2
1. Pendahuluan
Inovasi di dalam teknologi komunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki
mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi di segala aspek. Komunikasi adalah hal yang sangat
penting, tanpa berkomunikasi dengan pihak lain, manusia akan sangat susah untuk bertahan hidup. Sementara itu komunikasi antar aplikasi kadang kala sangat
diperlukan, terutama dalam aplikasi besar yang memiliki banyak komponen.
Kebutuhan akan sistem untuk pertukaran data semakin meningkat sejalan dengan era globalisasi, perpindahan dan kebutuhan manusia yang semakin luas
dan cepat. Oleh karena itu pertukaran data yang terjadi harus selalu mengikuti kebutuhan dari manusia. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki
beberapa perusahaan di beberapa tempat dan menyerahkan perusahaannya untuk dikelola oleh bawahannya, pengusaha itu menginginkan semua pertukaran data
diserahkan langsung kepadanya, namun memiliki kendala dalam penyampaian datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah server yang mampu menampung
semua informasi yang akan disampaikan secara berurutan.
Dalam penelitian ini dibangun sebuah aplikasi yang memiliki penyimpanan data yang bersifat queue antrian, dan penyimpanan data menggunakan sebuah
server yang mampu menampung sebuah data sementara. Data yang telah diambil otomatis akan hilang dari server. Server yang akan digunakan adalah weblogic,
sedangkan teknologi yang nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengirim message antar aplikasi menggunakan
teknologi java, JMS Java Message Service.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dibahas adalah : bagaimana melakukan perancangan dan implementasi messaging pada
aplikasi penjualan menggunakan BEA weblogic dan JMS. 2.
Kajian Pustaka
Penelitian tentang weblogic dan JMS sudah banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya, seperti artikel yang berj
udul, “Advance JMS Design for Weblogic Server Environtments”, penelitian yang dilakukannya adalah
menggabungkan fungsi dari weblogic dan JMS dalam sistem pengiriman dan penerimaan pesan dalam sebuah transaksi penjualan, metode yang digunakan
tidak terfokus pada satu tujuan, dan hanya menjelaskan desain dan cara kerja dari sistem yang telah ada[1].
Penulisan artikel lain yang pernah dilakukan adalah “The BEA Weblogic
Message Bridge : Transfer Message Between JMS Provider”. Pada artikel ini
dijelaskan tentang bridge message yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas saham, sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan dalam sistem kerjanya.
Setiap transaksi yang dilakukan akan otomatis masuk ke dalam server yaitu weblogic sebagai sebuah pesan yang bersifat antrian [2].
Penelitian ini akan dilakukan penggabungan weblogic dan JMS yang menggunakan metode point-to-point message queue dan messaging sebagai
wadah untuk mengirim pesan, dimana weblogic sebagai tempat untuk menyimpan
3 pesan server yang bersifat sementara, dan penggunaan JMS adalah untuk
pembuatan aplikasi pesan.
Weblogic, didirikan oleh Paul Ambrose, Bob Paske, Laurie Pitman, dan
Carl Resnikoff, pada September 1995. Sampai saat itu, Paul dan Carl telah mengembangkan pre-JDBC Java Database Connection Oracle, Sybase dan
Microsoft SQL Server database driver untuk java yang diberi nama dbKona, atau biasa disebut juga three tier, server untuk memungkinkan applets sebuah
program kecil yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java untuk menghubungkan database tersebut. dbKona atau Usenet posting T3, adalah
sebuah weblogic server 1.48, dan disebut T3 Server suatu perubahan dari server tier 3. Sementara itu, Laurie dan Bob telah bekerja untuk manajemen jaringan
tools di Java. Bob telah menulis susunan SNMP Simple Network Management Protocol di-java dan metode asli W32 untuk ping ICMP Internet Control
Message Protocol, sementara Laurie bekerja pada applets untuk menampilkan data manajemen. Salah satu fitur rahasia dari versi server 1.48 adalah kemampuan
untuk memperluas dengan memodifikasi dispatcher dan menambahkan penanganan untuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Bob meminta Paul untuk
mengirimkan source code untuk server, setelah itu Bob merubah source code dan dapat membuat SNMP dan ping requests pada jaringan, dan menampilkan
hasilnya. Pada tahap ini, para pendiri bekerja sama untuk melanjutkan apa yang nantinya akan dikenal sebagai Application Server.
