PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 BAKAUHENI

(1)

EKSTRAKURIKULER

DI SMP NEGERI 2 BAKAUHENI

Oleh:

Maria Regina Maharani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

PADA

Progrm Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(2)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ABSTRACK ABSTRAK HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP MOTTO PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Pembelajaran ... 8

2.2. Metode Demonstrasi ... 9

2.3. Ekstrakurikuler ... 12

2.4. Tari Halibambang ... 13

2.5. Pengertian Tari ... 25

III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ... 28

3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.2.1. Observasi ... 29

3.2.2. Wawancara ... 29

3.2.3. Dokumentasi ... 30

3.3. Instrumen Penelitian ... 30


(3)

4.1. Lokasi Penelitian ... 41

4.2. Tahapan Penelitian Pembelajaran di Kelas ... 41

4.2.1 Pertemuan Pertama ... 41

4.2.2 Pertemuan Kedua ... 44

4.3.3. Pertemuan Ketiga ... 51

4.3.4. Pertemuan Keempat ... 57

4.3.5. Pertemuan Kelima ... 64

4.3.6.Pertemuan Keenam (evaluasi) ... 70

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN


(4)

1.1Latar Belakang masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencetak sumber daya manusia yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap potensi yang dimilikinya. Pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sini dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosiologis. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tigkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam aspek mental. (Sudirman, dkk, dalam Hasbullah, 2008: 1).

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang


(5)

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sabar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai (Hamzah B. Uno, 2010:54). Menurut pasal 1 UU No 30 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peseta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatsu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu. (Hamalik, 1994:6).

Guru sebagai pengajar, bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu guru juga berusaha agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi dan sebagainya melalui pengajaran yang diberikannya. Untuk mencapai tujuan tujuan itu maka guru perlu memahami sedalam dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar ( Hamalik, 2001:1233)

Seni Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus dengan estetika (Wayan Mustika, 2012:21).


(6)

Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode demonstrasi ini sangat cocok digunakan untuk pembelajaran seni tari khususnya materi Pembelajaran tari halibambang pada Kegiatan ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni.

Tari halibambang adalah merupakan tarian keluarga Lampung Sekala Brak yang beradat Sai Batin dan hanya dapat dipentaskan oleh lingkungan keluarga Sekala Brak di tempat yang tertutup, tidak boleh ditarikan oleh sembarangan orang, dan pementasanya pun hanya terbatas pada saat acara nyambai adat dalam adat Lampung Sekala Brak saja. Personil penarinya pun hanya terbatas pada putri keluarga Lampung Sekala Brak yang fungsinya sebagai tari hiburan keluarga. Fungsi tari halibambang sekarang tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga adat Lampung saja, tetapi sudah diperbolehkan tarian ini dipentaskan di tempat terbuka serta tarian ini berfungsi sebagai tarian hiburan lepas atau sebagai tarian penyambut tari Lampung dan dapat dipentaskan untuk mengisi acara-acara lain seperti:

a. Pembukaan Arena Jakarta Fair tahun 1977 di Jakarta.

b. Pengisian Acara Memperingati Hari Jadi Kabupaten Lampung Barat yang pertama tahun 1992 di Liwa.


(7)

c. Acara nyambai Adat Lampung Sekala Brak di Kecamatan Balik Bukit Liwa.

Keberadaan tari halibambang dalam pembinaannya tidak mengalami perubahan, baik dari segi gerak tarinya, maupun dari kostum dan jumlah personil penari. Jika dibandingkan pada masa lalu pemusik menggunakan seragam”Tuluk Blanga”. Pada masa sekarang tidak lagi digunakan karena faktor ekonomi, perkembangan yang terjadi sekarang pada tari halibambangini disajikan tidak hanya pada waktu berlangsung perayaan perkawinan Nyambai adat pada tengah malam(dibingi)saja, tetapi tarian ini dipentaskan di tempat terbuka sebagai hiburan lepas dan sebagai penyambut tamu agung yang datang ke daerah Lampung. Jadi tari halibambang dapat disimpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ibas sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam adalah sifat keagungan dan keindahan serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu.

Tujuan diadakan pembelajaran tari halibambang ini adalah untuk memperkenalkan kepada siswa/masyarakat tentang tarian tersebut supaya dapat menjaga kelestariannya. Berdasarkan observasi, pembelajaran tari halibambang jarang diterapkan di sekolah khususnya pada jenjang SMP karena sebagian besar guru seni budaya belum menguasai tarian tersebut, sedangkan siswa belum mempunyai pengetahuan maupun praktik tarihalibambang.


(8)

SMP Negeri 2 Bakauheni yang terletak di Dusun Pegantungan Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan dan didirikan pada tahun 2012. Dalam pembelajaran seni tari pada kegiatan intrakurikuler, siswa diajarkan tentang tari Lampung yaitu sejarah tari, nama ragam gerak, fungsi tari, makna tari, serta tata rias dan busana secara teori. Sedangkan praktik dilaksanakan di luar jam pelajaran yaitu pada kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran tarihalibambangdengan menggunakan metode demonstrasi kepada siswi yang mengikuti kegiatanekstrakurikulertari.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka peneliti mengangkat sebuah judul penelitian yaitu pembelajaran tari halibambang pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni. Peneliti berharap kegiatan ekstrakurikuler ini dapat mempermudah siswa dalam mempelajari tari, khususnya tarihalibambang. Selain itu dapat juga dijadikan referensi bagi calon pendidik.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, masalah yang muncul adalah:

a. Bagaimanakah proses pembelajaran tari halibambang pada kegiatan ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.

b. Bagaimanakah hasil pembelajaran tari halibambang pada kegiatan ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.

1.3 Tujuan Penelitian


(9)

a. Mendeskripsikan proses pembelajaran tari halibambang pada kegiatan ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.

b. Mendeskripsikan hasil pembelajaran tari halibambang pada kegiatan ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk memberikan informasi kepada pembaca, khususnya guru dan calon guru bidang studi Seni Tari, Drama, dan musik tentang:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat teoritis , yakni dapat menjadi referensi penelitian di bidang seni, khususnya tentang tari halibambang. Hasil penelitian ini pula dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lanjutan.

b. Manfaat Praktis

1. Siswa dapat mengetahui dan memahami gerak tarihalibambang

2. Metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang menarik dan wajib bagi guru bidang studi Pendidikan Seni Tari, Drama, dan Musik dalam meningkatkan pengajaran Tari.

1.5 Ruang Lingkup masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan pembatasan masalah, ruang lingkup penelitian meliputi.


(10)

a. Subyek penelitian ini adalah siswi kelas VII yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 10 siswa perempuan.

b. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Bakauheni. c. Waktu penelitian adalah tahun pelajaran 2013/2014


(11)

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni

dan Mustafa, 2011: 18).

Belajar ialah suatu proses perubahan yaitu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 35). Dalam proses belajar mengajar sebagai guru dalam menyampaikan materi akan menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Cara tersebut merupakan sebuah strategi pembelajaran, strategi pembelajaran merupakan cara yang akan dipilih dan digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk memudahkan menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran (Uno, 2010: 2).


(12)

2.2 Metode Demonstrasi

Metode yang digunakan adalah metode Demonstrasi, Penelitian ini menggunakan metode demonstrasi karena metode demonstrasi ini sangat cocok digunakan untuk pembelajaran seni tari pada materi Pembelajaran tari halibambang pada kegiatan ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni. Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan (Sumantri,133: 2001).

Pada metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses atau kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa.(Soekarno,43: 1981).

1.Tujuan Penggunaan Metode Demonstrasi

Tujuan penggunaan metode demonstrasi ini adalah

a. mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik atau dikuasai peserta didik;

b. mengongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik.

c. mengembangkan kemampuan pengamatan pandangan dan penglihatan para peserta didik secara bersama-sama.

Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan digunakannya metode demonstrasi dalam suatu pembelajaran adalah

a). mengajarkan proses atau prosedur, b). mengkongkritkan informasi, dan


(13)

c) pengembangan kemampuan melihat melalui pengamatan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebelum dan pada waktu mengadakan demonstrasi adalah

a).demonstrasi itu harus dicoba terlebih dahulu sebelum dilakukan di depan kelas.

b).tujuan demonstrasi ditentukan terlebih dahulu oleh guru. c).usahakan agar demonstrasi dapat dilihat oleh peserta didik. d).alat-alat yang digunakan sebaiknya sederhana.

e).demonstrasi dilaksanakan berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.

2.Langkah Metode Demonstrasi

a. Perencanaan: berupa perumusan tujuan, langkah-langkah pembelajaran, waktu pelaksanaan, dan menetapkan rencana penilaian;

b. Pelaksaannya: memeriksa kembali perencanaan, melakukan demonstrasi yang menarik perhatian siswa, mengingat pokok materi yang sedang di demonstrasikan, memerhatikan keadaan siswa, memberi kesempatan siswa untuk aktif, dan menghindari ketegangan.

c. Penutup (Evaluasi): mengoreksi kesalahan siswa saat proses pembelajaran dan memantau kemajuan siswa dengan melakukan penilaian.


(14)

3.Kebaikan Metode Demonstrasi

a. Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.

b. Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.

c. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.

d. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

e. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

4.Kelemahan Metode Demonstrasi

a. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemons-trasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol. b. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang

didemons-trasikan diperlukan pemusatan perhatian.

c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. d. Memerlukan banyak waktu.


(15)

2.3 Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa (Suryosubroto, 2011:286). Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum (Suryosubroto, 2011:287).

a.Tujuan KegiatanEkstrakurikuler

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Pertama yaitu:

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya (Suryosubroto, 2001: 288).

b.Jenis kegiatanekstrakurikuler

Jenis kegiatanekstrakurikulerdapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu

1. Kegiatanekstrakurikuleryang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menerus selama satu periode tertentu.


(16)

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tetentu saja (Suryosubroto, 2001: 290).

2.4 Tari halibambang

1. PengertianTari halibambang

Tari Halibambang dapat diartikan sebagai berikut: - hali : seperti, bagaikan, dan - bambang : kupu-kupu

Jadi, tari halibambang dapat disimpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari halibambang adalah sifat keagungan dan keindahan, serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu. tari halibambang terdapat di Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat dan tumbuh berkembang di daerah tersebut (Tim, 10: 2001).

2. Personil Tari

Personil pada tari halibambang enam orang wanita, yang semuanya masih gadis. Padatari halibambangpersonil penarinya tidak terdapat pria (Tim, 11: 2001).


(17)

3. Urutan Penyajian Tabel 2.1

ADEGAN NAMA ADEGAN KETERANGAN

Pertama Nyumbah Penari melakukan penghormatan kepada tamu dengan posisi dua penari kebelakang. Setelah lurus penari duduk bersila dengan posisi kipas sejajar di depan. Lalu memberi hormat dengan menundukan kepala, kipas digerakan ke kiri ke kanan. Setelah itu penari berdiri tegak, kipas diangkat kedepan dan kebelakang. Kedua Kupu-kupu Terbang Penari menari dengan gerak yang

mengambarkan kupu-kupu terbang melayang.

Posisi tetap berbaris dua kebelakang, kemudian para penari saling tukar tempatyang kanan ke kiri yang kiri kekanan, tangan digerak-gerakan satu ke depan satu ke belakang, dan penari kembali pindah posisi seperti semula.

Penari membuat lingkaran sambil berputar-putar posisi tangan kiri di samping diselingi tangan ke depan


(18)

dan ke belakang dua kali berputar di tempat sambil mengipas muka ke depan dan ke belakang.

Ketiga Nyumbah Gerak terakhir setelah tari inti dilaksanakan (poin 2 di atas)..

Penari kembali keposisi semula, yaitu berbaris dua lurus kebelakang. Setelah lurus kemudian duduk bersila, posisi kipas sejajar di depan, lalu memberi hormat, dengan menundukan kepala, kipas digerakan ke kiri dan ke kanan.

Penari berdiri lalu membuat bundaran / lingkaran mengecil, dan membesar, satu persatu secara berurutan para penari keluar.

4. Musik Pengiringtari alibambang

Musik pengiring tari halibambang adalah tabuhsekeli, yang berasal dari daerah Lampung Barat, Rebana, Talo Balak, Gamolan, dan Gong.


(19)

5. Nama-nama Kostumtari halibambang

Tabel 2.2

No Nama Kostum Gambar

1. kumbang Gijekh

(kumbang goyang). sebagai lambang

keagungan dan

keindahan.

2. Sanggul sebagai tanda keindahan di kepala

3. Gajah Minung .kalung selembok sebagai tanda kemakmuran

4. Busung atau Ikat Pinggang sebagai tanda kemakmuran


(20)

5. Kawai atau Baju Bludru sebagai tanda kesucian

6. Injang Bumpak atau pakaian adat sebagai tanda kesucian orang Lampung

7. Gelang Burung sebagai tanda keindahan untuk tangan

8. Gelang Kano sebagai tanda keindahan untuk lengan


(21)

9. Gelang Pipih sebagai tanda keindahan untuk pergelangan

10. Kalung Papan Jajar sebagai tanda keindahan untuk leher

11 Bunga Melati sebagai tanda keindahan untuk kepala

12 Peneken sebagai tanda keindahan untuk jidat


(22)

6. Ragam Geraktari halibambang

Tabel 2.3

No Nama Ragam

Gerak Contoh Gerak Keterangan

1 Lapah Tebeng

Posisi badan tegap dengan tangan

direntangkan rendah

2 Lapah Injing

Posis kaki dijinjitkan

3 Gubu Gaghang

Posisi kaki ketika

melangkah disilangkan


(23)

4 Giser

Posisi kaki giser tangan seluang mudik sambil menekukkan kipas

Posisi kipas di-tekukkan

6 Melayang

Berputar, sambil mengibas-ngibaskan kipas


(24)

7 Jong Simpuh

Jong simpuh dengan posisi tangan

timbangan

8 Jong Sembah

Jong sembah dengan kedua tangan ke depan

Jong sembah dengan kedua tangan

mengibaskan kipas kedepan

9 Timbangan

Posisi badan mendak atau merendah dengan tangan direntangkan rendah


(25)

10 Ngelap

Posisi badan jongkok tangan sambil

mengibaskan kipas, kepala mengikuti arah kibasan kipas

11 Injak Lado

Kaki injak lado, posisi tangan timbangan

12 Salimpat

Posisi kaki disilangkan, tangan timbangan


(26)

7. Urutan Ragam Geraktari halibambangdengan Hitungan Tabel 2.4

No Nama Ragam Gerak Hitungan

1 a. Lapah Tebeng b. Lapah Injing

1 x 4 1 x 4 2 a. Gubu Gaghang

b. Kaki Giser, Seluang Mudik c. Gubu Gaghang

d. Kaki Giser, Seluang Mudik e. Gubu Gaghang

f. Kaki Giser, Seluang Mudik g. Gubu Gaghang

2 x 8 1 x 8 2 x 8 1 x 8 2 x 8 1 x 8 2 x 8 3 a. Kaki Sesayak, Tangan Seluang

Mudik Kanan

b. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kiri

c. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kanan

d. Melayang

1 x 8

1 x 8

1 x 8

1 x 8 4 a. Jong Simpuh + Timbangan

b. Jong Sembah c. Kibas Depan

d. Kibas Proses ke Timbangan e. Kibas Depan

f. Jong Sembah

1 x 4 1 x 8 1 x 4 1 x 4 1 x 4 1 x 8


(27)

g. Kibas Proses ke Timbangan 1 x 4 5 a. Ngelap

b. Kibas Depan c. Kibas Kiri d. Kibas Depan e. Kibas kanan f. Kibas Depan

g. Kibas Sampai Proses Naik

1 x 4 1 x 4 1 x 8 1 x 8 1 x 8 1 x 8 1 x 8 6 a. Timbangan

b. Melayang Kanan c. Melayang Kiri

d. Kaki Injak Lado, Tangan Timbangan

1 x 4 1 x 8 1 x 8 2 x 8

7 a. Tangan Melayang Kanan, Kaki Salimpat

b. Tangan Melayang Kiri, Kaki Salimpat

c. Tangan Timbangan, Kaki Salimpat

1 x 8

1 x 8

1 x 8

8 a. Jong Simpuh b. Jong Sembah c. Kibas Depan

d. Kibas sampai Proses Timbangan e. Kibas Depan

1 x 4 1 x 8 1 x 4 1 x 4 1 x 4


(28)

2.5 Pengertian Tari

Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang indah (Soedarsono dalam Mustika, 2012: 22). Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengn bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari (Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012:22).

Tujuan akhir dari belajar menari adalah memeroleh keterampilan menari. Kriteria keterampilan yang ideal untuk tari tradisi ialah aspek wiraga, wirama dan wirasa. Konsep 3-W (wuiraga, wirama, wirasa) ini pada pelaksanaan di suatu momen sangat berperan dalam cara manilai bentuk fisik, kemampuan menguasai irama atau pengiring tari, penghayatan prima terhadap karakter, penghayatan gerak serta olah rasa (Setiawati, dkk, 2008: 222).

f. Sembah

g. Kibas sampai Proses Timbangan h. Timbangan Proses Naik

1 x 4 1 x 4 1 x 8 9 a. Tangan Timbangan, Kaki

Salimpat

b. Melayang kanan c. Melayang Kiri d. Melayang Depan

1 x 8

1x8 1x 8 1x 8


(29)

Secara singkat 3-W adalah sebagai berikut: 1. Wiraga

Wiraga adalah keterampilan penari diukur melalui indeks yang menentukan kualitas tarinya. Kualitas menyangkut kepada bentuk sikap dan geraknya serta berkesinambungan dan memenuhi standar kualitas penghayatan gerak. Aspek wiraga meliputi:

a. Hafalan, yaitu penari dituntut memiliki daya ingat yang optimal sehingga mampu dan hafal di dalam mengungkapkan keseluruhan perbendaharaan gerak padatari halibambang

b. Teknik, adalah ketepatan penari dalam mengungkapkan pola gerak pada tari halibambang

c. Ruang, dalam hal ini penari dituntut untuk memiiki kesadaran dan ketepatan menempatkan dirinya di dalam berbagai posisi, arah hadap dan arah gerak (pola lantai).

2. Wirama

Wirama menunjukkan penguasaan irama yang sesuai dengan iringan tari dengan ruang lingkup sebagai berikut:

a. Ketepatan ritmik dari setiap elemen yang selaras dengan iringan.

b. Ketepatan tempo dari setiap gerak tari yang selaras dengan iringan yang digunakan pada tari yang dibawakan.

3. Wirasa

Wirasa dalam arti luwes memperagakan seluruh gerak tari atau menunjukkan ketepatan teknik atau rasa geraknya. Membawakan tarian dengan karakteristik


(30)

yang sesuai dengan tarian yang dibawakan sehingga atau karakter yang dibawakan dapat diapresiasi dengan baik oleh apresiator.


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Desain penelitian atau metode penelitian pendidikan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode desktiptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah yang diteliti secara sistematis. Dipilihnya metode kualitatif karena gejala-gejala informasi atau keterangan dari hasil pengamatan selama proses berlangsung. Penelitian ini bersifat naturalistik, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah dan berkembang apa adanya tanpa dimanipulasi oleh keadaan dan kondisinya (Sugiyono, 2012: 8).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode pemodelan pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 2 Bakauheni.


(32)

3.2 Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik.

3.2.1 Observasi

Observasi dilaksanakan sebelum studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti, dan mengetahui keadaan subyek yang sebenarnya. Pengamatan atau observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (Hadi dalam Sugiyono, 2012: 145). Observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Sugiono, 2012: 145). Observasi partisipan bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan cara melaksanakan pembelajaran seni tari di SMP N 2 Bakauheni.

3.2.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil


(33)

(Sugiyono, 2012:137). Wawancara dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari informan yaitu guru seni budaya dan pembimbing kegiatan ekstrakurikuler yang berupa pembelajaran tari.

3.2.3 Dokumentasi

Penelitian ini dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa tulisan, gambar, dan video. Setelah mendapatkan hasil penelitian dari observasi akan lebih akurat dengan didukung oleh catatan-catatan atau data mengenai penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran tari halibambang di SMP N 2 Bakauheni. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan, berupa laporan maupun gambar.

3.3 Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian ini adalah dari peneliti itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada observasi, dokumentasi, tes praktik dilakukan oleh peneliti itu sendiri.

1. Panduan Observasi

Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan, tentang apa saja yang dilihat dan diamati secara langsung.

