5
1. Pendahuluan
Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi TI seperti internet sebagai sarana informasi dan komunikasi secara global dapat digunakan sebagai
media bisnis bagi sebuah organisasi atau perusahaan pada saat ini. Mulai dari pengusaha kecil sampai pengusaha besar telah banyak memanfaatkan kemajuan
teknologi internet sebagai sarana guna memenangkan persaingan bisnis mereka. Salah satu kegunaan internet dalam dunia bisnis yaitu sebagai advertising tool
yang berfungsi untuk mempromosikan produk atau iklan melalui internet. Internet selain sebagai media promosi, juga dapat digunakan sebagai proses pembelian dan
penjulan produk, jasa dan informasi secara online yang disebut dengan e- commerce. Perkembangan e-commerce membawa banyak perubahan terhadap
sektor aktivitas bisnis yang selama ini dijalankan di dunia nyata. Perubahan tersebut ditandai dengan adanya sejumlah upaya dari sektor aktivitas bisnis yang
semula berbasis di dunia nyata real, kemudian mengembangkan ke dunia maya virtual.
Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan
kuat pada berbagai waktu dan tempat. Saat ini, para pelanggan memberikan bobot yang lebih besar pada kualitas dan nilai dalam membuat keputusan membeli. Oleh
karena itu, agar dapat memenangkan persaingan akibat banyaknya produk sejenis dipasaran, setiap perusahaan harus meningkatkan brand atau citra merek yang
telah ada sehingga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan. Merek berfungi untuk membedakan sebuah produk dari produk pesaing. Sebuah
merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, peran merek akan menjadi semakin
penting. Seorang produsen tidak hanya cukup menawarkan produk berkualitas tinggi untuk merebut konsumen, melainkan juga perlu meningkatkan kekuatan
mereknya di pasar [1].
Sebuah perusahaan dagang saat ini juga menerapkan TI sebagai penggerak dalam setiap proses bisnisnya. TI yang ada saat ini dapat berperan dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan TI dalam proses bisnisnya yaitu UD. Bebiyo Semarang. Perusahaan ini
merupakan usaha mikro kecil dan menengah yang menjual berbagai macam jenis kebutuhan bayi, balita, dan ibu. Nama Bebiyo sendiri berasal dari bahasa Spanyol
yang berarti my baby dalam bahasa Inggris atau bayiku dalam bahasa Indonesia. UD. Bebiyo beralamat di ruko Syailendra kav. 2, jalan Grafika Raya,
Banyumanik, Semarang. Usaha ini berdiri sejak 8 Juni 2015 yang didirikan oleh Bapak Gading Cokro Hernowo. Karena bisnis keluarga ini masih tergolong Usaha
Kecil Menengah maka perusahaan ini hanya memiliki owner. Hampir satu tahun menjalani bisnis ini begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh owner ini dan
persaingan dengan pebisnis lainnya yang sejenis namun sampai sekarang perusahaan ini tetap berjalan dan perlahan memiliki pelanggan tetap.
Meskipun di beberapa bagian telah menerapkan TI, namun saat ini sistem pemasaran pada UD. Bebiyo Semarang masih belum tersedia, hal ini berdampak
pada sempitnya jangkauan pemasaran yang hanya meliputi sekitar wilayah kota Semarang. Belum tersedianya sistem informasi SI menjadikan kurangnya
6 informasi mengenai produk-produk yang dipasarkan, sehingga menjadikan
keterbatasan konsumen dalam mencari dan mengetahui informasi suatu produk yang di pasarkan pada UD. Bebiyo Semarang khususnya konsumen yang berada
di luar wilayah kota Semarang. UD. Bebiyo Semarang sebagai salah satu pemain dalam kondisi pasar yang kompetitif ini harus benar-benar memperhatikan
preferensi dan loyatitas konsumen dengan menjembatani harapan konsumen dan menciptakan ikatan emosional antara perusahaan dan konsumen melalui
penerapan brand awereness-nya. Oleh karena itu, maka perlu adanya peningkatan TI dengan menerapkan konsep brand awareness di dalam sistem pemasaran
perusahaan agar dapat memenangkan persaingan, setiap perusahaan terutama dalam kasus ini Bebiyo Semarang harus meningkatkan brand atau citra merek
yang telah ada sehingga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka