Analisis Hukum terhadap Keberadaan Hukum Kuasa Mutlak dalam Perikatan Jual Beli Hak atas Tanah

ANALISIS HUKUM TERHADAP KEBERADAAN
KUASA MUTLAK DALAM PERIKATAN
JUAL BELl HAK ATAS TANAH
Amelia Prihartini*
Syahril Sofyan"
Syafruddin Kalo**
Budiman Ginting**
INTISARI
Salah satu cara untuk menguasai atau memiliki hak alas tanah adalah melalui proses jual
beli.
Perikatan jual beli yang diikuti dengan kuasa mutlak merupakan perjanjian pendahuluan
yang lazim ditemukan dalam praktek Notaris. Dalam KUHPerdata sendiri sebenarnya tidak pernah
mengenal bentuk perjanjian ini akan tetapi perjanjian ini timbul dalam praktek para Notaris
sebagai salah satu bentuk dari perjanjian tal bernama.
Pada umumnya suatu perikatan jual beli dengan kuasa mutlak mengandung janji-janji yang
harus dipenuhi terlebih dahulu oleh salah satu pihak atau para pihak sebelum dapat dilakukannya
perjanjian pokok yang merupakan tuj uan akhir dari para pihak. Sehingga dengan demikian
perikatan jual beli dengan kuasa mutlak ini dilaksanakan mengawali jual belinya itu sendiri
dihadapan pp AT.
Bertolak dari uraian diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana
keberadaan kuasa mutlak dalam perikatan jual beli hak alas tanah hila dihubungkan dengan

lnstruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1982 tentang Larang Kuasa Mutlak, faktor apa
yang menyebabkan kuasa mutlak dalam perikatan jual beli hale alas tanah masih diberlakukan,
bagaimanakah perlindungan hukum yang dapat diberikan bagi pemegang hat' alas tanah yang
tanahnya dialihkan berdasarkan kuasa mutlak.
Penelitian ini menggunakan hukum Normatif, dengan cara meneliti bahan hukum pustaka,
dilengkapi dengan pendekatan clan analisis dilapangan dengan cara wawancara clan menyebarkan
questioner kepada narasumber (sosiologis empiris), yang kemudian fakta-fakta tersebut dianalisis
clan digambarkan sesuai dengan fakta yang ada (deskriptif analitis).
Dari basil penelitian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kuasa Mutlak dalam
Perjanjian Pengikatan Jual Beli masih sering digunakan dikalangan masyarakat. Kuasa Mutlak
yang seharusnya digunakan adalah Kuasa Mutlak yang sesuai dengan isi Sural Direktur Jenderal
Agraria Nomor 594/1492/AGR tanggal 31 Maret 1982. Dalam praktek sering dijumpai Akta
Perikatan Jual Beli tidak memakai klausula
. Mahasiswa Sekolah pasca SaIjana-USU Program Studi Magister Kenotariatan. "Dosen Sekolah
Pasca SaIjana-USU Program Studi Magister Kenotariatan.

e-USU Repository©2005 Universitas Sumatera Utara

1


tidak dicabut kembali, sehingga mengakibatkan kuasa tersebut menjadi tidak mutlak. Hal tersebut
terjadi dikarenakan terdapat perbedaan pendapat antara IMDN No. 14/1982 dengan Yurisprudensi
MA. Banyaknya kasuskasus yang memerlukan pemakaian kuasa mutlak dalam perjanjian
pengikatan jual beli. Hal tersebut diperuntukan demi kepentingan khususnya pihak pembeIi. Kuasa
mutlak ini diberlakukan kembaIi disebabkan terdapat kemacetan dalam pengurusan sural-sural
tanah sejak dikeluarkannya IMDN No. 14/1982, sehingga kemudian dikeluarkan kembali SDJA
No. 594/1492/AGR untuk melancarkan hat tersebut. Tetapi didalam praktek Notaris kerancuan
masih terjadi dikarenakan perbedaan persepsi antara IMDN No 14/1982 clan SDJA No.
594/1492/AGR dengan Yurisprudensi yang acta. Perlindungan hukum untuk pihak penjual yang
tanahnya dialihkan dengan kuasa mutlak diperlukan apabila pihak pembeli membeli objek/tanah
tersebut tidak dengan cara tunai.
Dari kesimpulan tersebut, illata disarankan agar Notaris tidak begitu saja melayani
permintaan para pihak untuk membuat suatu perjanjian pengikatan jualbeli yang disertai dengan
kuasa mutlak. clan agar lebih berhati-hati dalam pemakaian kuasa mutlak sehingga kuasa mutlak
yang digunakan adalah kuasa mutlak yang tepat sesuai dengan IMDN No. 14/1982 clan SDJA No.
594/1492/ AGR. Disarankan pula, agar diberikan penyul uhan untuk para Notaris/PP AT yang
lebih akurat mengenai kuasa mutlak ini oleh pemerintah disebabkan terdapatnya perbedaan antara
Yurisprudensi dengan IMON No.14/1982 clan SOJA 594/1492/ AGR.

------------------------Kata Kunci

: - Kuasa Mutlak

- Akta Jual Beli

e-USU Repository©2005 Universitas Sumatera Utara

2