Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan Hubungan Penggunaan Lahan Dengan...

PERUBAHAN POLA PENGGUNAAN LAHAN KOTA BINJAI
BERDASARKAN HUBUNGAN PENGGUNAAN LAHAN
DENGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

TESIS

OLEH :

TUNGGUL HERMANSYAH GANIE
992103055 / PWD

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2003
Tunggul Hermansyah Ganie : Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan…, 2003
USU Repository © 2007

ABSTRAKSI
Perkembangan kota sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, bentuk dan letak
kota serta fungsi kota terhadap daerah pinggiran (hinterland). Kota dapat berkembang dengan baik

jika adanya interaksi antara penghuni (penduduk) dengan keselarasan tata ruang kota dan
ketaatan di dalam penegakan peraturan tata ruang yang telah ada. Perkembangan
penduduk dan peningkatan perekonomian kota mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk
penggunaan lahan perkotaan yang akan merubah tata ruang kota. Kota Binjai merupakan
hinterland efektif Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara dan Kota Binjai
merupakan kesatuan dari konsep pengembangan Medan Binjai Deli Serdang (Mebidang).
Perubahan penggunaan lahan akibat tekanan perkembangan penduduk sering tidak sesuai
dengan rencana tata ruang kota yang telah ada, maka di dalam penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa pengaruh perubahan pola penggunaan lahan Kota Binjai terhadap
pertambahan penduduk dari tahun 1990 sampai tahun 2000. Penduduk cenderung bertempat tinggal
atau bermukim dekat dengan tempat aktifitas kehidupannya, baik itu untuk mencari nafkah dan
bersekolah, kecenderungan ini meningkatkan pertumbuhan permukiman baru di suatu lokasi.
Hasil X2 (Khi Khuadrat) bahwa pertumbuhan penduduk perkelurahan di Kota Binjai
tidak seragam (merata), dan hasil cross tabulation dan analisis grafis menyatakan
perkembangan penduduk Kota Binjai dipengaruhi oleh perubahan penggunan lahan
perumahan. Didalam analisis penggunaan lahan, pergeseran penggunaan lahan yang sangat
besar adalah penggunaan lahan pemukiman di Kecamatan Binjai Utara. Pertambahan
penggunaan lahan pemukiman ini disebabkan oleh pertambahan penduduk yang dominan
terutama dalam kurun waktu tahun 1996 - 2000. Akibat pertambahan penggunaan lahan
pemukiman ini mengurangi penggunaan lahan non-urban atau rural berbentuk penggunaan

sawah dan kebun campuran.
Perkembangan pemukiman di Kota Binjai cenderung menuju kearah utara yaitu
Kecamatan Binjai Utara ke arah Kota Stabat dan Binjai Timur kearah Kota Medan.
Tumbuhnya pemukiman pada lokasi yang ada sebagian besar mengalihkan fungsi lahan khususnya
persawahan tadah hujan menjadi pemukiman. Sedangkan didaerah sekitar pusat Kota Binjai terjadi
subdivisi lahan, dari lahan perumahan tunggal menjadi rumah toko (ruko). Kecenderungan ini
terjadi akibat tingginya harga lahan di sekitar pusat kota dan semakin

Tunggul Hermansyah Ganie : Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan…, 2003
USU Repository © 2007

meningkatnya jumlah penduduk. Jika dilihat kosentrasi kepadatan penduduk cenderung berkurang
kepadatannya kearah pinggiran kota, hanya pada kelurahan tertentu terdapat pemadatan jumlah
penduduk yang lebih besar dari daerah sekitarnya, hal ini dikarenakan adanya pusat kegiatan dan
perdagangan pada lokasi tersebut.
Pembangunan dan pengembangan kota yang tidak teratur dan tidak sesuai dengan rencana tata
ruang dapat menurunkan kwalitas kota tersebut dan dalam tempo waktu tertentu akan
mempengaruhi kehidupan penduduknya, dan mempertimbangkan daya tampung penduduk kota
yang ideal agar penduduk sebagai penghuni kota dapat dengan nyaman tinggal di Kota Binjai. Pada
beberapa lokasi atau tempat di Kota Binjai pembangunan tidak selaras dengan kaidah perkotaan

yang berkelanjutan seperti; lokasi tempat pembuangan sampah akhir yang terletak dihulu sungai, taman
kota dirubah menjadi taman masif, penggunaan sepadan sungai untuk kegiatan dan tempat tinggal dan
perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai
(RTRW Kota Binjai). Untuk mencapai arahan kota berkelanjutan di Kota Binjai harus menerapkan
sistem kota berkelanjutan (sustainable cities) yang memfokuskan antara keseimbangan
pembangunan kependudukan (sosial), ekonomi (economic improvement), pembangunan
berwawasan lingkungan (enveromental improvement), yang akan menerapkan dan
menciptakan teknologi perkotaan (new urban technologies) dan managemen perkotaan (new
management processes) yang baik.

Tunggul Hermansyah Ganie : Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan…, 2003
USU Repository © 2007