41 berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak
homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3
Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas Metode Global dan Metode Tiga Tahap
Variabel Chi-Square Signifikansi
Keterangan Pretest Kel Eksperimen 1 Metode Global
0,750 0.963
0.05 Homogen Posttest Kel Eksperimen 1 Metode Global
1,000 1.000
0.05 Homogen Pretest Kel Eksperimen 2 Metode Tiga Tahap
1,000 1.000
0.05 Homogen Posttest Kel Eksperimen 2 Metode Tiga Tahap
0,750 0,750
0.05 Homogen
Dari tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa semua data dari kelompok penelitian menunjukkan bahwa : nilai signifikansi
0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan data dari semua kelompok
penelitian tersebut adalah Homogen, dan uji parametrik dapat dilanjutkan.
4.2.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang hendak dilakukan dalam penelitian ini adalah uji t paired test, karena uji ini dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan
Paired , dimana sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran
yang berbeda, dan perlakuan yang diberikan adalah latihan forehand drive antara metode tiga tahap dan metode global, maka akan ada tiga pengukuran
yang meliputi : 1 antara pretest – posttes metode global, 2 antara pretest – posttest metode tiga tahap, dan 3 antara posttest metode global – posttest
metode tiga tahap. Adapun hipotesis yang hendak diuji adalah :
42 4.2.2.1 Uji Hipotesis Pertama
Ada perbedaan pengaruh latihan forehand drive antara metode tiga tahap dan metode global terhadap peningkatan kemampuan pukulan forehand drive
pada anggota klub Diklat Kota Semarang Tahun 2009. Uji ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan pengaruh latihan forehand
drive antara metodetiga tahap dan metode global terhadap peningkatan kemampuan pukulan forehand drive pada anggota klub Diklat Kota Semarang
Tahun 2009. Adapun hipotesis yang diajukan adalah : bahwa : H : Kedua
rata-rata populasi adalah identik atau rata-rata populasi latihan forehand drive antara metode global dan metode tiga tahap adalah tidak berbeda secara nyata.
H
1
: Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik atau rata-rata populasi latihan forehand drive antara metode global dan metode tiga tahap adalah berbeda
secara nyata. Dan untuk mengambil keputusan dalam uji ini ialah dengan ketentuan : jika statistik hitung atau t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, jika nilai
statistik hitung atau t
hitung
t
tabel
maka H diterima. Berdasarkan pada hasil
perhitungan uji statistik seperti pada tabel 6 berikut : Tabel : 4
Rangkuman Uji t Paired Test antara Posttes Metode Tiga Tahap dengan Posttes Metode Global peningkatan kemampuan pukulan forehand
Posttest metode global dan Post metode Tiga Tahap
t
hitung
t
tabel
Signifikansi Keterangan Posttest kontrol- Posttest eksperimen
-2.343 1,8946 0.052 0.05
Signifikan
Berdasarkan pada perhitungan seperti terlihat pada tabel 4 dimana t
hitung
t
tabel
diperoleh sebesar – 2.343 1,8946 maka H ditolak dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kedua rata-rata populasi adalah tidak identik
43 atau rata-rata populasi latihan forehand drive antara posttest metode global dan
posttest metode bagian adalah memang berbeda secara nyata, atau ada perbedaan pengaruh latihan forehand drive antara posttest metode global dan
postestt metode bagian. 4.2.2.2 Uji Hipotesis Ke Dua
Dalam uji hipotesis ini dimaksudkan untuk melihat Latihan forehand drive manakah yang lebih baik antara kelompok kontrol ialah kelompok latihan
dengan mtode global dan kelompok eksperimen ialah latihan forehand drive dengan metode tiga tahap. Berdasarkan pada perhitungan terdapat perbedaan
angka Mean ialah sebesar = -7.12, dimana angka ini berasal dari kelompok posttest latihan forehand drive metode global nilai rata-rata atau mean sebesar
-9.13 - dan kelompok posttest latihan forehand drive metode tiga tahap dari nilai rata-rata atau mean sebesar -16,25 = -7.12. Dan perbedaan nilai mean
sebesar -7.12 tersebut mempunyai range nilai antara batas bawah sebesar - 14.07 sampai dengan angka batas atas 6,57 Namun dengan uji t terbukti bahwa
perbedaan angka 6.57 cukup berarti untuk mengatakan bahwa latihan forehand drive metode tiga tahap lebih baik bila dibandingkan dengan latihan forehand
drive metode global karena secara statistik terdapat perbedaan secara singnifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 yang berbunyi : Metode
latihan forehand drive dengan latihan tiga tahap lebih baik daripada metode latihan metode global terhadap kemampuan forehand drive pada Petenis Klub
Diklat Semarang Tahun 2009 dapat “diterima”
44
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian