KELOMPOK 7 ideologi gender

ANALISIS
IDEOLOGI
GENDER
Puspa Ayu

(1211021091)
Sunarti
(1211021113)
Wayan Ari Suda(1211021126)

Pengertian
 Kata “Gender” berasal dari bahasa Inggris “gender” berarti

“jenis kelamin”. Dalam Webter New World Dictionary, gender
diartikan sebagai “perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku”.
 Di dalam Women Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa
gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membut
pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas,
dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan
yang berkembang dalam masyarakat.


Sex and Gender,
an Introduction mengatakan gender sebagai harapan-harapan
budaya terhadap laki-laki dan perempuan (cultural
ecpectations for women and men), Pendapat ini sejalan
dengan pendapat umumnya kaum feminis seperli Linda L.
Lindsey, yang menganggap semua ketetapan masyarakat
perihal penentuan seseorang sebagai laki-Iaki atau perempuan
adalah termasuk bidang kajian gender (what A given society

 Hilany M. Lips dalam bukunya yang terkenal

Istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial

untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki
yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan yang
bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan
disosialisasikan sejak kecil. Pembedaan ini sangat penting,
karena selama ini sering sekali mencampur adukan ciri-ciri
manusia yang bersifat kodrati dan yang bersifat bukan

kodrati (gender). Perbedaan peran gender ini sangat
membantu kita untuk memikirkan kembali tentang
pembagian peran yang selama ini dianggap telah melekat
pada manusia perempuan dan laki-laki untuk membangun
gambaran relasi gender yang dinamis dan tepat serta
cocok dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat.

Perbedaan Konsep
Gender dan Jenis
Kelamin

Jenis Kelamin (Seks)

Gender

Contoh kodrati

Contoh Bukan Kodrati

Peran reproduksi kesehatan berlaku sepanjang masa.

Peran sosial bergantung pada waktu dan keadaan.
Peran reproduksi kesehatan ditentukan oleh Tuhan atau kodrat.
Peran sosial bukan kodrat Tuhan tapi buatan manusia.
Menyangkut perbedaan organ biologis laki-laki dan perempuan khususnya pada Menyangkut perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan sebagai hasil
bagian alat-alat reproduksi.

kesepakatan atau hasil bentukan dari masyarakat.

Sebagai konsekuensi dari fungsi alat-alat reproduksi, maka perempuan Sebagai konsekuensi dari hasil kesepakatan masyarakat, maka pembagian peran laki-laki adalah
mempunyai fungsi reproduksi seperti menstruasi, hamil, melahirkan dan mencari nafkah dan bekerja di sektor publik, sedangkan peran perempuan di sektor domestik dan
menyusui; sedangkan laki-laki mempunyai fungsi membuahi (spermatozoid).
bertanggung jawab masalah rumahtangga.
Peran reproduksi tidak dapat berubah; sekali menjadi perempuan dan mempunyai Peran sosial dapat berubah:
rahim, maka selamanya akan menjadi perempuan; sebaliknya sekali menjadi laki- Peran istri sebagai ibu rumahtangga dapat berubah menjadi pekerja/ pencari nafkah, disamping masih
laki, mempunyai penis, maka selamanya menjadi laki-laki.
menjadi istri juga.
Peran reproduksi tidak dapat dipertukarkan: tidak mungkin peran laki-laki Peran sosial dapat dipertukarkan
melahirkan dan perempuan membuahi.

Untuk saat-saat tertentu, bisa saja suami dalam keadaan menganggur tidak mempunyai pekerjaan

sehingga tinggal di rumah mengurus rumahtangga, sementara istri bertukar peran untuk bekerja

Membuahi

mencari nafkah bahkan sampai ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Bekerja di dalam rumah dan dibayar (pekerjaan publik/produktif di dalam rumah) seperti jualan
masakan, pelayanan kesehatan, membuka salon kecantikan, menjahit/ tailor, mencuci pakaian/loundry,

Menstruasi
Mengandung/ hamil

mengasuh dan mendidik anak orang lain (babbysitter/ pre-school).
Bekerja di luar rumah dan dibayar (pekerjaan publik di luar rumah).
Bekerja di dalam rumah dan tidak dibayar (pekerjaan domestik rumahtangga) seperti memasak,

Melahirkan anak bagi Perempuan

menyapu halanam, membersihkan rumah, mencuci pakaian keluarga, menjahit pakaian
Bekerja di luar rumah dan tidak dibayar (kegiatan sosial kemasyarakatan) bagi laki-laki dan


Menyusui anak/ bayi dengan payudaranya bagi Perempuan

perempuan.
Mengasuh anak kandung, memandikan, mendidik, membacakan buku cerita, menemani tidur.

Sakit prostat untuk Laki-laki

Menyusui anak bayi dengan menggunakan botol bagi laki-laki atau perempuan.
Mengangkat beban, memindahkan barang, membetulkan perabot dapur, memperbaiki listrik dan

Sakit kanker rahim untuk Perempuan

lampu, memanjat pohon/ pagar bagi laki-laki atau perempuan.
Menempuh pendidikan tinggi, menjadi pejabat publik, menjadi dokter, menjadi tentara militer, menjadi
koki, menjadi guru TK/SD, memilih program studi SMK-Tehnik Industri, memilih program studi
memasak dan merias bagi laki-laki atau perempuan.

Ketidak adilan Gender :
Gender dan Marginalisasi Perempuan
Gender dan Subordinasi

Gender dan Stereotipe
Gender dan Kekerasan
Gender dan Beban Kerja (Double

Burden)

Perpektif Teori Gender
Dalam studi gender dikenal beberapa teori
yang cukup berpengaruh dalam menjelaskan
latar belakang perbedaan dan persamaan
peran gender laki-laki dan perempuan, antara
lain sebagai berikut:
Teori Psikoanalisa/ Identifikasi
Teori Funsionalis Struktural
Teori Konflik

Sejarah Pergerakan
Feminisme
Gerakan Gelombang Pertama lebih pada gerakan filsafat di Eropa yang


dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet
yang pada Tahun 1785, suatu perkumpulan masyarakat ilmiah untuk
perempuan pertama kali didirikan di Middelburg (Selatan Belanda).
Seorang aktivis sosialis utopis bernama Charles Fourier pada Tahun 1837
memunculkan istilah feminisme yang kemudian tersebar ke seluruh Eropa
dan Benua Amerika. Publikasi John Stuart Mill dari Amerika dengan judul
The Subjection of Women pada Tahun 1869 yang melahirkan feminisme
Gelombang Pertama.
Feminisme Gelombang Kedua dimulai pada Tahun 1960, dengan terjadinya

liberalisme gaya baru dengan diikutsertakannya perempuan dalam hak
suara di parlemen. Era Tahun 1960 merupakan era dengan mulai
ditandainya generasi “baby boom” (yaitu generasi yang lahir setelah
perang dunia ke-2) menginjak masa remaja akhir dan mulai masuk masa
dewasa awal. Pada masa inilah, masa bagi perempuan mendapatkan hak
pilih dan selanjutnya ikut dalam kancah politik kenegaraan.

Konsep Kesetaraan dan Keadilan
Gender
Kesetaraan gender: Kondisi perempuan dan


laki-laki menikmati status yang setara dan
memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan
secara penuh hak-hak asasi dan potensinya
bagi pembangunan di segala bidang kehidupan.
 Keadilan gender: Suatu kondisi adil untuk

perempuan dan laki-laki melalui proses budaya
dan kebijakan yang menghilangkan hambatanhambatan berperan bagi perempuan dan lakilaki.

Wujud dari Kesetaraan dan Keadilan Gender
dalam keluarga, yaitu sebagai berikut:
a. Akses
b. Partisipasi
c. Kontrol
d. Manfaat

Teori Gender atau Aliran
Feminisme


Aliran Feminisme, Gap Dan Tujuan
Pembangunan Serta Solusi.

Pengertian dan Tehnik Analisis
Gender
Analisis gender adalah suatu metode atau alat untuk
mendeteksi kesenjangan atau disparitas gender melalui
penyediaan data dan fakta serta informasi tentang gender
yaitu data yang terpilah antara laki-laki dan perempuan
dalam aspek akses, peran, kontrol dan manfaat. Dengan
demikian analisis gender adalah proses menganalisis data
dan informasi secara sistematis tentang laki-laki dan
perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki
dan perempuan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi.
Teknik Analisis Gender Model Harvard
Teknik Analisis Gender Model Moser