Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

33 3.6.1.2 Langkah berikutnya adalah menghubungi pihak ke Klub Diklat Semarang. mengenai jumlah pemain. Setelah mendapat daftar pemain, peneliti dan pelatih mendiskusikan waktu dan teknik penelitian, yang selanjutnya kesepakatan tersebut dikonfirmasikan ke dosen pembimbing dan pemain yang akan dijadikan populasi penelitian. 3.6.1.3 Tempat penelitian dilaksanakan di Lapangan Tenis Klub Diklat Semarang. 3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 3.6.2.1 Sebelum penelitian dilaksanakan, petenis dikumpulkan lalu dilakukan pendataan ulang, setelah itu melakukan pemanasan. 3.6.2.2 Semasa penelitian dilaksanakan peserta tes harus berpakaian olahraga untuk mempermudahkan pelasanakan penelitian. 3.6.2.3 Untuk pelaksanaan penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen sedangkan teknik pengumpulan data dengan melakukan pretest dan posttest menggunakan tes rally 3 menit, yang dimodifikasi hanya dengan forehand drive Depdikbud, 1977 : 5. 3.6.3 Tahap Penyelesaian Penelitian Setelah data dikumpulkan maka data tersebut dianalisis dan diolah. Pengolahan data ini menggunakan komputerisasi dengan sistem SPSS versi 10. Syahri Alhusin, 2003 : 182 .

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ada dua macam ialah : 34 3.7.1 Instumen Tes menggunakan Tes Rally 3 menit Depdikbud, 1977:5 dimodifikasi hanya dengan pukulan forehand 3.7.1.1 Tujuan : Untuk mengukur kemampuan seorang pemain menguasai bola dengan bermacam-macam cara memukul 3.7.1.2 Alat dan Perlengkapan : a Lapangan tenis untuk permainan tunggal, b Raket, cBola tenis, d Tali Counter, e Stopwatch, f Alat tulis 3.7.1.3 Pengetes : a penghitung waktu, b penghitung jumlah pukulan, c pengawas 3.7.1.4 Pelaksanaan Tes : 1. Dua orang pemain yang diperkirakan mempunyai kemampuan yang setingkat melakukan tes pada waktu yang sama, berdiri di belakang garis akir base line berhadapan ke arah net dan siap dengan alat-alat tenis. 2. Pada aba-aba “Siap” kedua pemain berdiri dalam keadaan siap di belakang garis akhir 3. Pada aba-aba “Ya” pemain A memukul bola ke arah pemain B yang didahului dengan memantulkan bola di belakang garis akhir. Bola tersebut dipukul kembali oleh pemain B, dan A memukul kembali kepada B demikian seterusnya hingga terjadi rally selama 3 menit. 4. Apabila bola tidak dapat dikuasai, maka tibalah giliran lawan untuk memulai permainan 5. Bola harus dipukul dari belakang garis akhir 6. Boleh menggunakan macam-macam pukulan 35 3.7.1.5 Pencatatan Hasil Hasil yang dicatat adalah jumlah semua pukulan dari kedua pemain tanpa memperhatikan adanya pukulan yang salah Gambar : 11 Lapangan Tes Rally 3 menit 3.7.2 Instrumen Perlakuan Instrumen perlakukan dengan melatih menggunakan metode globalkeseluruhan untuk kelompok eksperimen 1, dan melatih dengan metode tiga tahap untuk kelompok elsperimen 2. Latihan dilakukan tiga kali seminggu selama 18 pertemuan, diawali dan diakhiri dengan tes rally 3 menit. Berdasarkan model latihan itulah penulis mencoba mengadopsi latihan forehand volley dengan metode tiga tahap dan metode global keseluruhan yang akan diterapkan dalam latihan forehand drive. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini : 36 Net 0 Posisi I 0 Posisi II 0 Posisi III 0 Posisi Sebenarnya Gambar : 12 Lapangan untu metode latihan tiga tahap dan metode globalkeseluruhan

3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Latihan Forehand Drive Antara Metode Latihan Jarak Dua Tahap dan Tiga Tahap Terhadap Kemampuan Penempatan Forehand Drive Petenis Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 13 93

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 0 63

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 1 6

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE TENIS DENGAN METODE FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE (Penelitian Ekperimen Pada Petenis Klub Phapros Semarang) Tahun 2015

0 0 39

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010

0 0 2