disebut juga baby tray dibuat dari katun atau serat kapas. Pada awalnya kain
jenis ini untuk pembuatan handuk karena teksturnya yang lembut. Kain ini memiliki bulu yang lenbut.
Bagian dalamnya bertekstur halus dan lembut seperti selimut sangat cocok untuk kulit bayi dan
balita. dari sinilah muncul istilah baby terry. Bahan ini juga banyak digunakan untuk bahan sweater
atau jumper. Namun belakangan ini kain baby terry lebih banyak digunakan untuk blazer wanita.
LYCRA
Karena dibuat dari bahan polyurethane polyureacopolymer dengan sifat elastisnya maka kain ini
termasuk ke dalam kelompok kain spandex. Jenis lycra umumnya dibagi 3 jenis yakni lycra katun,

lycra nilon dan lycra wol. Kain lycra memiliki kemampuan menahan sinar ultra violet. Itulah
sebabnya kain ini banyak digunakan untuk bahan pembuatan maxi dress / terusan wanita.
DRILL
Kain dril merupakan kain yang dipintal dengan serat berbentuk miring atau diagonal dan memiliki
jalinan benang yang kuat.
Bahan dari kain drill merupakan campuran cotton dan polyester. Semakin tinggi kadar cotton-nya,
biasanya harganya pun semakin mahal.
Jenis-jenis kain drill :
Kain Twist Drill,Kain American Drill,Kain Japan Drill, Hisofy drill dan Taipan drill. Kain taipan drill
dibuat dari bahan 70% katun dan 30 % teteron sehingga tidak panas. Kain ini sering digunakan
untuk seragam PNS.
PARAGON
Paragon adalah jenis kain yang sulit menyerap keringat. Selain itu, bahan paragon memiliki tekstur
kain yang lembut seperti kapas dan sedikit terlihat mengkilap dan lentur saat dipakai. digunakan
untuk bahan baju basket. Bahan paragon ini juga banyak dijadikan bahan dasar untuk pembuatan
kaos olahraga.

VISCOSE
Viscose atau disebut juga rayon. Kain ini berbahan serat organic buatan manusia yang biasa
digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya mirip dengan tekstur kapas. Teksturnya jatuh ke bawah.

Kain Viscose biasanya digunakan untuk gaun pesta atau baju gamis. Penampilan kain jenis ini
sangat mewah dan harganyapun sangat mahal sehingga jarang tersedia di pasaran.
LINEN
Kain linen merupakan kain yang berasal dari serat alami. Serat linen berasal dari serat tumbuhan
rami. Ciri-ciri kain linen agak kaku namun terasa halus. Kain ini tidak memiliki sifat elastis jadi
meskipun direntangkan tidak akan melar. Kain ini sering digunakan untuk bahan sprei, serbet.
Namun terkadang digunakan untuk casual wear maupun dress.
SATIN
Kain jenis ini permukaannya mengkilap dan licin berkilau. Kain satin banyak jenisnya. Kain Satin
yang murah tidak menyerap keringat.Biasanya digunakan untuk bahan kerajinan , kain pelapis atau
furing. Kain satin yang kualitasnya bagus dan mahal biasanya digunakan untuk bahan baju
pengantin dan baju pesta karena tampilannya yang terkesan mewah.

DENIM
Denim atau kain jeans merupakan material kain yang kokoh dibuat dari katun twill. Bahan denim ini
biasanya banyak digunakan untuk pembuatan celana yang kita kenal dengan celana jeans. Tidak
hanya celana , bahan denim juga digunakan untuk jaket dan pakaian wanita.
BROKAT
Brokat merupakan jenis kain yang saat digunakan memiliki kesan mewah dan elegan. Brokat
berasal dari kata broccato yang artinya kain yang disulam. Sekilas kain ini mirip dengan kain yang

disulam dengan renda. Namun pada kenyataannya brokat berbeda dengan bahan lace(renda).
Kain ini sering digunakan sebagai bahan gaun pengantin dan untuk bahan pembuatan kebaya serta
baju pesta.
Semoga bermanfaat ...
Polyester adalah kategori polimer yang terdiri dari Polyethylene Terephthalate (PET) dan MEG. Polyester
merupakan polimer sintetik yang terbuat dari PTA dan MEG. Polyester Benang adalah produk utama
dalam kategori poliester. Hampir 40% dari produksi dunia poliester langsung digunakan untuk membuat
Polyester Benang.
Benang polyester dibuat melalui proses langsung PTA & MEG.
Beberapa produk terbesar di dunia PTA adalah British Petroleum, Reliance, Sinopec, Sk-Kimia, dan
Eastman Mitsui Chemicals. produksi MEG di tangan dari sekitar 10 pemain global yang dipimpin oleh
seorang MEGlobal JV dari DOW dan PIC Kuwait diikuti oleh SABIC.
Penggunaan utama dari Polyester yaitu di bidang Tekstil untuk membuat Polyester
Benang. Polyester dalam bentuk yang berbeda digunakan secara luas dalam aplikasi tekstil untuk
membuat polyester (PET) resin dan Filament Yarn seperti sebagian Berorientasi Benang (POY),
Polyester bertekstur Benang (DTY), Polyester Full Benang (FDY), Polyester Staple Fiber (PSF ),
Polyester Spun Benang (Psy) dan Mono Benang filamen.

Benang Polyester juga digunakan dalam pembuatan aplikasi kemasan seperti polyester film, kaset isolasi
dan beberapa item lainnya penggunaan sehari-hari.

Benang filamen Polyester digunakan dalam merajut & tenun untuk membuat kain poliester seperti kain
konsumen dan home furnishing seperti tirai, seprai tempat tidur dan tirai.
Demikian pula industri benang Polyester kekuatan tinggi dapat digunakan untuk membuat tali, ban
berjalan, sabuk pengaman & kain ban.
Polyester Staple Fiber terutama digunakan sebagai serat mengisi untuk barang, bantal bantal sofa, &
beddings.
Untuk Lebih jelasnya benang Polyester yang lazim diproses antara lain sebagai berikut:


Semi Dull = Merupakan jenis Polyester yang berwarna putih dan agak buram dengan kandungan 
titanium dioksida (TiO2) 0,35% dan zat warna yang digunakan pada proses dyeing adalah zat 
warna dispersi



Full Dull = Merupakan jenis polyester yang berwarna putih dan lebih buram dengan 
kandungan titanium oksida (TiO2) 2% dan zat warna yang digunakan pada proses dyeing 
adalah zat warna dispersi. Full Dull lebih kuat meyerap dan mengikat zat warna divabding 
dengan Semi Dull sehingga effec setelah dyeing benang full dull kelihatan lebih gelap 
( dark ) dari semi dull




Bright = Merupakan jenis polyester yang berwarna bening dan mengkilap dengan kandungan 
titanium dioksida ( TiO2) 0%, apabila benang dari jenis polyester bright dilakukan proses dyeing 
maka effec hasil pada dyeing berwarna cerah ( Light ) serta mengkilap



Cationic = Merupakan polyester berwarna putih bersih. Cationic merupakan jenis polyester yang 
menggunakan zat sodium Bi Sulfonat yang tidak dapat bereaksi dengan zat warna cationic 
seperti maxilone blue



Dop Dyed = mMerupakan jenis polyester yang sudah berwarna dengan menggunakan zat warna 
estofil pada proses pembuatan chips, sehingga benang Dop Dyed tidak mudah luntur. 




Penggunaan utama dari Polyester Fiber di bidang Tekstil adalah untuk membuat Benang
Polyester. Karena memang benang Polyester adalah produk utama dalam kategori produk
berbahan polyester. Hampir 40% dari produksi dunia polyester digunakan untuk
membuat Benang Polyester. Selebihnya dipakai untuk botling (botol aqua), film, bahan
insulasi, dll.



Ada banyak benang yang dibuat dari bahan Polyester Fiber untuk keperluan industri.
Berikut 5 benang yang dibuat dari bahan dasar Polyester Fiber.



Partialy Oriented Yarn (POY)



Benang Partialy Oriented Yarn merupakan bentuk utama benang Polyester yang
dikatagorikan dalam POY Bright, Dull, atau Semi Dull. Tetapi adakalanya dicelup warna
terang dalam berbagai warna (Yarn dyed).




Benang Polyester Drawn Textured Yarn (DTY)



Benang Polyester Drawn Textured Yarn (DTY) yaitu benang polyester bertekstur,
biasanya benang ini digunakan dalam industri tekstil. Benang ini tersedia dalam
dalam spesifikasi yang berbeda seperti Non Intermingled, Semi Intermingled, Soft
intermingle, dsb.



Benang Polyester Drawn Textured Yarn (DTY) umumnya digunakan untuk
pakan/Filling Yarn, hal ini karena teksturnya yang keriting memungkinkan benang
ini mudah dibawa oleh semburan angin/ air jet, sehingga pemakaian angin lebih
hemat dibanding benang yang tidak bertekstur/ flat fillament.



Polyester Fully Drawn (FDY)



Polyester Fully Drawn (FDY), benang ini juga dikenal sebagai Spinning Draw Yarn
(SDY) yang mempunyai i kegunaan baik sekali untuk digunakan dalam pembuatan
benang kain. FDY dapat dikategorikan dalam aneka karakter seperti Bright, Semi
Dull, Kationik, Triloble, dsb



Benang Polyester High Tenacity (HT)



Benang Polyester High Tenacity (HT) merupakan benang industri terutama digunakan
dalam terpal, tali keperluan industri lainnya.Benang High Tenacity tersedia dalam
benang dengan penyusutan tinggi atau rendah.



Benang Polyester Mono Fillament



Benang Mono Polyester Filament yaitu benang Polyester dengan filamen
tunggal. Benang Mono mempunyai variasi sebagai Semi Dull, filamen Dope
Mono. Benang mono filament umumnya digunanakan untuk jaring/ net, mesh filter, dan
aneka kegunaan lainnya.



Benang Emrboidery



Benang Emrboidery, benang ini sering digunakan untuk dunia industri terutama
digunakan dalam pekerjaan Bordir. Hal ini terutama dibuat untuk FDY Polyester tersedia
dalam berbagai jenis warna.





P E N C E L U P A N (D Y E I N G)




Pencelupan adalah pemberian warna pada bahan secara merata dan permanen.
Metode pemberian warna dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari jenis zat
warna dan serat yang akan diwarnai. Proses pewarnaan secara pencelupan dianggap
sempurna apabila sudah tercapai kondisi kesetimbangan, yaitu zat warna yang
terserap ke dalam bahan mencapai titik maksimum.
Tahap-tahap pencelupan :
1. Migrasi



Pada tahap ini, zat warna dilarutkan dan diusahakan agar larutan zat warna bergerak




menempel pada bahan. Zat warna dalam larutan mempunyai muatan listrik sehingga
dapat bergerak kian kemari. Gerakan tersebut menimbulkan tekanan osmosis yang
berusaha untuk mencapai keseimbangan konsentrasi, sehingga terjadi difusi dari
bagian larutan dengan konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah. Bagian dengan
konsentrasi rendah terletak di permukaan serat, yaitu pada kapiler serat. Jadi zat
warna akan bergerak mendekati permukaan serat.
2. Adsorpsi
Peristiwa difusi yang dijelaskan di atas menyebabkan zat warna berkumpul pada




permukaan serat. Daya adsorpsi akan terpusat pada permukaan serat, sehingga zat
warna akan terserap menempel pada bahan.
3. Difusi
Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi zat warna di permukaan
serat dengan konsentrasi zat warna di dalam serat. Karena konsentrasi di permukaan
lebih tinggi, maka zat warna akan terserap masuk ke dalam serat.






4. Fiksasi
Fiksasi terjadi karena adanya ikatan antara molekul zat warna dengan serat, yaitu





ikatan antara gugus auksokrom dengan serat.
Gaya-gaya pengikatan pada pencelupan yaitu :
1. Ikatan hydrogen
Ikatan hydrogen merupakan ikatan sekunder yang terjadi karena atom hydrogen



pada gugus hidroksi/amino mengadakan ikatan lemah dengan atom-atom lainnya.
H-O-H
H



H-O-H----O





H
2. Ikatan elektrovalen
Ikatan elektrovalen adalah ikatan antara zat warna dengan serat yang timbul karena




adanya gaya tarik-menarik antara muatan yang berlawanan. Misalnya ikatan antara
serat dengan gugus anion pada molekul zat warna.
3. Ikatan Van der Waals
Ikatan Van der Waals terjadi apabila antara zat warna dengan serat mempunyai




gugus hidrokarbon yang sesuai sehingga saat pencelupan zat warna cenderung lepas
dari air dan bergabung dengan serat.
4. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen terjadi pada pencelupan serat dengan zat warna reaktif, sifatnya



paling kuat dibanding ikatan yang lain.
Zat warna meliputi semua bahan pewarna yang dapat larut dalam air dan



mempunyai daya tarik terhadap serat pada bahan tekstil. Suatu zat dapat berlaku
sebagai zat warna apabila :
1. Zat tersebut mempunyai gugus yang dapat menimbulkan warna (kromofor),
misalnya azo (-N=N-), nitro (-NO2), nitroso (-NO).



2. Zat tersebut mempunyai gugus yang dapat mempunyai afinitas terhadap serat










(auksokrom), misalnya amino (-NH2), hidroksil
(-OH-).
Zat warna tekstil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Mempunyai afinitas terhadap serat.
2. Mempunyai kemampuan untuk berdifusi.
3. Mampu menyerap hingga panjang gelombang tertentu secara intensif.
4. Dapat terdispersi dalam pelarut(umumnya air).
5. Stabil dalam serat.
Berdasar sifat pemakaian, zat warna digolongkan menjadi :
1. Zat warna subtantif, yaitu zat warna yang larut dalam air dan langsung dapat



mewarnai bahan.
2. Zat warna ajektif, yaitu zat warna yang memerlukan obat bantu untuk dapat
mewarnai bahan.





b. Serat poliester
1) dengan zat pengemban
Zat pengemban ditambahkan ke dalam larutan celup yang mengandung zat




pendispersi pada suhu 700C. Bahan poliester yang telah dimasak dikerjakan dalam
larutan tersebut selama 15-30 menit. Lalu ditambahkan zat warna dispersi yang telah
dilarutkan dan disaring. Suhu dinaikkan hingga mendidih dan pencelupan dilanjutkan
selama 2 jam. Bahan direduksi, dicuci, dan disabun.
2) dengan suhu tinggi
Bahan poliester yang telah dimasak dikerjakan dalam larutan celup yang




mengandung zat warna dispersi, 1 ml/l asam asetat, 1 ml/l zat pendispersi, dan zat
penyangga pH 5-5.5 pada suhu 600C selama 15 menit. Suhu dinaikkan hingga 130 0C
dan pencelupan dilanjutkan selama 30-60 menit. Bahan direduksi, dicuci, disabun
dan dibilas.
3) secara termosol
Bahan poliester yang telah dimasak direndam peras dalam larutan celup zat warna

dispersi, kemudian dikeringkan. Selanjutnya zat warna difiksasi dengan pemanasan.
Bahan direduksi, dicuci, disabun dan dibilas.
Polyester adalah fiber (serat) sintesis yang zat komponennya juga banyak ditemukan pada
minyak bumi. Bahan baju sintesis ini dibuat dari PET (polyethylene terephthalate) – bahan
yang sama yang ditemukan pada botol minuman plastik. Maka dari itu banyak botol
minuman plastik yang di recycle dengan cara memanaskannya kembali sehingga fiber atau
serat poliester ini bisa diperoleh.

Pernah diciptakan pada awal 1940an di Inggris dan akhirnya menjadi popular di tahun
1950an sebagai bahan tekstil karena perawatannya yang mudah. Polyester juga dikenal
sebagai bahan tekstil yang serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai macam
kebutuhan seperti pakaian, perabot rumah tangga, peralatan komputer, tape rekaman,
isolasi listrik dan masih banyak lagi.
Kain yang terbuat dari serat poliester ini dikenal tahan lama, tidak mudah kusut, dan lebih
cepat kering saat dijemur. Kelebihan lainnya adalah poliester lebih tahan terhadap berbagai
bakteri, tahan air (water-resistant) dan juga tidak mudah susut ataupun melar. Namun
seperti jenis serat lainnya yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai bahan tekstil,
polyester juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa menyerap keringat sehingga terasa
panas saat digunakan di cuaca yang panas.
Bahan ini lebih cocok dipakai di ruangan ber-AC atau di daerah yang dingin. Walaupun serat
poliester itu halus dan licin namun serat ini juga dapat mengakibatkan iritasi kulit bagi
sebagian pemakai. Bahan poliester juga mudah terbakar, sama seperti kebanyakan bahan
kain sintesis lainnya karena bahan bahan tersebut terbuat dari polimer.

Kelebihan lainnya adalah polyester tahan terhadap pencucian kimia atau dry cleaning
maupun pelarut organik. Karena kemampuannya bertahan terhadap bakteri dan jamur,
bahan yang mudah perawatannya ini juga merupakan bahan favorit untuk dipakai pada
bantal, guling ataupun selimut.
Untuk meminimalisir kelemahan bahan kain yang terbuat dari serat poliester ini, mereka
suka menggabungkannya dengan bahan serat alami seperti katun. Sejauh ini, katun dan
polyester adalah gabungan yang paling umum – poliester membantu mempertahankan
bentuk dari kain itu sendiri sekaligus membantu membuat kainnya tahan terhadap lecek
ataupun noda, sedangkan katun menyumbang daya serapnya dan kenyamanan terhadap
kain tersebut.
Proses Kimia



Berikut adalah deskripsi secara general tentang bagaimana poliester disintesis:
Petroleum-based acids dan alkohol akan ditempatkan dalam vakum bersuhu tinggi
untuk menciptakan suatu proses yang disebut "condensation polymerization". Pita
kimia yang panjang akan dihasilkan dari 'condensed polimer' yang kemudian
dikeringkan dan dipotong menjadi "chip". Chip ini diekstrusi menjadi filamen dan
mereka diputar pada mesin yang disebut "spinneret" sampai serat yang dihasilkan
menjadi setipis, se-panjang, dan se-fleksibel benang organik. Saat panas mereka
ditarik sampai serat atau fibernya sekitar lima kali lebih panjang dari ukuran aslinya.