Perancangan Sistem .1 Flowchart Sistem

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi Aplikasinya 2013 96 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana aturan yang memenuhi minimum confidence merupakan output akhir dari proses Association Rule Analysis. Jiawei Han and Micheline Kamber, 2006 2.8 Decimal Dewey Classification DDC Sistem klasifikasi DDC diberi nama desimal karena sistem tersebut mengatur semua pengetahuan sebagaimana tertuang dalam bahan perpustakaan menjadi sepuluh kelas utama yang diberi nomor 000 sampai 900. Desimal sama dengan persepuluh artinya setiap bilangan dibagi menjadi sepuluh lalu selanjutnya di bagi sepuluh lagi. Misalnya kelas 400 di bagi menjadi 400, 410, 420, 430, 440, 450, 460, 470, 480, 490 kelas 490 dibagi lagi menjadi 490, 491, 492, 493, 494, 495, 496, 497, 498, 499, kelas 491 dibagi menjadi 491.1 – 491.7, lalu dibagi lagi, demikian seterusnya. Adapun susunan singkatan 10 kelas utama DDC first summarry atau ringkasan pertama sebagai berikut: 000 Computer science, information general works 100 Philosopy psychology 200 Religion 300 Social sciences 400 Language 500 Science 600 Technology 700 Arts recreation 800 Literature 900 History geography 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Data set yang diambil yaitu berdasarkan data transaksi peminjaman buku di perpustakaan Universitas Udayana. Data set yang digunakan sebanyak 100 data transaksi peminjaman buku, diambil dari data transaksi pada bulan Januari – April 2013. 3.2 Analisis Sistem Adapun kebutuhan sistem yang diperlukan dalam permasalahan pengaturan penempatan buku yaitu : 1. Proses penemuan Frequent Itemset dengan menggunakan Vertical Format Algorithm. 2. Proses penemuan Association Rule dari frequent itemset dengan membentuk aturan asosiasi yang memenuhi minimum confidence. 3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Flowchart Sistem Dalam sistem yang akan dibangun terdapat dua proses dalam mencari aturan asosiasi. Pada Gambar 3.1 merupakan flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan selama proses penemuan frequent itemset dengan Vertical Format Algorithm. Pada proses ini dilakukan AND operation untuk setiap elemen frequent itemset. Selanjutnya dari hasil AND operation tersebut dilakukan pengecekan terhadap minimum support. Hasil yang memenuhi dijadikan kandidat itemset selanjutnya . Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi Aplikasinya 2013 97 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana Start Itemset Generate k- i temset candi dat l oop = faktori al dari j uml ah i temset start = 0 start2 = 0 i ri san i temsetstart,start2+1 cek mi nsup start2 ++ i f start2 = end start ++ start2 = start frequent i temset i ++ i f i l oop i f counter 0 Resul t frequent i temset End T i dak Ya T i dak Ya T i dak Ya Gambar 1. Flowchart proses Frequent Itemset Generation Pada gambar 3.2 merupakan flowchart dari proses penemuan aturan asosiasi. Dimana pada proses ini mengekstraksi semua kombinasi aturan asosiasi dari masing – masing frequent itemset. Start maksimal frequent itemset Generate kombinasi i = 0 counter = jumlah solusi itemset counter_kombinasi = jumlah kombinasi ke i j = 0 hitung confidence if confidence minconf list conf j ++ if j counter_kombinasi i ++ if i counter cetak list conf End Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Gambar 2. Flowchart proses Rule Generation 3.3.2 Diagram Konteks Sistem Pengguna Sistem Pengaturan Penempatan Buku data transaksi peminjaman buku aturan asosiasi penempatan buku minimum support minimum confidence Gambar 3. Diagram Konteks Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi Aplikasinya 2013 98 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana Dari gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa sistem pengaturan penempatan buku mendapatkan input data transaksi peminjaman buku dari pengguna sistem. Selanjutnya sistem akan memberikan output kepada pengguna berupa aturan asosiasi yang dapat dijadikan aturan dalam penempatan buku. 3.3.3 Data Flow Diagram Sistem DFD level 0 ini menjelaskan bagian – bagian atau sub proses dari diagram konteks di atas. DFD level 0 ini memiliki dua proses, antara lain : proses penemuan frequent itemset dan proses penemuan association rule. Pengguna 1.0 Proses Penemuan Frequent Itemset 2.0 Proses Penemuan Association Rule tb_dt_frequent itemset data transaksi peminjaman buku aturan asosiasi penempatan buku data frequent itemset data frequent itemset tb_dt_transaksi peminjaman buku minimum confidence minimum support Gambar 4. Data Flow Diagram level 0 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi dari sistem ini mencakup lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam implementasinya, sistem pengaturan penempatan buku dengan metode Association Rule Analysis ini diimplementasikan pada bahasa pemrograman web PHP. Adapun spesifikasi untuk perangkat keras adalah sebagai berikut : 1. Processor Intel Pentium Dual Core T4200 2,00 Ghz 2. RAM 2 GB 3. Hardisk 250 GB 4. Perangkat output berupa monitor 14’ 5. Perangkat input berupa keyboard dan mouse Sedangkan untuk spesifikasi dari perangkat lunak adalah sebagai berikut : 1. Database Management System DBMS MySQL 2. Web Server Apache XAMPP 1.7.3 3. Web Browser Mozilla Firefox 4. Sistem Operasi Windows 7

4.2 Hasil Pengujian