PENDAHULUAN LANDASAN TEORI ANALISIS DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN KESIMPULAN DAN SARAN

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang digunakan dalam menganalisis masalah dan teori yang dipakai dalam mengolah data penelitian yaitu teori mengenai retina mata, teori mengenai biometrik, teori mengenai pengenalan pola, teori mengenai pengolahan citra, teori mengenai tekstur, teori mengenai metode Run Length, teori mengenai metode Naïve Bayesian, teori mengenai pengujian blackbox, teori mengenai pengujian confusion matrix, dan teori mengenai pemrograman berorientasi objek.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai analisis masalah aplikasi, analisis simulasi yang digunakan, analisis penyelesaian masalah, analisis simulasi yang digunakan dan perancangan aplikasi yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan mengenai implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat ke dalam bentuk aplikasi pemrograman serta pengujian blackbox dan pengujian sistem yang meliputi pengujian parameter algoritma yang akan diterapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan akhir yang diperoleh dari hasil penulisan laporan serta saran untuk pengembangan lebih lanjut. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan Artificial intelligence adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengikuti karakteristik dan analogi berpikir dari kecerdasan manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer. Semakin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran kecerdasan buatan. Karakteristik cerdas sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan Buatan tidak hanya merambah di berbagai disiplin ilmu yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition psycolinguistics. Irisan antara teknik elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu seperti pengolahan citra, teori kendali, pengenalan pola dan robotika. Kecerdasan buatan digunakan untuk menganalisis pemandangan dalam citra dengan perhitungan simbol-simbol yang mewakili isi pemandangan tersebut setelah citra diolah untuk memperoleh ciri khas. Kecerdasan buatan bisa dilihat sebagai tiga kesatuan yang terpadu yaitu persepsi, pengertian dan aksi. Persepsi menerjemahkan sinyal dari dunia nyata dalam citra menjadi simbol-simbol yang lebih sederhana, pengertian memanipulasi simbol-simbol tersebut untuk memudahkan penggalian suatu informasi tertentu, dan aksi menerjemahkan simbol-simbol yang telah dimanipulasi menjadi sinyal lain yang dapat merupakan hasil akhir atau hasil antara sesuai dengan keperluan [7].

2.2 Retina Mata

Mata adalah organ yang dapat mendeteksi cahaya, secara sederhana mata hanya mendeteksi apakah lingkungan disekitarnya terang atau gelap. Dalam hal yang lebih kompleks mata dapat membedakan bentuk dan warna. Pada mata manusia, cahaya masuk melalui pupil dan difokuskan pada retina dengan bantuan lensa. Sel-sel saraf sensitif cahaya disebut rod untuk kecerahan dan cone untuk cahaya yang beraksi terhadap cahaya. Keduanya berinteraksi satu dengan lainnya dan mengirimkan pesan ke otak yang mengindikasikan kecerahan, warna, kontur. Retina adalah lapisan terdalam pada mata yang mengandung sel fotoreseptor rod dan cone dan neuron yang berfungsi mentransmisikan bentuk benda yang kita lihat yang dibentuk oleh lensa ke otak melalui saraf optik. Cahaya masuk kedalam retina melewati sebagian besar lapisan transparan neuron sebelum mencapai rod dan cone, dua jenis fotoreseptor yang berbeda dalam bentuk dan fungsi. Neuron retina kemudian menyampaikan informasi visual yang ditangkap oleh fotoreseptor ke saraf optik dan otak. Setiap sel bipolar memerima informasi dari beberapa rod atau cone dan setiap ganglion sel mengumpulkan hasil informasi dari beberapa bipolar sel, Horisontal dan Amacrine sel mengintegrasikan informasi di retina. Salah satu daerah retina yaitu optik disk tidak memiliki reseptor sebagai akibatnya dae rah ini membentuk “blind spot ” dimana cahaya tidak terdeteksi [8]. Gambar 2.1 Bagian Pada Retina [8].