Analisis Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN (Persero) J&P Unit Produksi Bandung

(1)

i ABSTRAKSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN DI PT PLN(PERSERO) J&P UNIT PRODUKSI

BANDUNG

Oleh :

Hanhan Hanafiah Solihin NIM. 10507498 Arifki Yonelly NIM. 10507516

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah proses pergudangan yang berjalan pada PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung.

Sistem pergudangan merupakan suatu penentu keberhasilan dalam suatu perusahaan yang bergerak pada bidang produksi. Inti dari kajiannya disini lebih difokuskan pada proses pergudangan penerimaan barang atau bahan baku dari supplier. Berdasarkan hal tersebut pokok masalah yang diungkap dalam penelitian disini adalah Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara, data yang telah didapat kemudian dianalisis.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perencanaan persediaan bahan baku pokok mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas produksi pada PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung.


(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Produktivitas merupakan hal yang sangat perlu dipertimbangkan oleh suatu organisasi atau perusahaan karena produktivitas mempunyai peranan yang penting dalam pencapaian tujuan dari perusahaan yang bersangkutan. Produktivitas adalah peningkatan dari proses produksi yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan. Peningkatan disini berarti perbandingan membaik dari jumlah sumberdaya yang digunakan (masukan) dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan (keluaran).

Perkembangan perekonomian sekarang semakin lama semakin maju pesat. Dengan semakin majunya perekonomian, mengakibatkan teknologi juga mengalami kemajuan yaitu semakin canggih. Hal ini menuntut kita untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan yang telah ada untuk dapat mengambil keputusan dibidang manajemen produksi. Keputusan yang diambil oleh manajer produksi juga akan mempengaruhi pula divisi-divisi lain yang ada di dalam perusahaan seperti divisi pemasaran, pergudangan dan lain-lain.

Selain dari produk yang dihasilkan, sumber daya manusia juga sangat memegang peranan yang penting dalam proses peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi merupakan hasil karya dari manusia. PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung merupakan perusahaan milik negara, mengubah bahan baku pokok, bahan penolong, dan tenaga kerja menjadi produk jadi. Misalnya seperti mengubah bahan baku pokok berupa besi menjadi tiang besi, rak bagi dan lainnya.

Dalam kegiatan sehari-harinya pada Divisi Pergudangan PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung memiliki tugas :

1. Menerima material 2. Menyimpan material 3. Memelihara material


(3)

2

4. Memelihara ruangan penyimpanan material 5. Mengeluarkan material

6. Mengurus tata usaha pergudangan

Sebelum dilakukan penerimaan material oleh gudang harus mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan seperti adanya surat pengantar barang, berita acara pemeriksaan barang, bon penerimaan barang dan sebagainya.

Setelah melihat dan bertitik tolak dari latar belakang diatas tentang prosedur penerimaan barang pada Divisi Pergudangan PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung, untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung”.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung yaitu :

1. Sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman dan penerimaan barang karena tidak lengkapnya surat-surat keterangan tentang barang-barang tersebut dari divisi-divisi lain yang bersangkutan.

2. Banyaknya arsip kertas sehingga dibutuhkan ruang penyimpanan yang besar.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Informasi Penerimaan Barang yang berjalan pada Divisi Pergudangan di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung.

1.3.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Secara umum maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai Prosedur Penerimaan Barang pada Divisi Pergudangan di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung. Selain itu juga untuk memperoleh data-data yang diperlukan, yang relevan dengan penelitian dan untuk mengetahui sampai seberapa jauh usaha yang dilakukan oleh


(4)

perusahaan terutama di bidang pergudangan selama ini dalam usahanya untuk meningkatkan keefektifan dalam penerimaan barang.

Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Penerimaan Barang yang berjalan pada Divisi Pergudangan di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung

2. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat sistem informasi Prosedur Penerimaan Barang pada Divisi Pergudangan di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung bagi konsumen

1.4.Batasan Masalah

Dalam memusatkan masalah yang ada dan agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan laporan praktek kerja lapangan ini penulis membatasi tentang prosedur penerimaan barang pada Divisi Pergudangan Di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung.

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung di Jl. Banten No.10 Bandung. Adapun waktu yang dipergunakan dalam praktek kerja lapangan terhitung dari tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan tanggal 5 Juli 2010.


(5)

4

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No

Kegiatan / Bulan Tahun 2010

Mei Juni Juli Agust Sep Okt

1 Survey perusahaan 2 Pembuatan surat

pengajuan PKL

3

Permohonan PKL : Pengajuan PKL Perizinan PKL 4 Kegiatan PKL :

Pengumpulan data 5 Penyusunan laporan

PKL

6 Bimbingan pembuatan laporan PKL

7 Penyerahan laporan PKL


(6)

5 2.1.Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian.

L. James Havery, menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2.1.1.Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :


(7)

6

1) Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2) Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3) Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4) Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 5) Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.


(8)

6) Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 7) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2.Karakterisitik Sistem

Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1) Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang


(9)

8

sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.

2) Batas sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3) Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


(10)

6) Keluaran sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.

7) Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3.Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

1) Sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.

2) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer


(11)

10

adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.

2.2.Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).

Menurut Raymond Mcleod, “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ”

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan bahwa : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan


(12)

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.

2.4.Alat Bantu Analisis 2.4.1.Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2.4.2.Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.

Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ; o Context Diagram (CD) o DFD Fisik

o DFD Logis

DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.


(13)

12

o Diagram Context

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem)

o Diagram Level n

Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.

DFD Logis

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan

DFD Fisik

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi


(14)

menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).

Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.


(15)

14 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan

Perusahaan Umum Listrik Negara atau PLN Distribusi Jawa Barat, didirikan kira-kira pada tahun 1914 oleh para pengusaha Belanda pada waktu itu dengan nama GEMEENSCAPPELIJK ELECTRICITEIT BENDRIJF VOOR BANDOENG EN OMSTROKEN yang disingkat GEBEO.

Untuk melayani segala kebutuhan yang menyangkut alat-alat perlengkapan dan perbaikan-perbaikan kepentingan GEBEO, maka para pengusaha Belanda pada waktu itu mendirikan sebuah Bengkel yang berlokasi di jalan Dayeuhkolot pada tahun 1917 dengan nama DIENT VOOR WATERKRACHT AND ELECTRICTEITSWEZEN disingkat dengan nama W.E.

Sehubungan dengan kebutuhan GEBEO semakin hari semakin bertambah, baik mengenai alat-alat perlengkapan perbaikan, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya maka pada tahun 1930 para pengusaha Belanda mendirikan lagi sebuah Bengkel yang berlokasi di jalan Kebon Waru Bandung dengan nama WERKPLATE GEBEO.

Pada tahun 1934 Departemen Pemerintah Belanda yaitu VEER AND WATERSTAT mengambil alih perusahaan dengan nama menjadi ELEKTRICITTSWEZEN yang kemudian berganti lagi dengan nama LANDWATERKRACHT BEDRIJF BANDOENG SHE HOOGVLATE yang biasa disingkat dengan nama L.W.B. sedangkan Bengkel yang ada di Jalan Kebon Waru tidak mengalami perubahan nama.

Pada tahun 1939 Pemerintah Belanda memindahkan Bengkel yang ada di Jalan Kebon Waru ke Jalan Banten dengan tidak mengalami perubahan nama. Kemudian pada waktu pemerintah Indonesia mengambil alih semua perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, maka nama WERKPLATE GEBEO diubah dan kemudian diganti namanya menjadi INSTALASI GUDANG DAN BENGKEL CABANG PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA Berlokasi di Jalan Banten Bandung, kemudian biasa disebut BENGKEL LISTRIK.


(16)

Bengkel Listrik ini selain memberikan pelayanan atau pembuatan/perbaikan alat-alat Listrik juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan material, dan alat-alat/perlengkapan lainnya bagi kebutuhan Perusahaan Listrik Negara atau PLN, khususnya di wilayah kerja PLN. Distribusi Jawa Barat.

Periode Tahun 1983 nama Bengkel Listrik berubah nama lagi menjadi BENGKEL JALAN BANTEN sesuai dengan lokasi dimana Bengkel ini berada di Jalan Banten No.8 Bandung.

Tujuan Didirikannya Bengkel Jalan Banten Tujuan berdirinya Bengkel Jalan Banten adalah :

o Untuk memenuhi segala kebutuhan PLN, baik yang sifatnya produksi langsung maupun yang bersifat perbaikan atau service/revisi, sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran.

o Mengurangi ketergantungan sarana perlengkapan listrik dari pihak luar/swasta.

