Penyerahan yang Pajak Masukannya di Deemed. Penyerahan Lainnya Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER- 180PJ.2007 Tanggal : 28 Desember 2007 11 Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak antara lain: 1. untuk pemakaian sendiri BKP danatau JKP adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor; 2. untuk pemberian cuma-cuma BKP danatau JKP adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor; 3. untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan Harga Jual rata-rata; 4. untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film; 5. untuk persediaan BKP yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan adalah Harga Pasar wajar; 6. untuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan sepanjang Pajak Pertambahan Nilai atas perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan, adalah harga pasar wajar; 7. untuk kendaraan bermotor bekas adalah 10 sepuluh persen dari Harga Jual; 8. untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10 sepuluh persen dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih; 9. untuk jasa pengiriman paket adalah 10 sepuluh persen dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih; 10. untuk jasa anjak piutang adalah 5 lima persen dari jumlah seluruh imbalan yang diterima berupa service charge, provisi, dan diskon; 11. untuk penyerahan BKP danatau JKP dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan penyerahan BKP danatau JKP antar cabang adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor; 12. untuk penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang adalah harga lelang. Pajak Masukan yang berkenaan dengan: - penyerahan kendaraan bermotor bekas oleh Pengusaha kendaraan bermotor bekas; - penyerahan jasa yang dilakukan oleh Pengusaha biro perjalanan atau biro pariwisata; - jasa pengiriman paket; dan - jasa anjak piutang; tidak dapat dikreditkan karena dalam Nilai Lain telah diperhitungkan PM atas perolehan BKP danatau JKP dalam rangka usaha tersebut.

5. Penyerahan yang Pajak Masukannya di Deemed.

Diisi dengan DPP, PPN atau PPN dan PPn BM atas penyerahan BKP danatau JKP yang PPN-nya dihitung dengan menggunakan Deemed Pajak Masukan.

6. Penyerahan Lainnya

Diisi dengan DPP, PPN atau PPN dan PPn BM atas penyerahan BKP danatau JKP selain jenis penyerahan pada nomor 1 sampai dengan nomor 5, antara lain: a. Penyerahan yang menggunakan tarif selain 10, contohnya penyerahan JKP di bidang pertambangan yang bersifat lex specialis, yang terutang Pajak Penjualan dengan tarif 5. b. Penyerahan hasil tembakau yang dibuat di dalam negeri oleh Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau hasil tembakau yang dibuat di luar negeri oleh importir hasil tembakau dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 62KMK.032002 tentang Dasar Penghitungan, Pemungutan dan Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Hasil Tembakau.

7. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut

Diisi dengan DPP, PPN atau PPN dan PPn BM atas Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut berdasarkan peraturan khusus yang berlaku, antara lain: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER- 180PJ.2007 Tanggal : 28 Desember 2007 12 a. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 Tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Dana PinjamanHibah Luar Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001; b. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1996 tentang Perlakuan Perpajakan bagi Pengusaha Kena Pajak Berstatus Entrepot Produksi Tujuan Ekspor EPTE Dan Perusahaan Pengolahan Di Kawasan Berikat KB; c. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tempat Penimbunan Berikat yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291KMK.051997 tentang Kawasan Berikat sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101PMK.042005; d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2000 tentang Perlakuan Perpajakan di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 147 Tahun 2000; e. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2003 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di Kawasan Berikat Bonded Zone Daerah Industri Pulau Batam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2005. f. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2005 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Avtur Untuk Keperluan Penerbangan Internasional; g. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 128KMK.052000 tentang Toko Bebas Bea; h. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231KMK.032001 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang Kena Pajak Yang Dibebaskan Dari Pungutan Bea Masuk sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 616PMK.032004. i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60PMK.042005 tentang Tempat Penimbunan Berikat di Pulau Batam, Bintan dan Karimun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89PMK.042005. j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61PMK.042005 tentang Perlakuan Perpajakan dan Kepabeanan Dalam Rangka Proyek Pengembangan Pulau Bintan dan Pulau Karimun.

8. Penyerahan yang Dibebaskan dari Pengenaan PPN atau PPN dan PPn BM