2. Panduan Dokumentasi

Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan video yang menggunakan alat bantu kamera foto atau handphone.

3. Tes Praktik

Tes praktik digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil belajar tari halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi . Lembar tes praktik


(34)

yang digunakan adalah instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian yang sudah ditentukan seperti dibawah ini

Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu) No Aspek Keterangan

Skor Skor

Maksimum 1. Hafalan Urutan Gerak

a. Siswa mampu menghafal seluruh urutan gerak tari halibambang tanpa ada kesalahan

5

5 b. Siswa mampu menghafal 11

urutan gerak tari halibambang akan tetapi mengalami kesalahan 1-2 kali

4

c. Siswa mampu menghafal 9 urutan gerak tari halibambang akan tetapi mengalami kesalahan 3-4 kali

3

d. Siswa mampu menghafal 7 urutan gerak tari halibambang akan tetapi mengalami kesalahan 5-6 kali

2

e. Siswa mampu menghafal tidak lebih dari 6 urutan gerak tari halibambang dan mengalami kesalahan 4-5 kali

1

2. Ketepatan Hitungan Gerak dan Musik

a. Siswa mampu memeragakan seluruh ragam gerak tari halibambang dengan ketepatan hitungan gerak dan musik

5

5 b. Siswa mampu memeragakan

13 ragam gerak tari halibambang tetapi 1-2 siswa tidak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak dan musik

4

c. Siswa mampu memeragakan 13 ragam gerak tari halibambang tetapi 3-4 siswa tidak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak dan musik

3

d. Siswa mampu memeragakan 13 ragam gerak tari halibambang tetapi 5-6 siswa


(35)

tidak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak dan musik e. Siswa memeragakan 13 ragam

gerak tari halibambang tidak sesuai ketepatan hitungan gerak dan musik

1

Total Skor Maksimum 10

Hasil belajar gerak tari halibambang siswa dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 10. Setelah skor didapat, maka dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan dua aspek yang akan dijadikan indikator penilaian yaitu hafalan gerak dan ketepatan gerak dengan musik pada saat menari.

Nilai Siswa = skor siswa/ skor maksimum × 100

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Metode Demonstrasi

NO TAHAPAN KETERANGAN P1 P2 P3 P4 P5 P6

1 Perencanaan

a. Perumusan tujuan b. Langkah-langkah

pembelajaran c. Waktu pelaksanaan d. Menetapkan rencana

penilaian

2 Pelaksanaan

a. Memeriksa kembali perencanaan

b. Melakukan demonstrasi yang menarik perhatian


(36)

siswa

c. Mengingat pokok materi yang didemonstrasikan d. Memerhatikan keadaan

siswa

e. Memberi kesempatan siswa untuk aktif

3

Penutup (Evaluasi)

a. Mengevaluasi kesalahan siswa saat proses pembelajaran b. Memantau kemajuan

siswa dengan

melakukan penilaian.

Berdasarkan tabel di atas ini, peneliti mengamati siswa dan guru selama proses pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi dengan memberi tanda ceklis apabila keterangan tersebut sudah dilaksanakan.


(37)

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Aktivitas Siswa

No Aspek Keterangan Skor Skor

Maksimum 1 Visual

Activity

a. Seluruh siswa

Memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru b. Dari 10 siswa hanya 8 siswa

yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan c. Dari 10 siswa hanya 6 siswa

yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru d. Dari 10 siswa hanya 5 siswa

yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru e. Kurang dari 5 siswa yang

memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru

5 4 3 2 1 5

2 Mental Activity

a. Seluruh siswa mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar

b. Dari 10 siswa hanya 8 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar

Dari 10 siswa hanya 6 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar

c. Dari 10 siswa hanya 5 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah

5

4

3

2


(38)

didemonstrasikan dengan benar

d. Kurang dari 5 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar

1

3 Motor Activity

a. Seluruh siswa mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu

b. Dari 10 siswa hanya 8 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu

c. Dari 10 siswa hanya 6 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu

d. Dari 10 siswa hanya 5 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu

e. Kurang dari 5 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu 5 4 3 2 1 5

Setelah skor aktivitas siwa didapat, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian pembelajaran yaitu visual activity, mental activity, dan motor activity


(39)

Selanjutnya, setelah skor demonstrasi diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengecek dan melihat kegiatan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler. Guru berperan aktif dalam penggunaan evaluasi formatif pada pembelajaran tari halibambang.