Peranan Bengkel Jalan Banten Peranan Bengkel Jalan Banten adalah :

Menyediakan segala kebutuhan peralatan listrik dan pelayanan untuk unit-unit usaha dan instalasi di lingkungan PLN. Distribusi Jawa Barat berupa pembuatan barang dan revisi peralatan Listrik.

Nama BENGKEL JALAN BANTEN ternyata bertahan sampai dengan Tahun 1998 kemudian berganti nama lagi menjadi BENGKEL DISTRIBUSI sesuai dengan aktivitasnya yang lebih ditingkatkan untuk memberikan pelayanan kepada Cabang-Cabang di wilayah kerja PLN Distribusi Jawa Barat.

Perkembangan lebih lanjut, sesuai dengan re-strukturisasi yang terjadi di Perusahaan Umum Listrik Negara, nama PERUM LISTRIK NEGARA pun berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara berbentuk Persero dan berganti nama menjadi PT PLN (PERSERO), maka keberadaan Bengkel-Bengkel PLN, yang ada di Indonesia diorientasikan kepada Unit Bisnis berupa Jasa Perbengkelan sesuai


(17)

16

dengan sifatnya Bengkel yang memberikan jasa pelayanan kepada seluruh wilayah kerja PLN. Sesuai dengan KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) Nomor: 101.K/023/DIR/1997 tanggal 20 Oktober 1997 dibentuklah UNIT BISNIS JASA PERBENGKELAN pada PT PLN (PERSERO) disingkat menjadi PT PLN (PERSERO) UBJP, berkantor pusat di Jalan Raya Dayeuhkolot KM.9 Bandung.

BENGKEL DISTRIBUSI yang beralamat di Jalan Banten No.8 Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut di atas berubah status, tidak lagi di bawah Kantor Distribusi Jawa Barat, melainkan diorientasikan kepada Unit Bisnis di bawah PT PLN (PERSERO) UBJP. Namanya berubah lagi menjadi UNIT PRODUKSI BANTEN dengan nama lengkapnya PT PLN (PERSERO) UNIT BISNIS JASA PERBENGKELAN UNIT PRODUKSI BANTEN dengan sebutan singkat PT PLN (PERSERO) UPBN, beralamat tetap di Jalan Banten No.8 Bandung. Aktivitas Unit Produksi Banten sama dengan ketika masih bernama Bengkel Distribusi, yaitu memberikan pelayanan kepada seluruh unit kerja PT PLN (PERSERO) termasuk Cabang-Cabang di Wilayah PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI Jawa Barat antara lain :

Memperbaiki Trafo Membuat Tiang Besi

Menyaring Minyak Trafo Membuat/Modifikasi Rak TR Menganalisis Minyak Trafo Membuat OK. 1

Rekondisi KWH Meter Menyewakan Genset

Membuat Matrys Segel Mengerjakan pekerjaan konstruksi lainnya.

Keberadaan UNIT PRODUKSI BANTEN untuk kelangsungan dan kinerjanya perlu dukungan dari semua pihak, perlunya wilayah kerja PT PLN (PERSERO) dan Cabang-Cabang tetap mempercayakan pekerjaan kepada UNIT PRODUKSI BANTEN. Dengan Keputusan Direksi PT PLN (PERSERO) No.256.K/010/DIR/2001 tanggal 28 Desember 2001, Unit Produksi Banten berubah menjadi Unit Produksi Bandung, berkedudukan di Jalan Banten No.10 Bandung.


(18)

Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

3. Mengupayakan agar tenaga listrik men jadi pendorong kegiatan ekonomi 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for a better life).

Uraian jabatan 1. Identitas jabatan

Sebutan Jabatan : Assistant Offcer Pengelolaan Gudang

Jenis Jabatan : Fungsional

Jenjang Jabatan : Fungsional V Sebutan Profesi : Pengelola Level Kompetensi : Specific

Kode Jabatan :

Unit Kerja : PT PLN Unit Produksi

Jabatan Atasan langsung : Supervisor Administrasi Tanggal diterbitkan :


(19)

18

2. Tujuan Jabatan

Melaksanakan kelengkapan administrasi gudang sesuai pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan.

3. Dimensi Jabatan Finansial Non Finansial

4. Tanggung Jawab Utama

1 Mengkoordinir pekerjaan rutin gudang.

2 Melaksanakan administrasi gudang, keamanan, kebersihan dan kerapihan gudang.

3 Memonitor data – data untuk menyusun laporan gudang. 4 Memeriksa proses ICR 2 sesuai kontrak.

5 Kontrak permintaan barang dan pengeluaran barang.

6 Pemeriksaan laporan ICR 3, ICR 4 untuk dilaporkan ke TUKG. 7 Memonitor retour material.

8 Monitor arsip gudang data terakhir. 9 Melaksanakan inventarisasi fisik material. 10 Monitor laporan mutasi mingguan dan bulanan.

11 Monitor penerimaan dan pengeluaran bahan baku dan barang jadi.

12 Dalam melaksanakan pekerjaan menggunakan APD dan memperhatikan aspek K3

5. Wewenang


(20)

6. Hubungan Kerja Internal Eksternal

7. Spesifikasi Jabatan


(21)

20

MANAJER UNIT

ANALYST PENGENDALIAN MUTU

ASSISTANT ANALYST PENGENDALIAN MUTU

ASMAN PERENCANAAN ASMAN PRODUKSI ASMAN KEUANGAN, SDM & ADM

Assistant Analyst Pemasaran

Assistant Analyst perbekalan

Assistant Engineer Perencanaan

SUPV. MESIN

Assistant Operator Permesinan

Junior Operator Permesinan

SUPV. LISTRIK

Assistant Operator Trafo

Assistant Operator Panel

Junior Operator Trafo

Assistant Engineer Lingk. Hidup & K2

SUPV. ADMINISTRASI

Assistant Officer Adm SDM

Assistant Officer Sekretariat & Humas

Junior Officer Sarana & Fasilitas

SUPV. AKUNTANSI & KEUANGAN

Junior Officer Akuntansi

Assistant Officer Keuangan

Assistant Officer Pengelolaan Gudang

Assistant Officer Pengelolaan Kas


(22)

3.3.Deskripsi Kerja 1. Manager Unit Produksi

Tujuan Jabatan :

Memastikan tercapainya target kinerja sesuai kontrak manajemen yang telah disepakati dengan memperhatikan kaidah bisnis yang diterapkan.

Tanggung Jawab Utama :

o Memberikan arahan terhadap semua kegiatan perencanaan korporat, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan investigasi untuk memastikan terlaksananya semua fungsi Unit Produksi.

o Mengusulkan RKAP Unit dan memastikan terlaksananya program kerja untuk mencapai target kinerja.

o Memastikan terlaksananya pemasaran dan pelayanan pelanggan atas produk dan jasa sesuai strategi pemasaran kantor induk.

o Memastikan terselenggaranya proses produksi sesuai persyaratan pelanggan dan standar mutu yang disepakati.

o Memastikan terlaksananya proses pengendalian mutu terhadap semua pekerjaan di bidang produksi dan jasa.

o Memastikan terlaksananya Sistem Manajemen Mutu di Unit Produksi. o Memastikan terlaksananya pengendalian fungsi SDM dan Administrasi

untuk mendukung kinerja Unit Produksi.

o Memaksimalkan pendapatan dari hasil penjualan produk dan jasa dengan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya untuk mendukung kinerja Unit Produksi.

o Memastikan terlaksananya pengelolaan fungsi keuangan untuk tertib anggaran, biaya dan pelaporan.

o Melakukan kajian atas mitra kerja strategis untuk diusulkan ke Kantor Induk serta melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja mitra kerja.


(23)

22

2. Ahli Madya Pengendalian Mutu Tujuan Jabatan :

Memastikan terpenuhinya kualitas produk dan layanan jasa sesuai dengan Standar Mutu (SPLN, SNI, IEC dan lain-lain).

Tanggung Jawab Utama :

o Melakukan pengawasan dan pengendalian mutu terhadap proses pekerjaan di Bagian Produksi.

o Melakukan pemeriksaan setiap produk (barang / jasa / perbaikan / pembuatan / modifikasi) yang telah dikerjakan di Bagian Produksi sesuai dengan persyaratan mutu produk.

o Membuat laporan kesesuaian / ketidaksesuaian setiap pekerjaan yang diperiksa sesuai dengan persyaratan produk.

o Menyiapkan Surat Sertifikat Asal-Usul Barang (Certicate Of Confirmity) kepada pelanggan yang ditandatangani oleh Manajer Unit.

o Melakukan evaluasi dan koordinasi internal setiap keluhan pelanggan terhadap hasil proses produksi (barang / jasa) dari Fungsi Pemasaran dan menyiapkan laporan / jawaban (mampu telusur)

o Melaksanakan prosedur Sistem Manajemen Mutu di fungsinya.

3. Asisten Manajer Perencanaan dan Administrasi Kontrak Tujuan Jabatan :

Memastikan terlaksananya kegiatan perencanaan produk dan jasa termasuk administrasi kontrak, logistik dan Penerbitan Surat Perintah Kerja Intern (SPKI).

Tanggung Jawab Utama :

o Menyiapkan data kebutuhan produk, jasa, material, pemeliharaan instalasi, litbang, dan sistem manajemen mutu dalam rangka penyusunan RKAP Unit Produksi.

o Menyusun rincian rencana kegiatan (breakdown) bidang perencanaan berdasarkan RKAP Unit Produksi yang telah di sahkan oleh kantor induk. o Memastikan terhadap terbitnya Surat Perintah Kerja Internal (SPKI)


(24)

o Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kewenangannya untuk memenuhi kebutuhan barang/ jasa dalam proses produksi dan layanan jasa perbaikan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan material persediaan gudang dalam kurun waktu tertentu.

o Melakukan evaluasi kapabilitas dan kompetensi supplier atau mitra kerja untuk memastikan tersedianya daftar mitra kerja yang memiliki kualitas, baik dalam aspek delivery, harga barang maupun layanan jasa.

o Melakukan evaluasi atas masukan dan atau rekomendasi dari bidang produksi terhadap pelaksanaan suatu SPKI untuk memastikan terpenuhinya spesifikasi produk dan layanan jasa yang disebabkan perlu dilakukan modifikasi atau penyesuaian dengan kondisi di pasar atau pemberi kerja.

o Melakukan perencanaan untuk persediaan produk massal sesuai dengan core bisnis, termasuk penyusunan konsep permintaan modal kerja untuk mendukung sasaran kinerja Unit Produksi.

o Membuat laporan rutin dan evaluasi kemajuan proses pekerjaan. o Mengusulkan kebutuhan investasi fasilitas produksi Unit.

o Memeriksa dan mengevaluasi kelengkapan berita acara serah terima pekerjaan kepada pemberi kerja.

o Membuat laporan Eficiency Drive Program (EDP)

o Melaksanakan prosedur Sistem Manajemen Mutu di fungsinya.

4. Ahli Muda Perencanaan Usaha Tujuan Jabatan :

Memastikan tersedianya data pendukung RKAP yang terkait dengan bagian Perencanaan dan Administrasi Kontrak.

Tanggung Jawab Utama :

o Merencanakan dan menyiapkan data RKAP tahunan meliputi biaya material dan jasa, pemeliharaan mesin, operasional sistem manajemen mutu, UKL/UPL, dan K2.


(25)

24

o Menyampaikan hasil evaluasi target kinerja unit. o Memberikan usulan upaya peningkatan usaha unit.

o Menyiapkan rencana kegiatan (breakdown) bidang perencanaan berdasarkan RKAP Unit Produksi yang telah di sahkan oleh kantor induk. o Menganalisa data dan melakukan justifikasi atas usulan kebutuhan

investasi fasilitas produksi Unit.

o Menyiapkan analisa dan perhitungan perolehan Eficiency Drive Program (EDP)

5. Ahli Muda Perencanaan Produk Tujuan Jabatan :

Memastikan perencanaan jenis produk yang akan diproduksi serta melakukan penelitian dan pengembangan produk.

Tanggung Jawab Utama :

o Melakukan kajian teknis terhadap pengembangan produk serta upaya efisiensi dalam proses produksi.

o Menyusun Surat Perintah Kerja Internal (SPKI) yang berisi : Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, Spesifikasi Teknis, Ruang lingkup, Gambar Kerja dan jadwal pekerjaan.

o Melakukan evaluasi atas masukan atau rekomendasi dari bagian produksi terhadap pelaksanaan SPKI.

o Melakukan perencanaan untuk persediaan produk massal sesuai dengan core bisnis

o Membuat laporan rutin dan evaluasi kemajuan proses pekerjaan. o Melakukan pengendalian produksi terhadap volume dan biaya

o Membuat desain produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang akan diproduksi


(26)

6. Supervisor Pengadaan Logistik Tujuan Jabatan :

Memastikan tersedianya barang dan jasa sesuai dengan SPKI. Tanggung Jawab Utama :

o Menyiapkan dokumen pengadaan barang dan jasa sesuai yang tercantum dalam SPKI dan berkoordinasi dengan fungsi pergudangan.

o Menyiapkan bahan evaluasi terhadap kapabilitas pemasok barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi.

o Membuat daftar realisasi harga satuan pembelian barang dan jasa. o Memonitor pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

o Melakukan pembelian langsung sesuai dengan batas kewenangan. o Membuat laporan penyelesaian pengadaan barang dan jasa sesuai SPKI

7. Asisten Manajer Administrasi & Keuangan Tujuan Jabatan :

Melaksanakan koordinasi dan pengendalian fungsi bagian SDM, Administrasi dan keuangan untuk mendukung kinerja Unit Produksi.

Tanggung Jawab Utama :

o Mengkoordinasikan penyusunan RKAP Unit Produksi untuk memastikan terintegrasinya sasaran kinerja operasional.

o Melaksanakan hubungan industrial yang seimbang untuk meningkatkan komunikasi internal unit.

o Mengendalikan proses dan biaya pegawai, administrasi dan diklat. o Mengendalikan perputaran material pemeliharaan dan PDP.

o Mengendalikan dan mengevaluasi penggunaan dana anggaran operasi dan anggaran investasi untuk meningkatkan tertib administrasi, waktu dan biaya.

o Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan penyetoran pajak. o Mengendalikan saldo kas dan meminimalkan saldo piutang usaha.

o Memantau dan menganalisa data realisasi pembayaran untuk penilaian aktiva dan PDP.


(27)

26

o Mengelola usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan diklat / kursus untuk meningkatkan kompetensi SDM.

o Mengelola usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan diklat / kursus untuk meningkatkan kompetensi SDM.

o Mengelola usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan diklat / kursus untuk meningkatkan kompetensi SDM.

o Membuat laporan berkala di bagian adkeu meliputi Rasio Operasi, Umur Piutang, ROA, biaya pegawai per pendapatan operasi, biaya administrasi per pendapatan operasi, pembelajaran SDM dan laporan administrasi dan keuangan.

o Melaksanakan pemeliharaan sarana dan fasilitas untuk menunjang proses kegiatan Unit Produksi.

o Mengusulkan kebutuhan investasi sarana dan fasilitas pendukung Unit Produksi.

o Melakukan penagihan atau nota buku kepada unit pemberi kerja. o Melaksanakan prosedur Sistem Manajemen Mutu di fungsinya.

8. Mitra

Mitra adalah sub unit kerja yang merupakan supplier tetap PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung untuk memenuhi kebutuhan produksi akan bahan baku.


(28)

27 4.1.Analisis Sistem yang Berjalan 4.1.1.Analisis Dokumen

Dokumen-dokumen yang terkait dalam Sistem Informasi Pergudangan diantaranya adalah :

1. Surat pesanan barang ( SPB ) 2. Surat perintah kerja ( SPK )

3. Bon penerimaan barang material ( KODE 2 ) 4. Bon penerimaan barang hasil produksi ( KODE 1 ) 5. Berita acara pemeriksaan barang ( TUG. 4 )

6. Kartu persediaan barang persediaan ( TUG. 2 ) 7. Surat permohonan perbaikan Trafo ( TUG. 16 ) 8. Kartu persediaan spare part ( TUG. 1a )

9. Kartu gantung spare part ( TUG. 2a ) 10.Bon pemakaian ( KODE 7)

11.Bon pengembalian ( KODE 3) 12.Kartu identitas milik pelanggan

13.Surat penyerahan barang Eks perbaikan 14.Surat penyerahan barang pembuatan

15.Surat pengiriman barang untuk barang milik pelanggan surat jalan 16.Surat pengiriman barang untuk hasil produksi surat jalan dan KODE 6 17.Daftar stok Material

