Tinjauan Pustaka T1 682011067 Full text

6 informasi mengenai produk-produk yang dipasarkan, sehingga menjadikan keterbatasan konsumen dalam mencari dan mengetahui informasi suatu produk yang di pasarkan pada UD. Bebiyo Semarang khususnya konsumen yang berada di luar wilayah kota Semarang. UD. Bebiyo Semarang sebagai salah satu pemain dalam kondisi pasar yang kompetitif ini harus benar-benar memperhatikan preferensi dan loyatitas konsumen dengan menjembatani harapan konsumen dan menciptakan ikatan emosional antara perusahaan dan konsumen melalui penerapan brand awereness-nya. Oleh karena itu, maka perlu adanya peningkatan TI dengan menerapkan konsep brand awareness di dalam sistem pemasaran perusahaan agar dapat memenangkan persaingan, setiap perusahaan terutama dalam kasus ini Bebiyo Semarang harus meningkatkan brand atau citra merek yang telah ada sehingga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai sistem informasi pemasaran telah dilakukan dengan topik: “Sistem Informasi Promosi Jasa Foto Pada GBU18studio” yang bertujuan untuk merancang sistem informasi pemasaran berbasis web. Penelitian dilakukan dengan tahapan antara lain metode pengumpulan data yang meliputi pengamatan langsung, wawancara dan kepustakaan, metode pengembangan sistem yang menggunakan Unified Modeling Language UML yang diperinci terdiri dari diagram Use Case, Sequence diagram, dan Activity diagram. Hasil yang didapatkan yaitu sebuah sistem informasi pemasaran berbasis web atau juga disebut E-Commerce yang terdiri dari halaman profil GBU18studio, halaman kategori foto, halaman cara menggunakan jasa dan halaman admin untuk pemeliharaan website. Sistem informasi pemasaran jasa foto ini diharapkan dapat mempermudah dalam mempromosikan GBU18studio. Terutama untuk konsumen yang beralokasi jauh bisa mengakses informasi tentang jasa foto GBU18studio kapanpun dan dimanapun. [2] Penelitian lainnya yaitu penelitian yang melakukan analisis dan perancangan sistem informasi dalam layanan penjualan berbasis web pada Mall Puri Indah. Permasalahan yang timbul dirasakan oleh 2 dua pihak, yaitu pihak pengunjung dan pengelola Mall Puri Indah. Pengunjung merasa Mall Puri Indah kurang memberi informasi yang lengkap dan terperinci dan menginginkan adanya website untuk memberi informasi yang lengkap tentang mall tersebut. Permasalahan yang diungkapkan oleh pihak pengelola adalah permasalahan biaya-biaya yang timbul untuk mencetak brosur-brosur, dan biaya iklan-iklan di radio, koran, serta majalah. Dengan adanya website pengunjung dapat memperoleh informasi yang lengkap dan biaya promosi yang dikeluarkan oleh pihak pengelola dapat menurun. Hal tersebut disebabkan oleh kehadiran website Mall Puri Indah yang memiliki informasi berupa profil, halaman acara, halaman toko, halaman fasilitas, serta halaman hubungi kami. Dalam sistem yang ada, jika user melakukan klik image, judul, atau detil salah satu informasi yang ada di layar, maka akan dihubungkan ke halaman detil informasi yang berisi keterangan lengkap tentang informasi tersebut. [3] 7 Mengacu kepada kedua penelitian sebelumnya, maka urgensi dalam penelitian akan dilakukan implementasi konsep brand awareness dalam sistem informasi pemasaran UD. Bebiyo Semarang guna mengetahui bagaimana produk yang dijual benar-benar diminati oleh konsumen sehingga perusahaan dapat membuat perencanaan atau strategi pemasaran yang lebih baik dan dapat meningkatkan laba bagi perusahaan. Landasan Teori Menurut Mc Leod, sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Sistem informasi pemasaran merupakan kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan: produk, tempat, promosi, dan harga produk. [4] Pemanfaatan internet dewasa ini juga telah demikian berkembang pada berbagai aspek kehidupan. Terlebih dengan semakin banyaknya masyarakat yang memanfaatkan internet dan semakin mudah serta murahnya koneksi internet. Pemanfaatan internet untuk berbagai aktivitas usaha disebut dengan e-commerce. Kegiatan bisnis yang dilakukan secara online itu dapat meliputi pemasaran, promosi, public relation, transaksi, pembayaran, dan penjadwalan pengiriman barang, serta masih sangat terbuka kemungkinan inovasi-inovasi kegiatan bisnis online seiring dengan perkembangan teknologi e-commerce sendiri. E-commerce dapat ditinjau dari perspektif berikut: - Perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya. - Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja - Perpektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan service cost ketika meningkatkan kualitas barang dan meingkatkan kecepatan layanan pengiriman - Perpekstif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang atau informasi melalui internet dan sarana online lainnya. E-commerce adalah satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah UKM untuk memasarkan produknya selain dapat memperluas akses pasar. UKM harus melihat manfaat e- commerce untuk akses pasar secara mudah dan efisien seiring era globalisasi yang pasti akan dihadapi. Kondisi ini menuntut UKM untuk memilih yang efektif dan mengenai sasaran. Pemasaran melalui e-commerce membuat pelaku bisnis UKM 8 dapat langsung berkomunikasi dengan pembelinya, sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. E-commerce untuk pemasaran produk UKM dapat memperoleh manfaat serta keuntungan karena lebih murah dan efisien. Selain itu e-commerce juga memiliki akses tanpa batas, saat sebuah bisnis memiliki alamat di internet url, apa yang ditampilkan dalam internet dapat diakses oleh pengunjung dari belahan dunia manapun selama di daerah tersebut memiliki akses internet. Semakin sering alamat tersebut dikunjungi, semakin besar pula potensi untuk memperoleh pendapatan. Bagi bisnis, e-commerce merupakan peluang untuk menjangkau pasar yang luas, e-commerce dapat memperpendek jarak geografis dan melintasi batasan waktu. Melalui pemasaran yang konvensional, pemilik UKM dapat melayani pembeli selama hari kerja dan jam kerja. Sedangkan, dengan menggunakan e-commerce, pembeli bebas melihat produk dan membeli produk yang disukainya selama 24 jam dalam sehari dan 7 tujuh hari dalam seminggu. Selain biaya operasional yang murah, e-commerce sangat mungkin memberikan pendapatan yang bisa jadi sulit diperoleh melalui cara yang konvensional. Karena pemilik UKM dapat melayani banyak pembeli dalam waktu yang bersamaan dan pembelipun tidak perlu antri menunggu untuk dilayani, mereka dapat langsung memilih produk dan menyelesaikan proses pembayaran tanpa perlu menunggu pembeli lain yang terlebih dahulu datang. Komunikasi dengan pelanggan juga tidak lagi menjadi masalah karena pemilik UKM dapat berkomunikasi dengan pelanggan secara cepat meskipun terpisah jarak dan waktu. Pemilik UKM dapat kapan saja mengirimkan email berisi promosidiskon yang sedang diadakan kepada banyak pelanggan sekaligus dalam waktu bersamaan. [5] Brand awareness adalah kemampuan pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Terdapat sejumlah leveltingkatan dalam pengelana merek ini. Level yang pertama adalah top of mind. Top of mind adalah merek yang pertama kali muncul dalam benak Anda ketika ada pertanyaan. Misalnya dalam kasus ponsel, kemungkinan yang akan menjadi top of mind adalah Apple. Sementara dalam kasus sepeda motor, respon pertama yang akan muncul biasanya adalah merek Honda. Tahapan berikutnya adalah brand recall, atau merek-merek yang disebut kemudian setelah top of mind. Misal dalam kasus di atas yang termasuk dalam adalah merek Samsung untuk ponsel atau merek Yamaha brand recall untuk kasus sepeda motor. Tahapan berikutnya adalah brand recognition atau merek yang kita kenal setelah ada orang lain yang menyebutkan merek itu. Atau kita baru ingat merek itu setelah orang lain menyebutkannya. Misal dalam kasus ponsel, kita baru ingat akan adanya merek Panasonic atau merek LG setelah orang lain menyebutkan dua merek itu. Kita baru “ngeh” dan sadar ada ponsel dengan dua merek itu setelah ada informasi dari orang lain. Tahapan terakhir adalah unaware of brand atau kita sama sekali tidak pernah tahu atau mendengar adanya merek itu. Sebagai contoh dalam kasus ponsel, kita mungkin tidak pernah tahu ternyata ada ponsel bermerek IMC atau merek ONE+. Pengelola merek atau brand tentu berharap agar semua brand produknya bisa masuk kategori top of mind. Brand Awareness itu sendiri adalah kemampuan dari seseorang yang merupakan calon pembeli potential buyer untuk mengenali recognize atau 9 menyebutkan kembali recall suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk. Brand adalah nama, istilah, logo, tanda, atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang- barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. Pengertian merek lainnya menurut UU No. 15 Tahun 2001 tentang merek, merek yaitu suatu tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Brand awareness adalah sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi. Melalui penciptaan brand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan. Peran brand awareness dalam ekuitas brand nilai brand tergantung pada tingkat pencapaian kesadaran dalam benak konsumen. Brand awareness dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut: - Pesan yang disampaikan oleh suatu brand harus mudah diingat oleh konsumen. - Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada hubungan antara brand dengan kategori produknya. - Memakai slogan maupun jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat brand. - Jika suatu brand memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat dihubungkan dengan brand-nya. - Perluasan nama brand dapat dipakai agar brand semakin diingat konsumen. - Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, brand, maupun keduanya. - Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan. [6]

3. Metode Perancangan Sistem