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

No Aspek yang dinilai P1 P2 P3 P4 P5 P6

I 1. 2. II A. 3. 4. 5.

6. B. 7.

PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan siswa Melakukan kegiatan apersepsi

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar

Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

Pendekatan/ strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai


(40)

8. 9. 10. 11. 12. C. 13. 14. 15. D. 16. 17. 18. E.

Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

Menggunakan media secara efektif dan efisien

Menghasilkan pesan yang menarik

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar


(41)

19. 20.

F. 21.

22.

G. 23.

24.

Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

Penutup

Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan (Kusnandar, 2011: 97)

Keterangan :

P.1 = Pertemuan Pertama P.4 = Pertemuan Keempat P.2 = Pertemuan Kedua P.5 = Pertemuan Kelima P.3 = Pertemuan Ketiga P.6 = Pertemuan Keenam

Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Apabila telah dilakukan maka kolom-kolom ini akan diberi cheklis sebagai penanda.


(42)

3.4 Tehnik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau katagori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan pembelajaran dan hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 2 Bakauheni.

Langkah-langkah dalam analisis data antara lain:

1) Mengamati aktivitas guru dan penerapan metode demonstrasi selama proses pembelajaran tari halibambang

2) Menganalisis proses pembelajaran menggunakan lembar penilaian aktivitas siswa dengan baik dan benar;

3) Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Tabel 3.5 Penentuan Patokan Dengan Nilai Untuk Skala Lima

Interval Nilai Tingkatan Penguasaan Keterangan

80 – 100 Baik sekali

66 - 79 Baik

56 - 65 Cukup

40 - 55 Kurang Baik

30 - 39 Gagal

(Arikunto, 2008: 246).

4) Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis;


(43)

5) Membuat kesimpulan dengan cara mengelola dan menganalisis data-data pada saat observasi, wawancara, dan dokumentasi proses pembelajaran.


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi dimulai dengan tahap perencanaan yaitu guru mempersiapkan perumusan tujuan, langkah-langkah pembelajaran,dan waktu pelaksanaan, dan menetapkan rencana penilaian. Kemudian pada tahap pelaksanaan guru memeriksa kembali perencanaan, melakukan demonstrasi yang menarik perhatian siswa, mengingat pokok materi yang didemonstrasikan, memerhatikan keadaan siswam dan memberi kesempatan siswa untuk aktif. Pada tahap evaluasi (penutup) guru mengevaluasi kesalahan siswa saat proses pembelajaran dan memantau kemajuan siswa dengan melakukan penilaian.

2. Selanjutnya adalah kegiatan visual activities yaitu siswa memerhatikan ketika guru memeragakan ragam gerak, setelah itu pada tahap mental activities siswa diberikan kesempatan memeragakan apa yang telah diajarkan guru, kemudian pada tahap motor activities guru memberikan evaluasi guna memantau kemajuan siswa.


(45)

3. Pada kegiatan pengamatan aktivitas guru, peneliti mengamati keadaan guru seperti penguasaan materi pelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran,pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, dan penggunaan bahasa dan memberi tanda ceklis bila sudah terlaksana dengan baik.

4. Hasil penilaian tes praktik berdasarkan aspek Hafalan ragam Gerak mendapat rata-rata nila 92, sedangkan aspek Ketepatan Gerak dengan Musik mendapat rata-rata nilai 60. Jadi rata-rata nilai secara keseluruhan mendapat 76 dengan criteria baik karena siswa sudah mampu memeragakan tari halibambang dengan baik dan benar dengan menggunakan musik.

5.2 Saran

1. Guru seni budaya diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran tari secara praktik sesuai dengan aspek yang terkandung di dalamnya supaya siswa tidak merasa bosan dan lebih memahami tentang materi yang diajarkan.

