3 dilaksanakan
secara berkesinambungan.
Untuk itu pada tahun 2015 akan dilaksanakan kegiatan SL-PHT sebanyak 144 Kelompok Tani
KT di 23 provinsi.
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan SL-PHT adalah terlaksananya SL-PHT
pada kelompok
tani tanaman
perkebunan di provinsi dan kabupaten.
C. Tujuan
Tujuan kegiatan SL-PHT : Meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku petanikelompok tani agar mau dan mampu secara mandiri menerapkan
PHT dalam pengelolaan kebunnya sehingga petani menjadi manager di kebunnya sendiri.
D. Pengertian Umum :
1. Sekolah
Lapang Pengendalian
Hama Terpadu
SL-PHT adalah
metode penyuluhan atau suatu bentuk pendidikan
non formal yang dirancang berdasarkan pendekatan andragogi. Pola pelatihan
dilakukan
secara partisipatoris
dan pendekatan dari bawah.
2. Training Need Assesment TNAAnalisis
kebutuhan pelatihan adalah kegiatan atau aktifitas
menganalisis kebutuhan
pelatihan.
4 3.
Andragogi adalah seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar. Petani
diberikan kesempatan untuk belajar sendiri tentang prinsip dan teknologi PHT.
4. Pemandu Lapang PL SL-PHT adalah
fasilitator yang memfasilitasi proses belajar,
membimbing diskusi,
dan mengamati kegiatan SL-PHT.
5. Pertemuan SL-PHT adalah Kegiatan SL-
PHT yang dilakukan setiap minggu di lapangan dan di saung pertemuan.
Kegiatan SL-PHT meliputi AAES dan penyampaian materi Topik Umum, Topik
Khusus,
Dinamika kelompok,
dan pendukung.
6. Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT
adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau
menyebabkan kematian tumbuhan.
7. Fenologi tanaman adalah penampakan
aktivitas tanaman yang terjadi secara berkala
pada waktu-waktu
tertentu dalam satu tahun berdasar pada hasil
observasi tentang tahapan perkembangan tumbuhan phenophase eksternal yang
tampak seperti perkecambahan biji, pertunasan, pertumbuhan daun baru,
pengguguran
daun, pertumbuhan
diameter batang, waktu berbunga, waktu berbuah.
5 8.
Pengendalian Hama Terpadu PHT adalah upaya pengendalian populasi atau
tingkat serangan
OPT dengan
menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang
dikembangkan dalam suatu kesatuan untuk mencegah timbulnya kerugian
secara
ekonomis dan
kerusakan lingkungan hidup.
9. Empat Prinsip PHT adalah Budidaya
tanaman sehat,
Pelestarian dan
pemanfaatan Musuh Alami, Pengamatan Rutinberkala, dan Petani menjadi ahli
PHTpetani menjadi manajer dikebunnya sendiri
10. Budidaya tanaman sehat adalah kegiatan
budidaya tanaman yang dilakukan untuk menghasilkan
tanaman yang
sehat. Budidaya tanaman sehat dilaksanakan
sejak persiapan
lahan, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan tanaman dan pengendalian OPT serta panen.
11. Pelestarian dan pemanfaatan Musuh
Alami adalah perlakuan memasukkan jenis musuh alami, memperbanyak musuh
alami, dan melestarikan musuh alami di kebun. Untuk melestarikan musuh alami,
pengendalian
OPT dilakukan
secara mekanik; penggunaan musuh alami; dan
penggunaan pestisida secara bijaksana.
6 12.
Pengamatan Rutinberkala
adalah kegiatan mengamati faktor biotik dan
abiotik di lingkungan kebun secara teratur agar petani secara tepat dan
cepat dapat melakukan tindakan
13. Petani sebagai ahli PHT adalah petani
sebagai manajermandiri
dalam mengambil keputusan untuk pengelolaan
kebunnya secara PHT 14.
Pestisida Nabati Pesnab adalah pestisida yang dibuat dari unsur tumbuh-tumbuhan
untuk keperluan
menghambat OPT
tertentu dan
tidak membahayakan
terhadap lingkungan. 15.
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau
peragian bahan
organik dengan
dekomposer. 16.
Calon PetaniCalon Lahan CPCL adalah kelompok tanipetani dan lokasi yang
akan diusulkan menjadi peserta dan lokasi kegiatan SL-PHT.
17. Kelompok
Tani adalah
kumpulan petanipekebun yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan,
kondisi, lingkungan sosial, ekonomi, sumber
daya dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota yang
terdaftar
di Badan
Koordinasi Penyuluhan.
7 18.
Responsif Gender
adalah kegiatan,
program, dan
penganggaran yang
memperhatikan perbedaan, kebutuhan, pengalaman, dan aspirasi laki-laki dan
perempuan.
19. Kebun praktek
adalah kebun
yang digunakan
sebagai tempat
prakteksarana belajar SL-PHT. 20.
Silabus SL-PHT
adalah rencana
pembelajaran pada suatu kegiatan SL- PHT.
21. Kontrak belajar adalah kesepakatan
selama pelaksanaan SL-PHT yang harus ditaati antara peserta dan PL
22. Ballot Box adalah tes pengetahuan dan
kemampuan petani sebelum dan sesudah mengikuti SL-PHT yang dilakukan di
lapangankebun.
23. Agens Pengendali Hayati APH adalah
setiap organisme yang meliputi spesies, sub
spesies, varietas,
semua jenis
serangga, nematoda, protozoa, cendawan fungi, bakteri, virus, mikroplasma serta
organisme lainnya dalam semua tahap perkembangannya yang dapat digunakan
untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu,
proses
produksi, pengolahan
hasil pertanian
dan berbagai
keperluan lainnya.
8 24.
Predator adalah suatu organisme yang makan organisme lain sebagai mangsa,
baik tubuhnya lebih kecil maupun lebih besar dari dirinya.
25. Parasitoid adalah suatu serangga parasitik
yang hidup di dalam atau pada serangga inang yang tubuhnya lebih besar dan
akhirnya membunuh inangnya.
26. Analisis Agroekosistem AAES adalah
analisa unsur-unsur pada lingkungan tertentu. Proses kegiatan dimulai dari
pengamatan, pengungkapan,
penganalisaan, menyimpulkan
dan pengambilan keputusan rencana tindak
lanjut. 27.
Tujuan AAES adalah untuk mengetahui keadaan ekosistem kebun saat itu sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
rencana tindak
lanjut pengelolaan kebun.
28. Dinamika
Kelompok adalah
suatu kelompok yang teratur dari dua individu
atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota
yang satu dengan yang lain.
29. Monitoring
adalah proses
rutin pengumpulan
data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program.
9 30.
Evaluasi adalah
suatu proses
yang sistematis
dan berkelanjutan
untuk menentukan kualitas nilai dan arti dari
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu dalam
rangka pembuatan keputusan.
31. Pelaporan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan
yang telah dilakukan selama satu periode tertentu.
32. Pengendalian OPT adalah segala kegiatan
atau upaya
untuk mencegah
dan menanggulangi serangan OPT terhadap
tanaman. 33.
Kerugian secara
ekonomis adalah
kerugian yang di derita oleh pemilik tanaman sebagai akibat serangan OPT
pada tanamannya, yang secara ekonomis tidak dapat di toleransi.
34. Pengamatan adalah kegiatan perhitungan
dan pengumpulan informasi tentang keadaan populasi dan tingkat serangan
OPT dan
faktor-faktor iklim
yang mempengaruhinya
pada waktu
dan tempat tertentu.
35. Pengambilan keputusan adalah penentuan
dilakukan atau tidak dilakukan tindakan pengendalian OPT berdasarkan hasil
10 analisis
data pemantauan
dan pengamatan.
36. Dampak Perubahan Iklim adalah dampak
yang ditimbulkan akibat terjadinya perubahan iklimvariabilitas iklim, yang
menyebabkan banjir,
kekeringan, peningkatan suhu dan serangan OPT.
11
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan