BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Landasan Teori dan Konsep
2.1.1. Teori legitimasi
Teori legitimasi adalah suatu kondisi, dimana suatu sistem nilai perusahaan sejalan dengan sistem nilai yang ada dimasyarakat Ghozali dan Chariri, 2007.
Dalam teori legitimasi, suatu perusahaa akan terus-menerus meyakinkan bahwa mereka melakukan kegiatan perusahaan sesuai dengan norma yang ada dan aturan
yang berlaku di masyarakat. Legitimasi dapat diartikan sebagai pengakuan perusahaan oleh masyarakat.
Pengakuan perusahaan oleh masyarakat ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dengan adanya pengakuan perusahaan oleh masyarakat,
maka keberlangsungan hidup perusahaan akan terus berlanjut. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada
perusahaan dan sesuatu yang sangat dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan dari masyarakat Paramitha, 2014.
Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat yang sudah seharusnya lebih memberikan kepeduliannya kepada lingkungannya atas proses produksi yang
dilakukan yang nantinya dapat mempengaruhi keadaan disekitar. Dengan adanya kepedulian yang tinggi ini maka masyarakat akan lebih bisa menerima keberadaan
suatu perusahaan, sehingga nantinya perusahaan dapat diterima oleh masyarakat Paramitha, 2014.
Masyarakat selalu menilai setiap aktivitas kinerja lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai keselarasan antara nilai-nilai yang melekat di
masyarakat dengan kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Agar perusahaan tersebut terus dianggap sah dalam masyarakat dan dapat terus bertahan hidup, maka
perusahaan harus selalu berusaha untuk menyelaraskan diri dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan mengantisipasi terjadinya legitimacy gap
Rochmi, 2007. Menurut Chariri dan Ghozali 2007, legitimacy gap dapat terjadi karena
tiga alasan: 1
Ada perubahan dalam kinerja perusahaan tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan tidak berubah.
2 Kinerja perusahaan tidak berubah tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja
perusahaan telah berubah. 3
Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan berubah kearah yang berbeda, atau kearah yang sama tetapi waktunya berbeda.
Apabila terjadi legitimacy gap, maka sangat mungkin kelangsungan usahanya tersebut terancam karena masyarakat sebagai investor akan mencabut
kontrak perusahaan. Sehingga legitimasi merupakan suatu sumber daya yang sangat dibutukan perusahaan untuk kelangsungan usahanya Hadjoh dan Sukarta, 2013.
Oleh karena itu, untuk terhindar dari legitimacy gap maka perusahaan harus melakukan aktivitas kinerjanya dengan tetap berpedoman pada keseimbangan
lingkungan dan aturan yang berlaku Paramitha, 2014.
Teori legitimasi menjadi relevan dengan fenomena penelitian ini karena adanya persepsi bahwa pengungkapan lingkungan sangat bermanfaat untuk
pemulihan, peningkatan serta mempertahankan legitimasi perusahaan, sehingga dibutuhkan sebuah aksi lingkungan yang dipublikasi secara efektif Hadjoh dan
Sukarta, 2013.
2.1.2. Pengungkapan informasi lingkungan