18.Daftar stok persediaan


(29)

28

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.2.1. Flow Map

Berikut adalah gambar Flow Map mengenai Prosedur Penerimaan Barang. Flow Map Prosedur Penerimaan Barang

KEUANGAN GUDANG

PERENCANAAN PENGADAAN MITRA

Proposal pengajuan pengadaan barang Proposal pengajuan pengadaan barang Proposal yang telah dinalisis Proposal yang telah dinalisis Surat persetujuan pengadaan barang Proses pembuatan SPB SPB SPB 1 Proses analisis proposal pengajuan pengadaan barang Surat persetujuan pengadaan barang Gambar 4.1


(30)

GUDANG

MITRA KEUANGAN

PENGADAAN PERENCANAAN

1

Petugas pengecekan

barang mengecek barang yang telah datang

Membuat Kode 2, TUG.4, TUG1a &

TUG.2a

Kode 2, TUG.4, TUG1a &

TUG.2a

Arsip Gudang

Arsip Keuangan

Kode 2

Pembayaran barang pada

mitra

Bukti pembayaran

Gambar 4.2


(31)

30

4.1.2.2. Diagram Konteks

Berikut adalah gambar Diagram Konteks mengenai Sistem Informasi Prosedur Penerimaan Barang.

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BARANG PERENCANAAN

KEUANGAN

Proposal pengajuan pengadaan barang

Kode 2

MITRA

Proposal yang telah dinalisis

Surat persetujuan pengadaan barang

Gambar 4.3


(32)

4.1.2.3. Data Flow Diagram DFD Level 0

Berikut adalah gambar DFD Level 0 mengenai Sistem Informasi Prosedur Penerimaan Barang. Perencanaan 1.0 Analisis proposal pengajuan barang Proposal pengajuan barang

Mitra 2.0 Pembuatan SPB 3.0 Proses pengecekan barang SPB 4.0 Membuat Kode 2, TUG.4, TUG.1a &

TUG.2a

Keuangan KODE 2

Proposal yang telah dinalisis Surat persetujuan pengadaan barang SPB Arsip Gudang Arsip Keuangan Gambar 4.4


(33)

32 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan Analisis Sistem Informasi Pergudangan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Pergudangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena divisi pergudanganlah yang mengelola , menyimpan dan merawat bahan baku serta produk jadi.

2. Sistem Informasi Pergudangan yang sedang berjalan saat ini sudah cukup baik, tetapi masih harus di evaluasi agar dapat memudahkan dalam penyampaian berkas-berkas surat antar divisi.

3. Banyaknya penggunaan arsip kertas sehingga dibutuhkan ruang penyimpanan yang besar.

5.2.Saran

Sebagai saran untuk meningkatkan keefektivitasan dalam memudahkan penyampaian berkas-berkas surat antar divisi maka diajukan beberapa saran untuk memajukan Sistem Informasi Pergudangan, yaitu :

1. Membuat sebuah sistem informasi yang bersifat secara online sehingga memudahkan dalam proses penyampaian informasi antar divisi.


(34)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Hanhan Hanafiah Solihin NIM. 10507498 Arifki Yonelly NIM. 10507516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(35)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 2

1.4Batasan Masalah ... 3

1.5Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1Pengertian Sistem ... 5

2.1.1.Elemen Sistem ... 5

2.1.2.Karakteristik Sistem ... 7

2.1.3.Klasifikasi Sistem ... 9

2.2Pengertian Informasi ... 10

2.3Pengertian Sistem Informasi ... 10

2.4Alat Bantu Analisis ... 11

2.4.1.Flowmap ... 11

2.4.2.Data Flow diagram ... 11

BAB III ANALISIS ... 14

3.1Tinjauan Umum Perusahaan ... 14


(36)

iv

3.3Deskripsi Kerja ... 21

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 27

4.1Bagan Analisis Sistem yang Berjalan ... 27

4.1.1.Analis Dokumen ... 27

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 28

4.1.2.1. Flow Map ... 28

4.1.2.2. Diagram Konteks ... 30

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 31

BAB V PENUTUP ... 32

5.1 Kesimpulan ... 32

5.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33


(37)

v

DAFTAR TABEL


(38)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Flow Map Prosedur Penerimaan Barang ... 28