2. Hasil penilaian tes praktik hendaknya digunakan sesuai dengan instrumen penilaian yang ada atau yang sudah dibuat sehingga dapat menjadi acuan siswa untuk belajar lebih baik lagi


(46)

Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2001.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kunandar. 2011.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mustika, I Wayan, 2012.Tari Muli Siger. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja.

Mustofa, Arif, and Thobroni, 2011.Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Purwanto, M. Ngalim. 2008.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda.

Roestiyah, N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :PT Rineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2011.Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2011.strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M. 2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto, 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.


(47)

Book Publisher.

Sumandiyo, Y Hadi, 2011.Koeografi Bentuk- Teknik -isi. Yogyakarta: Multi Grafindo.

Suryosubroto, 2011.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto, 2010.Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

3.4 Tehnik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau katagori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan pembelajaran dan hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 2 Bakauheni.

Langkah-langkah dalam analisis data antara lain:

1) Mengamati aktivitas guru dan penerapan metode demonstrasi selama proses pembelajaran tari halibambang

2) Menganalisis proses pembelajaran menggunakan lembar penilaian aktivitas siswa dengan baik dan benar;

3) Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Tabel 3.5 Penentuan Patokan Dengan Nilai Untuk Skala Lima

Interval Nilai Tingkatan Penguasaan Keterangan

80 – 100 Baik sekali

66 - 79 Baik

56 - 65 Cukup

40 - 55 Kurang Baik

30 - 39 Gagal

(Arikunto, 2008: 246).

4) Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis;


(2)

40

5) Membuat kesimpulan dengan cara mengelola dan menganalisis data-data pada saat observasi, wawancara, dan dokumentasi proses pembelajaran.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi dimulai dengan tahap perencanaan yaitu guru mempersiapkan perumusan tujuan, langkah-langkah pembelajaran,dan waktu pelaksanaan, dan menetapkan rencana penilaian. Kemudian pada tahap pelaksanaan guru memeriksa kembali perencanaan, melakukan demonstrasi yang menarik perhatian siswa, mengingat pokok materi yang didemonstrasikan, memerhatikan keadaan siswam dan memberi kesempatan siswa untuk aktif. Pada tahap evaluasi (penutup) guru mengevaluasi kesalahan siswa saat proses pembelajaran dan memantau kemajuan siswa dengan melakukan penilaian.

2. Selanjutnya adalah kegiatan visual activities yaitu siswa memerhatikan ketika guru memeragakan ragam gerak, setelah itu pada tahap mental activities siswa diberikan kesempatan memeragakan apa yang telah diajarkan guru, kemudian pada tahap motor activities guru memberikan evaluasi guna memantau kemajuan siswa.


(4)

75

3. Pada kegiatan pengamatan aktivitas guru, peneliti mengamati keadaan guru seperti penguasaan materi pelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran,pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, dan penggunaan bahasa dan memberi tanda ceklis bila sudah terlaksana dengan baik.

4. Hasil penilaian tes praktik berdasarkan aspek Hafalan ragam Gerak mendapat rata-rata nila 92, sedangkan aspek Ketepatan Gerak dengan Musik mendapat rata-rata nilai 60. Jadi rata-rata nilai secara keseluruhan mendapat 76 dengan criteria baik karena siswa sudah mampu memeragakan tari halibambang dengan baik dan benar dengan menggunakan musik.

5.2 Saran

1. Guru seni budaya diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran tari secara praktik sesuai dengan aspek yang terkandung di dalamnya supaya siswa tidak merasa bosan dan lebih memahami tentang materi yang diajarkan.

2. Hasil penilaian tes praktik hendaknya digunakan sesuai dengan instrumen penilaian yang ada atau yang sudah dibuat sehingga dapat menjadi acuan siswa untuk belajar lebih baik lagi


(5)

Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2001.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kunandar. 2011.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mustika, I Wayan, 2012.Tari Muli Siger. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja.

Mustofa, Arif, and Thobroni, 2011.Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Purwanto, M. Ngalim. 2008.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda.

Roestiyah, N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :PT Rineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2011.Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2011.strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M. 2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto, 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Sumandiyo, Y Hadi, 2011.Kajian Tari Teks & Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sumandiyo, Y Hadi, 2011.Koeografi Bentuk- Teknik -isi. Yogyakarta: Multi Grafindo.

Suryosubroto, 2011.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto, 2010.Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.