48
Dimana : Sw = Saturasi air formasi F
= Faktor formasi Rw
= Resistivitas air formasi Rt = Resistivitas formasi, dibaca dari kurva resistivitas
Rsh = Resistivitas pada shale C
= Untuk batupasir 0.4 dan untuk batugamping 0.45 Penentuan jenis kandungan di dalam reservoar gas, minyak dan air
didapat dari hasil perhitungan kejenuhan air formasi Sw dalam hasil batasan umum harga Sw untuk lapangan yang “belum dikenal” seperti di bawah ini :
Gas = Jika harga Sw adalah 0
– 35 Minyak
= Jika harga Sw adalah 35 – 65
Air = Jika harga Sw adalah 65
Menenentukan saturasi air sisa Saturasi air sisa merupakan saturasi air yang tidak terangkat pada zona
terinvasi.Kandungan air pada suatu sumur terdapat 2 jenis air, yaitu free water dan irreducible water. Air yang terangkat kepermukaan adalah frère
water, sedangkan air yang tidak terangkat adalah irreducible water. ..........................................20
Dimana : Swirr = saturasi air sisa
Øe = porositas efecktif
Vsh = volume shale
Swirr =
1 e Φ
1-Vshl
49
f. Permeabilitas K
Permeabilitas adalah suatu pengukuran yang menyatakan tingkat kemudahan dari fluida untuk mengalir di dalam formasi suatu batuan Adi
Harsono, 1997 satuannya adalah darcy. Satu darcy didefinisikan sebagai permeabilitas dari fluida sebesar satu sentimeter kubik per detik dengan
kekentalan sebesar satu centipoises mengalir dalam tabung berpenampang sebesar satu sentimeter persegi di bawah gradien tekanan satu atmosfer per
sentimeter persegi Adi Harsono, 1997. Kenyataan menunjukkan bahwa satuan satu Darcy terlalu besar, sehingga digunakan satuan yang lebih kecil
yaitu milidarcy mD. Berbeda dengan porositas, permeabilitas sangat tergantung pada ukuran butiran batuan. Sedimen butiran besar dengan pori-
pori besar mempunyai permeabilitas tinggi, sedangkan batuan berbutir halus dengan pori-pori kecil akan mempunyai permeabilitas rendah.
Rumus Tixier
..........................................21
Dimana : K = Permeabilitas mD S
wirr
= Saturasi air sisa, didapat dari hasil percobaan
Øe
= porositas efektif � =
Ø
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisa petrofisik secara kualitatif, terdapat 4 variasi
litologi dan mineral pada sumur ELP-23 yaitu shale serpih, sandstone batupasir,Limestone dan Coal Batu bara. Sedangkan untuk Jenis
fluida formasi adalah minyak, gas dan air 2.
Sumur ELP-23 dibagi menjadi 5 lima zona, yaitu zona 1 satu,2 dua, 3 tiga, 4 empat, dan 5 lima. Dari Hasil analisa zona
hidrokarbon menunjukkan bahwa lapisan produktif terdapat pada zona 3 tiga, zona 4 empat, dan zona 5 lima yang merupakan Formasi
Talang Akar. 3.
Nilai dari Vshale, Porositas dan Saturasi air di setiap zona produktif untuk sumur ELP-23 adalah berkisar :
Zona 3: Vshale: 12,88 Por: 19,80 Sw: 60,74 Zona4: Vshale: 15,94 Por: 15,84 Sw: 48,57
Zona 5: Vshale: 11,46 Por:16,22 Sw: 36,26 4.
Besarnya potensi hidrokarbon di tunjukan oleh ketebalan Net pay dari lapisan hidrokarbon yang didapat dari hasil pengolahan data Petrofisika.
TebalNet Paydari setiap zona produktif adalah: Zona 3: 47,50 m
Zona 4: 5,17 m Zona 5:17,34 m
5. Kadar air rata-rata pada kedalaman 2077-2080 m dari data produksi
sumur ELP-23 adalah sebesar 36,85 , sedangkan kadar air rata-rata
96 dari hasil pengolahan data logging menggunakan software Geoframe
4.4 adalah sebesar 40,28
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam menggunakan metode Inversi menggunakan software
Geoframe 4.4, penentuan model litologi disarankan harus tepat berdasarkan interpretasi kualitatif dan crossplot litologi.
2. Perhitungan petrofisik akan lebih tepat apabila didukung dengan
ketersediaan data core. 3.
Hasil perhitungan petrofisik sebaiknya divalidasi dengan data produksi, sehingga besar persentase error dalam pengolahan data bisa
diketahui.