Gambar 4.2 Flow Map Prosedur Penerimaan Barang ... 29

Gambar 4.3 Diagram Konteks Prosedur Penerimaan Barang ... 30


(39)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Surat permohonan PKL Lampiran Surat balasan

Lampiran Surat pernyataan Arifki Lampiran Surat pernyataan Hanhan Lampiran Kartu bimbingan PKL Arifki Lampiran Kartu bimbingan PKL Hanhan Lampiran Daftar hadir PKL Arifki Lampiran Daftar hadir PKL Hanhan Lampiran Form nilai PKL Arifki Lampiran Form nilai PKL Hanhan Lampiran Kode 1

Lampiran Kode 2 Lampiran Kode 3 Lampiran Kode 7

Lampiran Laporan stock material trafo Lampiran Kartu persediaan spare part(depan) Lampiran Kartu persediaan spare part(belakang) Lampiran Kartu gantung spare part(depan) Lampiran Kartu gantung spare part(belakang) Lampiran Surat pengantar pengiriman barang


(40)

33

DAFTAR PUSTAKA

http://www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnews&id=84&title=Peng ertian%20Sistem%20Menurut%20Para%20Ahli 4 Oktober 2010

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm 4 Oktober 2010

http://van88.wordpress.com/2009/07/03/pengertian-sistem-komponen-sistem-pendekatan-sistem-analisis-sistem-oleh-para-ahli-ala-irvan-jaya-musrida-batosai/ 4 Oktober 2010


(41)

34 LAMPIRAN


(42)

i

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul ” Analisis Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung”.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah pada Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan, waktu, biaya dan juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Laporan Kerja Praktek in tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawija, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Novrini Hasti S.Si., Mt., selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Lapangan Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Wali.

6. Ibu Warsiti selaku Ketua Pembimbing Lapangan.

7. Bapak Itjan selaku Pembimbing Lapangan pada Divisi Pergudangan sekaligus Assistant Officer Pengelolaan Gudang.


(43)

ii

8. Semua pihak, baik PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung maupunn teman-teman yang telah membantu atas penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sebagai salah satu sumbangan keilmuan khususnya yang berkaitan dengan Manajemen Informatika.

Bandung, Oktober 2010


(44)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Hanhan Hanafiah Solihin NIM. 10507498 Arifki Yonelly NIM. 10507516

Bandung, 6 Oktober 2010

Pembimbing Jurusan,

Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom. NIP. 4127. 70. 26. 010

Pembimbing Lapangan,

Lilis Kurniasih NIP. 5682305-L Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019


(45)

(1)

33

DAFTAR PUSTAKA

http://www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnews&id=84&title=Peng ertian%20Sistem%20Menurut%20Para%20Ahli 4 Oktober 2010

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm 4 Oktober 2010

http://van88.wordpress.com/2009/07/03/pengertian-sistem-komponen-sistem-pendekatan-sistem-analisis-sistem-oleh-para-ahli-ala-irvan-jaya-musrida-batosai/


(2)

34 LAMPIRAN


(3)

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul ” Analisis Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung”.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah pada Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan, waktu, biaya dan juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Laporan Kerja Praktek in tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawija, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Novrini Hasti S.Si., Mt., selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Lapangan Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Wali.

6. Ibu Warsiti selaku Ketua Pembimbing Lapangan.

7. Bapak Itjan selaku Pembimbing Lapangan pada Divisi Pergudangan sekaligus Assistant Officer Pengelolaan Gudang.


(4)

ii

8. Semua pihak, baik PT PLN(Persero) J&P Unit Produksi Bandung maupunn teman-teman yang telah membantu atas penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sebagai salah satu sumbangan keilmuan khususnya yang berkaitan dengan Manajemen Informatika.

Bandung, Oktober 2010


(5)

Analisis Sistem Informasi Pergudangan Di PT PLN(Persero)

J&P Unit Produksi Bandung

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Hanhan Hanafiah Solihin NIM. 10507498 Arifki Yonelly NIM. 10507516

Bandung, 6 Oktober 2010

Pembimbing Jurusan,

Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom. NIP. 4127. 70. 26. 010

Pembimbing Lapangan,

Lilis Kurniasih NIP. 5682305-L Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019


(6)