Mitigasi Bencana Peran Geografi dalam Perspektif Global

Dimuat dalam buku “Ilmu Pendidikan”, 2006, Karangan Mohamad Ali ed, Bandung. 28 berkembang, lagi pula nilai-nilai yang bersifat lokalit yang telah hidup dan berkembang ratusan tahun di masyarakat mempunyai keunggulan dan keunikan dalam hal-hal tertentu. Karena itu glokalisasi atau glocalization, yang berarti globalization with local flavour, seyogianya digalakkan. Karena itu pula sekolah bersama-sama dengan pendidikan informal dan non formal, menjadi sangat penting dalam memberikan pemahaman indahnya keragaman, kelestaian keunikan dan keunggulan local. Geografi tidak hanya memberikan wawasan global, tapi juga diimbangi dengan mengenal potensi lokal secara terintegrasi, sehngga disamping mampu memfilterisasi dampak negative dari globalisasi juga dapat melestarikan nilai-nilai keunggulan lokalit suatu bangsa.

d. Mitigasi Bencana

Bencana atau peristiwa yang menyebabkan kerusakan khususnya kerusakan lingkungan telah lama ada sejak jaman dulu, bahkan telah ada seiring dengan pembentukan bumi itu sendiri. Namun peristiwa itu tidak banyak menimbulkan masalah selama terjadi pada tempat yang tidak dihuni oleh manusia. Bencana alam dirasakan menjadi sumber malapetaka, di saat menimpa tempat yang banyak penduduknya. Bencana, baik yang berupa alam maupun akibat ulah manusia, banyak menimbulkan berbagai penderitaan dan kerugian, karena itulah muncul pengelolaan penanganan bencana atau yang lebih dikenal dengan mitigasi bencana. Bencana telah menjadi isu pembangunan, karena hasil pembangunan yang telah dirintis puluhan bahkan ratusan tahun dapat musnah atau rusak seketika dengan adanya bencana, perekonomian masyarakat dan negara pun banyak mengalami kemuduran, banyak prasarana dan sarana ekonomi, sosial dan budaya yang rusak. Masyarakat Dimuat dalam buku “Ilmu Pendidikan”, 2006, Karangan Mohamad Ali ed, Bandung. 29 yang terkena bencana seringkali harus menata ulang kehidupannya dari awal, mereka harus pindah ke tempat lain, dan mulai penghidupan di tempat baru. Mitigasi merupakan kewajiban berbagai pihak, baik itu para ahli, pemerintah, maupun masyarakat secara luas. Pengenalan dan pemahaman bencana, proses terjadinya, menilai tingkat bahaya merupakan pekerjaan para ahli seperti ahli gunung api, hidrologi, klimatologi, kosmografiastrologi, seismologi, tsunami, geografi, dan sebagainya. Pemerintah mempunyai peran strategis untuk mendesiminasikan pemahaman tersebut dan mengkoordinasikan penanggulangan bencana. Para ahli lainnya, seperti ahli bangunan, antropolog, sosiolog, medis, pendidikan dan ilmu kemasarakatan lain mampu mengaplikasikan berbagai ilmunya untuk mengantisipasi, mensosialisasikan, merekayasa masyarakat, agar siapsiaga, dapat mengantisipasi, mengatasi, minimalkan kerugian secara lebih dini.

e. Disintegrasi Bangsa