BEA Weblogic merupakan application server J2EE Java 2 Platform, Enterprice Edition dan juga sebuah web server HTTP Hypertext Transfer
Protocol dengan sistem BEA dari San Jose, California, yang dibuat untuk Unix, Linux, Microsoft Windows dan platform lainnya. Weblogic mendukung Oracle,
DB2, Microsoft SQL Server dan database yang kompatibel dengan JDBC lainnya [3].
JMS Java Message Service, yang dirancang oleh Sun Microsystems dan
beberapa perusahaan dibawah Java Community Process, yaitu JSR 914 adalah enterprise messaging aplikasi pesan API Application Programming Interface
pertama yang didukung oleh industri besar. JMS dirancang agar mudah untuk mengembangkan aplikasi bisnis dan menerima segala bentuk aktivitas bisnis dan
data. JMS mendefinisikan sebuah enterprise messaging API yang dirancang agar mudah dan efisien yang didukung oleh berbagai produk enterprise messaging.
JMS mendukung dua model penyampain pesan, yaitu point-to-point queuing dan publish-subscribe topic.
JMS didefinisikan
untuk memungkinkan
aplikasi Java
untuk menggunakan enterprise messaging system. Lebih penting lagi, JMS menyediakan
cara yang umum untuk aplikasi Java dalam mengakses enterprise messaging system. JMS berada di bawah middleware, dan khususnya Message Oriented
Middleware MOM, merupakan tingkat abstraksi yang relatif rendah yang berjalan di bawah lapisan pelengkap seperti database dan application adapter,
event processing, dan business process automation. MOM menjadi komponen penting
untuk menghubungkan
setiap enterprise
messaging, karena
4 memungkinkan komponen bisnis yang terpisah yang menjadi sistem yang handal
namun fleksibel. JMS sebagai suatu antarmuka yang memungkinkan aplikasi Java untuk
dapat terhubung dengan implementasi messaging lainnya. JMS implementation dikenal sebagai JMS provider. JMS membuat kurva pembelajaran komponen Java
menjadi lebih mudah dengan memperkecil konsep pengembangan Java, dan juga harus terbiasa untuk menggunakan enterprise messaging product, dan pada saat
yang sama juga memaksimalkan kepraktisan dari messaging application[4].
Producing and Consuming Messages, langkah yang diperlukan client
untuk mengirim dan menerima pesan agar dapat diterima oleh server. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Producing and Consuming Messages[2]
Gambar 1 merupakan producing and consuming message, Client menggunakan JNDIJava Naming and Directory Interface untuk memberi nama
Connection Factory dan Queue Connection dalam kode program dan server sesuai sistem yang ditentukan, dan untuk membuat koneksi terhadap Session
Client use JNDI
Connection Factory
Queue Connection
Connection Create
Create Create
Create Create
Create Create
Session
Message Producer
Message Consumer
Destination Receives From
message Send To
message
5 yang digunakan untuk menyimpan pesan dalam server. Message producer dan
message consumer menggunakan Session untuk menemukan message yang berada pada Destination server. Message producer dapat lebih dari satu orang,
sedangkan message consumer hanya terdapat satu orang..
Message Delivery Model, Point-to-Point Queue destination, dalam model
ini sebuah pesan disampaikan dari produsen ke satu konsumen. Pesan yang
dikirim ke tujuan yang merupakan sebuah antrian, dan kemudian dikirim ke salah satu konsumen yang telah terdaftar dalam antrian. Sementara sejumlah produsen
dapat mengirim pesan ke antrian, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, dan dikonsumsi oleh satu konsumen. Jika tidak ada konsumen terdaftar untuk
mengkonsumsi pesan, antrian menyimpan pesan sampai pelanggan register untuk mengambilnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Queue Based Point-to-Point Messaging System[5].
3. Metodologi dan Perancangan Sistem